NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Duda

Terpaksa Menikahi Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aylop

Karena kejadian di malam itu, Malika Zahra terpaksa harus menikah dengan pria yang tidak dicintainya.

"Argh! kenapa aku harus menikah dengan bocah bau kencur!" gerutu seorang pria.

"Argh! kenapa aku harus menikah dengan pak tua!" Lika membalas gerutuan pria itu. "Sudah tua, duda, bau tanah, hidup lagi!"

"Malik! mulutmu itu!"

"Namaku Lika, bukan Malik!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aylop, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Demi Boni

"Mana Evan?" tanya Bunda saat Lika masuk seorang diri.

"Om Evan sudah pulang, bun." jawab Lika.

"Kamu bertengkar dengannya?" tanya ayah langsung menebak jika keduanya belum akur.

Lika menggeleng cepat tanda mereka tidak bertengkar.

"Kami baik-baik saja."

"Lika, kamu harus melayani kebutuhan suamimu. Masa kamu tinggal sendiri dia," ucap Bunda. Katanya besok Evan akan dinas luar, seharusnya Lika mempersiapkan kebutuhannya.

"Om Evan mandiri, bun. Ia biasa melakukan semua sendiri." alasan Lika mengucapkan dengan sangat yakin.

"Lika ke kamar dulu, sudah ngantuk." wanita itu kabur untuk menghindari pembahasan itu.

Sampai kamar, Lika langsung membaringkan diri di tempat tidur empuknya.

"Kak Lika, mas Evan mana?" tanya Caca. Tadi yang didengar akan menginap.

"Sudah pulang dia. Mau dinas luar kota lagi, Ca." jawab Lika.

"Kak Lika, bagaimana menikah dengan pria tampan?" tanya Caca. Menurutnya Evan itu pria tampan juga dewasa. Keren dan sosok yang bertanggung jawab.

Lika menunjukkan wajah jijiknya. Pak tua itu dibilang tampan.

"Tampan? Wajah begitu dibilang tampan? Jeleknya bagaimana lagi?" Lika tidak habis pikir pak tua itu dibilang tampan. Dilihat darimana?

"Tampan loh itu kak, mas Evan punya adik nggak? Kenalkan padaku, kak!" pinta Caca sambil mengedip-ngedipkan matanya.

Om Evan saja tampan, pasti adiknya juga tampan.

Lika menjewer telinga adiknya. "Belajar yang benar! Tidak ada pacar-pacaran!"

Caca pun mengcemberutkan wajahnya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Evan bangun tidur dan merentangkan tangan sebentar lalu bangkit dan menuju dapur.

Pria berwajah bantal tersebut membuat secangkir teh hangat.

'Dia belum bangun?' batin Evan melirik ke kamar Lika.

Sesaat Evan pun baru ingat jika Lika tidak di rumah. Si Malik menginap di rumah orang tuanya sampai hari resepsi tiba.

Wajah Evan tersenyum bahagia, akhirnya bebas dari bocah labil dan bau kencur itu.

Ia bisa menikmati hidup dengan tenang dan damai. Tanpa konflik dan peperangan.

Beberapa saat kemudian, Evan sudah bersiap. Ia akan berangkat ke kantor. Hari ini ia sudah mulai masuk kerja kembali setelah cutinya beberapa hari ini.

Di jalan, Evan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang membelah jalanan pagi yang begitu cerah.

Ya pagi ini begitu cerah bagi Evan, meski sebenarnya cuaca sedang mendung.

Evan kini telah sampai di ruangannya. Ia kembali sibuk dan fokus dengan setumpuk pekerjaan. Meski perusahaan ini milik papanya, tapi ia sama dengan karyawan lainnya. Harus bekerja dan menyelesaikan tanggung jawabnya.

Berhenti sesaat, Evan berdiri di depan jendela menatap pemandangan di luar gedung. Hujan turun begitu deras dan membasahi bumi.

Duar,

Duar,

Duar, suara petir juga ikut mengiringi.

Mendadak Evan mengingat ketakutan si Malik saat itu. Saat suara petir bocah kematian itu langsung memeluknya. Memeluknya dengan begitu erat.

'Lagi apa ya si Malik?' pikirnya.

Suara petir bersahut-sahutan, mungkin saja si Malik saat ini sedang menangis dan memeluk keluarganya.

Evan tersenyum tipis saat mengingat wajah si Malik yang ketakutan. Wajah ketakutan yang membuat orang jadi kasihan dan merasa lucu juga.

Tapi tiba-tiba wajah Evan mendadak datar. Ia merutuki diri yang malah memikirkan si Malik.

Evan kembali duduk di kursi kebesarannya dan akan kembali menyelesaikan tanggung jawab lalu pulang ke rumah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Bunda," ucap Lika pelan. Ia memeluk bundanya sambil berbaring.

Hujan turun dengan deras dan suara petir juga sahut-sahutan. Lika sangat takut sekali.

"Sebentar lagi reda." Bunda menenangkan. Dari kecil Lika memang paling takut dengan suara petir.

Lika mengangguk dan memejamkan mata. Ia akan tidur saja, jadi saat bangun hujan sudah berhenti dan tidak ada petir lagi.

Tak lama kemudian, Lika bangun sambil merentangkan tangan. Ia melihat sudah pukul 3 saja.

Dilihatnya langit sudah cerah, hujan telah berhenti.

Ponsel bergetar dan Lika melihat penelepon. Wajah Lika begitu bahagia dan langsung menjawab panggilan tersebut.

"Halo, sayang."

Setelah menunggu sekian purnama, akhirnya Boni menelepon juga.

"Lika, maaf. Beberapa hari ini aku sangat sibuk sekali. Kamu tahu kan aku harus bekerja untuk masa depan kita." ucap Boni dari seberang sana. Suaranya begitu lelah sekali.

"Iya, aku mengerti Bon." ucap Lika dengan nada bergetar. Mendadak merasa bersalah. Boni berjuang untuk masa depan mereka, sedang dirinya malah sudah menikah dengan pria lain.

Lika merasa bersalah, ia akan membuat Boni terluka.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Boni ingin tahu.

"I-itu-," Lika mendadak bingung dan takut untuk mengatakan tentang kejujuran. Bahwa ia telah menikah, sangat takut bagaimana nanti tanggapan Boni.

"Aku merindukanmu." Lika memilih mengatakan hal lain. Belum berani untuk berterus terang.

"Kamu sabar ya, Lika. Aku sedang berujuang demi kamu." ucap Boni lagi.

Hati Lika begitu hancur, ia akan menyakiti pria sebaik Boni.

"Oh iya, Lika. Aku bisa minta tolong sama kamu." ucap Boni pelan.

"Minta tolong apa?" tanya Lika ingin tahu.

"Aku sedang mengalami kesulitan. Aku tidak sengaja menabrak mobil orang karena begitu kelelahan pulang kerja dan harus membayar ganti rugi." jelas Boni dengan nada tertekan.

"Astaga, kamu tidak apa-apa? Apa ada yang terluka?" tanya Lika dengan air mata berlinang. Ia takut terjadi sesuatu dengan Boni.

"Aku tidak apa-apa, cuma mobilnya jadi penyok. Aku kurang hati-hati." ucap Boni lagi.

Lika bernapas lega. Boni tidak terluka.

"Aku diminta ganti rugi sebanyak 100 juta, Ka." ucap Boni dengan lemah. Intinya inilah makanya dia menelepon Lika.

"100 juta?" Lika kaget mendengar nominal ganti ruginya.

"Mobil mewah, ka. Makanya mahal."

Lika tidak bisa berucap lagi, mendadak bingung jadinya.

"Kamu punya tabungan? Aku pinjam dulu. Nanti aku cicil tiap bulan." ucap Boni.

"Aku tidak punya uang sebanyak itu." Lika ingin menolong. "Bagaimana jika pakai uang tabungan bersama kita saja dulu." saran Lika. Mereka punya tabungan bersama.

"Tidak bisa! Itu untuk masa depan kita!" Boni menolak.

"Tapi, Bon-"

"Aku tidak mau mengecewakanmu, Lika. Aku akan mencari uang untuk ganti rugi itu, aku diberi waktu sampai seminggu." jelas Boni lagi.

"Sudah kamu tenang saja. Aku yakin bisa mengatasi masalah ini!"

Lika mengusap air matanya, ia ingin membantu calon suaminya itu. Tapi ia tidak punya uang sebanyak itu.

"Aku akan membantumu. Aku akan usahakan membantu setengahnya." ucap Lika. Ia ingat Evan. Pak tua itu kaya, pasti punya uang.

"Aku tidak mau menyusahkanmu!"

"Aku tidak merasa begitu."

"Lika, terima kasih. Kamu memang wanita baik, masih berada di sisiku saat aku terpuruk seperti ini!"

"Boni, kita akan selalu bersama dalam senang ataupun susah."

"Lika, aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu, Boni."

Tak beberapa lama kemudian, panggilan itu pun berakhir.

Lika kini menatap nama kontak di layar ponselnya. Pak Tua,

Dengan menarik napas panjang terlebih dahulu baru Lika menelepon.

"Hmm," jawab suara bariton dari seberang sana.

"Om Evan," ucap Lika. Ia harus melakukan semua ini demi Boni.

"Apa?" tanya Evan dengan nada malas.

"Aku mau minjam uang 100 juta,"

"Apa?"

.

.

.

1
Miss Typo
siapa ya kalau papah atau si kuntilanak Lila?? kalau si kuntilanak sih bagus, tapi kalau ke pergok papa nya Evan malu 😁
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣🤣kepergok Papa ya Evan Lika yg malu ketahuan Papa Mertua, g th tempat Pm Evan ini tu kan ada kamar pribadimu Evan malah.bukan kerja malah mau asyik"Evan Lika
Miss Typo
bagus jd asisten pribadi suami tercinta, jadi tiap saat berada disampingnya dan bibit² pelakor gak bisa mendekat kalau gak nekat
Miss Typo
aku yg baca aja juga geli sendiri 🤣
Lanjar Lestari
ayo semangat💪Malika kerja di 1kantor dg suami g usah kasih celah buat benalu agar g mepet Evan terus tunjukkan kl Evan sdh beristri dan km lah istrinya Evan buat Lila mundur dan tendang dia.
ifha latifa
jago banget aktingnya si malik, giliran di dunia nyata geli sendiri dia 🤣.
sekarang si Om ada bahan buat ngebecandain si malik,
Mamaaaa Papa pulang wkwkwkwk
Lanjar Lestari
Geli ya Lika kan yg mulai duluan km sendiri lo Lika td la di panggil pas hanya ber2 malah gensi dan pura" nolak padahal pipi merina merah malu hatinya senang bahagia berbunga" Lika🤣🤣🤣terus Papa Evan manggil Mama ke Lika.
partini
,iya laki lu ga lah yg Ono kita ga tau kan hati orang macam mana,,jadi istri yg Badas pelakor hempas
di kantor itu buannykkkkkk kemungkinan apa lagi kerja bareng banyak kesempatan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
Boni, ciri " pria gak bener
partini
mantap gitu hempas semua bibit pelakor,, permalukan sekalian biar ga berani deketin lagi
mesra di hadapan mereka biar tambah fanasss
Adinda
harusnya kalau ada pelakor gatal si malik bilang aja masalalu dibuang ke tong sampah
Lanjar Lestari
harus pandai dpt mengusir benalu agar terhempas pelakor itu,g usah kasih celah deh Lika si mantan suami buat makin mesra sm suami Evan agar makin kepanasan Lila si mantan🤣🤣
Miss Typo
ayo Lika hempaskan bibit² pelakor semangat, jangan sampai kalah sama ulat bulu hehe
awas Evan nyampe rumah Lika ngambek kelabakan kamu gak dapet jatah 🤣
Miss Typo
keren si Lika di depan temen SMA Evan 🤣
ifha latifa
ada ada aja kejutannya si malik 🤣
Adinda
teserah lo aja malik/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lanjar Lestari
bisa aja malik ini habis manggil Om didepan teman" manggil mas Evan begitu mau tanya makan apa manggil Papa.
Lanjar Lestari
Nah lo di kerjain istri sendiri Evan bikin gemes kan,jujur aja napa Evan kl km bosan sm telur dan g suka telur.🤣🤣🤣
Miss Typo
aku senyam senyum baca bab ini, pasutri nih bikin gemes deh 😍
Miss Typo
dasar si Lika, dulu aja selalu panggil pak tua, sekarang bucin deh 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!