Di salah satu pegunungan yang ada di jawa tengah,ada seorang pria tua,yang suka menyendiri di gunung. Pria tua itu sedang melakukan meditasi,namun di saat melakukan meditasi,ia mendengar suara tangisan bayi. Pria tua merasa terganggu,ia berpikir itu ada ulah makhluk halus. Namun,suara tangisan bayi itu terus terdengar di telinganya. Mau tidak mau pria tua itu menghentikan meditasi. Lantas pria tua itu keluar dari rumah gubuknya,ia mempertanam indra pendengarannya untuk mengetahui dari mana asal suara tangisan itu. Setelah dapat,pria tua itu lantas melesat ke arah suara tangisan bayi tersebut.
Di saat pria itu menuju ke arah tangisan bayi,keadaan malam hari dan bulan purnama. Setelah mencari akhirnya pri tua itu menemukan sosok bayi tergeletak terbungkus kain selimut tebal dan ada sebuah kalung emas tergeletak di samping bayi tersebut. Lantas pria tua itu membawa bayi malang itu ke rumah anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ali topan87, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ANTARKAN AKU KERUMAHNYA
Di saat Yusuf menunggu keluarganya datang. Wanita yang mengawasi Arjuna mendekati Yusuf.
Yusuf menoleh ke kanan,ia melihat wanita itu,dan Yusuf pun terpesona. Paras wanita itu sangatlah cantik.
Setelah dekat,wanita memandang mata Yusuf.
Tatapan mereka saling bertemu.
" Kamu berhenti di jalan karena kebelet,dan kamu menjatuhkan kuncimu,kemudian ada hewan berkelahi hingga masuk ke dalam mobilmu yang pintunya terbuka. Banmu pecah karena terkena benda tajam.Kamu melupakan kejadian perkelahian dengan seorang pemuda,dan melupakan mata pemuda itu.." ucap wanita itu,lalu pergi meninggalkan Yusuf.
Beberapa menit kemudian. Muncul sebuah mobil san berhenti di dekat mobil Yusuf.
2 orang pria keluar dari dalam mobil,Mereka adalah ayahnya Yusuf dan keponakan Yusuf.
" Mana anak itu?" ucap ayahnya Yusuf.
" Anak mana pak?" ucap Yusuf.
" Yang merusak mobilmu.." ucap ayahnya Yusuf.
" Ngerusak mobilku?"
" Perasaan yang ngerusak tadi kucing sama anjing pak..." ucap Yusuf.
" Kucing anjing? Tadi kamu bilang pemuda yang membuatmu membayar restoran itu" ucap ayahnya Yusuf.
" Masa seh..?" ucap Yusuf tak percaya. Ia lupa kejadian yang menimpa dirinya.
Ayahnya Yusuf menggaruk garuk rambutnya yang sudah di tumbuhi uban.
" Kowe iki waras opo gendeng seh Suf?" ucap ayahnya Yusuf.
" Ya waraslah pak..."
" Tadi itu bannku meledak pak,terus aku kebelet ,terus pas lagi kencing,ada kucing dan anjing berkelahi,masuk dalam mobil,Aku gak berani ngusir. Begitu kucing sama anjing itu keluar,aku mencari kunciku,gak ada di kantong celana.." ucap Yusuf.
" Diamput..Kowe ngomong kok mencla - mencle.."
" Untung bapak masih cuti,3 hari lagi bapak mau kembali ke Jakarta.." ucap ayahnya Yusuf.
Akhirnya ayahnya Yusuf membantu anaknya tersebut.
2 jam kemudian.
Ayahnya Yusuf menemui sahabatnya.
Nampak sahabatnya sedang bersama istri - istrinya dan anak - anaknya sedang memancing di kolam.
" Assalam mu'alaikum... " ucap ayahnya Yusuf.
" Wa'alaikum salam warah matulllah..Ono opo Bim" ucap sahabat ayahnya Yusuf.
" Mumet aku Bay.." ucap ayahnya Yusuf.
" Mumet opo Bimo Prasetyo.." ucap sahabatnya.
" Anakku Muhammad Bayu Samudra..." ucap ayahnya Yusuf.
" Kenapa dengan anakmu?" ucap Bayu.
" Tadi di telpon katanya di hajar sama pemuda yang membuat dia gak bisa bayar di restoran. Pas aku samperin kok malahnya berubah ucapannya.." ucap Bimo.
" Berubah gimana maksudmu?" ucap Bayu.
" Ya dia bilang bannya pecah,terus kebelet kencing,terus ada kucing sama anjing berkelahi sampai masuk dalam mobil.Kuncinya jatuh." ucap Bimo.
" Pemuda ? Pemuda yang mana seh Bim?" ucap Bayu.
" Oh iyo..Aku lupa cerita ya sama kamu.." ucap Bimo.
" Kebanyakan makan brutu ya gitu.." ucap Sulis.
" Jangkreek we Lis..."
" Ngene loh Bay...Anakku mengajak Dinner cewek yang dia taksir di restoran,nah si Yusuf jemputin cewek itu.." ucap Bimo.
" Straaaik..." ucap Bayu lalu menggulung senar pancingnya.
" Pas di rumah cewek itu,ternyata ada pemuda,pemuda itu adik dari cewek yang ia taksir. " ucap Bimo.
" Teruss..." ucap Bayu.
" Nah...Cewek itu gak mau pergi jika adeknya gak di ajak.." ucap Bimo.
" Bagus itu...Itulah gunanya punya adik atau kakak cowok jika ayahnya gak bisa ikut" ucap Bayu.
" Nah..Sesampai di restoran,ternyata adiknya itu tanpa sepengetahuan Yusuf memesan banyak makanan dan minuman.." ucap Bimo.
" Cerdas juga adiknya.." ucap Bayu.
" Yusuf mengutarakan isi hatinya,namun di tolak.." ucap Bimo.
" Berarti bukan jodohnya.." ucap Bayu.
" Nah...Pagi tadi dia bertemu dengan pemuda itu.."
" Yusuf menagih uangnya,tapi pemuda itu gak terima..." ucap Bimo.
" Lah...."
" Biasanya yang ngajakin itu yang bayar..Betul gak yomesan?" ucap Bayu.
" Iya shujin..." ucap Ayu/Hinata.
" Rungokno disek to...Dus..Wedus..." ucap Bimo.
" Iyo...Iki aku ngerungokno sampeyan cerito.." ucap Bayu.
" Pemuda itu gak terima,lalu menghajar Yusuf.."ucap Bimo.
" Anakmu yo pasti menang..." ucap Bayu.
" Kalah Bay...Katanya Yusuf,matanya itu berubah menjadi kuning...." ucap Bimo.
Ayu dan Bayu tersentak kaget,lalu mereka melihat kearah Bimo.
" Serius matanya berubah menjadi kuning Bim?" ucap Bayu.
" Iyo Bayu...Kalau gak percaya hipnotis aja aku untuk berkata jujur.." ucap Bimo.
" Di mana dia tinggalnya?" ucap Ayu.
" Di desa Ngadiluwih Bay.." ucap Bimo.
" Kamu tahu rumahnya?" ucap Bayu.
" Enggak..."
" Pas aku datang menolong anakku,ceritanya malah berubah.." ucap Bimo.
" Berubah gimana?: ucap Bayu.
" Diampuut..Aku ngomong daritadi gak di dengarin.." ucap Bimo kesal.
" Ngono wae nesu...."
" Jadi...Pas kamu datangin,Yusuf bilang bannya pecah,terus lebelet,dan ada kucing dan anjing sedang gosip sampai maauk dalam mobil. Kunci mobil hilang...Itu kah?" ucap Bayu.
" He eh...Aneh kan..." ucap Bimo.
" Apa jangan - jangan anakmu kena hipnotis?" ucap Bayu.
" Enggak tahu aku Bay...Dia nelpon itu setelah anak itu pergi.." ucap Bimo.
" Antarkan aku ke rumahnya..." ucap Bayu.