NovelToon NovelToon
Jerat Dendam Sang Mafia

Jerat Dendam Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Balas Dendam / Konflik etika / Dendam Kesumat / Enemy to Lovers
Popularitas:2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Arandiah

Warning 21+!! mengandung banyak adegan dewasa dan kekerasan.

Deva Ghazanvar, seorang pria dewasa berusia 30 tahun. Seorang Mafia berdarah dingin, harus membalaskan dendam pada keluarga Darian Emery. Hingga pembantaian pun terjadi, dan hanya menyisakan Putri semata wayang dari keluarga Emery, Davina Emery.

Demi pembalasan dan kepuasannya sendiri, Deva menikahi Davina, membuat wanita itu mati secara perlahan di tangannya.

Bagaimanakah cara Deva, menekan istrinya secara perlahan menuju jurang kematian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arandiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hamil

Selamat membaca ...

...****************...

Di Mansion milik Deva, tampak Davina yang tengah sibuk dengan makanan yang ia minta pada Aliya, yaitu kebab isi daging. Wajahnya yang terlihat sangat antusias, membuat Aliya ikut senang.

“Apa nona menyukainya?” tanya Aliya penasaran.

“Benar Aliya, aku sangat menyukainya, rasanya juga sangat enak. Apa nanti aku boleh makan ini lagi?” ucap Davina yang balik bertanya, membuat Aliya tersenyum lembut.

“Tentu saja boleh,” jawab Aliya yang tak kalah senang. Kini Aliya sudah tidak terlalu merasa khawatir, saat melihat keadaan Davina yang sudah membaik. Namun, tanpa meraka sadari, ada seorang wanita yang baru saja datang di antar oleh pelayan lain, ke kamar Davina.

“Selamat malam,” sapa seorang wanita yang tak lain adalah dokter Emma.

“Selamat malam dok, silakan masuk,” sapa Aliya yang mempersilakan dokter Emma agar masuk ke dalam sana.

“Selamat malam, dok,” sapa Davina sambil memandang dokter Emma dan Aliya secara bergantian dengan tatapan heran.

“Maaf dok, saya memanggil anda ke sini setiap waktu malam,” ucap Aliya tak enak hati.

“Aliya, ada apa kau memanggil dokter Emma malam-malam ke sini?” tanya Davina penasaran.

“Maaf nona, saya memanggil dokter Emma ke sini untuk memeriksa kondisi anda,” jawab Aliya tegas.

“Memang aku kenapa, aku baik-baik saja,” bantah Davina tak terima, karena merasa dirinya memang baik-baik saja.

“Nona, biar saya periksa dulu keadaan nona. Aliya, kau boleh keluar sebentar,” ucap dokter Emma bernada perintah.

“Baik, kalau begitu, saya permisi,” ucap Aliya yang segera bergegas keluar dari kamar tersebut.

“Sepertinya kau sedang makan enak,” ucap dokter Emma sarkas, sambil menampilkan senyum canggung.

“Ya, tadi aku minta pada Aliya membawakan kebab ini. Apa kau mau? Rasanya enak, isi daging. Aku menginginkannya, setelah aku melihatnya di jalan saat kabur tadi siang,” ucap Davina dengan wajah polosnya.

“Apa! Ka-kau kabur?” tanya dokter Emma menganga tak percaya.

“Hmm, apa kau tidak percaya?” tanya Davina menatap dokter Emma dengan tajam.

“Ya, aku percaya. Kenapa kau bisa sampai kabur dari sini? Kau terlihat lebih baik sekarang,” ucap dokter Emma dengan santai.

“Apa yang lebih baik dari sini? Suami yang menyayat dada istrinya, atau menyiram istrinya dengan air panas. Kau lihat, dada ku bertuliskan nama iblis itu. Sangat menjijikan,” jawab Davina panjang lebar, sambil menampilkan wajah kesalnya.

Dokter Emma yang melihat luka sayatan itu begitu sakit. Nama DEVA GHAZANVAR terpampang jelas di dada kiri wanita itu. Jelas-jelas ia yang selama ini mencintai pria itu. Pria iblis yang disebut oleh istrinya adalah pria impian baginya. Terasa sangat sakit dan sesak, sampai tak mampu ia jelaskan, karena mencintai pria beristri.

‘Apa Deva sudah mencintai Davina. Jika iya, bukankah seharusnya aku senang, agar Davina tidak terluka lagi, tapi kenapa rasanya sangat sakit. Deva, aku hanya ingin bisa mengikhlaskan dirimu bersama wanita lain,’ batin dokter Emma yang terasa sangat sesak. Namun, ia masih bisa menampilkan senyum lembut ke arah Davina.

“Lalu kenapa kau bisa sampai ada di sini lagi, bukankah Deva tidak ada di Mansion?” tanya dokter Emma penasaran.

“Asisten yang sama kejam dengan dirinya, pria itu menangkap ku. Kau tahu Deva tidak ada di Mansion ini, tapi kau tidak tahu kemampuannya? Jangan bercanda. Jangan gunakan cinta sebagai alasan untuk dirimu menjadi bodoh. Ingat, dia tidak pernah mencintaimu, dia hanya membutuhkan mu untuk bertukar pikiran saja, karena kau ini pintar,” ucap Davina sangat tegas, yang mana hal itu membuat dokter Emma sakit bagai ditikam seribu jarum.

“Sepertinya kau memang tidak sakit, kau sangat sehat hingga mengatakan hal itu padaku. jangan menghakimi perasaan ku, suatu saat kau akan merasakannya,” ucap dokter Emma santai, tapi tatapannya menjelaskan apa isi hatinya.

“Ya, kau itu. Aku berharap Deva menyadari cintamu, lalu mengejar mu dan melepaskan aku,” ucap Davina santai.

“Selamat malam,” ucap dokter Emma yang langsung bergegas pergi dari sana, sambil membawa kekesalan di hatinya, karena ucapan wanita yang telihat lembut, tapi bermulut tajam.

...----------------...

Dua minggu kemudian ...

Pagi hari ini, Davina merasa sangat tidak nyaman dengan tubuhnya, ia merasa demam yang membuat dirinya tak sanggup untuk sekedar bangun. Perutnya terasa bergejolak, ingin selalu mengeluarkan semua isi perutnya.

“Haiss, kenapa kepalaku terasa berdenyut,” gumam Davina sambil memegangi kepalanya, ia hanya berbaring karena tidak sanggup untuk bangkit dari tempat tidurnya.

“Astaga nona, apa yang terjadi. saya akan memanggil dokter,” ucap Aliya panik yang baru saja datang ke kamar tersebut, dan langsung memanggil dokter Emma.

Tak menunggu lama lagi, kini dokter Emma sudah sampai dan sedang memeriksa kondisi Davina.

“Dokter, apa yang terjadi dengan ku?” tanya Davina dengan lemah. Di sana hanya ada Davina dan dokter Emma saja, karena Aliya sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan Davina.

“Aku rasa kau baik-baik saja,” jawab dokter Emma datar, membuat Davina mengernyitkan dahinya heran. Bagaimana ia baik-baik saja, sedangkan tubuhnya berkata lain, begitu pikir Davina.

“Apa yang kau maksud, tubuhku sedang sakit dan kau bilang dengan santai, jika aku baik-baik saja,” ucap Davina kesal.

“Kau sedang hamil, usia kandungan mu sudah enam minggu,” ucap dokter Emma lirih, dengan wajahnya yang pias menampilkan kekecewaan yang teramat sangat.

“Selamat ya. Kalau begitu, aku permisi,” ucap dokter Emma yang langsung keluar dari kamar tersebut.

“Ha-hamil,” gumam Davina sambil meneteskan lelehan bening dari pelupuk matanya.

...****************...

Terima kasih.

1
Taurus love 🥰🥰
aku mampir
RoSz Nieda 🇲🇾
bikin emosi 😡
Redya Oke
iya Deva jelek g sesuai..
Redya Oke
seorang mafia tp bodoh dan dungu...biasanya novel2 genre mafia itu bos nya cerdas n pintar selidiki dl..
Redya Oke
BS kebaca ceritanya deh
Redya Oke
aneh aj..KLO mo nyiksa ngapain hrs nikah..hadeuhh..kyk ada sisi baiknya aj utk Deva..
ilyas Baihaqi
Luar biasa
Widya Asyanti
kok jadi jelek devanya
Hape Anyar
ga ad gambarnya
Putra Ganteng
wa'alaikum salam wr wb
terima kasih thor ceritanya sangat bagus dan gak bertele2,,sangat menghibur walau aku harus ikut menangis 😭😭😭
Putra Ganteng
Buruk
Hatake_Kakashi: katanya bagus kenapa rate bintang 1 kak?
total 1 replies
KArmila Siregar
membosankan
Siti Aminah
semoga Devina tdk akan jth cinta pd Deva
Siti Aminah
cantik2 dan ganteng tokoh visualny thor...
Siti Aminah
hati2 kamu vina....
Siti Aminah
sabar ya se Emma...pasti kau akan mendptkan laki2 yg jauh lbh baik
Siti Aminah
bikin Deva bucin sm kamu Devina...tp jgn sampai hati mu terbawa arus jg. bikin dia jrh cinta br tinggalkan.
Siti Aminah
kapaaan Deva kena karma yah...aku gk sabar bacanya....
Siti Aminah
keren thor..bikin greget bacanya
Siti Aminah
sepertiny cerita nya seru nih...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!