Setelah diperkosa beramai-ramai hingga nyaris meregang nyawa oleh Jeam dan keempat rekannya, Titi justru mendapati jiwanya menempati tubuh wanita bernama Jia. Titi terlempar ke kejadian satu tahun sebelum dirinya diperkosa!
Kejadian tersebut membuat Titi mengetahui sederet fakta mencengangkan. Beberapa di antaranya masih berkaitan dengan kasus Titi. Karena ternyata, Jia merupakan mantan kekasih Jeam, dan kini menjadi saudara tiri setelah mama Jia menikah dengan papa Jeam. Selain tengah hamil, Jia yang belum menikah juga menjadi budak nafsu orang tua mereka maupun oleh Jeam sendiri.
Awalnya, Titi hanya berniat balas dendam untuk kasusnya. Namun mengenal Jia yang rapuh, membuat Titi bertekad untuk MENGUBAH TAKDIR. Titi akan membuat takdir baru untuk dirinya tanpa membuatnya ‘dirusak’ Jeam apalagi berakhir menjadi gadis ternoda!
Mampukah Titi melakukannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Sang Jendral
Jeam tidak mengenali Titi, tapi Titi mengenalinya. Malahan, bukannya mengenali Titi, Jeam yang memang tengah buru-buru, lebih mengenali Syukur.
“K—kamu!” ucap Jeam kepada Syukur yang tak memakai jaket maupun topi hitam. Alasan tersebut pula yang membuatnya dengan begitu mudah mengenali Syukur.
“Iya ...!” tegas Syukur lirih penuh ketegasan.
Tatapan Syukur memang masih fokus menatap kedua mata Jeam, tapi tangan kanannya sudah menahan tangan kiri Jeam, kemudian dengan cekatan memutarnya hingga bunyi pleketuk-pleketuk beberapa kali. Bersamaan dengan itu, Jeam meraung-raung hingga mencuri perhatian orang-orang di sana.
Namun dengan cekatan, Syukur yang belum melepaskan tangan kiri Jeam, juga segera melakukan hal serupa ke tangan kanan Jeam.
Jeam memang kesakitan, tapi pemuda itu tak sampai meminta tolong. Jeam hanya berusaha kabur dari sana, dan Syukur mempermudahnya dengan membawanya paksa ke depan tangga darurat.
“Kenapa Jeam tidak meminta tolong? Tadi ... dia agak lari. Apakah dia sedang menghindari sesuatu?” pikir Titi yang kemudian mengawasi sekitar. Jika dilihat dari keadaan, di sekitar sana terbilang jauh dari jangkauan CCTV. Kemudian meski tertatih, dirinya menyusul Syukur yang juga sesekali mengawasinya. Syukur selalu memastikan Titi aman.
Syukur membuat telunjuk tangan kanan Jeam membuka sandi ponsel Jeam. Langsung berhasil dan Syukur segera menyerahkan ponselnya ke Titi.
“Sebarkan video maupun hal-hal yang berkaitan dengan kasus kamu pakai semua aku-n dia!” tegas Syukur dan langsung membuat Titi bergerak cepat. Titi membuka galeri ponsel Jeam yang isinya masih dihiasi beberapa koleksi video dewasa. Video bersampul wajah Jia, masih Titi jumpai di sana, meski tak sampai sebanyak layaknya di masa lalu.
“Hah? Kenapa ponselku bisa ada di mereka? Dua hari hilang, aku pikir dipegang si King,” pikir Jeam yang mulutnya sudah disumpal dua kaus kaki Syukur. Jeam tak lagi bisa bersuara termasuk itu sekadar merintih kesakitan setelah kedua tangannya dipatahkan oleh Syukur.
“Ini videoku yang mana? Video di sini terlalu banyak!” bingung Titi yang kemudian mencari video berdasarkan tanggal dirinya mengalami kejadian naas.
“Tanggal ... nah ini!” yakin Titi yang kemudian membuka videonya. Benar saja, itu memang videonya. Titi mempercepat sekaligus memastikan isi videonya yang memperlihatkan saat dirinya digi.lir.
Meski benar-benar menguras emosi, dada Titi juga jadi bergemuruh parah, pada akhirnya Titi sungguh menyebar video berisi dirinya yang sedang digil.ir tersebut, ke semua aku.n sosial media milik Jeam. Lega, Titi merasakannya. Meski tak lama kemudian terdengar suara langkah cepat dari beberapa pasang kaki. Namun detik itu juga, Syukur melempar Jeam ke bawah tangga darurat.
Syukur tak membuat tubuh Jeam menggelinding, tapi langsung dijatuhkan begitu saja. Namun sebelum Syukur melakukannya, kedua kaos kaki miliknya yang awalnya menyumpal mulut Jeam, sengaja Syukur ambil. Titi tercengang menyaksikan kenyataan tersebut, tapi ia juga merasa puas luar biasa.
“Harusnya dia mati dengan cepat karena di masa lalu saja, Jia sudah membunuhnya,” pikir Titi mendadak jatuh karena ditabrak rombongan pria sangar dan jumlahnya ada enam orang.
Selain ponsel Jeam yang sampai jatuh dari tangan Titi, topi hitam yang Syukur pakai juga jatuh dari kepala Titi. Anehnya, rombongan tersebut langsung menatap Titi dengan saksama kemudian buru-buru meringkusnya.
Syukur yang melihat itu tak tinggal diam dan buru-buru mengamankan ponsel Jeam. Walau harus ada adu jo.tos, pukulan, bahkan tendangan, Syukur berhasil mendapatkan ponsel Jeam lagi. Namun, Titi yang sempat diamankan oleh rombongan pria tadi, dengan sengaja dibantin.g setelah tubuh Titi juga sampai diangkat tinggi.
Titi kesakitan dan menggeliat di lantai. Anehnya, lorong waktu mendadak terbuka. Keanehan tersebut sempat membuat kelima pria sangat berpenampilan layaknya preman penasaran. Satu di antara mereka yang sengaja mengulurkan tangan ke lorong waktu tertarik. Termasuk juga dengan tubuh Titi.
Ketika lima pria berpenampilan preman hanya menatap takut apa yang Titi alami. Tidak dengan Syukur yang segera berusaha menahan kedua kaki Titi. Meski pada akhirnya, Syukur malah terbawa ke lorong waktu juga.
***
“Aduh ... Syukur dan Titi sama-sama berjatuhan dari atas. Mereka ada di depan sebuah lorong rumah sakit.
Syukur langsung menatap saksama keadaan di sana seiring ia yang juga menatap saksama Titi.
“Bentar, ini aku berwujud Jia, apa Titi lagi?” batin Titi lantaran cara Syukur menatapnya khas orang yang terlalu terkejut.
“Kamu baik-baik saja? Kita ... maksudku,” ucap Syukur sudah langsung membantu Titi duduk.
“Yang tadi itu beneran nyata. Kamu, ... sudah biasa mengalaminya?” lirih Syukur dan hanya dibalas tatapan bingung oleh Syukur.
“Aku baik-baik saja, Pa,” ucap seorang pemuda dan baik Titi maupun Syukur mengenalinya sebagai suara Jeam.
“Jeam?” lirih Titi dan Syukur nyaris bersamaan.
“Iya, itu suara Jeam!” lirih Syukur yang kemudian membantu Titi berdiri. Titi kesakitan dan tubuhnya sampai gemetaran. Namun, Titi berusaha untuk tetap berdiri.
“Aku rasa, ini bukan waktu yang seharusnya. Aku rasa, ini nyata dan bukan mimpi maupun halusinasi!” ucap Syukur.
Setelah menghela napas pelan, Titi mengangguk. Titi membenarkan anggapan Syukur.
“Terus, kenapa kamu bisa ada di rumah Pram?!” tegas suara berat seorang pria berumur dari dalam sana.
Kali ini, Titi mengenali suara barusan sebagai suara pak Tomy.
“Ini aku kembali ke masanya Jia, tapi dengan wujudku?” bingung Titi jadi bertanya-tanya. Adakah misi lain yang harus ia lakukan hingga dirinya kembali ke masa Jia sebagai wujudnya?
“Ternyata Jeam selamat. Makanya dia masih berulah kepadaku,” pikir Titi.
“Itu di dalam ada Jeam,” ucap Syukur yang kemudian berkata, “Kebetulan sekali dia di rumah sakit. Sementara sebelumnya aku rasa, harusnya apa yang aku lakukan kepadanya bisa bikin dia caca.t.”
“Apakah ini tandanya, kejadian tadi dan sekarang, saling berkaitan? Sebelumnya, kamu sudah pernah atau terbiasa mengalami ini?” sergah Syukur lagi dan benar-benar jeli.
Meski sempat menahan napas karena ragu untuk jujur membaginya kepada Syukur, Titi berangsur mengangguk.
“Jia menghilang, sementara kamu sampai lumpuh dan diperkirakan karena jatuh. Namun kamu bilangnya, kamu tidak jatuh!” kesal pak Tomy dan tak dibalas lagi oleh Jeam yang lehernya sampai digips.
“Hah, ... Jia menghilang bagaimana? Memangnya sekarang Jia ada di mana?” pikir Titi yang tanpa sengaja malah berpapasan dengan pak Tomy.
Pak Tomy masih memakai seragam cokelat muda. Tampangnya begitu gagah sangat kontras ketika Titi yang menempati tubuh Jia, harus melayaninya. Mata pak Tomy juga masih agak bengkak, dan Titi yakini karena cairan yang saat itu Jia semprotkan.
Ketika menatap Syukur, pak Tomy biasa-biasa saja. Namun ketika melihat Titi, pak Tomy seolah mengenali Titi.
“Kamu ...,” ucap pak Tomy nyaris meraih wajah Titi.
Namun, Titi segera mundur kemudian berlindung di balik punggung Syukur.
“Orang ini seperti mengenali Titi. Namun bukan karena sebuah kebencian. Emosi yang dia tunjukan khas luka dan rasa penasaran,” batin Syukur masih sangat jeli.
❤❤❤❤
Jaga Kesehatan cz Cuaca tdk menentu bgt....
Bikin Badan meriang...
Mb Ros jg jaga kesehatannya...
semangat ❤️❤️❤️❤️❤️
Lanjut Mb...
semangat yuaaa...
❤️❤️❤️❤️❤️
kok ada jia di rumah jeam..
apa dia sembunyi2 atau bagaimana?
padahal pak tomy bilang ke jeam kalo jia menghilang...
lanjutttt..
❤❤❤❤❤
Lanjut kak...
Jangan sampai Titi punya darah dari Jendral Dakjal ituuuu....