Wajah tampan, cool, pintar juga merupakan ketua klub basket Fakultas, itulah Barra. Tak heran jika dirinya menjadi cowok idola di kampusnya. Namun semenjak duduk di bangku kuliah hingga sekarang semester 5 dirinya tak pernah menjalin hubungan serius dengan cewe manapun. Meski selalu saja ada cewe yg berusaha menempel padanya tapi tak pernah ada yg menjadi pacarnya.
Hingga seorang mahasiswi baru membuat dirinya penasaran pada pertemuan pertama mereka. Karena satu dan lain hal mereka pun menjadi dekat.
Akankah Barra jatuh cinta padanya? Mungkinkah mereka berjodoh?
Yuk ikutin kisahnya.. cerita ringan dengan konflik santai. Pokoknya lebih banyak yg manis-manisnya soalnya author ga terlalu suka kesedihan. Hehe..
Biar tambah seru baca juga kisah sebelumnya di karya “Jodohnya Caca.”
Update setiap hari Senin, Kamis
Selamat membaca…💙
Disarankan bijak dalam membaca karena banyak yg sinopsisnya hampir sama tapi isinya berbeda ^_^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clairecha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua Dua
“Kita.. pacaran!” jawab Barra dengan wajah penuh senyuman.
“Haahh..! Masa cuma kaya gtuh doang kita mesti pacaran…! Lagian pacaran itu harus suka sama suka..!” tegas Caca.
Barra tertawa kecil, baru kali ini dirinya mendapat penolakan dari seorang cewe. Biasanya juga tuh cewe-cewe selalu nuntut buat dijadiin pacar dia. Bener-bener tak habis pikir nih kelakuan Caca.
Belum sempat Barra menyatakan perasaannya, Caca kembali membuka suara.
“Lagian Barra… Kamu jangan deh suka sama aku… Soalnya kalopun sampai suka kita ga akan pernah bisa pacaran..” Caca berkata lemas dengan wajah tertunduk.
Barra sih tau kenapa Caca bersikap begini, makanya dia ga bakal nyerah gtuh aja. Meski sebenernya ingin ia jelaskan sekarang juga siapa dirinya, kali aja bisa buat Caca senang.
Namun dia masih harus berpikir panjang, takut juga klo malah Caca tak mau menerimanya. Barra masih takut klo Caca tau dia yg sebenarnya hubungan mereka malah jadi tak baik lagi, mungkin Caca malah akan menjauh. Entahlah…
“Yaudah.. terserah kamu.. Sekarang mening tidur dulu aja, udah pagi ini.. Yg penting janji satu hal sama aku.. Kita bakalan ttep baikan kaya gini kan…”
“Mmh..!” Caca mengangguk mantap dengan senyuman manisnya.
Akhirnya Barra memilih mengikuti keinginan Caca yg penting dia masih bisa dekat dengan Caca untuk selalu menjaganya. Jangan sampai jauhan lagi sama calon istri, entar diambil orang!
“Aku tidur di sofa yaa..” Barra berkata lembut.
“Yaa.. iyalah.. emang mau tidur dimana?” Caca yg menjawab dengan sewotnya.
“Kalii.. aja mu sekalian nyoba bobo bareng! Enak tau.. Ada yg melukin bobonya.. Pasti bakal nyenyak banget tidurnya…” goda Barra.
“Mimpiii kalii yee… Pacar juga bukan main peluk-peluk aja.. Mana ada bisa tidur nyenyak!” ketus Caca.
“Yaa.. makanya ayook pacaran..” Barra masih tak menyerah.
“Pikir-pikir dulu yaa…” sahut Caca sambil memberi bantal dan selimut pada Barra. “Byee!” lanjutnya lagi.
Caca menutup pintu kamarnya dan menguncinya rapat-rapat, takut klo dia khilaf membiarkan Barra tidur disisinya. Bukan tanpa sebab dia berpikir begitu, karena sejujurnya banyak hal yg ingin ia coba dan ketahui bagaimana rasanya punya pacar.
Apalagi kini yg sedang mengajaknya pacaran adalah seorang cowo ganteng idola kampus, pastinya ga ada cewe yg bakalan nolak dia seperti dirinya. Dalam hati Caca berharap semoga suatu saat nanti Barra masih akan mengajaknya berpacaran.
Saat ini Caca belum siap, ia akan berkonsultasi dulu dengan sahabatnya Elzi yg tentunya sudah sangat berpengalaman. Caca masih bimbang dan ragu apa Barra benar-benar menyukainya ato kalopun hanya bermain-main Caca tak tau harus bagaimana menyikapinya.
Karena Caca pun tak mungkin akan berpacaran lama, tentunya sang jodoh pilihan eyang telah menantinya tinggal mereka bertemu untuk pertunangan yg entah kapan akan dilaksanakan. Toh sampai skr pun Caca tak tau jodohnya yg mana. (Klo mau paham baca dulu “Jodohnya Caca.”)
Barra melangkahkan kakinya menuju sofa dengan wajah sumringah. Hatinya amat bahagia, akhirnya bisa sedekat ini dengan cewe yg membuatnya penasaran beberapa bulan lalu dan juga ternyata adalah wanita yg dijodohkan neneknya untuk dia.
Benar-benar takdir yg bahagia. Ah… rasanya ingin sekali merayakannya, walo Caca masih menolaknya untuk berpacaran. Bukan Barra namanya klo gtuh aja nyerah!
Sambil membaringkan tubuhnya di sofa sambil memikirkan cara agar Caca mau berpacaran dengannya. Hingga tak terasa Barra pun tertidur juga di apartemen Caca.
...****************...
Thankyuuu💙
btw aku juga punya karya Thor kalau boleh mampir ya Thor kita saling mendukung kiw kiw 😘😘