Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.
"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.
"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.
"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.
Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nona muda yang sombong
Gio menatap istrinya yang mulai anteng duduk di kursinya setelah sebelumnya merengek minta pergi ke kota, entah kenapa ia tiba-tiba merasa iba dan menuruti kemauannya padahal sebelumnya ia bersikap tak peduli.
Jika diperhatikan gadis itu lumayan cantik, tubuhnya yang indah hampir membuatnya lupa diri hanya saja kehidupannya yang begitu liar membuatnya memiliki sentimen negatif terhadapnya lalu pandangannya pun tiba-tiba jatuh ke lehernya yang menampakkan tanda kemerahan disana.
Apa itu hasil perbuatannya tadi?
"Kenapa menatapku seperti itu? apa kamu mulai tergila-gila dengan kecantikanku?" Gia yang menyadari ditatap oleh sang suami dari balik kemudinya itu langsung mencondongkan wajahnya mendekati pria itu dengan memainkan kedua matanya seakan sedang menggoda.
"Omong kosong!" Gio pun lagi-lagi mendorong wajah gadis itu menjauh hingga membuat Gia langsung mengerucutkan bibirnya lalu kembali menegakkan duduknya dan mulai memperhatikan jalanan sekitarnya, benar-benar hutan belantara dan mungkin jika ia kabur sendiri dari kampung itu pasti akan tersesat disekitar hutan ini.
Karena bosan tiba-tiba Gia nampak tertidur di kursinya dan Gio terus fokus dengan kemudinya karena mulai memasuki kota dengan intensitas kendaraan yang padat, meskipun hanya sebuah pulau kecil namun kota ini lumayan ramai dengan para wisatawan.
"Sudah sampai bangunlah!" ucap Gio setelah memarkirkan mobilnya.
Gia yang sebelumnya tertidur pun nampak membuka matanya dan dilihatnya sore telah berganti malam. "Ini dimana?" ucapnya ingin tahu, tak jauh dihadapannya terlihat bangunan kecil dua lantai seperti sebuah penginapan sekali lagi penginapan bukan hotel, apa pria itu tidak memiliki uang? ia bahkan bisa membayar hotel bintang lima dengan uangnya sendiri.
"Losmen, ayo kita menginap disini dulu karena sudah malam!" perintah Gio seraya melepaskan safety beltnya kemudian segera membuka pintunya.
"Tunggu, kenapa kita tidak menginap saja di hotel bintang 5 seperti waktu itu aku menginap?" Gia langsung menghentikan pria itu yang hendak turun dari mobilnya.
"Menginap disana atau disini sama saja bukan? toh ujung-ujungnya juga tidur," sahut pria itu lalu segera turun dari mobilnya meninggalkan gadis itu yang masih ingin melayangkan protes.
"Dasar pelit," Gia nampak kesal namun apa yang bisa ia perbuat padahal jika menginap di hotel bintang 5 itu selain ia bisa pergi ke club malam tempat itu juga berada tak jauh dari bandara jadi memudahkannya untuk kabur.
Atau ia kabur saja nanti malam saat suaminya itu tertidur?
Akhirnya Gia terpaksa turun dari mobilnya mengikuti langkah sang suami yang sudah lebih dahulu masuk kedalam losmen tersebut.
"Selamat malam tuan Gio," sapa beberapa karyawan dengan ramah saat pria itu baru masuk.
"Ck, seperti bos saja." gumam Gia saat melihat perilaku karyawan penginapan tersebut, terlihat seperti cari muka kepada para tamu terlebih pada suaminya.
"Ini kunci kamar anda seperti biasanya," ucap seorang petugas resepsionis saat menyerahkan kunci kamar bahkan sebelum pria itu memesannya.
Apa suaminya memang sering menginap di penginapan ini? tentu saja karena mungkin hanya tempat ini yang paling murah dan terjangkau untuknya.
Gio pun segera mengajak gadis itu untuk naik ke kamarnya, barangkali sang istri ingin mengeceknya sebelum mereka pergi makan malam.
Terlihat sebuah kamar yang tak terlalu luas dengan ranjang ukuran king size, lumayan nyaman pikir Gia dengan penginapan murah seperti ini.
"Apa disini ada club malam?" ucapnya menatap sang suami yang nampak membuka gorden untuk melihat pemandangan jalanan malam itu.
"Untuk?" Gio langsung menatapnya.
"Tentu saja untuk refreshing setelah beberapa hari kamu kurung aku di kampung antah berantah itu," sahut gadis itu menanggapi.
Gio hanya menggeleng kecil, entah gadis macam apa yang ada dihadapannya itu karena hingga kini belum ada sisi positif yang bisa ia lihat. Berbeda sekali dengan ...
Pria itu pun nampak membuang napas beratnya. "Tidak ada club malam disini, lagipula sekarang kamu seorang istri jadi bersikaplah sebagai seorang istri bukan remaja labil yang hanya ingin bersenang-senang saja." ucapnya dengan tegas lantas kembali menatap jalanan dari jendela kamarnya itu yang terlihat indah karena lampu jalanan maupun kendaraan yang lewat.
Mendengar keluhan pria itu pun Gia langsung melotot, lagipula siapa yang mau jadi istrinya? kemudian ia pun melangkah mendekat.
"Memang seharusnya seorang istri itu harus bersikap bagaimana?" ucapnya ingin tahu.
"Apa seperti ini?" Gia langsung mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu, karena begitulah yang dilakukan oleh kedua orangtuanya yang selalu bermesraan setiap saat tapi bedanya mereka saling mencintai tidak sepertinya yang tidak ada rasa diantara mereka.
"A-apa yang kamu lakukan?" tentu saja Gio langsung terkejut dengan sikap liar gadis itu yang tiba-tiba memeluknya, seketika bayangan telah menciumnya tadi siang kembali berputar-putar di kepalanya bagaimana manis dan lembutnya bibir istrinya itu hingga membuatnya hampir lepas kendali.
"Tentu saja menjadi istri yang kamu maksud," sahut Gia yang masih memeluk pria itu.
Jika dilihat-lihat suaminya tidaklah jelek, wajahnya lumayan tampan, hidungnya mancung dan bibirnya juga seksi hanya saja kulitnya sedikit kecokelatan khas pria pantai. Kini pandangan keduanya pun nampak terkunci beberapa saat sampai Gio melepaskan pelukan wanita itu dan berlalu menjauh.
"Seorang istri harus bersikap lebih dewasa dan meninggalkan kehidupan masa remajanya yang isinya hanya bersenang-senang saja," ucapnya memberikan nasihatnya.
"Baiklah ayo cari makan!" imbuhnya lantas berlalu pergi membuka pintu kamarnya.
Gia yang nampak kesal segera menghentakkan kakinya mengikuti pria itu pergi, enak saja ia di minta untuk berhenti bersenang-senang karena jika itu terjadi ia takkan menikah seumur hidupnya karena hidup cuma sekali jadi kenapa harus dibikin susah pikirnya.
"Tidak naik mobil?" ucapnya ketika sang suami melewati mobilnya begitu saja setelah keluar dari penginapan tersebut, bukankah mereka akan pergi makan di restoran?
"Jalan kaki saja, banyak penjual makanan disekitar sini." sahut Gio yang terus melangkah hingga membuat gadis itu terpaksa mengikutinya, apa mereka akan makan dipinggir jalan? yang benar saja bagaimana jika kotor dan banyak debunya?
Setelah keluar dari area penginapan nampak berjejer penjual kaki lima yang berjualan beraneka ragam makanan yang mungkin tak pernah Gia rasakan sepanjang hidupnya.
"Kamu yakin kita makan disini?" gadis itu pun langsung menarik pakaian pria itu saat hendak mendatangi salah satu penjual kaki lima tersebut.
"Hm, mie ayam disini rasanya sangat enak atau kamu mau mencoba makanan lain? mau bakso, soto atau nasi goreng?" tawar Gio kemudian.
Gia nampak memasang wajah tak percayanya, hei tuan berkulit cokelat aku seorang nona muda kamu yakin menyuruhku mencoba semua makanan itu? bagaimana jika aku nanti mencret?
lucu aja sma mereka😁
tiap baca aku selalu bayangin visualnya kak bara valentino sama esta pramanita
kyak cocok bnget melekat bnget sama mreka visualnya 😊😊😊
semangat upnya tor👍👍👍👍
kalok boleh crazy up lh ya sekali "😊😊😊😊
BOLEH....