Kata orang, percintaan di masa SMA adalah percintaan yang paling manis, dan sulit di ulang. ada waktunya semua nya berubah. dan tak lagi sama
Julia Anita, atau biasa di panggil lia oleh sahabat sahabat nya, jatuh cinta dengan pria tampan nomor satu idola sekolahan. begitu juga dengan Leon, yang memang suka dengan Lia sejak awal masuk sekolah. tapi sifat Leon selalu memprioritaskan sahabat nya yang tak lain adalah aurel. yang selalu menjadi pilihan yang sulit untuk Leon memilih diantara kedua nya. bagi nya dua Gadis itu sama sama penting untuk nya. tapi dia lebih mengutamakan prioritas Aurel dibandingkan pacar nya sendiri.
bagaimana kisah selanjutnya yuk simak bersama sama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.27 kecewa
Di sekolah, Lia berjalan dengan menggendong tas sekolah nya, yang berisi buku buku pelajaran hari ini.
"Lia!" pekik Wati yang langsung berjalan mendekatinya.
"Eh, tumben datang nya ga telat?" ucap nya sambil kekeh kecil melihat wajah Wati yang cemberut.
"Gue semalam tidur nya jam 10. jadi bangun lebih cepat."ucap Wati yang menjelaskan
"Lo, naik apa kesini. Sama kak Leon?"
"Ga, naik gojek tadi."
"What!"
"Sendirian emang berani li?"
"Berani dong. Kan jarak nya juga ga begitu jauh."
"Kak Leon mana, biasanya dia jemput Lo di rumah. kemana orang nya?"
"Aku ga tau, dia ga ada balas pesan aku." ucap nya tertunduk sedih.
"ckck, memang kurang ajar tuh cowo, maunya apa sih dia. biasanya selalu jemput Lo." ucap nya dengan wajah kesal
Tak lama Dodo datang dengan raut wajah yang terlihat kelelahan. Kedua gadis itu merasa heran. Tumben sekali sahabat nya itu kelelahan.
"Dodol Lo kenapa lemas banget, kayak pensil inul?" ucap Wati yang blak blakan. Dia memang suka menggoda Dodo, menurut nya kesabaran Dodo itu sangat tipis, jadinya gampang emosi.
"Sialan Lo! gue kurang tidur guys, begadang main game semalam. Hoam..." ucap nya dengan nada lesu.
kedua nya tertawa geli, melihat wajah dodo yang cemberut. Dodo yang melihat kedua nya, malah memutar bola matanya dengan malas. Dia pasti selalu diledekin oleh kedua wanita itu.
Tak lama kemudian, bisik bisik terdengar di telinga ketiga nya. Dan menoleh ke arah pintu gerbang. Begitu motor sport warna hitam itu masuk, membuat para siswa berbisik bisik. motor itu mereka tau siapa pemilik nya. Tapi ada yang menarik, ada seseorang yang di bonceng di belakang nya. itu yang membuat mereka berbisik bisik heboh.
Lia terpaku menatap motor tersebut, dia begitu kenal dengan pemilik nya, tapi tak menyangka melihat pemandangan yang membuat hati nya sesak.
"Itu kan?" ucap Dodo yang ingin berbicara, tetapi Wati langsung mencubit pelan lengan nya. Sehingga pria itu tak melanjutkan perkataannya.
"Lia, ayo kita ke kelas."
"Yuk." ucap nya yang masih bisa tersenyum palsu.
Wati menjadi prihatin melihat sahabat nya seperti ini, baru aja dia merasa senang melihat Lia tersenyum cerah, tapi hari ini dia melihat sahabat nya yang terlihat murung akhir akhir ini. Dia tau penyebabnya karena ada gadis lain diantara Mereka.
Lia berjalan ke arah kelas, tanpa menoleh sedikitpun ke arah Leon dan Aurel yang baru datang bersamaan.
"Ihh Leon, berantakan rambut aku." ucap nya dengan suara yang manja. sehingga membuat orang orang yang berada di koridor berbisik bisik.
"Namanya naik motor rel, udah Lo tetap cantik kok." puji Leon dengan terkekeh kecil.
Wajah Aurel memerah, dan bersemu. Dalam hatinya begitu deg deg an menatap wajah tampan Leon yang semakin terlihat jelas.
"Bukan nya kak Leon pacaran sama si Lia Lia itu ya?"
"Tapi kok berangkat nya beda beda. Apa Mereka udah putus?"
"Bagus deh, kalau putus. mereka ga setara."
"cewe itu juga cantik. Seperti nya anak orang kaya guys, cocok kalau sama prince di sekolah ini."
Lia yang berada di ujung tangga, mendengar semua bisik bisik tersebut, Tangan nya mencekram kuat ujung tas dan menahan air mata nya yang ingin sekali jatuh.
"Woi! Kalua bergosip pakek otak dong, sembarangan banget bibir Lo ngatain sahabat gue hah!" ucap Dodo yang menghampiri orang orang itu.
"Do, udah gausah di dengarkan mereka."
"Tapi li, meraka udah kurang ajar. Kita kasih Bogeman sedikit harusnya." ucap Dodo yang begitu macho saat sedang marah.
Pemuda itu bener bener bisa berubah menjadi lebih ganas, kalau sahabat nya di ejek dan di permalukan seperti ini.
Dodo juga diam diam mengutuk Leon, karena sudah mempermainkan gadis lugu seperti sahabat nya itu.
Sepanjang pelajaran, hati Lia gelisah, dan tak tenang. Entah mengapa dia hari ini memiliki firasat yang buruk.
"Sutt.... Li, kenapa?" bisik Wati yang merasa Lia terlahir gelisah di tempat duduk nya itu.
"Kebelet ni." ucap nya yang memang menahan buang air kecil.
"Yaudah sana permisi." bisik Wati sambil pura pura serius mendengarkan guru yang mengajar.
"Ada yang sudah mengerti?" tanya guru yang menatap para murid nya saat ini.
"Bu!" panggil Lia yang mengangkat tangan nya.
"Iya, Julia, apa kamu sudah mengerti?"
"Heheh, saya permisi ya Bu. Kebelet." ucap nya dengan cengengesan.
beberapa teman nya tertawa geli, apalagi wajah Julia terlihat memerah menahan malu.
"Yaudah Sana. Jangan lama lama!"
"Makasih butut." ucap nya tersenyum lebar.
"Julia!" pekik Bu tuti yang menahan kesal.
Julia sudah lari terlebih dahulu,sehingga buntuti menghela nafas beratnya.
Wajah Bu Tuti menahan kesal melihat murid nya itu, mereka selalu memanggil nya dengan nama butut. Sangat jelek di dengar. Dia sudah memperingatkan mereka, tapi tetap saja para murid nya jahil dan nakal.
beneran ni mah fix, dah Lia mending kamu yg putusin biar tau rasa dia. buang aja ke laut cowok ngga gentle, plin plan
tegas sama si Leon yang nggak bisa ngerti ini ceweknya...