Aisyah Az-Zahra, mahasiswi semester akhir yang suka membuat onar dan suka memberontak hingga kedua orangtuanya pusing tujuh keliling dibuatnya.
Abimanyu Dewantara, seorang dosen yang terkenal galak. Para mahasiswanya menjulukinya 'dosen killer'. Namun demikian, ia tetap menjadi idola para mahasiswi karena ketampanannya.
Tapi hal itu tidak berlaku buat Aisyah, ia justru sangat membenci lelaki itu. Pasalnya, ia sering mendapat hukuman dari Abimanyu karena ia selalu membuat kesal sang dosen. Keduanya sudah seperti Tom and Jerry, selalu ribut dan tak pernah akur. Namun, siapa sangka, mereka berdua harus dipersatukan dalam ikatan pernikahan melalui perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.
Bagaimana kehidupan pernikahan Tom and Jerry tersebut? Akankah pernikahan itu terjadi dan timbul cinta diantara keduanya? Atau mereka akan menolak perjodohan itu?
Ikuti kisah perjalanan mereka dalam 'My Annoying Lecturer (I Love You)'.
Update setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rash1417, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Ketemu Mantan
Siang ini, terik matahari yang menyinari bumi dengan penuh semangat. Aisyah duduk di halte dekat kampusnya menunggu angkutan umum, Ia baru saja selesai kuliah. Hari ini Aisyah tidak membawa motor ke kampusnya seperti biasa. Motor yang biasa ia gunakan sedang masuk bengkel, tadi pagi saat hendak ia bawa ke kampus motornya tiba-tiba mati.
Biasanya jika tidak membawa motor, ia akan menumpang dengan Shella. Tapi saat ini sahabatnya itu sedang sakit dan tidak masuk kuliah.
"Ini angkot pada kemana sih, udah jam segini nggak ada yang lewat juga," gerutunya sambil sesekali melirik jam tangannya.
Sudah lebih dari sepuluh menit ia menunggu, tapi tak ada satupun kendaraan umum yang melintas. Ingin memesan ojol tapi sayangnya ponselnya kehabisan daya. Sungguh hari yang sial bagi Aisyah.
"Mana hari ini panas banget lagi, itu matahari nggak ada diskonnya apa ya. Semangat bener bersinarnya," keluhnya lagi. Sesekali ia menyeka keringat yang mengalir di keningnya. Tangannya ia kibas-kibaskan ke wajahnya agar ada udara yang bisa mengurangi rasa panas saat ini.
Aisyah menolehkan kepalanya untuk melihat apakah ada kendaraan umum yang datang. Namun, tiba-tiba sebuah mobil f*rtuner berwarna hitam berhenti tepat dihadapannya. Aisyah terus memperhatikan mobil itu, ia tidak merasa punya kenalan yang mengendarai mobil tersebut.
Beberapa saat kemudian, kaca mobil itu dibuka oleh pemiliknya. Tampak Reno yang duduk dibelakang kemudi sambil tersenyum angkuh menatap Aisyah. Seolah lelaki itu sedang mengejeknya.
Aisyah memutar bola matanya jengah, tak sudi rasanya melihat laki-laki yang sudah mengkhianati kepercayaannya itu. Aisyah hendak pergi demi menghindari lelaki tersebut. Tapi, Reno membunyikan klakson mobilnya membuat Aisyah terpaksa harus mengurungkan niatnya.
"Kamu mau kemana? Aku antar ya," ucap Reno tak tahu malu.
"Nggak. Makasih," balas Aisyah dengan ketus.
"Jangan sok jual mahal gitu dong, aku tau kok kamu udah dari tadi nunggu angkot. Tapi nggak ada yang lewat kan," ucap Reno lagi. Tapi diabaikan oleh Aisyah. Gadis itu melihat ke arah lain dan bersikap seolah tidak ada Reno di sana.
"Udah ayo naik, aku antar kamu sampai rumah."
Malas menanggapi mantan kekasihnya itu, Aisyah pun melangkahkan kakinya meninggalkan halte. Melihat wajahnya saja Aisyah sudah tak sudi, apalagi sampai harus satu mobil dengannya. Rasanya Aisyah tidak sanggup berlama-lama bersama orang yang sudah menyakiti hatinya itu.
Aisyah pikir jika dia pergi maka Reno tidak akan mengganggunya lagi. Tapi ternyata, lelaki itu malah turun dari mobil dan mengejarnya.
"Tunggu dulu," kata Reno mencekal tangan Aisyah. "Kamu jangan sok jual mahal deh. Aku udah baik-baik nawarin kamu tumpangan loh."
"Lepas!" sentak Aisyah sambil menarik tangannya. "Gue nggak butuh tumpangan dari lo." Aisyah pergi, tapi Reno kembali mengejarnya.
"Mau Lo apa sih!" bentak Aisyah, ia sudah sangat kesal sekarang.
"Aku cuma mau antar kamu pulang, itu aja." Reno kembali mencekal tangan Aisyah. Namun, dengan cepat Aisyah menyentaknya.
"Nggak sudi gue." Dengan sekuat tenaga Aisyah menendang tulang kering Reno hingga lelaki itu mengadu kesakitan.
"Auuw!!" pekik Reno sambil memegangi kakinya.
"Sukurin!" umpat Aisyah lalu ia pun pergi meninggalkan Reno. Puas hatinya karena berhasil membuat mantannya itu kesakitan.
...****************...
"Lo kenapa? Datang-datang mukanya jutek begitu?" tanya Naura, teman satu shift Aisyah di minimarket.
"Gue habis ketemu mantan tadi." Aisyah menjawab sambil memasukkan data-data stok barang masuk ke komputer. Dia dan Naura bekerja sebagai kasir.
"Mantan yang Lo ceritain waktu itu?"
"Hu-um." Aisyah mengangguk membenarkan. Ia memang pernah menceritakan tentang Reno pada Naura.
"Mau ngapain lagi dia, ngajak balikan?"
"Ogah! Siapa juga yang mau balikan sama cowok kayak dia. Mending gue jomblo seumur hidup deh," ucap Aisyah asal.
"Hati-hati Lo kalo ngomong, nanti dicatat sama malaikat, habis lo," kata Naura menakut-nakuti Aisyah.
"Ah, lo mah. Mainnya bawa-bawa malaikat."
Naura tertawa melihat Aisyah yang serius menanggapi ucapannya.
"Makanya, jangan sok ... "
Belum sempat Naura berkata, pintu minimarket tiba-tiba terbuka, ada seorang pembeli masuk. Naura dan Aisyah pun bersiap-siap menyambut pembeli tersebut.
"Selamat siang. Selamat datang di ... " Aisyah langsung terdiam saat dia melihat wajah si pembeli.
"Aisyah!" Maya yang kebetulan masuk ke dalam minimarket itu terkejut melihat rivalnya ada di sana dengan memakai seragam karyawan minimarket.
"Lo kerja di sini? Sebagai kasir?" Maya menelisik penampilan Aisyah yang sangat jauh berbeda dari biasanya. "Udah miskin lo sekarang? Pantes aja Reno ninggalin lo," ucapnya mengejek.
"Siapa?" tanya Naura berbisik.
"Ulat bulu," balas Aisyah dengan suara lantang. Untung saja saat ini suasana minimarket sedang sepi dan tidak ada pembeli lain selain Maya di sana.
"Lo ngatain gue?" bentak Maya tak terima.
"Nggak," balas Aisyah santai. "Siapa juga yang ngatain lo, Lo nya aja yang sensian. Lagi dapet lo?" lanjutnya membuat maya geram.
Naura yang berada disamping Aisyah hanya bisa tersenyum geli. Tanpa dijelaskan pun ia sudah tahu siapa wanita ini.
Maya semakin kesal saat melihat Naura tersenyum seolah sedang mengejeknya. Dia mendekati meja kasir dan hendak menyerang Aisyah dan Naura. Namun, tiba-tiba seseorang datang dan mengalihkan perhatian mereka semua.
"Sayang." Melihat kekasihnya datang, dengan nada manja Maya mendatangi Reno dan merangkul mesra lengan kekasihnya.
Aisyah yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. Dia yakin setelah ini pasti akan ada drama 'Tersanj*ng season 10'.
"Sayang. Lihat tuh mantan kamu, masa aku dikatain ulat bulu sih." Maya mengadu pada Reno.
"Aisyah! Kamu beneran kerja di minimarket?" tanya Reno mengabaikan kekasihnya. Lelaki itu melepaskan rangkulan tangan Maya lalu mendekati Aisyah.
Hal itu membuat Maya semakin kesal, berharap Reno akan membelanya. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, ia diabaikan seolah dirinya tidak ada di sana.
"Sayang, ih. Kamu kok malah cuekin aku sih! Aku benci sama kamu!" Maya marah lalu pergi meninggalkan Reno yang masih menatap Aisyah tak percaya.
"Susulin noh ceweknya. Entar ngambek lagi, terus fasilitas dicabut semua. Nggak takut rugi?" sindir Aisyah yang ternyata berhasil membuat Reno pergi dari sana. Dengan langkah seribu Reno pergi mengejar kekasihnya.
Aisyah dan Naura hanya bisa tertawa melihat kelakuan Reno yang benar-benar takut kehilangan semua fasilitas kekayaan yang diberikan Maya padanya.
"Dasar cowok matre," ucap Naura geleng-geleng kepala. "Kok bisa ya ada cewek bego yang mau-mau nya diporotin sama tuh cowok," lanjutnya tanpa sadar.
"Lo nyindir gue?"
"Oops." Naura langsung membungkam mulutnya karena sudah salah bicara.
...****************...
