Dipaksa Menikahi Suami Sahabatku

...~Happy Reading🤗💐~...

'Dasar keras kepala, lihat saja pelajaran apa yang nanti aku berikan kepadamu,'

Axel berada di ruang kerjanya yang terdapat di mansion mewah miliknya. Tatapannya tajam, emosinya meluap melihat Kiara tak menggubris peringatannya untuk menjauhi Felix. Ia benar-benar muak dengan wanita itu. Ia harus memberikan pelajaran yang lebih kepadamu wanita itu. Ia cuma tidak ingin Felix diperalat oleh wanita itu.

Tak lama, ponselnya berdering. Sekretarisnya mengabarkan bahwa salah satu klien nya melakukan kecurangan sehingga menyebabkan kerugian sebesar dua triliun dan perusahaan intinya terancam. Pria itu sangat terkejut mendengar kabar itu. Bagaimana bisa itu terjadi.

Ia ke dapur mencari air dingin untuk menjernihkan pikiran. Ia mencari Rachel yang sedari tadi tidak kelihatan.

"Bi, apa kamu melihat Rachel?" tanya Axe,l setelah itu ia meneguk habis air dingin yang sudah ia tuangkan ke gelas.

"Nyonya Rachel sudah keluar sedari tadi tuan," jawab bi Astri sopan sambil menundukian pandangannya.

Axel hanya mengangguk. Pria itu berpikir mungkin Rachel pergi ke mal atau salon untuk memanjakan diri. Ia memang terlalu percaya dan membebaskan Rachel kemana-mana. Ia sangat yakin Rachel tidak akan melakukan hal yang macam-macam disana karena semua kebutuhan wanita itu terpenuhi.

Sekretarisnya kembali menelepon Axel, mengabarkan bahwa bukan hanya perusahaan inti yang terancam, tetapi juga beberapa cabang perusahaan lainnya. Hal itu membuat Axel frustrasi dan memutuskan menghibur diri di klub.

'Kenapa jadi begini'

Pria tampan berpenampilan cool itu kini sudah memasuki salah satu club ternama di kota ini. Ia mendudukkan bokongnya di depan kursi depan meja bar yang ada di club itu.

"Berikan saya beberapa minuman termahal yang paling efektif," ucap Axel sambil menyerahkan beberapa lembar uang merah. Kemudian pria itu berjalan menuju salah satu kursi dan menghisap rokok yang sempat ia beli tadi.

Baru kali ini pria itu merokok, biasanya ia anti dengan produk berbahan nikotin dan tembakau itu.

Bartender pun sudah datang dengan gelas dan beberapa minuman yang dipesan oleh pria itu.

Tidak terasa kepalanya sudah semakin berat, dan tanpa disadari sudah 3 botol minuman dan 3 bungkus rokok yang sudah ia habiskan hanya dalam waktu setengah jam.

Pria itupun hampir sepenuhnya mabuk. Tidak lama kemudian beberapa LC yang berpenampilan terbuka menghampiri Axel. Para LC itu tentu saja sangat mengenal pria didepannya ini. Menurutnya itu adalah kesempatan yang sangat bagus jika mereka berhasil tidurnya. Sudah dipastikan tips dan keuntungan yang melimpah yang mereka dapatkan.

Namun, Axel dengan cepat menghempaskan tangan para LC yang menjelajahi tubuhnya. Bahkan ada yang dengan berani memegang area inti pria itu, namun bukannya membiarkan, pria itu malah menghempaskan tangan nakal itu bahkan mengumpati para LC itu yang membuat nyali mereka menciut dan pergi meninggalkan Axel.

Axel memilih keluar dari tempat itu sebelum dirinya semakin tidak terkendali. Pria itu menghubungi anak kepercayaan untuk datang dan membawanya dari tempat itu. Karena pria itu berpikir tidak sangat berisiko jika ia menyetir sendiri di ke adaan seperti ini.

Bimo akhirnya turun dari taksi online dan lansung berlari kearah majikannya yang kelihatan mabuk. Ia memapah Axel dan membawanya ke kursi penumpang.

"Bimo, antarkan saya saja ke rumah Kiara. Saya tidak mau Rachel mengetahui jika saya sedang mabuk. Jika dia bertanya, jawab saja saya sedang sibuk atau lembur," ucap Axel yang masih berusaha sadar.

"Baik tuan," jawab Bimo.

Tidak lama kemudian mereka berdua sampai di kediaman Kiara. Dengan hati-hati Bimo memapah majikannya yang sudah mabok berat. Kali ini majikannya sudah kalah daei pengaruh alkohol yang sepenuhnya menguasai dirinya.

Kiara yang hendak mau tidur dikarenakan sudah larut itu bingung karena suara ketukan pintu dari luar.

'Siapa yang bertamu di jam segini,'

"Tu-tuan Axel?" ucap Kiara yang shock melihat keadaan pria didepannya ini.

"Maaf nyonya, tuan sedang mabuk berat. Apakah kami bisa masuk?" tanya Bimo dengan sopan. Biar bagaimanapun wanita didepannya ini adalah istri majikannya, walau cuma paksaan.

"Eh, i-iya silahkan," ucap Kiara sambil bergeser mempersilahkan dua pria itu masuk.

"Kalau begitu saya permisi dulu nyonya," ucap Bimo sopan.

"I-iya terimakasih," ucap Kiara.

Sekarang wanita itu bingung harus bagaimana. Ia menatap tubuh Axel yang benar-benar tidak berdaya.

'Apa dia ada masalah besar sampai mabuk begini?'

Kiara mencoba membuka sepatu Axel yang sedang berbaring di sofa. Namun pria itu malah menariknya sehingga Kiara jatuh ke tubuh pria itu.

Karena pengaruh dari alkohol tersebut, Axel menggendong Kiara apa bridal style dan membawanya ke kamar.

Kiara sangat terkejut karena hal itu. Terlebih pria itu menghempaskan tubuhnya begitu saja ke kasur dan mulai membuka kemejanya kemudian mendekat ke arah Kiara.

Wanita itu benar-benar panik melihat tingkah Axel. Ia berusaha berdiri, namun pria itu dengan sigap mengukung tubuhnya dan mencium bibir wanita itu.

Kiara sempat memberontak namun tenaga Axel lebih besar meski dipengaruhi alkohol. Air mata wanita itu jatuh begitu deras, ia sadar kehormatannya akan hilang sebentar lagi. Walau yang melakukannya adalah suaminya, tapi ia tahu betul pria itu melakukannya karena pengaruh minuman.

'Rachel, maafkan aku. Aku benar-benar mengkhianatimu saat ini. Aku tidak tahu cara menghindar,'

Axel yang dipenuhi nafsu itu menjilat leher Kiara dengan sensual, sesekali menggigit leher jenjang itu hingga meninggalkan bekas. Keduanya akhirnya resmi menjadi suami istri yang seutuhnya.

Kini tak terasa malam sudah berganti. Cahaya mentari yang masuk melalui pentilasi kamar itu mengusik tidur Axel. Pria itu terbangun dan kaget karena disampingnya terdapat seseorang yang sangat ia benci sedang tertidur tanpa busana. Bahkan ia juga sadar dirinya tidak memakai busana.

Pria itu berusaha mengingat hal yang terjadi semalam. Namun bukannya ingat, pria itu malah merasakan kepalanya berat.

Ia kemudian ingin bergerak, tapi dibawah sana mengganggunya. Ia mengintip itu di balik selimut dan mendapati tubuh intinya menyatu dengan tubuh inti wanita itu.

Dengan cepat pria itu melepaskannya dan membuat Kiara terganggu.

"Ahhh" desah Kiara tanpa sadar begitu Axel melepaskan tautan mereka.

"Hei jalang, apa yang kau lakukan. Aku tahu kau pasti menjebak ku kan? Kau pasti memberiku obat perangsang agar bisa tidur denganmu," ucap Axel seraya menarik rambut Kiara dengan keras.

Kiara yang baru mendapatkan kesadarannya kembali sangat terkejut karena serangan itu.

"Bu-bukan saya tuan? semalam a-anda mabuk, saya be-berusaha menghindar tapi tenaga anda lebih kuat," papar Kiara.

Axel melepaskan tarikan itu begitu mendengar penjelasan Kiara. Pria itu baru ingat semalam dirinya sedang mabuk dan menyuruh Bimo untuk mengantarnya ke rumah Kiara. Setelah itu ia tidak mengingat apa yang terjadi.

"Saya tidak mau tahu, kamu harus rahasiakan dan lupakan kejadian ini," ucap Axel dan berdiri membersihkan badannya.

Kiara menangis mendengar itu. Wanita itu berusaha berdiri namun selangkangannya terasa perih.

'Ya Allah aku harus bagaimana. Maafkan aku telah melakukan dosa besar ya Allah. Hamba ini sudah kotor,'

hallo guys, apa kabar?

Seperti biasa ya, jangan lupakan tinggalkan jejak biar author semakin semangat berkarya🤗💐.

Happy reading 🤗💐