NovelToon NovelToon
Hipotermilove

Hipotermilove

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Chicklit
Popularitas:46.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

"Kamu bisa nggak jalan pake mata?!"

Tisya mengerang kesal saat bertabrakan dengan Den yang juga sama terkejutnya jujur aja, dia nggak ada niat sebelumnya buat nabrakin diri pada wanita di depannya itu.

"Biasanya saya jalan pakai kaki Bu. Ya maaf, tapi bukan cuma Bu Tisya aja yang jadi korban di sini, aku juga gitu." Den terus mengusap dadanya yang terhantam tubuh Tisya.

"Masa bodoh! Awas!" Tisya mengibaskan rambutnya ke samping.

"Khodam nya pasti Squidward bestinya Plankton tetangganya Hulk suhunya Angry bird! Galak banget jadi betina!" Keluh Den masih diam di tempat karena masih memungut tas kerjanya yang sempat terjatuh.

"Apa?? Ngomong sekali lagi, kamu ngatain aku apa???" Tisya berbalik memegang lengan Den.

"Ti-ati, nanti jatuh cinta. Nggak usah ngereog mulu kayak gitu kalo ketemu aku. Hipotermilove nanti lama-lama sama ku."
Den sudah pergi, Dan lihat.. Betina itu langsung ngowoh di tempatnya.

Hipotermilove? Apa itu?? Temukan jawabannya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aura pelakor mu kuat

Mata Den sudah merembes berair ingin mengeluarkan embun yang sejak tadi ditahan. Pagi ini, dia baru mendapat sertifikat advokat dan surat ijin praktek (SIP) yang diberikan oleh PERADI, Perhimpunan Advokat Indonesia.

Di usianya yang sedang merangkak ke angka dua lima, Den sudah menjadi pengacara muda. Bukan lagi pengacara junior magang. Semua itu sangat dia syukuri. Abhi bahkan mengucapkan selamat secara langsung pada bocah yang selalu ngintilin dirinya itu. Abhi memang selalu jadi panutan seorang dalam hal pekerjaan oleh Den.

Di sisi lain, Tisya adalah orang yang juga ikut bangga dengan apa yang Den capai sekarang ini. Baru kemarin siang mereka membahas hal ini, tentang kecemerlangan, ke tanggapan, dan kredibilitas Den dalam bekerja, dan hari ini suaminya malah langsung mendapat sertifikat yang diidam-idamkan.

"Sayaaaang.. Peluuuuk.." Den merentangkan tangannya lebar. Berharap Tisya akan mendusel dan menempelkan dua gunung kenyalnya ke dada Den.

Tisya menuruti keinginan suaminya. Memeluk Den sambil menepuk-nepuk punggung Den pelan. Tapi merasakan pelukan itu tak kunjung berakhir, Tisya dengan jemari mungilnya berinisiatif mencubit pinggang Den kecil.

"Duuuuuh.. Sakit Ra. Gitu amat sih ah cara main mu ga asik." Wajah Den dibuat seimut mungkin, di mata Tisya malah terlihat memuakkan.

"Muka mu nggak pantes sok melas gitu. Sadar umur! Udah tua juga." Tisya mencubit pipi Den gemas.

"Den masih muda kali. Bukannya situ yang udah uzur. Belagak nikahin berondong manis kinyis-kinyis. Nggak sadar diri banget sih jadi garangan wati.. Upz sorry sengaja gue!" Dania sengaja mengibarkan bendera perang terang-terangan di depan Tisya dan masyarakat lainnya.

Tisya mendelik mendengar ucapan Dania yang pasti melukai hati mungilnya. Dia tak peduli jika sekarang dirinya sedang jadi bahan tontonan orang-orang di lobi. Dia hanya ingin mempertahankan harga dirinya yang digiles sepatu kuda oleh si Dania.

"Nyatanya dedek manis kinyis-kinyis ini lebih suka sama modelan garangan wati kek gue tuh. Situ pengagumnya? Minggir, gue bininya! Mau apa lo?"

Skak mat! Dania mengerang kesal. Aturan yang kesal kan Siti.. Sitisya maksudnya. Ini kok malah dayang Dania terajana slalalala yang merasa tersakiti isi ginjalnya.

Den merangkul Tisya posesif. Tangan Den berada di pinggang Tisya. Lalu Den mengecup pucuk kepala Tisya dengan gerakan slow motion. Tentu saja semua yang dia lakukan bisa dilihat dengan jelas oleh para umat manusia yang ada di lobi sana. Tisya tersenyum sadis ke arah Dania, sedang Dania hanya bisa melengos lalu pergi begitu saja.

"Ra. Kamu cemburu?" Tanya Den.

"Ya iya lah! Hanya orang nggak waras yang nggak cemburu kalo miliknya diincer orang lain!" Tisya melotot tajam.

"Aku ga tertarik sama bangsa lelembut kayak dia Ra. Lagian, rasaku udah abis untuk kamu semuanya. Bilang kamu butuh bukti apa? pasti aku usahain kalo emang bisa!" Tantang Den dengan sangat yakin.

"Buatin aku anak selusin! Bisa?" Tisya tersenyum bak saiton nirojim yang terbebas dari belenggu api neraka.

"Nantang? Bisa aku bisa! Mau sekarang buatnya juga ayo aja!"

Mereka berdua malah tertawa berselimut kemesuman. Makhluk hidup lain yang ada di sana hanya bisa menghela nafas terenyuh menyaksikan interaksi sepasang suami istri yang sama-sama gilanya. Yang satu lama tak disentuh, satunya lagi suka banget menyentuh. Klop ancen!

"Kamu suka banget manggil aku Ra sih Den."

Ujar Tisya yang sekarang membantu Den membereskan barang-barang yang ada di ruangan suaminya untuk dibuang.. Eh bukan! Diberesin karena mau pindahan ke kantor firma hukum lain sesuai arahan pihak PERADI. Kenapa nggak sekantor aja sama bininya? Ya nggak tau, wong jalan ceritanya gitu kok. Mau protes?? Sama penulisnya aja sono. Penulis yang lelet banget up nya gegara tepar saking kebanyakan makan opor ayam ketupat lebaran! Ketawa aja, halal.

"Biar serasi sama namaku dong Ra. Kamu Ra, aku Den. Digabung jadi Ali Solobon Aji Kusumo Mangku Wadon Limo Udo Sedoyo!"

Den tertawa saat dia mendapati istrinya melotot seperti ingin mengeluarkan bola matanya. Dengan bunga plastik yang ada di meja, Tisya melempar Den tanpa meninggalkan rasa sakit pada korbannya.

Semua orang punya cara masing-masing untuk mengungkapkan apa yang mereka rasa pada pasangannya. Anggaplah semua tindakan kekerasan yang Tisya lakukan itu adalah suatu bentuk love language dirinya pada sang suami. Bisa diartikan love language nya seorang Tisya adalah physical touch. Bukan physical touch seperti pelukan, ciuman, remet-remetan tangan, cangkul-cangkulan, atau hal romantis lainnya... Tapi lebih ke bentuk bar-barnya! Ditabok, dicubit, ngusap rambut sambil ngejambak tipis-tipis, ya gitu-gitu deh pokoknya. Asal nggak main gorok-gorokan aja, kayaknya masih aman untuk mereka.

"Ya enak aja nih mulut pas manggil kamu 'Ra'." Jawab Den.

"Tapi nama kita jangan digabungin Den. Nama Raden di novel yang semalem ku baca itu sifatnya kek demit kurang sajen. Bejat banget! Kesel aku kalo inget." Tisya teringat pada novel yang semalam dia baca maraton setelah kelelahan bertarung menghadapi suaminya, kalo nggak salah judulnya Rungkad!

Tak terasa dengan ditemani perbincangan tak bermanfaat yang terjadi di antara keduanya, Den dan Tisya akhirnya menyelesaikan apa yang mereka kerjakan. Hanya membereskan semua barang yang nggak seberapa banyak jumlahnya itu, sebenarnya Den tak memerlukan bantuan dari istrinya. Tapi dia tak menolak saat Tisya mau ikut berepot-repot ria bersama dirinya.

Mereka berjalan keluar ruangan Den. Melewati beberapa orang yang sesekali mengucapkan selamat pada Den atas pernikahan dan kepindahannya ke kantor baru. Tak terkecuali Dania, dia seperti nunggu momen di mana dirinya bisa bertatapan muka dengan Den lagi. Mungkin dia segitu pengennya adu mekanik mulu sama pawangnya si Den.

"Den.. Sering-sering ke sini ya. Ah.. Aku pasti bakal kangen banget sama kamu." Dania tersenyum ramah ke arah Den tanpa memperdulikan Tisya yang ada di sebelah lelaki jangkung itu.

"Sering ke sini itu pasti karena istri saya, Aratisya.. Bekerja di sini Bu Dania. Dan terimakasih atas kepedulian Bu Dania pada saya. Tapi sebaiknya jangan terlalu berlebihan memperhatikan saya. Saya sudah beristri, cukup istri saya saja yang perhatian sama saya, dan lagi saya tidak mau membuat suasana hati istri saya memburuk jika Bu Dania terus menunjukkan ketertarikan terang-terangan terhadap saya. Saya mohon Bu Dania mengerti, tidak ada wanita yang mau suaminya digoda oleh perempuan lain."

Ucapan Den mampu memunculkan senyum sumringah di wajah Tisya. Dan muka cemberut yang ditunjukkan Dania. Dania nggak menyangka jika Den bisa berkata demikian di depan orang-orang. Kecewa? Tentu! Malu? Udah pasti!

'Menggoda itu hakku. Kalo akhirnya kamu tergoda, itu bukan salahku!' Dania bergumam dalam hati.

"Gila sih lu Niaaaa... Berani banget lu! Kagak takut diterkam bininya apa?" Teman Dania, sebut saja namanya Mawar menyenggol Dania sambil berbisik ketika mereka berjalan menjauhi Den dan Tisya.

"Gue sih woles. Takut sama perawan tua? Sorry ye.. Kagak level gue!" Sengit Dania menyombongkan diri.

"Heh Tisya udah kawin kelez. Perawan tua dari mananya sih? Situ waras?"

"Ya kan sebelum dikawinin sama Den, si Tisya itu emang perawan tua. Itu juga kalo masih perawan sih. Coba otakmu dipake buat mikir, jangan buat pajangan aja. Perempuan umur tiga puluhan baru mikirin kawin? Kalo belum pernah rasain disodok duluan, mana betah? Dari mukanya aja keliatan banget kalo tuh betina satu sang3'@n!" Ujar Dania dengan muka bengisnya.

"Uuuh mulut lu Niaaaa! Gue kagak ikut-ikutan lah pokoknya. Emang aura pelakor lu kuat banget sih. Kagum gue!"

"Hahaha.. Iyaa dong. Gue!"

Dih bangga!

1
🍊 NUuyz Leonal
makanya den gak usah banyak komen diem aja
kadang diem aja pasti salah sih depan emak emak yang lagi kesel apalagi ini bumil pasti mood nya naik turun,
🍊 NUuyz Leonal
embuhlah sopo iku di kepin 😅😅
🍊 NUuyz Leonal
di bagian ini asli aku gak paham 😅😅
Dewi kunti
sini tak ajari milih semangka yg benar Ra🤭🤭🤭
Pa Muhsid
den perempuan hamil itu lebih menyeramkan dari pada mak Lampir apa lagi nyi pelet dan mahluk astral lainnya sing sabar yo den baru juga permulaan ngidam
𝐙⃝🦜尺o
salah kalo kamu ngetawain istri den apalagi sang istri lagi hamil muda, sama aja kamu ngajak perang tapi kamu yang dipaksa ngalah
palupi
ho oh. Jarno ae Den.
iku ngunu hp an mumpung nunut wifi 😂
palupi
pokoke yes papa ae Den 😂😂
Khaira Yunizar
menggemaskan. luar biasa.
no 🎸 ve
kapok koe Den 🏃‍♀️
no 🎸 ve
Jiwan, jiwa muda, bada kekar 🏃‍♀️
no 🎸 ve
Jebloskan aja yang dua itu ke penjara, bandit kelas teri 🤣
ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ🎐ᵇᵃˢᵉ
kudu sabar ya kamu den, turutin apa aja kata bumil mah.. daripada si kepin kena sunat wkwkwk
Diandra Kirana
Ras terkuat di bumi yang selalu benar ya wadon...gitu kok berani ngelawan Deeen , apalagi bojomu hamil wisss gak pernah salah dah ..ngguyu thok padahal wis ditahan-tahan kamu dibikin kembung makan semangka epink lha kalo tadi ngakak...kamu bakal disuruh makan semangka sak kebon. Ketoke calon anakmu bakat diktator Den. Tabahkan hatimu...
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
capek² si tisya milih sampai tepuk² berkali tapi putih🤣🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
den 🤣🤣🤣🤣apapun masalah nya si kepin tetap di sebut yaaa/Facepalm//Facepalm//Facepalm/🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
hasatsk
ternyata semangka pilihan tisya masih putih belum Mateng,pingin ketawa takut di marahin sama tisya.....😂
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
semoga calon debay baik² saja thor jgn bikin tisya keguguran 🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
nah sekarang tugas pak mertua bersihkan nama menantu sekaligus itu si pras nya dibikin perkedel pak jiwan😌😌🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
baru baca lgi kirain kenapa nt ku engga notif ternyata akun log out 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!