Di Jodohkan Dengan Polisi

Happy reading..

Anya menyantap makanan yang di berikan Adit, kebetulan dia memang sangat lapar karena belum makan dari pagi. Setelah selesai menghabiskan makanannya, Anya pun segera mencari Adit untuk mengajaknya pergi, karena dia juga sangat merindukan bik Sumi.

'Kemana sih mas Adit?'

Anya lalu berjalan ke balkon dan melihat ke bawah, ternyata mobil Adit sudah tidak terlihat di halaman rumah itu.

"Tuh kan, dia pergi. Ternyata gua di bohongin.." gerutu Anya.

Anya lalu kembali ke kamar dan mendudukkan dirinya di tepi ranjang king size miliknya itu. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada paperbag yang ada di nakas, dan itu adalah hp pemberian Adit. Kemudian Anya meraih paperbag itu, dan membuka kotak yang berisikan hp model terbaru yang tak kalah mahal di bandingkan hp yang di berikan Niko.

'Sebaiknya hp ini gua pakai aja'

Anya menekan tombol power di hp itu. Dan setelah hp itu menyala muncul lah foto pernikahan mereka yang di jadikan wallpaper di layar utama ponsel itu.

'Cih.., dia menjadikan foto pernikahan sebagai walpaper. Maksudnya apa coba?'

Kemudian lagi-lagi Anya terkejut melihat kontak di hp itu, hanya ada satu nomor yang tersimpan dan di beri nama 'Suamiku'.

'What?? kenapa sih dia, gimana jika Meysa dan Adel sampai liat, bisa-bisa dunia bakalan tau kalau gua udah nikah. Dan gua nggak mau itu terjadi, apalagi ini hanya pernikahan di atas kertas'

"Anya apa kamu sudah siap??" tanya Adit tiba-tiba.

"Mas Adit dari mana sih??" tanya Anya dengan wajah memberengut kesal.

"Aku dari restoran karna ada urusan.."

"Oh.. Aku pikir..",

"Pikir apa..?"

"Nggak ada.. " padahal Anya mengira jika Adit pergi menemui Ayu. "Oh ya, seperti nya tante mas nggak tau kalau kita udah nikah.."

"Aku memang tidak memberitahu tante. Apalagi ibu, mereka sangat jarang bertemu.."

"Kenapa? bukankah tante itu keluarga mas juga?" tanya Anya sambil menatap Adit.

"Tante Mesri sangat dekat dengan Ayu, dan dia sangat menyayangi Ayu. Bahkan Ayu menganggap tante Mesri lah ibu kandungku. Jadi, untuk sementara tante nggak usah tau dulu.."

Dari kecil Adit selalu di titipkan ke tantenya sewaktu ibunya bekerja di rumah Anya. Karena tantenya tidak punya anak, maka dia sangat menyayangi Adit dan menganggapnya seperti anak kandung sendiri.

"Mas, gimana kalau aku berterus terang aja sama papi kalau mas itu udah punya calon istri. Papi pasti mengerti kok, dan dan mas bisa menikah dengan Ayu. Toh kita juga kan nggak saling mencintai kan..? Mas setuju kan dengan ide ku..?" tanya Anya santai.

Adit langsung menatap Anya dengan tatapan tajam, bagaimana mungkin Anya bisa bicara segampang itu seolah pernikahan itu hanya main-main. "Anya, apa kamu pikir menikah itu main-main? menikah itu tidak sama dengan pacaran yang ketika bosan bisa bilang putus. Tapi pernikahan itu sakral, bukan hanya di saksikan manusia, tapi di saksikan Allah dan malaikatnya.." tegas Adit. "Jangan pernah berkata seperti itu lagi.."

Anya terdiam mendengar penjelasan Adit.

Sepanjang perjalanan menuju ke rumah Adit mereka hanya diam tanpa kata. Adit masih kesal dengan ucapan Anya tadi. Walaupun mereka tidak saling mencintai, tapi Adit sangat menghargai pernikahan mereka. Bahkan dia ingin segera menikahi Anya secara hukum, namun masih ada urusan yang harus di selesaikan nya terutama rencana pernikahannya dengan Ayu.

Tak lama kemudian Adit membelokkan mobilnya pada sebuah gerbang yang kiri kanannya merupakan rumah kontrakan mewah miliknya. Lalu memberhentikan mobilnya pada sebuah rumah 2 lantai yang tak kalah mewah.

"Ayo turun, kita sudah sampai.."

Seketika Anya menjadi terkejut, dia tidak menyangka rumah Adit semewah itu. Selama ini Anya memang jarang ke rumah bu Sumi, terakhir waktu Anya masih kelas 1 SMA, dan rumah bik Sumi belum seperti sekarang.

Rumah dan kontrakan Adit membentuk huruf U. Kiri kanannya adalah rumah petak memanjang yang berhadapan, yang semuanya berjumlah 20 pintu. Dulunya hanya ada 5 pintu, namun lama-kelamaan semakin bertambah berkat kerja kerasnya dan juga uang tabungan ibunya. Karena Adit anak yang mandiri dia sudah pandai berbisnis sejak duduk di bangku SMA. Maka tak heran jika dia menjadi sukses.

Rata-rata penghuni kontrakan itu adalah teman-temannya sesama polisi, karena memang rumahnya tidak terlalu jauh dengan kantor. Ada juga dari kalangan mahasiswa, yang mungkin sengaja ingin dekat dengan polisi-polisi ganteng. Ada juga yang pekerja kantoran, dan umumnya mereka belum menikah.

Ketika Adit membuka pintu mobilnya tiba-tiba seorang anak perempuan yang berusia sekitar 3 tahun berlari ke arahnya.

"Om Adit.." panggil anak itu.

"Keyla.." ucap Adit sambil jongkok dan mensejajarkan badannya dengan anak kecil itu lalu menciuminya.

"Om Adit kemana aja cih? Cela angen tauukk.." ucap anak itu manja. Dia menyebut namanya Cela.

"Om Adit juga kangen banget sama Keyla.." ucap Adit sambil mencubit pipi Keyla gemes.

"Ternyata dia sedekat itu dengan anak kecil.." gumam Anya yang dari tadi memperhatikan kedekatan mereka.

Tiba-tiba pandangan Keyla tertuju pada Anya.

"Om Adit, Cela mau kenalan ama tante tantik itu dong.." ucap Keyla sambil menunjuk ke arah Anya.

"Hah..??" seketika Adit menjadi terkejut karena Keyla tiba-tiba ingin berkenalan dengan Anya. Padahal selama ini Keyla tidak pernah mau dekat dengan Ayu. Bahkan dia selalu menyembunyikan wajahnya ketika Ayu menatapnya.

Anya lalu berjalan ke arah mereka.. "Hey cantik, aku Anya.." ucap Anya tersenyum manis sambil mengulurkan tangannya ke arah Keyla.

"Aku Cela.." ucapnya sambil menjabat tangan Anya.

"Keyla, sini nak.. Om Adit baru pulang dan mau istirahat.." tiba-tiba mama Kayla datang.

"Nggak papa kak, aku juga kangen sama Keyla.." sahut Adit.

"Adit, ini siapa? pacar baru ya??" goda mamanya Keyla.

Adit pun hanya tersenyum.

"Ya udah, Keyla bobok siang dulu ya om, tante.." pamit mamanya Keyla.

Papa Keyla juga seorang polisi. Mereka mengontrak di tempat Adit sejak Keyla berumur 2 tahun. Awalnya mereka tinggal di aspol, karena berbagai alasan akhirnya mereka mengontrak. Sejak itulah Adit menjadi dekat dengan Keyla, apalagi di kontrakan itu hanya orang tua Keyla lah yang sudah menikah dan punya anak.

Adit dan Anya lalu masuk ke rumah dan langsung di sambut oleh ibunya.

"Nak Anya.." ibu Sumi langsung memeluk Anya.

"Ibu.., apa kabar??" tanya Anya.

"Baik nak.. Ibu rindu sekali denganmu.."

"Sama aku nggak rindu ya bu??" sahut Adit menggoda ibunya.

"Ya rindu dong nak, kamu apaan sih.." ucap ibu Sumi sambil menepuk punggung anaknya itu.

Mereka pun tertawa terkekeh.

"Oh ya, kalian udah makan belum? ibu sudah masak makanan spesial untuk kalian.." kata ibu bersemangat.

"Sudah bu.. Kami sudah makan sebelum ke sini.."

"Ya sudah kalau gitu, Adit bawa nak Anya ke kamar untuk istirahat.." titah bu Sumi.

Adit pun dengan terpaksa membawa Anya masuk ke kamarnya. Sesampainya di kamar, dia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Ini lah kamar aku, kecil dan tidak sebesar kamar mu. Tapi kamar ini sangat nyaman. Aku ingin tidur sebentar, jadi kamu jangan macam-macam ya di sini.." ucap Adit dengan seringainya kemudian perlahan memejamkan matanya.

Anya memutar matanya jengah. 'Macam-macam gimana maksud lo..'

Kamar Adit memang tidak terlalu besar di bandingkan kamarnya. Kamar itu hanya di lengkapi dengan ranjang ukuran standart dan di sudut kamar ada sebuah rak buku dan juga meja kursi tempat membaca. Sepertinya Adit hobi membaca, karena begitu banyak buku yang tersusun di sana.

Anya lalu duduk di tepi ranjang sambil membelakangi Adit yang sedang tidur. Matanya menatap dinding-dinding kamar yang begitu banyak hiasan dengan kata-kata motivasi.

Tak lama kemudian terdengarlah suara mobil yang berhenti di depan rumah itu. Mobil siapa lagi kalau bukan mobil Ayu. Kemudian terdengar suara Ayu yang berisik memanggil-manggil Adit dari luar.

Anya lalu membangunkan Adit.

"Mas.., bangun Ayu datang tuh.." bisik Anya sambil menggoyangkan lengan Adit.

"Jangan menggangguku, aku ngantuk.." sahut Adit tanpa membuka matanya.

"Mas.., ayolah.. Nanti Ayu bakalan tau jika aku berada di kamar ini.." bisik Anya lagi.

Seketika terdengar seseorang menarik handle pintu.

******

jangan lupa di like, komen dan vote bintang 5 gaess..😘