NovelToon NovelToon
Pergi Untuk Kembali

Pergi Untuk Kembali

Status: tamat
Genre:Romansa / Kontras Takdir / Healing / Tamat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

To heal & to grow

Remember,
when you forgive, you heal.
And when you let go,
you grow.
-unknown

Aku membaca tulisan di dinding ruang tunggu, yah aku juga tau teorinya namun kenyataan tak semudah teori, ucap Alena dalam hati.
Aku Alena, ini kisah percintaanku, dimana aku seorang pengecut yang merasa rendah diri, setiap ujian datang menghampiriku maka aku akan memilih untuk pergi, merasa menghindari masalah adalah jawaban yang tepat. Lagipula menjalani cinta dan jatuh cinta adalah 2 hal yang berbeda. Kamu bisa jatuh cinta tanpa perlu memikirkan latar belakang dan konsekuensi yang datang bersamanya. Sedangkan menjalani cinta berarti perjalanan panjang yang penuh dengan pertanyaan dan keputusan disetiap ujiannya.

"Al, aku berjanji untuk selamanya bersamamu menjalani kehidupan ini, apapun yang terjadi di masa depan, yakinlah, kamu akan selalu menjadi pilihan pertamaku".

Full of love,
Author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dejavu Kedua

"Jas, kenapa papa merasa bersalah dengan usaha papaku?", tanyaku penasaran saat kami berada dalam mobil menuju hotel.

"Papa adalah orang yang merekomendasikan orang yang melakukan penggelapan dana itu Al".

"Ooo...", jawabku pelan.

"Mereka lebih dari sekedar kenalan, tapi dia adalah teman dekat papa. Mungkin karena itu papa kamu mempercayainya dan musibah terjadi".

"Apa karena alasan itu juga jadi keluargamu merestui hubungan kita?".

"Ya dan tidak".

Kemudian Jason masuk keparkiran mini market terdekat dan memarkirkan mobilnya. Setelah itu ia memegang tanganku dan berkata,

"Ya dan tidak. Tidak, karena papa tau aku akan keras kepala dengan pilihanku, lagipula ia berselingkuh dari mama dan menikah dengan mama Ine dengan alasan yang sama, jadi ia mengerti akan hal itu. Dan ya, begitu ia tau kamu adalah orang yang aku pilih, mau tidak mau ia bersedia mempertimbangkan pilihanku, karena sedikit banyak tau latar belakang keluargamu dan ingin memperbaiki rasa bersalahnya".

"Apa alasan ini jugakah yang membuatmu memberikan uang sewaktu papa meninggal dulu?".

"Al aku baru tau masalah ini setelah mengatakan ingin menikahimu, sungguh Al. Uang itu adalah seluruh tabungan yang aku miliki saat itu, aku tulus ingin membantumu, dan tidak ada kaitannya dengan papa".

Aku berusaha mencerna informasi dari Jason, sebenarnya ada berapa banyak informasi yang aku lupakan akibat kecelakaan itu.

"Al...".

"Ya...", panggilan itu membawaku kembali dari lamunanku.

"Maafkan aku".

"Kenapa?", tanyaku bingung.

"Karena masa lalu?".

"Itu masa lalu, tidak ada yg perlu dimaafkan Jas".

"Apa kita baik-baik saja Al?".

"Ya, tentu".

Kemudian ia mengusap pipiku dan menciumku.

"Jas nanti ada yang lihat", ucapku setelah membalas ciumannya secara singkat.

Ia tersenyum dan melanjutkan perjalanan kami ke hotel.

"Apa kamu ingat hotel ini Al?", tanyanya saat di lift menuju kamar.

Aku menggelengkan kepalaku, "Ada cerita apa memangnya Jas?".

"Kita menginap disini sehari setelah kita menikah".

"Berbulan madu?".

"Kita belum pernah resmi berbulan madu Al. Kita menginap disini untuk mengunjungi kerabat kita, memberitahukan mengenai pernikahan kita yang diadakan secara sederhana".

Nit... nit..., pintu kamar hotel terbuka.

"Bagaimana, apa kamar ini membuatmu teringat sesuatu?", tanyanya sesaat setelah membuka pintu kamar.

"Kita menginap dikamar yang sama?".

"Ya".

Aku melihat lihat sekelilingku, namun tidak ada ingatan yang muncul. Kemudian aku membuka gorden kamar dan melihat gemerlap dan megahnya ibukota dengan berbagai cahaya dari berbagai sudut dan jalanan ibukota. Jason memelukku dari belakang, aku bisa melihat pantulan diri kami di jendela ini.

"Mau aku bantu mengingat kembali?".

Ia berbisik di telingaku, hembusan nafasnya membuatku sedikit geli. Ia mencium daun telingaku, satu tangannya merapikan rambutku memberikan jalan untuk bibirnya mencium leherku. Satu tangannya lagi memberikan sentuhan menggoda pada area sensitif di dadaku, ia tau betul kelemahanku, yang akhirnya membuatku jatuh dalam permainannya.

"Jas...".

Aku bisa melihat dari pantulan jendela, bagaimana tangannya dengan lihai masuk ke dalam celana dan menyentuhku.

"Jangan disini Jas".

"Tidak ada yang bisa melihat kita Al".

Kuakui itu benar, lagipula melihat pantulan kegiatan intim kami, melihat ia melecuti pakaian kami, dan bermain dengan titik titik sensitifku, membuat permainan semakin panas. Segalanya berjalan dengan cepat, awalnya ia melakukannya dari belakang, lalu menggendongku dan menyelesaikan permainan diatas tempat tidur.

Belum selesai sampai disitu, kali ini ia berhasil membawaku untuk melanjutkan permainan di dalam kamar mandi. Melakukannya disini memberikan sensasi yang berbeda. Suara desahan kami menggema memenuhi ruangan ini belum lagi gemericik air dan kucuran air hangat dari shower, akhhh... Jason sungguh membuatku menggila.

"Jas, kurasa tempat ini memang punya arti spesial".

"Oya?", ucapnya sambil mengeringkan rambutku dengan hairdryer.

"Tadi aku sekilas mengalami dejavu lagi, aku mengingat beberapa hal tentang tempat ini".

"Ingatan yang mana Al?".

"Mmm... kita pernah melakukan hal yang sama saat dikamar mandi tadi", ucapku tersipu, bisa kurasakan kulitku memerah.

"Jangan menggodaku Al".

"Aku tidak......mmmmhhh.....", bibir Jason sudah melumat bibirku lagi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!