Memikat Hati Ustadz Dinginku

.....

"Perempuan serigala, berhenti Lo" bentak naura memberhentikan seorang santriwati

"Apa lu bilang tadi?" tanya fara memastikan "PEREMPUAN SERIGALA" ucap naura kembali dengan penuh penekanan di setiap kata. "Berani ya Lo sama gue" layangan tangan fara telah menggantung di udara tetapi sedetik kemudian tertahan. Bukan karena adegan seseorang yang menahannya tetapi dia sendirilah yang menghentikannya.

Rasa takut akan kejadian kemarin terulang kembali menghentikan pergerakannya.

"Kenapa berhenti hah? Lo takut?" tantang naura. "Ck..gue gak pernah takut sama lo" balas fara ketus

PLAKK

Satu tamparan kini mendarat di pipi seseorang memberikan bekas merah diwajahnya.

"Berani ya lo tampar gue" ucap fara dengan tatapan tajam dan wajah yang memerah. "Karena muka sampah lo pantas ditampar" sahut naura santai. Sedangkan fara yang kini sudah tersulut emosi mendekat kearah naura.

Baginya detik ini juga naura adalah rivalnya, karena dia orang yang pertama kali memberikan tamparan di wajahnya.

"Fara cukup" ucap kedua sahabatnya dari arah belakang sambil menahan tangannya. "Lepas, kenapa kalian berdua halangi gue" ucap fara kesal. Sementara kedua sahabatnya malah menarik fara menjauh dari naura.

Terlihat saat ini mereka bertiga sedang berbisik yang tentunya tidak dapat terdengar oleh naura.

"Lo tau info itu dari mana?" tanya fara. "Aku denger dari mulut si putri sendiri" jelas cika. "Gak hanya itu aku juga dapat info kalau dia anak dari pengusaha sukses di Jakarta kedudukan ortunya sama kaya kamu far bahkan lebih". "Dia juga dulu sering buat onar waktu sekolah mungkin ini salah satu alasan dia pindah dari sekolah lamanya" terang sahabatnya yang bernama Cika itu.

"Tapi gue gak takut, lagian dia udah punya riwayat buruk dari sekolahnya, akan mudah bagi gue ngerusak citranya lagi" sinis fara dan akan berlalu meninggalkan sahabatnya itu.

"Dia juara silat" ucap cika singkat dia pasrah jika fara tidak mendengarkan nya dia akan bodo amat karena yang penting dia sudah mengingatkannya.

"Lu mau nanti babak belur dibuat dia" tambah leni. kali ini leni sahabat fara lainnya juga ikut menyadarkan fara bukan ingin menakuti sahabatnya tetapi ingin memperingati jika kemampuan beladiri naura jauh dibanding fara.

"Kenapa lo baru bilang?" ucap fara kembali menatap cika dan jeni bersamaan. "Bilang apa?" tanya leni heran. "Ya bilang kalau dia jago silat" sahut fara. "Kita juga baru dapat infonya" lirih jen. "Tapi gue akan tetap ke sana" tegas fara karena tidak mungkin dia mundur begitu saja

"Ck...udah selesai lu pada ngomongin gue?" tukas naura dengan mengangkat alisnya sambil berdecak. "Lu gak perlu tau, yang lu perlu tau gue gak suka lu tampar gue lagi" tegas fara

"Tapi gue suka tampar muka sampah Lo, gimana dong?" sahut ketus naura tanpa mengalihkan tatapan mengejek ke fara.

Saat ini fara sangat dibuat kesal oleh naura tetapi dia harus menahan emosi nya karena dia tidak mau amarahnya akan membuat naura malah menamparnya bahkan melakukan hal yang lebih kepada nya. "Cihh seharusnya gue yang nampar muka lo" batin fara

"Lu kesel karena gue udah ngejebak Lu?" tanya fara sesantai mungkin. "Masih nanya lagi lu" ketus naura dengan emosi karena ucapan itu kembali menyadarkan tujuan awalnya menjumpai fara.

"Aduhh gue salah ngomong lagi" batin fara setelah melihat raut wajah yang tersulut emosi di wajah naura

"Ck...baru gue pancing dikit aja udah emosi lu" ucap fara padahal menutupi rasa takutnya karena naura kini semakin mendekat kearah nya.

"Lu akan gue akui cantik dan pemberani, tapi kalau lu bisa buat ustadz fahri cinta ke lu, Gimana?" tantang Fara. "Tapi sayangnya gue gak mau" balas naura. "Ck, berarti lu gak cantik dan gak mampu bersaing sama gue" ucap fara.

"Gue gak sudi jadi rival lo" pungkas naura dan kini sudah sangat dekat dengan fara.

"G gue gak akan ganggu putri dan ibunya lagi bahkan gue akan bebasin mereka dari hutang hutangnya" ucap fara sambil menelan saliva dengan susah payah pasalnya kini naura sudah tepat berada di hadapan nya dengan tatapan tajam.

"Maksud lo apa?" tanya naura dengan netra tajamnya yang belum terlepas dari fara.

"Ya ya gue gak akan ganggu putri dan ibunya bahkan ganggu lo juga kalau lo nerima tantangan gue" jelas fara dengan raut wajah gugup dan sudah memutuskan tatapannya.

"Ckk...oke akan gue buktikan, bila perlu ustadz fahri akan nikahin gue" jawab naura asal. Naura berpikir ini kesempatan bagus untuk membantu keluarga putri, karena naura yakin fara akan selalu memanfaatkan putri apalagi ibunya untuk memenuhi keinginannya.

"Tapi sebelum gue ikuti tantangan lu, lu harus janji ke gue mulai sekarang lu gak boleh kasar ke ibunya putri, dan Lo juga gak boleh manfaatin putri untuk nutupi semua perbuatan jahat Lo"

" Dan selesain semua masalah yang udah lu buat gimana pun caranya" tegas naura.

"Kalau itu gampang, gue akan urus semuanya" jawab fara santai.

"Tanpa melibatkan gue, maupun putri" jelas naura dan disanggupi olehnya.

"Tapi Lo juga harus ingat, kalau lo gak berhasil buat ustadz suka sama lo, putri dan ibunya akan jadi taruhannya".

"Lu tenang aja soal itu" balas naura.

"Tapi waktu lo gak banyak sebelum kita tamat dari sini gue mau Ustadz fahri udah cinta sama lo" tambah fara dengan senyuman sinis.

Karena Fara yakin naura tidak akan bisa menaklukkan hati seorang ustadz fahri yang terkenal cuek dan dingin. Karena sudah sejak lama pula dirinya yang selalu mencari perhatian ustadz fahri tidak pernah dilirik olehnya. Tidak hanya dia, banyak wanita anak pengusaha bahkan hingga ustadzah yang melamarnya tetapi selalu mendapat penolakan. Jadi fara sangat yakin naura tidak akan berhasil.

....

"Gawat, gimana ni??" cemas naura. "Gue sama ustadz fahri aja ibarat nyamuk versus manusia susah disatuin nya, malah dia udah ilfeel kali sama gue semenjak kejadian pertama kali" gumam naura kemudian menghela nafas kasar.

.....

Hari ini adalah hari pertama naura untuk memulai misi nya yaitu memikat hati ustadz Kutub Utara. Dia sengaja datang paling awal untuk memilih bangku nomor dua berbeda dengan biasanya yang selalu duduk di bangku terakhir.

"Assalamualaikum..." Salam ustadz fahri. "Wa'alaikumussalam.." jawab semua santri.

Hari ini ustadz fahri mengajar tentang akidah akhlak, pelajaran yang menarik bukan?. Semoga setelahnya akhlak naura menjadi baik ya readers ...^_^

"Gila banget ni orang ganteng nya kenapa diatas rata rata sih? berlabel SNI banget wajahnya" naura terus menatap gus fajar tanpa berkedip.

"Tapi spek kayak apa ya kira-kira yang dipilihnya" batin naura dengan mulut sedikit menganga.

"Khemm...Naura" ucap gus fajar namun tidak mendapat jawaban dari gadis itu. "Naura!!" dengan suara yang lebih keras. "Hah, gimana?" sahut naura tersentak "Kamu tidak mendengarkan penjelasan saya dari tadi?" tanyanya. "D dengerin kok ustadz" lirih naura. "Apa yang saya sampaikan tadi?" tanya ustadz kembali.

"T tadi ustadz bilang... Banyak, dan karena terlalu banyak jadi gue lupa hehe" jawab naura dengan cengiran kuda

"Beri satu pertanyaan berhubungan dengan yang sudah saya sampaikan" balas ustadz dengan raut wajah datar.

"Ck...dasar kutub utara" gumam naura. Rasa terpesona naura kini hilang begitu saja berganti dengan rasa kesal. Bagaimana tidak kesal, jelas jelas sudah gadis itu bilang jika dia lupa, tetapi dia masih saja mencoba menguras pikirannya untuk bertanya lagi.

"Gue...hmmm... ustadz, Kenapa ustadz bisa setampan ini?" begitulah pertanyaan yang tidak masuk diakal dilontarkan begitu saja oleh naura.

"Saya rasa pertanyaan ini tidak perlu dijawab" sahutnya masih tanpa ekspresi. "Jadi kepada yang lain jika ada pertanyaan yang lebih bermanfaat silahkan" lanjutnya

"Ck nyesel gue bertanya kayak gitu, mempermalukan" batin naura merutuki mulutnya padahal dia bertanya seperti itu alasannya pertama, hanya itu yang terlintas dipikirannya dan yang kedua karena dia tidak tau jawabannya.

"Bukankah pertanyaan harus ditanya jika kita tidak tau jawabannya?" yakin naura dalam pikiran bar-barnya.