NovelToon NovelToon
When The Law Is Not On Your Side

When The Law Is Not On Your Side

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Maya LGa

bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.

bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.

hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 22

Setelah perjalanan yang sangat panjang,akhirnya mobil yang dikendarai oleh Axel dan Ananda sampai juga di pusat kota.

"Apa kau lapar" tanya Axel pada Ananda,setelah beberapa jam diam.

"Tidak" jawab Ananda singkat,sambil matanya tertutup.

"Baiklah" jawab Axel dan terus melakukan mobilnya.

Setelah beberapa saat,akhirnya mobil yang di kendarai oleh mereka berdua akhirnya berhenti juga,karena dari tadi Ananda menutup matanya,sehingga saat mobilnya berhenti,Ananda langsung turun tanpa melihat sekelilingnya.

"Kau mau kemana" tanya Axel,karena melihat Ananda langsung tanpa memperhatikan sekelilingnya.

"Pulang" jawab Ananda sambil berjalan terus,karena memang suasana yang sudah gelap karena sudah malam,sehingga Ananda tidak melihat terlihat jelas situasi di sekitarnya.

"Terserah lah" kata Axel dan langsung melakukan mobilnya meninggalkan Ananda entah mau kemana dia berjalan.

Ananda terus melangkahkan kakinya,tapi saat Ananda melihat kondisi di sekitar,Ananda langsung berhenti spontan.

"Apa ini,dimana ini" tanya Ananda pada dirinya sendiri.

Ananda melihat sekeliling,tidak ada apapun disekelilingnya,yang ada hanya pohon dan lampu jalan saja.

Ananda sangat cemas,tidak ada kata yang bisa dia ucapkan saat ini,yang ada hanya rasa takut.

Ditengah-tengah ketakutan Ananda,tiba-tiba ponsel milik langsung berdering.

"Ah bikin terkejut saja" kata Ananda saat mendengar ponselnya tiba-tiba berdering.

"Dimana kau" tanya pria diseberang sana.

"Hei gila,kenapa kau meninggalkan aku sendirian disini,kalau kau kesal padaku,setidaknya jangan tinggalkan aku disini,kalau aku tau bakal begini jadinya,mendingan aku tidak ikut dari tadi padamu" kata Ananda kesal pada Axel,karena yang menelponnya adalah Axel.

"Berbalik dan jalan terus" perintah Axel pada Ananda.

"Baiklah" jawab Ananda dan langsung berjalan sesuai arahan Axel.

Setelah mendapat arahan dari Axel,Ananda langsung berlari dengan cepat,karena Ananda sudah sangat ketakutan.

"Sini" kata Axel setelah melihat Ananda sedang berlari seperti dikejar anjing.

"Apa kamu sudah gila hah,aku hampir mati rasa nya" kata Ananda memarahi Axel,tidak lupa nafas Ananda juga sudah setengah-setengah.

"Ayo masuk" kata Axel tidak menjawab pertanyaan Ananda.

Saat melihat Axel berjalan,mau tidak mau Ananda juga berjalan mengikuti jejak langkah Axel

Ananda melihat sebuah rumah mewah,dan elegan,memang Ananda tidak pernah kekurangan sejak dia kecil,hal mewah sudah hal biasa bagi Ananda.

Tapi tidak pernah Ananda melihat rumah semewah ini,Ananda terus mengikuti langkah kaki Axel.

Hingga sampailah mereka di sebuah ruangan dengan pintu yang menjulang tinggi,Axel masuk kedalam dan diikuti oleh Ananda.

"Duduklah" kata Axel pada Ananda.

"Dimana ini" hanya itu kata yang ingin Ananda keluarkan dari tadi.

"Rumahku" jawab Axel singkat.

"Rumahmu lumayan,tapi sedikit sepi" jawab Ananda berkomentar.

Axel diam saja,dia membuka laptop yang ada di depannya dan fokus,entah apa yang dilakukan pria itu.

"Tapi kenapa kau membawaku kesini,apakah kau ingin menculik ku" tanya Ananda pada Axel.

"Kalau iya,bagaimana" tanya Axel,tapi matanya masih fokus pada laptop di depannya.

"Aku tidak takut" jawab Ananda enteng.

"Kenapa" tanya Axel bingung.

"Aku seorang jaksa,negara melindungi ku" kata Ananda dengan percaya diri.

"Benarkah" tanya Axel yang melihat tingkat kepercayaan diri seorang Ananda.

"Iya,jadi jangan pernah berniat macam-macam denganku" kata Ananda lagi dengan kepercayaan yang sangat tinggi.

Tok..tok..tok

"Maaf mengganggu waktu nya Tuan,makan malam sudah siap" kata seorang pelayan.

"Hmm" jawab Axel dengan deheman.

"Ayo" kata Axel lalu bangkit dari kursinya.

Ananda selalu mengekor dibelakang,dia mengikuti Axel kemana Axel melangkah.

Setelah berjalan beberapa lama,akhirnya mereka sampai di sebuah meja makan,meja makan yang sangat besar,tapi yang duduk di meja itu hanyalah Axel.

"Apakah kau sendirian disini" tanya Ananda kepo.

"Jangan bicara di meja makan" kata Axel pada Ananda.

"Baiklah" kata Ananda dan langsung menyantap hidangan yang ada di hadapannya.

Setelah beberapa saat,akhirnya Axel dan Ananda menyelesaikan jadwal makan malamnya,Axel langsung berdiri dari kursinya dan pergi.

Saat melihat Axel bangkit,Ananda juga buru-buru bangkit dan mengikuti langkah kaki Axel,dia takut tersesat di rumah yang super besar ini.

"Pulanglah,mobilmu juga sudah ada dirumah" kata Axel pada Ananda,saat merasakan Ananda mengikuti nya.

"Benarkah,jadi aku pulang pakai apa dong" tanya Ananda pada Axel.

"Tunggu sebentar" kata Axel dan langsung pergi dari hadapan Ananda.

Setelah menunggu waktu yang lumayan lama,akhirnya Axel turun dengan penampilan yang agak berbeda,Axel sudah terlihat segar.

"Ini informasi tentang kasus yang sedang kau tangani" kata Axel sambil meletakkan berkas di meja depan Ananda.

Saat melihat berkas tersebut,Ananda langsung buru-buru membuka berkas tersebut dan membaca isi nya dengan teliti.

"Sanda wania,tempat apa itu" tanya Ananda bertanya.

"Sanda wania adalah tempat dimana orang-orang di kumpulkan dan di jual ke berbagai tempat,mereka mencari mangsa ke desa-desa terpencil dan terbilang ketinggalan,sehingga mereka lebih mudah menarik simpati orang-orang tersebut" kata Axel menerangkan.

"Oh,hebat juga ide mereka,jadi dimana lokasi Sanda wania ini" tanya Ananda pada Axel.

"Ini di kota XXXXX,tidak sembarang orang bisa masuk ke sana,tempat itu dijaga sangat ketat,tidak mudah untuk bisa datang kesana" kata Axel menerangkan.

"Apakah aku harus berpura-pura menjadi bagian mereka" kata Ananda memberi ide gilanya.

"Jangan pernah mengorbankan dirimu hanya untuk hal seperti ini,apapun itu,nyawa adalah yang paling utama" kata Axel memperingati Ananda.

"Jadi bagaiman,aku harus menghancurkan bisnis-bisnis seperti ini" kata Ananda dengan membara.

"Dengan cara" tanya Axel pada Ananda.

"Dengan caraku sendiri" kata Ananda dengan percaya diri.

"Apakah kamu pikir dengan mengandalkan hukum,kamu bisa selamat,jangan harap dan jangan bermimpi terlalu tinggi,aku takut kamu akan jatuh terlalu jauh" kata Axel memperingati Ananda.

"Terserahlah,yang pasti bagaimana caranya bisa masuk kedalam" kata Ananda pada Axel.

"Orang dalam" kata Axel memberi ide nya.

"Cara mencari orang dalam bagaimana,atau langsung aku bawa saja surat pengeledahan yah,karena mereka tidak akan bisa berkutit kalau sudah seperti itu situasi nya" kata Ananda memberikan ide nya.

"Jangan lakukan itu,mereka bekerja dengan orang besar dan hebat,asal kamu tau,dunia bawah tanah tidak peduli dengan hukum,karena yang mereka percayai adalah uang,karena uang bisa membeli semuannya" kata Axel memberi penjelasan pada Ananda.

🌾🌾🌾🌾

Hai guys,jangan bosan-bosan yah baca karya aku,

Jangan lupa like,komen dan subscribe yah guys, 😊

Happy reading All 💜

1
Kaka Esha
semangat autor aku menunggu kelanjutan nya
Kaka Esha
semangat autor
Ishi
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
zucarita salada 💖
TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌
Cell
Thor, please jangan berhenti nulis cerita kayak gini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!