Dokter Itu Masa Laluku.
...Ada beberapa komen yang sudah dari tahun kemarin yang ternyata ingin kelanjutan dari Novel Takdir Cinta datang untuk Kiara & Kevin....
...Jujur banyak kesulitan untuk membuat Novel ini berlanjut. Tetapi karena masih ada yang ingin lanjutannya karena memang di Novel yang pertama masih gantung. Maka saya akan melanjutkannya....
...Sangat banyak kesulitan untuk membuat Novel ini dan saya juga takut kurang peminatnya bahkan sudah setahun lebih dan saya hanya bisa janji dan ini saya menepati janji saya....
...Jadi mohon dukungannya untuk Novel lanjutan ini. Biar saya semangat untuk menulisnya dan semoga saja bisa happy ending kali ini....
...Mohon suport dari pada readers semua semoga bisa berhasil dan lebih baik dari season pertama....
...Like, komen, vote.🙏🙏🙏🙏🙏🙏...
Pastinya harus baca dulu Novel sebelumnya tentang kisah Kevin dan Kiara.
Surabaya.
Tring-tring-tring.
Bunyi alarm berdering di atas nakas. Tangan panjang, mulus cantik meraba nakas untuk mengambil alarm kecil itu dan langsung mengangkatnya.
Gadis cantik yang megerjap-ngerjap kan matanya membuka matanya dengan sipit untuk melihat jarum jam yang ada di alarm tersebut di sampingnya.
"Masih jam 7," gumamnya kembali meletakkan alarm tersebut dan kembali memejamkan matanya.
"Kiara bangun sudah siang, Kiara!" teriak suara yang begitu khas yang sepertinya menjadi alarm kedua untuk membangunkannya membuat wanita yang bernama Kiara itu langsung tersentak dengan matanya yang terbuka dengan cepat.
Ceklek.
Pintu kamarnya terbuka dan seorang wanita cantik yang dari usianya sangat muda menghela napasnya melihat Kiara yang masih berada di atas tempat tidur.
"Ayo bangun Kiara, ini sudah siang," ucap wanita itu.
"Mama masih ngantuk," ucap Kiara dengan rengekannya yang ternyata wanita yang membangunkannya adalah mamanya Sahila yang awet muda.
"Bagaimana mungkin kamu bisa mengatakan mengantuk. Makanya kalau tidur itu jangan malam-malam. Ayo cepat bangun, kamu harus kerumah sakit," tegas Sahila pada putri nya itu.
"Tapi mah," protes Kiara.
"Kiara cepat jangan pakai tapi-tapian," tegas Sahila pada Kiara.
"Iya-iya," sahut Kiara dengan terpaksa. Katanya iya-iya. Tetapi masih tetap memejamkan matanya dan malah memiringkan tubuhnya yang ingin melanjutkan aktivitas tidurnya.
"Kiara!" bentak Sahila yang lagi-lagi mengejutkan Kiara dan kali ini Kiara harus terduduk dengan mamanya yang membentaknya.
"Mama bikin kaget Kiara aja deh, bagaimana kalau jantung Kiara copot," sahut Kiara dengan matanya yang terbuka lebar.
"Makanya kalau di bilangi sekali bangun harus bangun. Jangan buang-buang waktu ayo cepat bangun!" tegas mamanya dengan melipatkan tangannya di dadanya.
"Iya-iya," sahut Kiara.
"Jangan iya-iya aja, cepat mandi," tegas Sahila pada Kiara.
"Iya mama cantik," sahut Kiara yang dengan malasnya turun dari tempat tidur dengan mengacak-acak rambutnya menuju kamar mandi.
"Anak sekarang malas-malasan nya minta ampun sudah dewasa juga. Tetapi tiap hari harus di bangunkan, memang dasar anak sekarang nggak bisa di kasih tau. Zaman semakin aneh," oceh Sahila geleng-geleng kepala
Sahila bahkan membersihkan tempat tidur anak ke-3nya itu. Ya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anak 5 sejak dulu tanpa ada pembantu memang tidak masalah untuk Sahila. Dan bahkan sampai detik ini di saat semua anak-anaknya sudah dewasa dia juga bahkan terus mengurus anak-anak uang yang masih tinggal bersamanya dan suaminya.
**********
Kiara yang selesai mandi, langsung berganti pakaian dengan memakai celana panjang berbahan scuba dan blouse putih yang di masukkan kedalam celana. Rambutnya di biarkan di gerai dengan panjang sampai bahunya dan wajah cantiknya hanya di beri polesan make up tipis.
Kalau wanita cantik ya mau diapain aja sudah sangat cantik. Jadi tanpa makeup pun sudah cantik.
Kiara mengambil, ponselnya dan juga tasnya lalu langsung keluar dari kamarnya menuruni anak tangga. Seperti biasa sudah ada keluarganya yang memulai sarapan, ada ayah dan ibunya Sahila dan Danu. Ada adik kembarnya Zavier dan Ziva yang sedang sarapan bersama.
"Pagi kak Kiara!" Sapa Zavier.
"Pagi," sahut Kiara menarik kursi dan langsung duduk dengan mengambil setangkap roti dan memberinya selai Nutella kesukaannya.
"Tumben nggak sarapan pakai buah?" tanya Ziva yang tidak melihat kebiasaan kakaknya itu.
"Lagi ingin beda," jawab Kiara yang sudah mengunyah rotinya itu.
"Kamu lembur lagi tadi malam Kiara?" tanya Danu sang ayah.
"Ya iyalah pah, makanya Kiara bangunnya susah," sahut Sahila yang menjawab pertanyaan itu.
"Mama bangun jam segitu aja sudah menjadi masalah," sahut Kiara.
"Ya jadi masalah dong. Jangan di biasakan bangun siang-siang," ucap Sahila mengingatkan.
"Iya mah," sahut Kiara dengan nada terpaksa.
"Memang kamu belakangan ini sering lembu papa lihat," ucap Danu diam-diam sering memperhatikan kegiatan anaknya dan pasti bukan hanya Kiara saja
"Bagaimana tidak lembur pah, ada Dokter yang tidak bisa sift malam. Jadi mau tidak mau harus Kiara yang menggantikannya," jawab Kiara.
"Ya namanya juga menjadi seorang Dokter kak Kiara. Kalau kata orang Dokter itu tidak seperti manusia biasa. Kehidupannya sulit dan terutama untuk waktu yang tidak bisa di tentukan," sahut Ziva.
"Iya kamu benar. Tetapi mau bagaimana lagi. Bukan hanya Dokter semua profesi punya tugas masing-masing," sahut Kiara dengan mengunyah sarapannya.
"Lalu bagaimana Kiara untuk pemindahan kamu ke Jakarta. Apa jadi?" tanya Sahila.
"Jadi mah, tinggal mengurus semua berkas-berkasnya dan Kiara akan di pindahkan ke Jakarta, katanya sih dalam bulan ini," jawab Kiara.
"Kerumah sakit mana kak?" tanya Ziva.
"Belum tau, belum ada info," jawab Kiara.
"Ya rumah tambah sepi deh, sudah kak Rachel dan kak Rangga tinggal di Jakarta dan sekarang kak Kiara mau ke Jakarta lagi," sahut Zavier yang tampak lesu.
"Namanya juga tugas, kamu kan tau sendiri. Bukan kali ini aja kakak di oper-oper rumah sakit, sebelum-sebelumnya juga sering pindah sana, pindah sini," sahut Kiara yang terlihat pasrah saja.
"Zavier Jakarta dan Surabaya tidak terlalu jauh, jadi jangan berlebihan. Dulu juga kakak kamu sering tinggal di luar negri. Jadi ini bukan hal yang lumrah," ucap Danu.
"Iya sih pah, mama dan papa sih yang tidak mengijinkan Zavier dan Ziva kuliah di Jakarta. Jadi kita seharusnya bisa di sana," sahut Zavier.
"Sudahlah Terima aja apa adanya. Kalian berdua itu harus menjaga mama dan papa dengan baik di sini," tegas Kiara.
"Iya-iya," sahut Zavier dan Ziva serentak.
"Ya sudah kita doakan kakak kamu dapat rumah sakit terbaik di Jakarta dan semoga dapat tugas tetap dan tidak pindah sana-sani lagi," ucap Danu dengan harapannya.
"Amin," sahut semuanya dengan serentak.
***********
Jakarta / Perusahaan Lexus.
Mobil mewah berhenti di depan Perusahaan ternama Grup Lexus Mitra yang itu yang pasti tidak bisa di jelaskan lagi bagaimana group Lexus berdiri dan berkembangnya grup Lexus. Group Lexus Mitra yang pasti bukan hanya Perusahaan saja. Tetapi nama Lexus itu sudah di kenal dari perumahan mewah, rumah sakit, hotel dan lain-lain. Kalau mau tau lebih detailnya bisa di baca kembali di novel takdir cinta Kiara dan Kevin.
Seperti biasa jika mobil mewah yang dapat di kenali itu berhenti. Salah satu bodyguard yang berdiri di depan pintu Perusahaan. Langsung membuka pintu. Sebelah tapak kaki langsung menginjakkan tanah sampai kedua telapak kaki dengan sepatu mahal itu menginjak tanah Perusahaan dan Pria tampan yang keluar dari mobil itu.
Kevin Alex Vino Winata pria tampan yang memakai kaca mata itu yang sekarang berusia 31 tahun. Tetap cuek dan menunjukkan aura di dinginnya yang tetap menjadi impian setiap wanita yang ingin memilikinya. Bagaimana tidak selain sempurna secara fisik juga sempurna dari materi dan yang lain-lainnya. Yang pasti siapa yang tidak menginginkan Kevin untuk menjadi pendamping para para wanita. Pria aja pasti suka melihat Kevin.
Lalu apa sekarang Kevin masih tetap sendiri?
Begitu turun dari mobil. Kevin melangkahkan kakinya dengan khas dirinya yang sangat dingin dan wajahnya yang datar yang melangkah dan pasti setiap orang yang berpapasan dengannya harus menundukkan kepala untuk menyapa Kevin. Dan Kevin tidak membalas sapaan itu dan hanya datar saja tanpa ekspresi.
Tidak lama sampai di ruangannya. Kevin yang sejak tadi di ikuti sekretarisnya Shela
"Berikan jadwal ku!" titah Kevin. Shela mengangguk dan memberikan agenda hitam pada Kevin untuk melihat jadwalnya yang padat.
"Tuan ada juga makan malam bersama dengan nona Monica," ucap Shela mengingatkan jadwal Kevin yang tidak tertulis dalam agenda.
"Aku tidak bisa pergi. Masih banyak pekerjaan," jawab Kevin dengan melepas kaca mata anti radiasinya yang menolak tawaran makan malam itu.
"Tetapi ini perintah tuan Mitra Winata dan makan malam itu juga di hadiri keluarga Nona Monica," sahut Shela membuat Kevin diam sejenak, lalu menghela napasnya dengan menutup agenda tersebut.
"Jam berapa?" tanya Kevin.
"Jam 7 malam," jawab Shela.
"Atur jadwalnya agar tidak bentrok," ucap Kevin dengan berat.
"Baik tuan," sahut Shela, "kalau begitu saya permisi suku!" ucap Shela yang langsung undur diri dengan menundukkan kepalanya Lalu pergi dari Kevin.
Kevin menyandarkan tubuhnya ke jok bangku kerjanya dengan memijat kepalanya sembari membuang napasnya dengan perlahan kedepan.
Apakah Kevin Pria yang masih sama dengan dulu yang tidak berani menantang ayahnya. Mitra Winata yang tidak akan pernah bisa di tentang, di bantah dan tidak akan ada yang berani kepada-nya dan apa dia masih tetap patuh dan tetap mengikuti peraturan ayahnya walau dia tidak menyukainya dan apakah Kevin masih robot yang di arahkan Mitra Winata seperti 4 tahun lalu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
ira rodi
ini shela sahabat kiara kah....
2024-04-05
0
amilia amel
masih penasaran sama sikap kevin
2023-07-05
1