NovelToon NovelToon
LEGENDA LAUT TIMUR

LEGENDA LAUT TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur
Popularitas:477
Nilai: 5
Nama Author: Fii Cholby

Ini adalah kisah Guru Spiritual dan Seorang Duyung yang mencoba menerobos perbudakan melalui segala macam kesulitan dan bahaya. akhirnya menjadi sebuah keluarga dan bergandengan tangan untuk melindungi rakyat jelata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 22

Keesokan harinya...

Jesly dan Lily sedang menikmati teh di pagi hari. "Aku.." Lily menghela nafas. "Benarkah itu? Carly mencumbu bibir Xenia."

Jesly tersenyum. "Ketua Xe biasanya tidak peduli. Tapi dia tidak ada bedanya dengan orang lain dalam hal percintaan."

"Berani-beraninya mereka. Pernah sekali Zian menghasut para makhluk siluman untuk memberontak. Setelah ditekan, kontrol terhadap para makhluk siluman menjadi semakin kuat. Terutama di bagian Kerajaan yang bertanggung jawab dalam latihan dan pertahanan. Untuk menghindari pilih kasih karena adanya perasaan seorang ahli spiritual tidak boleh jatuh cinta pada makhluk siluman. Hahh, apa kita harus melaporkan mereka?" Lily tersenyum mengembang.

"Di Kerajaan Vielstead tidak ada yang bisa hidup tanpa dukungan. Kita harus berteman dengan mereka." Jesly sedikit mencondongkan wajahnya dan tersenyum.

Lily berubah cemberut.

.

.

.

Jesly dan Lily menghampiri Xenia dan Carly yang sedang mengobrol di pintu goa. "Ketua Xe," sapa Jesly.

"Saya sudah menyegel tempat ini. Tidak ada yang boleh masuk. Master Ly, kembalilah."

Jesly tersenyum. "Saya kesini bukan untuk menemui si duyung itu melainkan anda."

"Master Ly, sepertinya kita tidak begitu akrab." Xenia dan Carly hendak masuk ke goa namun langkahnya terhenti mendengar ucapan Jesly.

"Semalam, saya melihat anda di bawah pohon wisteria." Senyuman smirk muncul di wajah cantik Jesly.

Xenia dan Carly menatapnya tajam. "Santai ketua Xe. Kalau saya mau mencari masalah, saya tidak datang hanya bersama dengan Lily. Saya harusnya langsung memberitahukannya pada Yang Mulia Heinrich."

"Mau apa anda?"

"Kerjasama! Anda pemberani dan taat pada aturan. Saya juga, karena kita sama, kenapa kita tidak saling membantu?"

"Anda lihai dalam menilai pemikiran orang lain. Tapi anda salah menilai kalau saya benci di ancam. Karena anda telah melihatnya, saya harus membunuh anda." Xenia menyerang Jesly hingga terjadi pertarungan di antara mereka.

Jesly memilih masuk ke dalam goa menghindar. Ia langsung masuk pada pelindung yang melindungi duyung agar tidak kabur. "Ikut denganku."

Duyung diam dengan penuh tanda tanya. "Cepat." Jesly menarik tangan duyung membawanya keluar dari pelindung tersebut.

Sebuah pedang bergerak cepat ke arah mereka. Jesly menangkisnya. Xenia menatap mereka tajam. "Xenia, awasi si duyung itu." ucap Carly.

"Dia tertangkap oleh Jesly, dia tidak akan melawan. Carly, menjauhlah." Xenia mendorong Carly pelan agar menjauh darinya.

"Ini giliran saya." Xenia menyerangnya.

Saat hendak menangkis serangan Xenia, Albert lebih dulu menangkisnya. Xenia mampu menghindari serangan Albert. "Jangan menyakitinya!" Bentak Albert murka.

"Seorang manusia duyung bicara karena anda? Apa yang terjadi?" Tanya Carly dengan heran.

Tanpa ada yang menyadari, Tuan Muda, Sisy dan beberapa prajurit dalam perjalanan menuju Goa Refleksi. Sisy melapor pada Alaric prajurit yang telah ia utus memberitahukan padanya. "Tuan Muda, seseorang melihat Jesly dan Ketua Xe memasuki Goa Refleksi. Saya khawatir ada sesuatu yang salah."

Netra Lily membelalak melihat segerombolan prajurit bersama Tuan Muda menuju Goa Refleksi. Ia gegas masuk ke dalam. "Ini gawat! Masalah besar akan datang! Alaric dapat kabar dari seseorang. Dia datang dari arah sana bersama dengan sekelompok orang." Lily menunjuk dari mana arah Tuan Muda Alaric datang.

"Hari ini penuh dengan masalah." Ucap Carly.

"Carly, mereka bertiga harus mati hari ini." Xenia terus menatap Jesly tajam.

"Anda!" Lily tidak bisa berkata-kata. Ia menoleh ke arah Jesly yang juga sedang menatap Xenia tajam. "Haaayyyaaa, mengapa anda begitu naif? Kenapa tidak berdamai saja?"

"Tidak semudah itu! Aku mau berdamai tetapi.. Ketua Xe, bisakah anda bertenang dan bicara pada saya dengan kepala dingin?"

"Percuma saja!" Xenia siap menyerang.

Albert maju memasang badan untuk melindungi Jesly. Baru beberapa langkah, tubuhnya melayang seperti di tarik ke belakang. Jesly dan Albert berputar-putar di udara.

Tanpa pikir panjang Jesly meraih tengkuk Albert lalu menciumnya membuat sang empu terkejut. Xenia dan Carly terkejut melihat pemandangan yang baru saja terjadi.

Bibir Lily terbuka lebar membentuk huruf O. Carly tersenyum, melirik ke arah Xenia. Lily tersadar, menjilat bibir atas seolah ia juga ingin merasakannya.

Jesly dan Albert berciuman selama beberapa detik. Tubuh mereka perlahan turun. Jesly melepaskan ciumannya. "Ketua Xe, lihat! Saya dan Albert adalah sepasang kekasih. Kita berdua melanggar aturan. Jadi saya tidak akan melaporkan anda. Bisakah anda percaya?"

Albert masih termangu di tempat.

Xenia menurunkan pandangannya. Wajahnya tidak seangkuh tadi. Nuraninya sedikit tersentuh.

"Alaric datang. Albert, kembali kedalam." Pinta Jesly namun Albert diam mematung. Terpaksa Jesly mendorong Albert hingga tubuhnya kembali masuk ke pelindung yang melindunginya agar tidak kabur.

Carly mengambil posisi di belakang Xenia. Lily pun melakukan hal yang sama, ia berada di samping Jesly. "Mereka datang."

"Ada begitu banyak orang disini. Ketua Xe, kata anda tidak ada yang diperbolehkan masuk." ucap Sisy saat memasuki Goa Refleksi.

"Ketua Xe, bagaimana anda menjelaskannya?" tanya Tuan Muda Alaric.

Xenia menoleh ke arah Jesly. "Saya dan Albert adalah sepasang kekasih. Kita berdua melanggar aturan. Jadi saya tidak akan melaporkan anda. Bisakah anda percaya?" perkataan Jesly beberapa detik yang lalu terngiang-ngiang di telinganya.

"Saya yakin, Master Jesly pasti menerobos masuk ke dalam goa. Anda keterlaluan!" Sisy hendak melangkah namun Xenia mengangkat tangannya. "Berhenti!"

"Saya pernah mendengar kalau Master Jesly bisa membuat si manusia duyung itu bicara. Karena penasaran, saya memintanya datang ke sini dan membuktikannya."

Lily dan Jesly saling pandang, bernafas lega. Tuan Muda Alaric tersenyum miring.

"Pelayan Tuan Muda begitu tegas. Sebelum bicara, anda sudah menuding Jesly bersalah." ucap Carly dengan senyuman mengejek.

"Anda mau membuktikan kalau si manusia duyung itu bisa bicara? Okey." Tuan Muda maju satu langkah, menatap Xenia dalam mencari kebenaran. "Semua orang di Kerajaan Vielstead mempercayai anda. Anda tidak akan bersikap pilih kasih. Masa larangan selama tiga hari, itulah yang anda buat. Jaga kerahasiaannya untuk menghindari gosip!" Tuan Muda beralih menoleh ke arah Jesly. Jesly tersenyum paksa.

Tuan Muda, Sisy dan yang lain pun keluar meninggalkan Goa Refleksi.

Lily bersedekap dada, tersenyum puas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!