Memikat Hati Ustadz Dinginku
Seseorang menggoyang tubuhnya pelan
"Non bangun... non harus berangkat ke sekolah" sudah beberapa kali wanita itu mengulang kata tersebut, tetapi naura tak sedikit pun menghiraukannya. "Ckk bibi, sana deh... jangan ganggu" jawabnya ketus
Tak berapa lama datang kembali wanita tua
"Non Naura, bangun ya non, tuan dan nyonya pesan ke mbok, non harus sekolah" sambil mengusap lembut frontal gadis itu. "Mama sama papa udah pergi?" dengan suara serak khas bangun tidur. "Udah non, sekarang non segera mandi ya" hanya kekesalan yang terlihat di raut wajah gadis itu.
Beberapa saat kemudian ia keluar dengan seragam putih abu abu dengan sweater berwarna lilac. Postur tubuh yang tinggi dan berisi, rambut hitam terurai, kulit putih bening, hidung mancung dan bibir tipis membuat penampilannya sangat memukau. Begitulah naura, seorang gadis yang cantik jelita putri tunggal dari pak satryo dan bu anjani. Pengusaha sukses dan pemilik butik ternama di jakarta.
"Non makan dulu ya, sudah mbok siapkan sarapan nya". Naura hanya mengangguk tanda mengiyakan.
Setelah menikmati sepotong roti dan susu hangat ditambah satu potong buah apel, ia lalu berpamitan dengan wanita tua itu. "Mbok, naura pamit ke sekolah ya" menyalami wanita itu. "Iya non, belajar yang rajin ya non. Hati-hati dijalan"
Saat tiba di gerbang sekolah, seorang lelaki tampan memberikan senyuman kearah naura seolah menyambut kedatangannya.
" Pagi bidadari.. " sapa lelaki itu tetapi naura berlalu begitu saja.
" zal, gue ke sana bentar ya, lo gantikan gue" pinta lelaki itu kepada temennya.
"Ckk, dasar" kesalnya
Lelaki itu bernama Aditya Mahendra, ketua OSIS tertampan disekolah itu, sekaligus pacar naura
"Nana" panggil adit. Sementara Naura terus berjalan menyusuri koridor sekolah.
"Kamu kenapa, ada masalah lagi dirumah? " sambungnya sambil menahan sebelah tangan naura agar tidak terus menghindarinya.
"Gak kok" cuek naura
"Jangan bohong, kamu liat aku sekarang" naura pun membalikkan badannya ke arah adit
"Masalah sama orang rumahkan, cerita sama aku" seru adit lembut
"Hiks, kenapa gue gak bisa kayak anak lain? Kenapa papa sama mama gak pernah ada waktu buat gue?" ucapnya tanpa sadar bulir air mata sudah membasahi pipinya
"Sudah lah bby, aku paham apa yang kamu rasain sekarang, mungkin mereka lagi sibuk jadi mereka belum bisa ngasih perhatian lebih ke kamu" sambil memberi usapan lembut di pipinya
"Tapi sampai kapan?" tegas naura. "Hanya waktu yang bisa menjawab nya bby" lalu mengelus punggung tangan naura
"Yang perlu kamu tahu sekarang, aku akan selalu ada untuk kamu bby" sambil tersenyum
"Makasih bby, kamu udah selalu ada buat aku" timpal gadis itu
" Ya udah sekarang kamu segera masuk kelas sana" sambil mengelus pucuk kepala naura
"Temenin" Goda gadis itu sambil mengerucut kan bibir nya. "Mari tuan putri" balas adit
"Becanda bby, aku gak mau jadi bahan tontonan anak-anak lain karena jalan bareng Ketua OSIS tertampan" serunya sambil tertawa kecil
"Mulai deh kamu ya" sambil mencubit kedua pipi naura sampai memerah
"Awww.. Sakit ihhh, kamu kdrt" jerit naura
"Hmm, abisnya kamu gemoyy banget bby" namun naura hanya cemberut tidak terima
"Iya deh, maafin aku ya bby"
"Gak" kesal gadis itu dan berlalu meninggalkan adit, sebenarnya itu hanya akal-akalan naura saja agar tidak berlama-lama bersama adit
Setelah masuk kedalaman kelas tiga sahabat baiknya, ralat lebih tepatnya sahabat bar bar nya menghampiri nya.
"Na, gimana lo jadikan datang ke acara besok malam?" mulai yola
"Harus dong, kan kita udah janji, pokoknya kita berempat wajib datang" tegas tara
"Pakai apa kita besok malam?" tanya mela
"Kostum renang" jawab yola asal. "Ihh aneh lu la, masak ke acara formal pakai baju renang" ucap mela. "Lu yang aneh, emang udh berapa kali lu pergi ke acara beginian?" tegas yola
"Sering sih, hehhe" jawab mel menyeringai malu. "Terus ngapain lu nanya? " seru Yola kembali
"Ya kan... " belum sempat mel melanjutkan naura memotongnya "Udah deh bisa diem gak. Gue bingung ni"
"Kenapa na?" serempak ketiga temannya . "Ya, gue bingung. Bokap nyokap gue pasti gak bakalan kasi izin ke gue" jelas naura
"Jadi gimana na?" tanya mela
" Ihhh mel, kok elu malah balik nanya sih, harusnya lu ngasi solusi ke gue" kesal naura
"Sabar na, gimana kalau lu besok pergi aja gak usah izin ke ortu lu?" ide gila yola
"Tapi gimana caranya gue keluar rumah? Kalian kan tau seketat apa penjagaan rumah gue" sedangkan mereka hanya terdiam terlihat sibuk memikirkan.
"Ahh... Gue ada ide" senyum centil mel. "Serius lu? Tumben banget ota* lo berisi" yola menyela
"Ckk... Sini... " bisik mel kepada ketiga sahabatnya
" Wow, Wow, Wow... Gila keren parah ide lo mel" ucap tara sambil disertai tepukan tangan
"Siapa dulu... Mela gitu loh" sombongnya
"Tumben bener ota* ni anak bener, biasanya dia paling lemot" ucap yola
"Maksud nya? " tanya mel bingung
" Hah kan bener, Lola lagi" serentak yola dan tara menepuk jidatnya.
Tak lama kemudian guru telah memasuki kelas dan pelajaran pun dimulai.
Jam istirahat tiba, naura bersama ketiga sahabatnya ke kantin, terlihat banyak perempuan sedang berkerumun, jiwa kepo mel pun meronta mendatangi kerumunan itu. Sedangkan ketiga temannya tetap asik memesan makanan.
"Mel, lu pesan apa?" karena tidak ada suara naura pun menoleh kebelakang.
"Kemana tuh anak?" gumam naura
"Di sana deh kayaknya" tunjuk tara kearah kerumunan
"Guys, ter ternyata... " nafas tidak teratur memburu jantung mel. "Kenapa?" tanya yola ketus
"Aduh sebentar gue minum dulu..." sambil meminum jus milik tara sementara tara tampak kesal
"Gini guys, didalam kerumunan itu ada adit na, lagi foto sama cewek disna" jelas mel yang membuat naura kesal dan meninggalkan ketiga temannya.
"Lu kenapa sih mel bodoh banget" ujar tara "Loh, kan gue cuman ngasih info penting aja, emangnya salah? " jawab mel. "Elu gk salah, tapi terlalu jujur" tambah yola. "Emang salah ya gue jujur" timpal mela
Kedua sahabat nya berlalu pergi karena tak mau menguras tenaga dan pikiran lagi menjawab pertanyaan perempuan itu.
Sementara dibelakang halaman sekolah tepatnya dibawah pohon rindang, terlihat naura sedang bersedih.
"Kenapa sih, semua orang ga ada yang ngertiin gue" ucapnya sambil terisak "Elo lagi adit, gue percaya lo... Tapi elo malah ganjen ke cewek lain, kenapa sih semua orang sama aja" sambil teriak meluapkan emosinya
Gadis itu terus menangis tersedu sehingga ia tidak mendengar jika bel masuk telah tiba, ia terus saja menangis dan melamun sambil melempari ikan kecil di kolam tepat dihadapannya dengan batu krikil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣 jejak 💪💪💪😘😘😘
2023-04-21
1