Berharap Di Ujung Senja
Di pagi yang cerah di suatu desa pinggiran laut seorang gadis hidup dengan dua orang tuanya Astiya putri yang sering di sapa asti yang sekarang duduk di bangku kelas tiga menengah atas
"bu bapak berangkat kerja dulu ya,,,"
pamit pak madi bapak asti
"iya pak hati hati ya.." bu iyah ibu asti
"ti kamu dirumah sekolah yang rajin ya, kalo ada waktu ibu di bantuin pekerjaan rumahnya.. "
"iya pak, astikan juga sering bantuin.....bapak kalo kerja hati hati ya"
"bantuin apanya orang bapak gak pernah liat tuh.. "ejek pak madi
"lah mana bisa,,tanya ibu orang q kalo sore masak kok.. "balas asti tidak terima
"lah kan bapak gak pernah liat... "
"udah udah sana nanti ketinggal bis lo pak.. lagian kamu kayak gak tau aja as.. ya jelas bapak tidak liat to wong gak di rumah.. bapak kan nginep nak.. "bu iyah melerai
"isshhh bapak nyebelin.. "sungut asti
"lah kan tapi bapak bener..gak pernah liat..hahaha" surau bapak sambil salam sama ibu dan tertawa
"udah jangang cemberut,nanti kebawa sampe sekolah lo.. "pungkas pak madi lagi sambil salim sama asti
"bapak berangkat ya.. assalamu'alaikum"
" wa'alaikumsalam.. hati hati pak"
pak madi berjalan naik ojek untuk ke terminal terdekat untuk mengais rezeki di kota
"bu asti juga berangkat sekolah dulu ya assalamu'alaikum.. "
sambil menyomot tas dan kunci,
asti di belikan motor saat sekolah smp dulu meskipun sederhana tapi asti tetep suka toh yang penting bisa buat pulang pergi sekolah dan kadang bantu ibuk angkut panenan di ladang
"iya wa'alaikumsalam nak, hati hati ya jangan ngebut, oh iya bensin masih enggak? "
"masih kok bu, kan kemarin aku nganter mbah tris, jadi di kasih uang bensin deh"
sahut asti sambil nyengir kuda
"masyaAllah jadi tukang ojol anak ibu sekarang ya"
sindir bu iyah
"ya kan lumayan bu...da bu.... "
jawab asti sambil jalan ke depan rumah
dan menyalakan motor kemudian berangkat
bu iyah juga siap siap buat perge ke ladang karena jalanya agak jauh
ladangnya berada dua gunung dari rumahnya
🔛🔛🔛🔛🔛🔛🔛
"hay sie sa nis ... "sapa asti
"sisa sisa..emang sisa makanan"sloroh nisa salah satu temen asti juga temen sebangku
"heee... elah lagian kan itu nama kalian..."
cengir asti
"lagian kalo aku harus manggil atu atu yang ada udah bel masuk belum kelar tuh. "
sambung asti
" kalian tu dah mulai ya.. herman aku"
risa menimpali
"herman kerja ris gak sekola.. "sahut nisa
cuman di balas lirikan oleh risa
"kamu kenapa sie diem diem baek.. putus cinta ya"tanya asti
"hahahha mana ada siena tertarik sama laki laki... "timpal nisa
emang ya nisa itu anaknya agak tengil tapi mereka berempat selalu kompak dan setia teman
meskipun banyak ngobrol tidak nyambungnya ya
tapi begitulah candaan mereka kala berkumpul di sela gempuran mata pelajaran yang melelahkan maupun di luar sekolahan
meskipun rumah mereka yang tidak satu desa tapi mereka selalu kompak dalam hal apapun dan saling menolong satu sama lainnya...
tak lama pun bel masuk dan mereka duduk di bangku masing masing fokus mendengarkan mata pelajaran pagi ini dengan pak guru yang kiler
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments