Buset dah, siapa yang berani parkir sembarangan disini. Jika begini kan, mobil saya tidak bisa keluar! kesal Henderson seorang pria tampan, yang baru beberapa bulan yang lalu menyandang gelar duda. Setelah Sang istri tercinta Mauren meninggal pasca melahirkan sang putri baby Queen mengisahkan luka yang mendalam.
Hingga sang kakek hendak menjodohkannya dengan seorang gadis berparas cantik bernama Mince Norin yang saat ini bekerja di salah satu Bengkel motor. Apakah Henderson akan menerima perjodohan itu? dan bagaimana hubungan keduanya kelak?
by Morata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22. KECEWA
Beberapa hari Queen dirawat di rumah sakit, kini kondisi Queen sudah semakin membaik dan dokter sudah memperbolehkannya kembali ke rumah.
Hati Henderson nyonya Carlota dan Tuan Samera merasa bahagia. Akhirnya Queen saat ini sudah kembali ke rumah.
Norin juga tidak kalah bahagia mendengar kabar Kalau Queen sudah diperbolehkan pulang.
Saat ini Norin sengaja pagi-pagi sekali pergi ke rumah sakit sebelum dia pergi ke bengkel.
Biasanya Norin pagi-pagi dia pergi ke kampus, dan setelah jam mata kuliahnya telah usai Ia baru pergi bekerja ke bengkel.
Tapi, untuk saat ini kesibukan Norin semakin bertambah setelah Queen dirawat di rumah sakit. Norin berlari masuk ke dalam rumah sakit setelah memarkirkan motor CBR miliknya di parkiran rumah sakit.
Norin langsung masuk ke ruang rawat inap Queen tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia terhenyak kalau Queen sudah tidak ada lagi disana.
"Apakah Queen sudah pulang ke rumah tanpa menungguku? gumam Norin sedikit kecewa.
"Maaf suster, pasien atas nama Queen yang ada di ruangan ini ke mana, ya? Apa dia sudah pulang?
"Maaf Nona, Nona Queen sudah dibawa pulang oleh nyonya Carlota dan Tuan Samera bersama Tuan Hendarson."sang suster yang bertugas di sana memberitahu.
Ada raut kekecewaan di hati Norin Ketika ia mengetahui kalau Queen saat ini sudah pulang ke rumah tanpa menunggunya.
"Ah, aku telat nih! gumamnya dalam hati Padahal dia sudah berlari sampai ngos-ngosan masuk ke dalam rumah sakit berharap dapat bertemu dengan bocah kecil yang akhir-akhir ini mencuri perhatiannya.
Norin berlalu keluar dari rumah sakit. Ia mengambil motor CBR miliknya yang terparkir manis di parkiran.
Lalu ia menghidupkan mesin motor miliknya melajukannya keluar dari area Rumah Sakit menuju bengkel di mana ia bekerja.
"Sial! bela-belain cepat sampai tidak masuk kampus hari ini, tapi aku telat juga."gumamnya dalam hati.
Tidak butuh waktu lama, Norin tiba di bengkel. Seperti biasa, ia mengganti kostum miliknya jika sudah berada di bengkel.
"Kamu tidak ke kampus?
"Sudah telat! Lagian hanya satu mata kuliah saja."ucapnya dengan nada lesu
"Kamu kenapa, kok sepertinya tidak bersemangat begitu?
"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja.
"Motor yang kemarin sudah selesai kamu perbaiki?"tanya Norin kepada Michael yang saat ini sedang berbincang dengan seorang wanita.
"Tuh, Tolong kamu lanjutkan ya, Kebetulan aku ada urusan sebentar. Ngak apa-apa kan ku tinggal?"ucap Michael kepada Norin.
"Ya, udah tidak apa-apa kok, silakan saja." sahut Norin.
"Ce, tadi ada nyariin kamu tuh." ucap Hengki, yang juga bekerja di bengkel itu, untuk bantu bantu Norin dan Michael disana.
"Siapa?
"Entah, Tapi sepertinya dia orangnya tajir melintir. Kamu tau ngak, mobil yang ditumpanginya aja harganya miliaran." ucap Hengki.
"Siapa sih? kamu buat penasaran saja.
"Orangnya dewasa, usianya sekitar 35 tahun, Tampan, tubuh nya atletis, ah Maco bangat soalnya." ucap Hengki memberitahu dengan hebohnya.
"Ah, entah siapa yang kamu maksud, aku tak tau. Lebih baik kita lanjut kerja aja. Dari pada kita bahas yang ngak penting." sahut Norin sambil langsung mengambil alat dan kunci kunci yang akan digunakan untuk memperbaiki motor yang akan ia perbaiki. Dari dalam box yang ada di sana.
Tiba tiba seorang pria datang menghampirinya saat sedang melanjutkan pekerjaannya yang ditinggalkan Michael.
"Maaf dengan Nona Mince Norin?" ucap pria itu, mengalihkan atensi Norin. Hingga Norin mendongakkan kepalanya menatap pria itu.
"Ya saya sendir." sahut Norin.
"Maaf Nona, saya di perintahkan Tuan Henderson untuk menjemput Nona. Karna hari ini, Nona dan Tuan Henderson akan pergi kesebuah butik untuk melakukan fitting baju." ucap pria yang berdiri tepat di samping Norin.
"Maaf tapi saya masih kerja. Saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya begitu saja." sahutnya sambil terus tangannya bergerak memperbaiki motor itu.
"Tapi Nona, saya hanya menjalankan tugas, tolong ikut saya. Karna kalau tidak, takut saya yang terkena imbasnya." ucapnya dengan nada memohon.
"Katakan pada Tuan Mu, besok saja. Karna saya sedang sibuk." sahut Norin dengan santai.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
semuga maorin dan bayi nya selamat🤲
lanjut kakak yg semangat up-nya. uji dulu tu si nenek peot buat dia sakit lalu ga ada yg perhatikan, baru deh kasih Lina tu yg rawat. bisa tidak dia berkutik .