Follow Ig saya, ainunharahap12
4 Tahun berlalu. Kiara dan Kevin di pertemukan kembali. Hubungan mereka yang kandas dengan kesepakatan dan cara baik-baik yang pasti sangat berat di putuskan 4 tahun lalu.
Hubungan yang kandas karena tidak mendapat restu orang tua. Apalagi jika bukan menjadi permasalahan status sosial. Tidak samanya derajat dan tahta yang menjadi utama.
Takdir yang di alami Kevin pria dingin yang takut mencintai wanita. Karena ada kata yang yang di terapkan di kehidupan keluarganya. Jodoh bukan di tangan tuhan. Tetapi di tangan papa.
Namun siapa sangka Kevin jatuh cinta pada gadis 19 tahun yang tinggal di depan rumahnya. Cinta itu tidak semulus itu dan membuat mereka harus berpisah.
Setelah banyak yang terjadi di masa lalu di pertemukan kembali dalam keadaan yang berbeda dan juga di iringi dengan dendam orang-orang di sekitar Kiara terhadap keluarga Kevin yang pasti berhubungan dengan masa lalu.
Lalu apakah takdir akan memihak pada Kiara dan Kevin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22 Ingin menemuinya.
Setelah berbicara dan mendengar semua yang di katakan Saras. Kevin berdiri di salah satu pintu ruangan perawatan yang ternyata yang ada di dalam sana adalah Kiara yang terbaring dan seperti beristirahat karena ulah Kevin yang membuat Kiara seperti itu
Hanya melihat dari kejauhan dengan wajah yang tidak dapat di tebak yang berekspetasi seperti napa. Kiara wanita yang dulunya sangat di cintainya. Kiara masih berusia belasan tahun waktu itu. Namun harus mengalami hal sepahit itu karena terjalin cinta dengan Kevin.
Kevin membuang napasnya perlahan kedepan dan meninggalkan tempat itu setelah melihat keadaan Kiara di sana yang masih memejamkan matanya dengan kondisi Kiara yang masih lemah.
Lebih tepatnya Kiara sangat schok dengan apa yang terjadi kepadanya barusan dan itu perbuatannya Kevin dan dari wajah Kevin sangat jelas terlihat sangat menyesal dengan apa yang barusan di lakukannya.
**********
Kiara yang kembali kerumah merasa sangat lelah dengan pekerjaan hari ini dan belum lagi dengan kejadian yang terjadi sebelumnya. Dia istirahat cukup banyak sampai akhirnya Kiara bisa sedikit tenang dan pulang kerumahnya.
Kiara melangkah menghampiri ranjanganya dan langsung menghempaskan tubuhnya di atas ranjang dengan menatap langit-langit kamarnya dan dengan memegang kepalanya. Matanya terpejam sebentar dengan mengingat kejadian yang sebelumnya dengan tindakan Kevin yang sangat berlebihan dan membuatnya tidak mengerti.
"Kenapa tuan Kevin seperti itu kepadaku, apa yang membuatnya sangat marah kepadaku? Apa yang aku lakukan? Kenapa dia sampai seperti itu?" Kiara bertanya-tanya dengan semua yang terjadi yang di lakukan Kevin kepadanya barusan membuatnya terkejut dan pasti sangat kepikiran dengan hal itu.
Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt.
Tiba-tiba ponsel Kiara berdering membuat matanya kembali terbuka dan mengambil ponselnya dari dalam tasnya melihat siapa yang menelpon.
"Pak Arya!" lirihnya yang menelpon itu adalah Arya asisten Kevin.
"Untuk apa dia menelpon jam segini?" tanya Kiara dengan bingung
Hufffff.
Kiara membuang napasnya perlahan kedepan dan sangat terpaksa harus mengangkat telpon tersebut dan Kiara pun akhirnya mengangkatnya dengan posisinya yang sudah duduk dengan kembali menghela napas.
"Selamat malam nona Kiara!" sapa Arya dengan lembut.
"Selamat malam pak. Ada apa ya pak menelpon malam-malam begini? Apa ada yang penting?" tanya Kiara.
"Tuan Kevin ingin menemui anda. Jadi saya hanya memberi tahu hal itu," jawab Arya.
Mendengar hal itu membuat Kiara sangat gelisah dan masih takut dengan Kevin yang seperti tadi.
"Menemui ku apa lagi yang ingin di katakannya?" batin Kiara yang masih mengingat kejadian sebelumnya yang membuatnya takut.
"Nona Kiara ada waktu?" tanya Arya.
"Memang ada apa pak. Bukannya tidak ada jadwal pemeriksaan hari ini?" tanya Kiara yang sudah di pastikan tidak ingin menemui Kevin.
"Saya hanya menyampaikan keinginan tuan Kevin. Di luar jam pemeriksaan. Nona Kiara bisa menemuinya di perpustakaan di sebrang rumah nona Kiara," ucap pak Arya yang membuat Kiara kaget yang mana Arya ternyata tau rumahnya.
Kiara turun dari ranjang dan berlari menuju jendela melihat ke sebrang jalan. Melihat ke arah perpustakaan yang memang ada mobil Kevin di sana dan Arya yang di depan mobil yang sedang menelpon yang melihat ke arah Kiara yang berada di jendela.
"Tuan Kevin menunggu anda," ucap Arya mematikan telpon tersebut.
"Dari mana mereka tau kalau aku tinggal di sini," batin Kiara dengan penuh kebingungan dan begitu gelisah.
Kiara kembali keranjangnya dengan beberapa kali membuang napasnya perlahan kedepan.
Beberapa kali Kiara menyibak bagian depan rambutnya kebelakang dengan lima jarinya yang benar-benar tidak tau apakah dia harus menemui Kevin atau tidak.
Kejadian tadi mana mungkin di lupakannya dan dia juga tidak tau mengapa kejadian itu terjadi dan ada apa dengan dirinya sebenarnya itu saja masih menjadi pertanyaan di otaknya dan sampai sekarang belum dapat di pecahkannya.
"Untuk apa dia menemuiku. Apa lagi yang ingin di tanyakannya. Pengakuan apa yang ingin di dengarkannya lagi," batin Kiara yang saling memencet jarinya yang terlihat gelisah dengan tingkah Kevin.
*********
Kiara keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga dengan yang menuju toko kuenya. Kiara sepertinya memutuskan untuk menemui Kevin. Karena dia juga sadar dia adalah Dokter pribadi dan Kevin atasannya. Penampilan Kiara sangat simple hanya dengan menggunakan rok mini lipat dengan memakai blazer putih.
"Mau kemana kamu Kiara?" tanya Rachel yang melihat adiknya tampak ingin keluar
"Mau ke perpustakaan kak. Ada buku yang mau Kiara cari," jawab Kiara dengan tersenyum tipis yang pasti bohong.
"Ohhh begitu rupanya," sahut Rachel
"Ya sudah Kiara keluar sebentar ya kak," ucap Kiara. Rachel menganggukkan kepalanya dan Kiara langsung pergi dengan helaan napasnya.
"Aku tidak tau apa yang ingin di katakannya. Kenapa harus menemuiku malam-malam seperti ini," batin Kiara dengan melanjutkan langkahnya dan menyebrang jalan ke perpustakaan tersebut.
Kiara pun di persilahkan oleh Arya yang menunggu di depan mobil. Kiara hanya menganggukkan kepalanya dan melanjutkan langkahnya menaiki banyaknya anak yang menuju pintu utama perpustakaan dan Arya tidak mengikutinya.
"Sudah lama juga aku tidak ke perpustakaan ini," gumamnya tiba-tiba. Namun langkahnya terhenti ketika tiba-tiba mengingat apa yang di ucapkannya.
"Memang seberapa sering aku ke tempat ini," batinnya yang bingung dengan perkataannya sendiri dan bingung dengan segalanya yang tidak iya ketahui sebenarnya.
Kiara menggoyang-goyangkan kepalanya dan melanjutkan kembali langkahnya memasuki perpustakaan tersebut.
Saat masuk Kiara menarik napasnya panjang dan membuangnya perlahan kedepan. Lalu Kiara melihat di sekitarnya mencari di mana Kevin sampai akhirnya Kiara menemukan Kevin yang duduk dengan tegap salah satu bangku dengan wajah dinginnya yang fokus membaca.
Kiara menghela napasnya perlahan kedepan dengan kedua tangannya yang saling menyatu di bawah sana dan pasti dek-dekan saat melangkah mendekati Kevin dengan penuh keyakinan.
"Tuan Kevin!" sapa Kiara dengan pelan yang berdiri di samping Kevin.
"Duduklah," sahut Kevin tanpa melihat ke arah Kiara dan membuat lembaran berikutnya dalam bacaan buku yang di bacanya.
Kiara mengangguk dan akhirnya duduk di samping Kevin, "ada apa tuan memanggil saya?" tanya Kiara dengan gugup.
Kevin menggeserkan map hitam tebal pada Kiara. Kiara bingung untuk apa. Tetapi tampaknya dia disuruh untuk membacanya dan Kiara langsung membacanya.
"Desa kaki gunung 5 ?" tanya Kiara heran dengan membaca dokumen itu.
"Group Lexus ada proyek besar di sana dan sekalian pertemuan dengan masyarakat yang ada di sana. Saya harus berada di sana kurang lebih 1 Minggu. Bukan hanya saya dan juga ada beberapa orang-orang penting dari perusahaan. Jadi kamu akan ikut salah satunya," ucap Kevin membuat Kiara kaget mendengarnya. Bagaimana Tidka kaget hal ini sangat tiba-tiba sekali.
Bersambung