NovelToon NovelToon
Bidadari Surgaku

Bidadari Surgaku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.8M
Nilai: 4.5
Nama Author: mommy Ziah

Hei teman-teman ini karya terbaru Author, jangan lupa mampir ya..🙏

"Jangan pernah berharap dengan pernikahan ini. Kamu tahu kalau saya terpaksa menikah denganmu. Andai saja Tasya tidak kabur di hari pernikahan kami, saya tidak akan pernah mau menikah dengan kamu!"
Alfan Ezra Kavindra

"Kamu pikir saya juga mau menikah dengan kamu?! Maaf, tidak. Kalau saja Gea adik kamu tidak memohon kepada saya, saya tidak akan mau menikah dengan pria sombong seperti kamu. Saya melakukannya juga terpaksa!"
Aleandra Shazfa Atmaja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Ziah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 22

Lima belas menit mereka sampai di sebuah Cafe, yang biasa Alea datangi saat nongkrong bareng bersama kedua sahabatnya. Dan Cafe tersebut juga tempat biasa Alvan meeting bersama kliennya.

"Kamu mau pesan apa Alea?" tanya Alvan sembari membaca isi menu makanan.

"Alea pesan, Cumi saus tiram aja mas.. dan minumnya jus jeruk aja." jawab Alea menyebutkan pesanannya.

"Oke. Mbak samain aja pesanan sama dengan istri saya." ucap Alvan kepada pelayan Cafe.

"Baik pak, Bu. Apa ada tambahan lagi?" tanya pelayan tersebut.

"Alea ada nambah lagi?"

"Tidak mas, itu saja."

"Tidak mbak, itu saja."jawab Alvan

"Baiklah pa, Bu. Saya permisi, di tunggu sebentar ya pesanannya.." ucap Pelayan Cafe tersebut.

"Iya mabk.." balas Alea.

"Mas, aku ke toilet sebentar, ya..." pamit Alea yang beranjak dari kursinya.

"Iya.. apa perlu mas antar?"

"Tidak usah mas.." saut Alea sembari tersenyum menatap Alvan.

Tapi pada saat akan melangkah, tiba-tiba saja ada seseorang yang langsung memeluk Alea.

"Ya ampun, Alea kamu dari mana aja?" tanyanya yang masih memeluk Alea.

Sementara Alvan, melihat Alea di peluk dengan lelaki yang tidak ia kenal, bingung dan bercampur marah. Ia tak suka Alea di peluk dengan lelaki lain.

"Lepasin! Kamu siapa main peluk orang seenaknya!" ucap Alea marah yang langsung melepaskan pelukan dari laki-laki tersebut.

"Alea ini aku Bian, sahabat kamu di kampung." ucap lelaki itu.

Alea langsung menatap wajah lelaki yang baru saja memeluknya."Bian? ini beneran kamu?" Tanya Alea masih tak percaya. Soalnya lelaki yang bisa di bilang sahabatnya saat di SMA dulu sedikit agak berbeda, dia terlihat lebih tampan sekarang. Berbeda saat SMA dulu, yang kurus dan warna kulitnya coklat. Tapi sekarang, Bian terlihat tampan, tubuhnya lebih berisi dan kulitnya putih bersih.

"Iya Alea.. ini aku, Bian. Kamu dari mana aja selama ini..? kamu tahu, saat aku balik ke kampung bersama orang tua ku untuk menemui nenekku. Kata nenek kamu sudah tidak tinggal di sana lagi semenjak Ayah dan ibumu meninggal. Maaf Alea, aku tidak tahu kalau orang tua mu sudah meninggal. Ternyata kamu selama ini ada di sini Alea? Kenapa selama ini aku tidak pernah bertemu denganmu? Tapi tidak masalah, sekarang aku sudah bertemu dengan mu. Aku sangat merindukanmu Alea.." Lelaki bernama Bian itu kembali memeluk Alea.

"Bian lepasin, jangan seperti ini. Aku su_-"

"Please Alea, sebentar saja. Aku sangat merindukan mu." Sela Bian langsung yang tidak mau melepaskan pelukannya.

"Tap_-"

"Ehemm." terdengar suara berat Alvan yang membuat Alea dan Bian terkejut. Yang langsung melepaskan pelukannya dari Bian.

"Mas, maaf." ucap Alea merasa bersalah. Apalagi Alea melihat sorot mata tajam Alvan.

Kemudian Alvan menarik Alea agar mendekat ke padanya.

"Kamu siapa?" tanya Bian tidak suka.

"Seharusnya saya yang bertanya, kamu siapa ?! main peluk istri orang seenaknya." ucap Alvan datar, ia juga menatap Bian tidak suka.

"Apa kamu bilang, istri?"

"Iya. Wanita yang kamu peluk barusan, istri saya!" jawab Alvan ketus.

Kemudian Bian menatap Alea meminta jawaban. "Apa benar Alea? kamu sudah menikah dengan lelaki ini?" tanya Bian masih tidak percaya. Dan ia berharap jika Alea belum menikah dan istri orang. Kalau benaran itu terjadi, hatinya akan sangat hancur. Karena selama ini ia sangat mencintai Alea dari semasa mereka SMA dulu, dan sampai sekarang ia masih mencintai Alea. Selepas tamat SMA, Bian langsung melanjutkan sekolahnya di Jakarta jadi ia tidak mengetahui kabar Alea. Sudah setahun ini, ia mencari Alea, dan jika bertemu suatu saat dengan Alea. Ia akan langsung melamar Alea, menjadikan Alea istrinya.

"Iya Bian. Kenalkan, ini mas Alvan. Dia suami aku." jawab Alea yang membuat Bian terkejut.

"Ka-kamu bohong kan, Alea? ini tidak mungkin.." ucapnya yang masih enggan mempercayai nya.

"Bohong apa maksud kamu?! Kamu tidak percaya, Alea itu sudah nikah?! kamu lihat ini, di jari manisnya. Cincin ini adalah tanda bahwa dia adalah istri saya!" Alvan memperlihatkan jari milik Alea yang terpasang cincin, di depan mata lelaki yang bernama Bian itu.

"Jadi beneran kamu sudah menikah Alea?" tanyanya sekali lagi.

"Iya, Bian.." Bian menatap Alea dan Alvan, ia tersenyum tipis. Ia merasakan dadanya begitu sesak mendengar kenyataan kalau Alea, wanita yang ia cintai dan wanita yang selama ini ia inginkan dan nantikan sudah menikah dengan lelaki lain. Kemudian Bian menghela nafasnya pelan.

"Oke, maaf. Selamat Alea, semoga kamu bahagia. Aku berharap kita bisa bertemu lagi, nanti. Dan aku senang akhirnya bisa bertemu denganmu." ucap Bian sembari menyentuh pipi Alea. Alvan yang melihat itu, mengepalkan kedua tangannya menahan emosinya. "Kalau gitu aku pergi dulu, selamat malam." pamit Bian yang langsung meninggalkan Alea dan Alvan dengan perasaan yang hancur.

"Maaf pak, Bu ini pesanannya." ucap salah satu pelayan yang sudah membawakan pesanan mereka.

"oh iya, mbak."Alea dan Alvan kembali duduk dengan berhadapan.

Setelah pelayan meletakkan pesanan mereka, Alvan dan Alea langsung memakan pesanan mereka dengan diam. Sesekali Alea menatap wajah Alvan yang hanya fokus melihat makanannya sembari memakan makanan pesanannya.

Di dalam mobil pun sama, Alvan hanya diam saja. Apa lagi ia kembali menunjukkan wajah datarnya. Membuat Alea bingung harus bagaimana. Ingin bertanya, tapi ia tidak berani.

Alvan mematikan mobilnya saat sudah sampai di parkiran gedung Apartemennya. Alvan langsung keluar dari mobil dan berjalan dengan langkah cepat, meninggalkan Alea. Alea sendiri juga melangkah cepat, agar bisa mengejar Alvan yang akan sampai di depan lift. Di dalam lift masih sama, Alvan diam saja.

"Apa sebenarnya kamu marah mas, soal Bian tadi? Gumam Alea dalam hati.

Alea bingung dengan sikap Alvan yang tiba-tiba berubah datar.

1
Rita Ismayanti
di tunggu kelanjutannya kak 😍😍😍
Athien
Buruk
Dewie Biyati
sehat selalu y Thor.....terima kasih sangat ....lanjuttt
Dewie Biyati
lagian Ghea main tinggal aja orang mah tingguin dulu abangnya jemput hadheuh....novel2 ....
Dewie Biyati
ha ha ha Yuanita Riana lengkapnya lanjuttt.....thorrr
Zayna Khanza
ngak jdi shalat subuh??
Jennifer Jatam
Luar biasa
Muajidah Firdausi
Mana sah Thor klu ayahnya ga. jadi Wali,. kec. ayahnya meninggal
tetap ada. keluarga dr pihak . atau. saudara. laki2 dr mempelai wanita
Muajidah Firdausi
Smg isi ceritanya bagus
wiyun
Luar biasa
Marlina Eviyanti
Kecewa
Marlina Eviyanti
Buruk
Neng
namanya juga novel mba jd di puter2dikit biar seruuuu
Merica Bubuk
Njiirr... Alvan ganteng'y bikin aing ngiler, di shopee ada ga ya ? 🤭🤭🤭
Harni
visualnya keren banget
Merlan
Kecewa
Merlan
Buruk
Dewi Yuliani
Luar biasa
Nurnanengsih
ceritanya bagus dan TDK berbelit belit
Nurnanengsih
bagus banget ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!