Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 first time
Dor....
Dor....
Dor....
Seorang pria terkena tembakan musuh nya terpaksa ia mencari tempat persembunyian nya yang aman untuk menyelamatkan hidup nya. Pria itu terkena tembakan sebanyak tiga kali ketika ia tidak menyadari bahwa musuh nya sudah berada tepat di belakang nya.
Tidak..!! Ucap pria itu dengan kesal ketika 3 peluru menembus bahu nya yang kekar.
Pria tersebut bernama STEVEN LEO INOSENSIA yang berusia 29 tahun memiliki wajah sangat tampan dan dingin, dan juga tubuh yang gagah, putra tunggal pasangan dari Hans inosensia dan Asavella ganendra, hans mendidik zion mendirikan sebuah perusahaan yang bernama BI'L TITANS, kini sekarang perusahaan yang didirikan nya sudah menjadi perusahaan terbesar dan ternama No. 1 di dunia, memiliki banyak cabang di berbagai negara.
Steven leo inosensia harus menemui klien nya sendirian di kota prancis, sebab sang asisten tengah sibuk mengurus pembangunan sebuah hotel di inggris.
Steven berlari ke arah gang kecil demi menghindari musuh nya yang sedang mengejarnya. Meskipun sedang terluka tapi bagi seorang Steven luka itu hanya biasa saja bagi nya.
Pelarian Steven sampai terjadi di siang hari, anak buah yang mencari nya tidak menemukan keberadaan nya tuan nya hingga dia harus berada di dalam gang kecil semalaman tepat dekat dengan gedung sekolah.
Pukul 14:00 siang di kota Prancis....
Seorang gadis yang memiliki paras cantik nan pipi chubby berpakaian seragam sekolah sedang berada di halte bus. Gadis itu berdiri ke arah datang nya bus yang akan membawa nya menuju tempat tinggal nya.
Dengan senyuman mengembang di wajahnya yang chubby, gadis itu tersenyum ke arah sang supir bus yang berhenti tepat di hadapan nya. Sepertinya hubungan keduanya begitu akrab hingga sang supir selalu menydiakan tempat duduk yang berada paling depan untuk gadis tersebut.
Semua itu di saksikan oleh Steven yang tidak jauh dari tempat sang gadis itu berada. Steven tersenyum kecil ketika melihat gadis itu tersenyum.
Tiba-tiba saja Steven merasakan ada hal yang aneh di dalam dirinya dia bisa merasakan hati nya begitu sangat tenang.
Bus pun berlalu pergi meninggalkan halte bus tersebut, sedangkan Steven masih menatap ke arah bus tersebut yang melaju dengan kecepatan sedang.
"Aku menginginkan kamu gadis kecil dan itu pasti akan terjadi tidak ada yang bisa menghalangiku untuk mendapatkan kau" Gumam Steven sambil tersenyum.
"Maaf saya terlambat tuan, apa anda baik-baik saja?" Tanya Reza tangan kanan Steven.
Steven tidak menjawab perkataan Reza tatapan nya masih saja memandang ke arah bus yang sudah menghilang dari pandangan nya.
"Ayo kita pergi reza" Ajak Steven yang langsung masuk ke dalam mobil tanpa menjawab pertanyaan dari reza.
Reza yang melihat tidak ada tanggapan dari sang bos berdecak kesal dan pandangan nya tertuju kepada pandangan Steven sejak tadi. Tetapi Reza tidak melihat sesuatu yang menarik di tempat itu.
"Hey apa kamu ingin berdiri saja di situ Reza" Tanya Steven dengan sedikit kesal kepada anak buah nya.
"Tentu saja tidak tuan" Jawab Reza kemudian masuk ke dalam mobil sebelum mendapat amukan dari sang bos.
"Tuan apa anda baik-baik saja" Tanya Reza kembali bertanya kepada bos nya.
Reza merasa bersalah dan khawatir dengan kondisi bos nya. Sejak semalam tidak menemukan keberadaannya. Dan baru siang ini dia menemukan keberadaan bosnya setelah Steven menghubungi nya.
Bukan nya mendapatkan jawaban dari Steven, malah membuat reza kesal tapi tidak mungkin Reza mengungkap kekesalan nya sebab dia masih ingin hidup yang lebih lama lagi.
"Apa kamu ingin mendapat berita bahwa aku terluka parah Reza? itu sebab nya kamu tidak mencariku dan membiarkan ku semalaman berada di tempat seperti itu."
"Tentu saja tidak tuan!" Ucapan Steven membuat Reza mengelus dada tentu nya ia tidak mempercayai siapa pun termasuk dirinya.
Mengingat hal itu Reza semakin kesal tapi kenyataan nya tapi ia selalu setia kepada bos nya. Dan Steven tau akan hal itu lebih baik dari siapapun.
Steven tidak menjawab dan mobil pun meleset dengan kecepatan sedang melaju menuju mansion milik Steven, setelah tiba di mansion miliknya.
Pria yang bertubuh kekar dan memiliki tinggi badan yang ideal berwajah tampan tapi dingin seperti kutub utara kepada siapa pun termasuk orang tua nya juga berjalan memasuki mansion miliknya. Steven di sambut oleh para pelayan yang berada di mansion miliknya.
"Selamat datang kembali tuan" Ucap salah satu wanita paruh baya yang sedang tersenyum ke arah Steven. Tapi pria itu tidak menjawab perkataan dari pria yang menyapa nya.
Steven melangkah kan kakinya menuju kamar pribadi milik nya, sedangkan wanita paruh baya itu memandangnya bos nya dengan penuh arti.
Wanita paruh baya itu bernama Elisa. Dia adalah kepala pelayan di mansion milik Steven. Dengan usianya yang sudah tua, Elisa begitu di hormati oleh pelayan lain nya.
Elisa tidak pernah mengecewakan bos nya karena tidak becus mengerjakan pekerjaan nya. Wanita paru baya itu selalu mengerjakan pekerjaan nya dengan baik dan teliti.
Meskipun wanita paruh baya itu mengerjakan semua nya dengan baik tapi tetap saja Steven bersikap dingin terhadap nya.
Setiba di dalam kamar nya Steven langsung saja membersihkan sisa-sisa luka nya dengan alkohol sebab semalam ia telah mengluarkan peluru yang menembus bahu nya dengan pisau kecil milik nya yang selalu di bawa nya kemana pun.
Untung saja luka nya tidak begitu parah, dan Steven tidak merasakan sakit sama sekali terhadap lukanya. Setelah selesai ia langsung memakaikan perban ke bahunya.
Begitu selesai membersihkan luka nya dia langsung saja masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya di bawah guyuran shower, Steven semaksimal mungkin menjaga luka nya agar tidak terkena ciptaran air.
Tok....Tok....Tok
"Permisi tuan apa saya boleh masuk" Ucap reza mengetuk pintu dari luar.
Bertepatan Steven telah selesai melaksanakan tugas nya di dalam kamar mandi dia mendengar suara ketukan pintu dari luar kamar milik nya dan segera berjalan membukakan pintu.
"Ada apa reza?" Steven bertanya dengan tatapan dingin kepada Reza.
"Saya membawa berita tentang penyerangan tuan kemarin, penyerangan itu di lakukan oleh anak buah tuan witson dia sengaja ingin menjebak tuan" Jelas Reza sedikit gugup.
Bukan menjawab ataupun marah pria yang berusia 29 tahun itu tertawa terbahak-baha, hal itu membuat Reza sedikit ketakutan dan merasakan bulu kuduk nya mulai merinding.
Bukan tanpa sebab Reza begitu gugup melaporkan hal itu kepada bos nya sebab iya tau bagaimana watak Steven. Steven di kenal sebagia ketua mafia terkejam no 1 di dunia dan dia tidak berperasaan bahkan tidak akan mengampuni orang yang mengusik nya apalagi jika berniat melukai seorang Steven Leo Inosensia.
"Dimana pria tua itu sekarang?" Steven bertanya kepada anak buah nya tidak lupa menampilkan wajah dingin nya.
"Dia sedang berada di klub milik tuan" Jawab Reza semakin gugup.
"Ayo kita kesana sekarang, aku ingin bersenang-senang dengan pria tua itu" Ucap Steven.
"Baik tuan saya akan menunggu anda di bawah" Reza pergi meninggalkan Steven yang masih berada di dalam kamar.
Hmmmm......