NovelToon NovelToon
HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Safira Maharani hanyalah gadis biasa, tetapi nasib baik membawanya hingga dirinya bisa bekerja di perusahaan ternama dan menjabat sebagai sekretaris pribadi CEO.

Suatu hari Bastian Arya Winata, sang CEO hendak melangsungkan pernikahan, tetapi mempelai wanita menghilang, lalu meminta Safira sebagai pengantin pengganti untuknya.

Namun keputusan Bastian mendapat penolakan keras dari sang ibunda, tetapi Bastian tidak peduli dan tetap pada keputusannya.

"Dengar ya, wanita kampung dan miskin! Saya tidak akan pernah merestuimu menjadi menantu saya, sampai kapanpun! Kamu itu HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI, dan kamu tidak akan pernah menjadi ratu di istana putra saya Bastian. Saya pastikan kamu tidak akan merasakan kebahagiaan!" Nyonya Hanum berbisik sambil tersenyum sinis.

Bagaimana kisah selanjutnya, apakah Bastian dan Safira akan hidup bahagia? Bagaimana jika sang pengantin yang sebenarnya datang dan mengambil haknya kembali?

Ikuti kisahnya hanya di sini...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

...***...

Beberapa saat sebelumnya.

Tuan Gustav merasa kesepian di rumah sendirian. Maka beliau pun menyuruh sopir pribadinya untuk mengantarkannya menyusul sang istri ke mansion Bastian.

Namun, sesampainya di mansion Bastian, beliau justru melihat perilaku sang istri yang sangat tidak terpuji. Sungguh perbuatan yang tidak beretika dari seorang yang mengaku terhormat.

Tuan Gustav merasa malu dan geram. Dengan dada bergemuruh dikuasai amarah beliau langsung menghampiri sang istri dan mengangkat tangannya.

Plaaakkk

Semua terdiam menyaksikan apa yang baru saja terjadi, dan sontak membelalakkan mata seraya menutup mulut mereka yang tak sengaja ikut menganga...sambil menahan napas.

Bastian bahkan langsung menutup kedua mata Safira, dan membenamkan wajahnya lebih dalam serta memeluknya dengan erat. Dia tidak ingin sang istri melihat sesuatu yang tak pantas, atau bahkan mengalami traumatis.

"Papi...?" desis Nyonya Hanum seraya memegangi pipinya yang terasa panas dan nyeri. Netranya berkilat menatap sang suami dengan penuh amarah.

"Apa...? Mau marah kamu, Hanum!" sentak Tuan Gustav.

"Apa yang kamu lakukan itu sungguh keterlaluan dan sangat memalukan. Sebagai seorang wanita terhormat, apa pantas dirimu melakukan hal hina seperti itu?" marah Tuan Gustav.

Beliau kemudian memberi kode pada Bastian agar meninggalkan tempat itu.

Namun, baru beberapa langkah Bastian dan Safira berjalan, Nyonya Hanum mengejar mereka dan menyerang Safira dengan tiba-tiba.

"Gara-gara kamu, perempuan kampung yang miskin, suamiku pun menyakitiku, bahkan tega mempermalukanku!" cecarnya sembari memukuli Safira dengan membabi-buta.

Bastian dan Safira yang tak menduga akan mendapat serangan mendadak tentu saja sangat terkejut dan tidak siap, sehingga Safira terpelanting ke kiri dan jatuh ke lantai.

"Safira...!" teriak Bastian, dengan cepat ia lantas meraih tubuh Safira dan menggedongnya.

Tuan Gustav segera menarik tangan Nyonya Hanum menjauh, agar tidak melakukan perbuatan yang lebih anarkis lagi.

"Kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk pada istri dan bayiku, maka aku tidak pernah memaafkan, Mami!" ujar Bastian, suaranya terdengar begitu dingin dengan aura penuh kemarahan.

Selanjutnya dia segera berlari membawa Safira ke rumah sakit terdekat. Ia takut terjadi hal buruk pada Safira dan bayi mereka.

Tuan Gustav menyeret Nyonya Hanum masuk ke dalam kamar. Lalu menutup pintu dengan menggunakan kakinya hingga menimbulkan suara dentuman yang keras

Blaaammm....

"Sudah puas kamu, Hanum! Sebagai suami aku merasa sangat malu mempunyai istri yang sangat minim attitude!" ucap Tuan Gustav geram

"Kalau bukan karena Hanna yang memohon padaku untuk menikahimu, aku pasti tidak akan sudi menikahi wanita culas sepertimu," lanjutnya dengan wajah mengeras.

Tuan Gustav sengaja membawa Nyonya Hanum masuk ke dalam kamar, agar tidak ada yang melihat atau mendengarnya memarahi sang istri. Bagaimanapun juga dirinya masih punya empati, tetapi apa yang telah dilakukan istrinya benar-benar sudah sangat di luar batas.

Deggg...

Dada Nyonya Hanum bergetar hebat, seolah dihantam benda yang sangat berat. Selama ini seburuk apapun sikapnya, Tuan Gustav memang tak pernah menegurnya, seolah tidak peduli. Tapi sekarang...? Nyonya Hanum menatap sang suami dengan airmata menggenang di pelupuk mata.

"Dengan dalih untuk merawat Bastian, tapi apa yang kamu lakukan? Kerjamu hanya pergi bersenang-senang dengan teman-teman sosialitamu dan menghamburkan uang tanpa sedikitpun berpikir bagaimana susahnya mencari uang!"

"Seharusnya kamu tidak berhak ikut campur urusan Bastian. Sadarlah dirimu, dan jangan melampaui batasanmu. Apa perlu aku membuka borokmu satu persatu, atau memberitahu Bastian jika kamu bukanlah ibu kandungnya! Apa itu yang kamu inginkan? Iya...!" ancam Tuan Bastian. Wajahnya begitu dingin dengan aura menakutkan.

Nyonya Hanum menjatuhkan dirinya, berlutut di hadapan Tuan Gustav, sambil menangis dengan airmata berderai dan memohon ampun pada sang suami agar memaafkan dirinya.

"Ampun, Pi. Maafkan, mami. Tolong, jangan kasih tahu Bastian, kalau mami bukanlah ibu kandungnya! Dia pasti akan kecewa pada mami!" mohon Nyonya Hanum.

"Itu konsekuensi yang harus kamu terima!" tegas Tuan Gustav, lalu meninggalkan Nyonya Hanum begitu saja.

Beliau tidak tahu harus dengan cara bagaimana lagi, menyadarkan sifat Nyonya Hanum yang sangat egois dan keras kepala.

***

Di rumah sakit

Safira segera mendapatkan pertolongan, setibanya mereka di sana. Selama dalam perjalanan tadi, dia terus merintih kesakitan dan mengeluh sakit pada perut bagian bawah. Serta sedikit noda darah merembes dari pangkal pahanya. Membuat batin Bastian terasa tercabik.

Apalagi Dokter mengatakan jika sedikit saja terlambat mendapatkan pertolongan, maka akan kehilangan buah hati mereka.

Saat ini Bastian benar-benar kalut dengan pikiran yang kacau. Dia terus merutuki dirinya sendiri dan dihantui rasa bersalah.

Bastian menggenggam erat jemari tangan Safira. Dia menatap dengan sendu wajah pucat sang istri yang berbaring lemah di atas ranjang pasien. Hatinya berdenyut nyeri dan airmatanya mengalir deras, mengingat apa yang terjadi pada istrinya.

"Maafkan aku, Fira. Aku benar-benar seorang suami yang bodoh. Melindungimu saja aku tak mampu." Bastian memukuli kepalanya, sambil terus meracau menyalahkan dirinya.

Bastian semakin tergugu, sambil menciumi punggung serta telapak tangan Safira berulang-ulang sebagai ungkapan perasaan bersalah. Ia merasa bahwa semua yang menimpa Safira bersumber darinya yang tak becus menjadi pelindung untuk istrinya.

Bastian lantas meraup mukanya kasar, entah apa yang dia rasakan saat ini. Semuanya bercampur aduk menjadi satu. Kesal, sedih, kecewa, dan semuanya bertumpu pada satu orang.

Kelopak mata Safira bergerak dan perlahan terbuka. Ia menatap langit-langit yang bernuasa putih dan bau khas yang membuatnya langsung teringat apa yang beberapa waktu lalu dialaminya.

"Anakku..." Safira berdesis lirih, seraya meraba perutnya. "apakah dia masih berada di dalam sini? Ya Allah, lindungilah calon anak kami," rintihnya dengan airmata berlinangan.

"Sayang...?" Bastian langsung memeluk Safira. "Akhirnya kamu sadar juga. Terima kasih...dan maafkan aku yang lambat menolongmu." Bastian mengecup kening Safira begitu lama, menumpahkan perasaannya yang membuncah.

"Apa calon anak kita baik-baik saja, Tuan?" tanya Safira.

"He'em... Alhamdulillah, Allah masih melindunginya dan mempercayakan pada kita untuk memilikinya." Sekali lagi Bastian mengecup kening Safira.

"Bagaimana perasaanmu, sekarang? Apa masih merasakan sakit?" tanya Bastian sambil menatap penuh cinta pada Safira.

"Aku...baik-baik saja, Tuan." sahut Safira lirih lalu membuang pandangannya ke samping.

"Syukurlah..." Bastian tersenyum lega, tetapi dia tidak menyadari bahwa tatapan mata Safira begitu kosong memandang ke arah jendela dengan raut wajah dingin tanpa ekspresi.

***

Kira-kira apa yang dipikirkan Safira? Apa dia akan terus diam, atau akan melakukan sesuatu tanpa sepengetahuan Bastian ?

Komen ya...🤗

Bersambung....

1
Nar Sih
mslh besar sedang menanti /Sob//Sob/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kena gampar gk tuh si nyonya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: 🤫🤫🤫🤫🤫
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
batangnya td udah dikeluarin bu, tp sekarang udah dimasukin lg🤣🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: astagaaaa....🤧🤧🤧
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
jangan dilanjut ya. kasihan si nyonya udah tantrum. entar kualat kamu, bisa dikutuk kamu jd ubur² ikan lele🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kan udah dikasih air aki bas🤣🤣 plus udah dicharger. dijamin baterenya awet
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: tahu aja kak /Grin/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
si nyonya lg tantrum kagak diberi minum. udah, dikasih minum racun aja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
tenggelam sampe ke dasar samudera ya bas🤣🤣 awas bisa keracunan air laut bas🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: duuuhhh....😂😂😂😂😂
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
malah nganuan🤭🤭 pdhal si nyonya lg nungguin air minum, bastian malah nyetor air aki dulu🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: biar lancar kak
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
bentar lagi bakal ada macan ngamuk nih🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
udah sampai ke tingkat posesif ya Bas🤭🤭
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
salah satu pelanggar sumpah dn janji dokter🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ya allah ... pengen ku tabok dah si nenek lampir ini🤧
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: silakan, ikhlas
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
lo pikir jenis kelamin si jabang bayi bisa diatur di dlm perut😠 sembarangan aja tuh lambe😅
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sabar kak, jangan sampe darting loh 🤭
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
sembarangan aja mulutnya. bikin emosi deh😠
FT. Zira
nyesss gak tuh/Joyful/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sak puolee
total 1 replies
FT. Zira
sudah dibegituin masih aja belum sadar diri😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: gak ada sadarnya, dia kan pingsan /Facepalm/
total 1 replies
FT. Zira
modus ngajak mandi bareng
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: kode....
total 1 replies
ora
Farah dateng. Terus bagaimana nasib Bastian sama Fira/Sob//Sob/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: entahlahhh...kita ikuti drama selanjutnya
total 1 replies
ora
Bagus tuh. Jawab Kanjeng mami😒
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: gak bisa jawab yg ada mlh marah
total 1 replies
ora
Kamu yakin banget itu bukan anak Bastian😒
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: begitulah klo orang udah gsk suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!