Menceritakan anak remaja bernama Fei Chen yang menjadi korban pembantaian keji dan bertahan hidup di kerasnya dunia persilatan. Disepenggal nafas terakhirnya Fei Chen diselamatkan oleh seekor kucing yang merupakan jelmaan Dewa Naga dan sebuah pedang yang merupakan jelmaan Raja Neraka. Berkat pertemuan itu Fei Chen terjebak dalam takdir yang lebih besar, dia terkena Kutukan Raja Neraka yang dapat dipatahkan dengan menikahi sebelas wanita yang tulus mencintainya. Dari sinilah perjuangan Fei Chen untuk membalaskan dendam kedua orang tuanya dan mematahkan kutukan itu dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Ilfar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPFC 22 - Kekuatan Iblis
PPFC 22 - Kekuatan Iblis
Trang!
Suara dua pedang bersentuhan menggema.
“Siapa yang menahan tebasan ku ini?!” Pria berbadan kekar dengan wajah tampan menatap bocah berumur sepuluh tahun dengan mata yang dipenuhi kemarahan, “Beraninya kau menghalangiku untuk membunuh cucu dari Harimau Bumi ini!”
“Sial, tebasanya terlalu kuat!” Bocah itu mendecakkan lidahnya sebelum mengatur aliran napasnya, “Seni Napas Naga!”
Dengan tebasan tipuan akhirnya bocah itu mendaratkan satu tebasan yang menggores pipi pria berbadan kekar.
“Kau melukaiku?” Pria berbadan kekar itu menyentuh pipinya dan menjilat darahnya sendiri, “Katakan padaku siapa namamu?”
“Fei Chen! Itulah nama orang yang akan membunuhmu!” Bocah berumur sepuluh tahun itu tak lain adalah Fei Chen. Dengan penuh tenaga dalam, Fei Chen mengayunkan tebasannya yang dipenuhi bara api.
“Fei Chen, karena kau sudah berhasil melukai pipiku. Aku akan memperlihatkan kekuatanku ini padamu...” Pria berbadan kekar itu menahan tebasan Fei Chen dengan baik, “Kau seharusnya merasa beruntung karena dapat melihat kekuatan dari seorang Tan Yu ini!”
Fei Chen mengangkat alisnya dan melepaskan energi pedang untuk pertama kalinya, “Siapa Tan Yu? Apakah dia orang hebat?”
“Bodoh, aku adalah Tan Yu! Dan kau sungguh tidak tahu diri karena tidak mengenalku!”
Pria berbadan kekar yang bernama Tan Yu melepaskan kemampuan yang luar biasa. Udara disekitarnya berubah saat dia berteriak, bahkan aura dan tenaga dalam yang dilepaskan terasa mencekam daripada aura pembunuh.
“Berhati-hatilah, dia adalah Tan Yu anak dari seorang Tetua Lentera Iblis Tunggal!” Ujar seorang gadis muda berumur empat belas tahun.
Fei Chen melirik sebentar sebelum mengalihkan pandangannya memperhatikan Tan Yu.
“Sudah terlambat, ini adalah wilayah perbatasan Kekaisaran Ma dan Kekaisaran Yin! Tidak ada orang yang peduli jika ada seratus orang mati disini, bukan?!” Tan Yu tersenyum mengejek.
“Oh, begitu...” Fei Chen menanggapi singkat sebelum bertukar serangan dengan Tan Yu, ‘Jadi Kekaisaran Ma sudah dekat.”
Berbeda dengan Fei Chen yang menyerang dengan gesit, Tan Yu membalas serangan Fei Chen dengan buas. Setiap kali kedua tebasan pedang mereka berbenturan, gelombang kejut terjadi memenuhi udara.
‘Bocah ini...’ Tan Yu memperhatikan Fei Chen dengan seksama. Terlihat Tan Yu kebingungan dengan kemampuan Fei Chen, secara fisik dan ahli beladiri, Fei Chen merupakan seorang Pendekar Bintang Tahap Awal, tetapi Fei Chen dapat menahan setiap serangannya tanpa kesulitan yang berarti.
“Ada yang tidak beres! Apakah kau menyembunyikan kemampuanmu?!” Ujar Tan Yu sambil menatap Fei Chen tajam.
“Hah? Apa maksudmu?!” Fei Chen melepaskan tebasan melengkung dan menendang perut Tan Yu cukup telak, “Seni Napas Naga!”
Tan Yu merapatkan giginya, “Menarik!” Dengan aura dan tenaga dalam besar yang terlepas dari tubuhnya , Tan Yu memusatkan aura pada kepalan tangan kirinya sementara tenaga dalamnya berpusat dibilah pedangnya yang dia genggam ditangan kanan.
Fei Chen mempercepat langkahnya sebelum bilah pedangnya berwarna merah menyala.
“Pukulan Halilintar Gelap!”
“Tarian-”
Tempo Fei Chen terlambat sedetik sehingga perutnya terkena telak pukulan Tan Yu yang dipenuhi aura berwarna ungu kegelapan.
Pukulan Halilintar Gelap berhasil membuat pergerakan Fei Chen melambat dan itu tidak disia-siakan oleh Tan Yu begitu saja.
“Dengan ini maka kau akan menjadi persembahanku untuk kekuatan iblis yang luar biasa ini!” Tan Yu tetawa mengejek dan melepaskan tebasan yang dipenuhi aura berwarna hitam gelap.
“Bendera Hitam!”
“Aku masih bisa melihatnya...” Fei Chen menajamkan matanya dan menghindari tebasan Tan Yu sebelum melakukan gerakan tarian pertama disusul gerakan tarian kedua.
Lalu dengan kecepatan tinggi, Fei Chen melepaskan tebasan setelah bilah pedangnya berwarna merah menyala dipenuhi api yang membara.
“Tarian Api Neraka!”
Mata Fei Chen terpusat pada leher Tan Yu dan dalam satu gerakan yang pasti, Fei Chen berhasil menebaskan pedangnya memotong kepala Tan Yu tanpa keraguan sedikitpun.
“Sial, pukulannya masih terasa!” Umpat Fei Chen sambil mengatur napasnya secara perlahan.
Setelah melihat kepala Tan Yu menggelinding, Fei Chen mengibaskan pedangnya dan menyarungkannya ke dalam sarung pedangnya.
Fei Chen memperhatikan sekitarnya, lalu menatap gadis muda berumur empat belas tahun itu.
“Apa kau berasal dari desa ini?” Fei Chen bertanya dengan ekspresi tenang diwajahnya.
“Bu-bukan, aku bukan berasal dari desa ini.” Gadis muda itu menggelengkan kepalanya dan ekspresi ketakutan terpancar jelas diwajahnya.
“Jika kau bukan berasal dari desa ini, lantas kau itu siapa?” Fei Chen kembali mengajukan pertanyaan pada gadis muda itu.
“Aku...” Gadis muda berumur empat belas tahun itu menyebutkan dirinya sebagai Jia Li dan berasal dari Sekte Lembah Pedang yang merupakan sekte aliran netral di Kekaisaran Yin.
Jia Li bersama rombongan pendekar senior dari Sekte Lembah Pedang baru saja pulang dari misi. Namun dalam perjalanan pulang, mereka bertemu dengan Tan Yu yang merupakan anggota Lentera Iblis Tunggal, sekte aliran hitam terkuat di Kekaisaran Yin.
Nasib rombongan Jia Li kurang begitu baik, karena Tan Yu membantai mereka semua kecuali Jia Li sendiri.
“Kenapa orang bernama Tan Yu ini membunuh penduduk desa?” Fei Chen memperhatikan sebuah tanda hitam dan merupakan tanda iblis ditubuh Tan Yu.
“Aku dengar pendekar dari Lentera Iblis Tunggal membunuh nyawa tak bersalah sebagai ganti kekuatan. Semakin besar jumlah nyawa yang diberikan, maka semakin besar kekuatan iblis yang mereka dapatkan.” Jia Li menanggapi perkataan Fei Chen.
Fei Chen menatap Jia Li yang sedang menatap mayat pendekar dari Sekte Lembah Pedang, “Misi apa yang membuat kalian berada di perbatasan ini?”
Fei Chen kembali bertanya, sementara Jia Li menjelaskan jika akhir-akhir ini banyak perkumpulan bandit dari Kekaisaran Ma membentuk markas diperbatasan. Namun saat rombongan Jia Li datang, mereka hanya menemukan markas bandit yang dipenuhi mayat, kurang lebih kondisinya hampir sama dengan desa yang mereka datangi ini.
“Kemungkinan besar dia yang membunuh kelompok bandit itu. Seandainya kami datang ke desa ini lebih cepat, maka...” Jia Li mengepalkan tangannya dan menatap kepala Tan Yu.
Melihat ekspresi Jia Li, Fei Chen menyadari jika gadis muda ini belum terbiasa dengan semua ini.
“Menyesal juga percuma. Apa yang bisa dilakukan oleh orang sepertimu yang bahkan tidak dapat berkutik saat berhadapan dengan orang bernama Tan Yu ini?!” Fei Chen menanggapi dengan sinis.
“Apa maksudmu-”
“Tidak perlu emosi, lebih baik kau bantu aku menguburkan mereka semua secara layak.” Fei Chen menyela perkataan Jia Li dan mengajak gadis muda itu untuk menguburkan mayat para penduduk desa, pendekar Sekte Lembah Pedang maupun mayat Tan Yu.
“Kenapa kau diam saja? Bantu aku!” Fei Chen menyuruh Jia Li agar membantunya, kali ini gadis muda itu tidak menolak dan membantu Fei Chen menguburkan mayat yang berserakan disepanjang jalan desa.
ceritanya gak logis.. masih berada tingkatan dasar sudah mau balas sendam
dasar murid tidak tau diuntung