Jennaira Queenzy Hill berada disituasi sulit dimana ia harus merelakan laki-laki yang akan menjadi tunangannya kepada sahabatnya.
Terjebak menjadi orang ketiga diantara sepasang manusia yang saling mencintai membuat Jennaira harus kuat menghadapi tatapan sinis dan rendah orang lain. Berusaha terlihat baik-baik saja, namun tak semudah itu. semua menjadi rumit saat satu persatu hal buruk menghampirinya, hingga rahasia yang terkuak menambah luka yang sudah ada. Membuatnya tak lagi berharap pada apapun dan siapapun, kecewa yang tak berpenghujung membuat Jennaira tercekik dengan takdirnya sendiri.
Akankah akhir bahagia menjadi milik Ara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Conference Pers
Cukup lama berkendara akhirnya mereka sampai dimansion keluarga Hill. Laiv dan Aira terdiam cukup lama hingga, gadis berambut panjang itu berpamitan.
" Terimakasih atas bantuannya hari ini " Laiv menanggapi dengan senyuman.
" It's okay, cepatlah masuk dan istirahat " entah dorongan dari mana Laiv mengelus puncak kepala Aira. Dan entah kenapa Aira merasa jantungnya seperti ingin lepas dari tempatnya.
" Okay, nite " Aira pun turun dari mobil dengan berusaha bersikap senormal mungkin.
Setelah supercar milik Laiv bergerak meninggalkan area mansion keluarga Hill, Aira merasa dadanya. Ada yang salah dengan dirinya, mungkin besok ia harus membuat janji dengan dokter untuk check up.
Security yang menjaga gerbang mansion langsung mengenali majikannya, tanpa menunggu lama ia membukakan pintu gerbang.
Aira berjalan perlahan di sepanjang halaman yang luas menuju pintu utama mansion. Angin menyapu lembut tubuhnya, membuat gadis itu sedikit tenang.
Beberapa maid yang masih bertugas menyapanya ramah sambil sedikit membungkukkan tubuh mereka.
Baru saja ia memasuki pintu utama, terdengar suasa riuh rendah dari ruang keluarga. Semakin lama semakin jelas terdengar.
" It's okay dad, kita pasti bisa handle harga saham yang turun. Lagi pula itu tak terlalu signifikan " Aira tau itu suara sang kakak.
" Hmm, daddy percayakan padamu. Daddy tak mau masalah ini sampai terdengar Aira" Suara daddy nya terdengar lemah.
" Mommy harap semua cepat selesai, mommy gak tega Aira dibicarakan buruk sama orang-orang " langkah kaki gadis itu terhenti.
Ia sadar bukan hanya dia yang akan terdampak dengan kejadian ini. Namun ia sadar keluarganya selalu ada untuknya. Tidak ada alasan untuk merasa paling tersakiti.
Tak terasa bulir air mata kembali jatuh dipipinya, bertepatan dengan kepala maid yang berjalan kearahnya. Aira memberi tanda agar kepala maid tidak membuat suara atau keributan atas kehadirannya.
Aira mengusap air matanya hingga kering, lalu memasang senyum terbaiknya. Ia melangkahkan kakinya dengan santai hingga bunyi sepatu dan lantai terdengar cukup kuat untuk menyadarkan penghuni mansion.
" Good Evening everyone " Rayyan, Joana dan Rain memusatkan perhatian mereka pada Aira yang baru saja datang.
" Princess " Aira mengambil tempat disamping Rain, dan menyandarkan tubuhnya kepada sang kakak.
" Gimana hari ini nak? " Joana menuangkan teh hangat ke cangkir baru untuk putrinya.
" Lancar dan menyenangkan mom " aroma dari teh chamomile membuat Aira sedikit rileks.
" Syukurlah, ingat jangan terlalu lelah " Joana sangat memperhatikan kehidupan anak-anaknya. Ia ingin anak-anaknya hidup dengan baik.
" Pasti mom " Aira kembali bermanja sang kakak.
" Oh ya, conference pers akan diadakan besok. Kata Sean, semua sudah diatur kamu tinggal hadir saja" Rayyan mengamati wajah putrinya yang terlihat biasa saja.
" Okay dad " ujar gadis itu sekenanya, ia malah sibuk membandingkan ukuran tangannya dengan sang kakak.
" Kamu tidak patah hati dengan kejadian ini sayang? " Rayyan memastikan keadaan putri semata wayangnya.
" Nggak dad, I'm okay. Sedih pasti, kecewa juga udah pasti. tapi itu semua karena mereka gak jujur aja dan membuat kita semua kerepotan. Selebihnya Aira baik-baik saja " Aira menjelaskan dengan sabar kepada keluarganya.
" Perlu daddy ingat, pertunangan ini bukan karena kami sepasang kekasih " Rayyan menjadi salah tingkah mendapatkan tatapan dari putrinya. Ya memang salahnya juga yang terburu menyerahkan putrinya karena menganggap Sean pilihan terbaik Ternyata putrinya harus merasakan kekecewaan, dan nama baiknya jadi dipertaruhkan.
Tak lama mereka berbincang akhirnya memutuskan untuk beristirahat karena sudah menunjukkan hampir tengah malam.
Pagi hari yang lumayan cerah, gadis keluarga Hill sudah siap dengan dress hitam selutut berlengan panjang. Heels 5 cm membuat penampilannya sempurna.
Kini ia sedang mengendarai mobilnya yang entah sejak kapan sudah berada digarasi mansionnya. Tak lama berkendara, ia sampai di Hotel keluarga Smith. Terlihat banyak para wartawan berlalu lalang menyiapkan peralatan mereka untuk dibawa keruang pertemuan.
Beberapa dari mereka yang berpapasan dengan Aira memberikan sapaan yang cukup ramah. Mereka sangat menyenangkan gadis satu ini karena tidak ada berita buruk yang pernah terdengar kecuali gagalnya pertunangannya kemarin.
Aira dengan langkahnya yang elegan membelah kerumunan orang untuk bisa masuk kedalam ruang pertemuan.
Disana sudah terlihat Sean dan Aby menunggu. Aira mengambil tempatnya dan atmosfer ruangan menjadi dingin. wartawan yang tadi sibuk berbisik kini menjadi tenang.
" Baiklah, kami akan memulai sidang media hari ini" seorang juru bicara membuka acara conference pers.
" Kita akan mendengar penjelasan dari tiga orang yang terlibat langsung dalam acara pertunangan yang menyita perhatian masyarakat luas"
Aira menatap Sean dan Aby memastikan bahwa ia yang akan membuka suara terlebih dahulu.
" Baiklah, sebelumnya saya meminta untuk tidak membuat spekulasi untuk menjatuhkan siapapun. Saya akan memberikan penjelasan sebaik-baiknya agar kalian semua bisa mengerti " peringatan itu terdengar cukup keras bagi para pencari berita.
" Benar saya dan Sean Smith bertunangan karena dijodohkan oleh kedua orang tua kami. Namun tidak ada unsur pemaksaan sama sekali, dan tidak ada yang namanya pernikahan bisnis. Jika ada yang bertanya kenapa saya mau dijodohkan, karena saya berfikir tidak ada masalah sama sekali akan perjodohan bahkan menikah dengan sahabat sendiri " ruangan itu semakin senyap hanya terdengar bunyi keyboard dan kamera yang bekerja cepat.
" Lalu kenapa bisa Abigail Turner selalu sahabat saya bisa menggantikan posisi saya? Karena ia adalah gadis yang dicintai oleh seorang Sean Smith. Pasti kalian ingin bertanya, apakah saya tidak marah? cemburu? sakit hati? jawabannya saya hanya kecewa sedikit karena mereka terlambat berterus terang. Sisanya saya baik-baik saja " kalimat lugas dan jelas dari Aira membuat para wartawan terdiam sesaat. Mereka tak habis difikir ada gadis setenang ini.
Sean menggenggam tangan Aby dengan erat dibawah sana, karena mendengar kekecewaan dari sahabatnya sekali lagi. Lalu Sean mengambil sikap untuk melanjutkan.
" Saya Sean Smith disini ingin minta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga Hill yang sudah saya kecewakan karena tidak tegasnya saya mengambil keputusan. Saya juga minta maaf kepada masyarakat diluar sana karena telah membuat keributan hingga menggulirkan spekulasi tidak berdasar "
" Dan saya minta kepada masyarakat untuk berhenti melakukan hate comments terhadap sahabat saya Jennaira Queenzy Hill " Aira dan Sean untuk sesaat saling mengunci tatapan mereka.
" Ternyata semua orang tau " Aira merasa jantungnya berdenyut sakit.
" Jika Mr. Sean dan Ms. Abigail saling mencintai kenapa Mr. Sean memutuskan menerima perjodohan ini? salah satu wartawan akhirnya mengeluarkan pertanyaannya.
" Karena dia mengikuti permintaan saya " suara lembut Aby menjawab pertanyaan wartawan.
" Saya fikir semua bisa berjalan baik-baik saja, karena Saya dan Kak Sean tidak memiliki hubungan khusus saat itu. Namun ternyata keputusan saya salah dan kami gegabah, hingga akhirnya kami mengecewakan banyak pihak. Terutama sahabat kami Aira " dengan lancar semua wartawan menulis statment dari narasumber.
" Apakah hubungan persahabatan kalian baik-baik saja? " Sean, Aby dan Aira saling tatap, hingga Aira tersenyum lebar.
" Kami baik-baik saja, kami bersahabat hampir 20 tahun. Ini hanya masalah komunikasi saja, selebihnya kami baik-baik saja. Lagi pula saya sudah puas memberikan Sean pelajaran berharga " Aira tertawa ringan disusul para wartawan yang baru tersadar wajah Sean yang sedikit membiru di bibir dan pipinya.
" Baiklah, kami rasa sudah cukup jelas informasi. Kami anggap semua sudah selesai dengan baik " wartawan pun dengan tertib mengiyakan ucapan juru bicara.
Setelah mengucapkan terimakasih tiga sahabat itu undur diri. Para pencari berita mengambil kesempatan untuk mengambil gambar kebersamaan mereka saat turun dari panggung.