NovelToon NovelToon
CORA'S TRANSMIGRATION

CORA'S TRANSMIGRATION

Status: tamat
Genre:Duda / Beda Usia / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Gelsomino

Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.

"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Jadi aku masih hidup?"


"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"

"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22: Pikiran Liar Cora

Cora melangkahkan kakinya menuju ruang ganti Bianca. Sesi pemotretan akan dilakukan 15 menit lagi. Cora mendengar suara-suara aneh dari dalam ruang ganti itu.

"Sial, apa mereka sedang bercinta.." gumam Cora bergedik. Wajahnya memerah mendengar suara erangan kedua orang itu. Cora bukan orang polos hingga tak tahu apa yang terjadi di dalam sana.

"Ah Mark.. kamu selalu hebat. Lebih cepat Mark.." rancau Bianca.

"Seperti ini.." ucap Mark menghentak kuat.

"Ouhhhh... kenapa ini nikmat sekali," rancau Bianca.

Cora akhirnya memilih pergi dari sana. Ia tidak mungkin masuk ke dalam dan melihat adegan itu.

Cora duduk di kursinya. Suara kedua orang itu masih terngiang di otak Bianca.

"Astaga.. Cora. hilangkan pikiran kotor mu itu," gumam Cora menepuk-nepuk kepalanya. Pikirannya mulai liar sekarang. Ia membayangkan seperti apa posisi kedua orang itu. Cora meneguk minuman dinginnya untuk menyegarkan pikirannya.

Lima menit kemudian Bianca dan Mark ke luar dari ruang ganti. Keduanya lalu duduk di kursi di samping Cora. Cora menjadi sedikit canggung setelah kejadian tadi.

"Mark.. berhentilah.." bisik Bianca saat Mark dengan jahilnya menggoda Bianca. Pria dengan usia sudah kepala empat itu berusaha megecu.pi leher Bianca.

"Aku masih menginginkanmu sayang," bisik Mark.

Cora semakin tidak canggung. Cora terlihat mencuri-curi pandang ke arah pasangan disampingnya dengan ekor matanya.

"Tidak bisakah mereka bermesraan di tempat lain saja. Tidak tahukah mereka jika ada yang jomblo di sini," batin Cora.

"Kita lanjut setelah pemotretan selesai," balas Bianca membuat Mark berhenti menjalankan aksinya.

"Aku tidak sabar menunggunya sayang," bisik Mark.

"Oke baik, 5 menit lagi sesi pemotretan akan kita lanjut," ucap salah satu crew. Tak lama kemudian Elizya datang untuk memperbaiki riasan di wajah Bianca.

Pemotretan kali ini dilakukan di atas kapal pesiar kecil. Cora berjalan menaiki kapal pesiar bersama dua model lainnya. Ketiga model itu memakai bikini dari brand terkenal untuk pemotretan di atas kapal.

"Cora dimana sun block ku," ucap Bianca. Ia tidak ingin kulitnya rusak karena panas terik matahari semakin menyengat. Cora dengan sigap menuangkan sun block ke telapak tangan Bianca. Pemotretan pun dimulai.

Cora bersandar di pagar besi pinggiran kapal melihat ketiga model itu berpose.

"Luar biasa, mereka benar-benar hebat," gumam Cora.

"Sudah cantik, body sexy, punya karir bagus, sering jalan-jalan, dapat pacar bukan sembarangan juga," kata Cora. Dia tidak seberuntung mereka.

"Kapan aku akan seperti mereka," gumamnya mulai berimajinasi.

"Cora... Cora.." panggil Bianca. Cora tidak menggubrisnya. Wanita itu masih tenggelam dalam imajinasinya.

"Cora.." ucap Bianca dengan suara sedikit meninggi membuat Cora sadar dari lamunannya.

"Kamu sebenarnya niat kerja tidak," kata Bianca marah.

"Maafkan saya Mrs. Bianca. Saya tidak akan mengulanginya lagi," ucap Cora takut dipecat. Yang benar saja. Sangat susah mencari pekerjaan di zaman sekarang. Apalagi ijazahnya hanya sampai SMA saja. Dia sangat beruntung diterima tanpa pengalaman sebelumnya.

"Aku heran kenapa Elizya merekomendasikan pelayan Cafe sepertimu menjadi asistenku. Tidak layak sama sekali," ujar Bianca merendahkan Cora.

Kalau saja ia tidak butuh uang, Cora mungkin akan menjambak rambut wanita di depannya ini.

"Aku tidak ingin kamu membuat kesalahan lagi atau kamu akan ku pecat," ujar Bianca berjalan menjauh dari Cora.

"Ini salahku juga, harunya aku tidak melamun tadi," gumam Cora menghela nafasnya. Ia kemudian membawa barang-barang Bianca turun dari kapal.

1
Shinta Dewiana
iyyuuu..si mark...pedofil...huh bianca di bilangin enggak percaya
Shinta Dewiana
jack masih cemburu aja..
tp gmn dg si brenda ya
Shinta Dewiana
ya ampun...
Shinta Dewiana
brenda bukan adik bianca toh
Shinta Dewiana
aneh
Shinta Dewiana
iiyyyuuu...
Shinta Dewiana
rupanya brenda tidak setulus itu..
Shinta Dewiana
brenda ini adik siapa ya...kok sepertinya dia tulus
Shinta Dewiana
lha main nyosor aja ni orang...
Shinta Dewiana
baguspah aset si brandon di tendang
Shinta Dewiana
muda muda han udah ada kelebihan...bukan hanya mulutnya aja
Shinta Dewiana
wow chatherine emang luar biasa...model lain dari yang lain ini
Shinta Dewiana
hedeeh...mc nya enggak jelas ni enggak da kelebihan apapun
Shinta Dewiana
tu kan pembalasan apaan kayak gitu
Shinta Dewiana
apa cora udah punya kekuatan tuk balas dendam...di ikuti 2 preman hrs sembunyi
Shinta Dewiana
kan bener...huh
Shinta Dewiana
penasaran dg kekasih cora asli apa selingkuh juga ya sama sahabatnya
Shinta Dewiana
kayaknya cora ini di tipu sama kekasihnya
Shinta Dewiana
menarik
mei
👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!