Haniyah gadis berparas cantik di sebuah pesantren terkenal di kota C. Peraturan pondok nya yang membuat dirinya tak bisa memiliki status hubungan yang jelas harus menerima hubungannya dengan pria yang ia sukai hanya sebatas adik kakak.
Hingga suatu hari Abah nya meninggal dan terpaksa menikah pada saat itu juga di depan jenazah Abahnya.
Ig: @euisrossy_96
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Habeebah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian Akhir Semester
Ke esokan harinya saat sholat subuh Haniyah seperti biasa duduk di tempat pavorite nya.
"kemarin kan gak ada, ko sekarang ada lagi?" lirih Haniyah heran tapi ia senang buku wirid nya akhir nya ketemu.
******
Hari berganti hari kini tibalah waktu ujian akhir semester tiba. Setiap malam Haniyah belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kegiatan ujian di lakukan di aula mesjid, duduk para santri di acak hingga tidak dekat dengan teman sekelas nya. Dan Haniyah mendapat duduk dekat Inten.
"Allah yahfadz, dosa apa hamba hingga harus duduk dekat bocah ini" lirih Haniyah dalam hati seperti merasa terdzolimi karena lagi-lagi ia harus duduk dekat Inten
"Hai mba" sapa Inten
"Hmm" ketus Haniyah
"Kalau ada soal yang susah, ajarin aku ya" cengir Inten
"Hmm" ketus Haniyah kembali
"Haniyah Sabyan" teriak Lala yg mendengar obrolan mereka.
Haniyah mendelikan mata nya pada Lala, menatap tajam karena tidak suka dengan ledekan nya. Sementara Lala terkekeh melihat Haniyah yang kesal.
"Hei sudah-sudah, ustadz pengawas nya sebentar lagi datang jangan ribut. Segera baca do'a!" seru Ustadzah Laily
Semua santri putri pun mulai membaca do'a dan berharap semoga ujian nya di lancarkan.
Terlihat seorang ustadz berjalan ke aula dan duduk di tempat yg telah di sediakan, tepat nya duduk di depan Haniyah.
Dug.. Dug..
Jantung Haniyah berdetak begitu keras setelah mengetahui siapa pengawas ujian hari ini. Ya dia Zein.
Haniyah menyerahkan buku absensi guru ke depan Zein dengan tangan bergetar. Zein yang melihat tangan Haniyah gemetar hanya menatap nya heran.
"Sampai segitu nya ya?" lirih Zein
Ujian pun di mulai. Zein mengawasi dengan sangat teliti, takut-takut mereka ada yang saling contek, tetapi ia tak dapat berbohong sesekali ia mencuri pandang pada pujaan hati nya tersebut.
Lain hal nya dengan Inten, bukan nya fokus mengerjakan tugas ujian, ia malah fokus mencari perhatian Zein. Hingga saat waktu selesai Inten belum mengerjakan semua soal ujian tersebut.
"Mba temenin Inten ya, Inten belum selesei. Malu sama ustadz Zein" lirih Inten
"Nggak" singkat Haniyah
"Please mba" dengan mata berkaca-kaca
Allah kareem, apa lagi ini? batin Haniyah
"Ya udah buruan!" jawab Haniyah kesal sembari meletakan kembali meja lipat yang ia bawa.
Sebenar nya Haniyah tidak begitu nyaman karena Zein terus memperhatikan nya. Tapi mau bagaimana lagi Inten yang pintar ngedrama memaksa nya.
Saat terlihat Inten sudah menyelesaikan soal nya Haniyah beranjak meninggalkan nya tanpa berbicara dahulu. Zein yang sedari tadi mengamati wajah kesal Haniyah hanya tersenyum melihat kekesalan nya.
*****
Sepeninggal Haniyah Zein membereskan lembaran-lembaran jawaban ujian santri putri dan Zein pun melihat lembar jawaban punya Haniyah.
"Pintar sekali kau calon istriku" lirih Zein dengan tersenyum. Karena sebenarnya Zein bermaksud ingin mempersunting nya jika waktu nya telah tiba.
Zein pun beranjak pergi dan berjalan menuju kantor putri untuk menyerahkan lembar jawaban para santri. Terlihat di sana Syahira tengah duduk.
"Mba ini lembar jawaban ujian tadi" menyerahkan lembaran tersebut
"Oh ya, simpan saja Ustadz" wajah nya tetap fokus menatap laptop di depan nya
"Serius amat lagi ngerjain apaan sih mba?" tanya Zein penasaran
"Laporan pengeluaran bulan ini tadz" jawab Syahira singkat
"Oh ya, ana pamit" Zein hendak melangkahkan kaki nya keluar
"Gimana puas natap hawi (pacar) nya?" tanya Syahira tiba-tiba
"Hawi?" merenyutkan dahi nya
"Miss Pesantren"
"Oh hahahaaa ana gak hawiyan sama dia" jelas Zein
"Masa sih?" ledek Syahira
"Sawak (beneran)"
"Hmm, ya kher dah"
Tanpa menjawab nya lagi Zein pun beranjak meninggalkan Syahira yang tengah sibuk membuat laporan keuangan.
haniyah yg jatuh diselokan,pingsan terus dipanggilin tukang pijat ma Zein,apa kabarnya??/Left Bah!//Left Bah!//Left Bah!/