Clara Andhira Hafsari terpaksa menjadi pacar bayaran seorang Reyhan Ananda Setya untuk membiayai operasi ibunya dan membalas dendam pada kekasih dan sahabatnya.
Karena sering bersama membuat mereka saling jatuh cinta, namun ego masing-masing membuat cinta mereka terpendam, sampai mereka berpisah karena kesalahpahaman yang fatal.
Setelah 5 tahun berpisah, mereka di pertemukan kembali di sebuah perusahaan. Siapa sangka Clara harus menjadi sekretaris Reyhan CEO Perusahaan Setya.
Hubungan CEO dan sekretaris itu tidak berjalan harmonis, karena Reyhan dan Clara masih terus mengingat kesalahpahaman yang membuat mereka saling membenci.
Apakah cinta akan membuat mereka bersatu kembali?
Apakah mereka bisa menyelesaikan kesalahpahaman yang dulu terjadi?
Ikuti terus cerita Reyhan dan Clara ji
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rai Rai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Semua sudah berkumpul di kediaman Fathan. Pemuda itu hanya tinggal bersama seorang asisten rumah tangga dan satpam saja.
Setelah memastikan semua sudah lengkap, semua bergegas masuk ke mobil Van milik Fathan.
Fathan berada di kursi pengemudi bersama Mira di sampingnya. Clara, Mita dan Santi berada di kursi tengah. Reyhan dan Dimas berada di kursi belakang.
Mobil pun melaju dengan santai. Semua tertawa riang dan bersenda gurau selama perjalanan. Kecuali Reyhan dan Dimas, mereka seperti tak di anggap keberadaannya. Dimas yang biasanya paling ribut tiba-tiba diam seribu bahasa selama perjalanan.
Waktu tempuh yang lama membuat semua bosan. Reyhan yang jika bosan akan tertidur pun tak bisa menahan kebiasaannya itu. Baru 30 menit perjalanan, dia sudah tertidur dengan pulas nya. Dimas yang di sampingnya terlihat menutupi wajahnya dengan topi baseball, entah dia masih terjaga atau sudah tidur, tak ada yang tahu.
Terlihat Mita yang menyandar di bahu Clara, gadis itu sudah memejamkan matanya sejak dua jam yang lalu begitupun Clara yang terlelap. Terlihat Santi masih setia dengan handphone nya, padahal sudah lima jam perjalanan tapi dia masih bertahan dengan benda canggih itu.
"Sayang, kalau kamu capek tidur aja ya. Lagian masih dua jam lagi baru kita sampai" Ucap Fathan mengelus rambut Mira dengan sebelah tangannya, sedang tangan lainnya memegang kemudi.
"Ya udah, aku tidur ya. Nanti kalau udah sampai bangunin aku" Ucap Mira sambil menyamankan tubuhnya di kursi.
"Kok belum tidur?" Tanya Fathan saat melihat Mira bukannya tidur malah menatap wajahnya.
"Nyanyiin dulu dong, kan kamu sering nyanyiin lagu sebelum aku tidur" Pinta Mira dengan manja.
Fathan tersenyum, dia kemudian menyanyikan lagu Nina Bobo versi nya "Mira bobo oh Mira bobo, kalau tidak bobo di cium Fathan"
Mira tertawa." Cium kening dulu dong, biar kayak pasangan suami istri"
"Gak bisa sayang, nanti kalau aku cium kamu dan mobilnya oleng terus nabrak pohon gimana? Aku gak mau kehilangan kamu sayang" Ucap Fathan.
"Uuunncch, so sweet. Ya udah gak papa, tapi kamu elus rambut aku ya" Pinta Mira yang langsung di kabulkan Fathan.
Terlihat di kursi belakang Dimas menurunkan topinya untuk menutupi wajahnya. "Nyesel gue ikut" Gumam Dimas lirih. Pemuda itu mencoba untuk memejamkan matanya tapi matanya tak mau terpejam. Dimas memutuskan untuk memainkan handphone nya saja untuk mengusir rasa bosan dan cemburu yang melandanya.
Kembali ke kursi depan, setelah memastikan Mira sudah terlelap, Fathan memandangi wajah Clara yang sedang tertidur dari kaca spion. Pemuda itu tersenyum sambil bergumam "Imut". Cukup lama dia memandangnya, Fathan buru-buru mengalihkan pandangannya saat melihat Santi menatapnya tajam dari kaca spion.
......................
Setelah sekitar 8 jam perjalanan mereka pun sampai di villa Fathan yang berada di kaki gunung. Hari sudah sore dan jam menunjukkan pukul 5 sore.
Fathan segera membangunkan semua orang yang ada di dalam mobil. Dia kemudian membuka pintu untuk Mira dan mengajaknya keluar.
Mita dan Santi sudah keluar dari mobil, mereka merenggangkan badannya yang kaku karena terlalu lama duduk.
Di dalam mobil masih tersisa Clara, Dimas dan Reyhan.
"Kak Reyhan belum bangun?" Tanya Clara saat melihat Reyhan masih tidur dengan pulas nya.
'Kak Reyhan kalau tidur ternyata imut ya' Batin Clara sambil memandangi wajah Reyhan.
"Dia emang susah di bangunin kalau tidur" Jawab Dimas sambil membetulkan topinya.
"Eh, kak Dimas udah bangun" Ucap Clara terkejut.
Dimas hanya tersenyum, dia kemudian membuka pintunya dan menghirup udara pegunungan. Clara segera menyusul, dia berdecak kagum melihat pemandangan alam yang asri.
Clara segera masuk ke mobil lagi untuk membangunkan Reyhan dan memberitahukan nya kalau mereka sudah sampai.
"Kak, bangun kak. Kita udah sampai" Ucap Clara mencoba membangunkan Reyhan dengan menggoyangkan bahunya.
Reyhan tak bergeming sedikitpun.
"Yee, muka ganteng tapi kalau tidur kayak ban*ke. Duh, mukanya kok imut banget sih" Ucap Clara sambil mencubit gemas pipi Reyhan.
"Tante Widya dulu ngidam apa sih sampai anaknya seganteng dan seimut ini. Harus tanya nih, siapa tau nanti anak aku jadi ganteng juga" Ucap Clara kali ini memainkan rambut Reyhan.
Reyhan tiba-tiba membuka matanya, membuat mereka berdua terdiam saling menatap. "Daripada tanya sama mamah mendingan kamu nikah sama aku aja kalau mau anak kamu ganteng" Ucap Reyhan mendekatkan wajahnya dengan wajah Clara.
Clara segera mendorong tubuh Reyhan dan segera keluar dari mobil. Dadanya berdegup kencang, wajahnya merah merona, dia sangat malu karena ketahuan mengagumi wajah Reyhan.
Di dalam mobil, Reyhan terkekeh melihat tingkah konyol Clara. Dia kemudian memutuskan keluar dan bergabung dengan yang lainnya.
Mereka kemudian memindahkan barang barang mereka ke dalam villa. Pak Broto dan Bu Broto merupakan penjaga dan pengurus villa tersebut. Pasangan suami istri tersebut mengantar mereka ke kamar masing-masing.
Lagi, tak sengaja Santi melihat Fathan sedang memandangi Clara. Gadis itu mulai curiga dengan kelakuan pacar sahabatnya itu.
Sudah mampir ya kakak ku, semangat menulisnya😊
mari saling memberi dukungan🙏