Proses Revisi bertahap...
Rate 21+++
Cerita ini mengandung adegan yang cukup ngeri di harap yang masih di bawah umur, segera tinggalkan setelah membaca warning ini... gak boleh ngintip apalagi mampir..
______
Berawal kabur dari rumah dan bekerja menjadi sekretaris lalu mendapat misi untuk menyembuhkan penyakit bos nya, Aqella malah mendapati dirinya berakhir di dalam ranjang dan membuat hidup nya menjadi sepenuh nya milik Cleo Rodriguez.
Namun siapa sangka jika pilihan nya untuk memilih Cleo, malah menimbulkan banyak masalah kedepan nya untuk dirinya sendiri dan hubungan yang ia jalani.
Mampukah Aqella melewatinya ?
Ataukah memilih mundur perlahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kris muntari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HANTARAN
Prangg
Suara kaca yang pecah dan berhamburan jatuh ke lantai, di ikuti dengan tetesan darah yang mengalir deras kebawah mengubah warna lantai yang putih menjadi merah.
"Ada apa ini?" seseorang dengan cepat melihat apa yang terjadi, dan mendapati Arka berdiri mematung melihat pantulan dirinya di cermin yang sebagian sudah pecah oleh pukulan nya.
"Tu-tuan...."ucap nya terbata bata, karena takut melihat aura yang terpancar di wajah Arka.
"Bersihkan itu."perintah Arka ke pegawai bar dan berlalu meninggalkan toilet.
Seharusnya dari awal ia menolak untuk mengizinkan Aqella bekerja , jika akhirnya harus berakhir seperti ini, dan ia juga menyesali dengan sikap nya yang pengecut tidak berani mengatakan yang sebenarnya tentang perasaan nya kepada Aqella, karena takut akan merubah persahabatan nya.
Tapi lihat sekarang, sudah tidak ada harapan untuk nya dan Aqella bersama, dan ini semua karena pria itu, Cleo.
"Aku butuh alkohol tingkat tinggi."pintah Arka ke bartender.
"Segera tuan." bartender dengan sigap menyiapkan pesanan yang di minta Arka "silakan tuan."meletakan gelas di hadapan Arka.
Arka yang sudah kalut, langsung menenggak habis minuman nya dengan sekali tegukan "tambah lagi." pinta Arka.
"Berhenti!!" seseorang mengambil gelas dari tangan Arka "jika kau ingin mati, lakukanlah dengan cara yang lebih baik." ujar nya, ia tidak tahan melihat Arka yang sudah hampir mati karena belasan botol wine yang sudah ia habiskan.
"siapa kau?" Arka tidak dapat melihat siapa yang berbicara nya dengan nya, karena sekarang pandangan nya sudah mulai kabur dan ia juga mulai merasakan pusing.
"Ikut aku." ia memapah tubuh Arka yang sudah tidak bertenaga dan membawa nya keluar dari bar.
"Bawa motor Arka." perintahnya ke salah satu bodyguard dan menyerahkan kunci motor milik Arka.
Bodyguard mengangguk cepat "baik tuan." dan berlalu meninggalkan bos nya.
"Kembali ke rumah besar." perintah nya ke supir saat ia dan Arka sudah di dalam mobil.
"Baik tuan." supir melajukan mobil nya meninggalkan halaman bar tersebut.
Tibanya di rumah besar, ia membawa Arka ke dalam kamar dan membaringkan tubuh Arka di ranjang berukuran king size.
"Apa yang terjadi?" pria paruh baya masuk ke dalam kamar yang di tempati Arka.
"Hanya masalah kecil, dan tidak untuk di besar besarkan."ujar nya berlalu meninggalkan kamar .
Sekian lama kau pergi dan kembali dengan keadaan seperti ini. Maaf ini salah ku. menatap nanar ke arah Arka yang sedang terlelap.
...----------------...
Cleo dan Robby berkunjung ke rumah Aqella dengan membawa beberapa perhiasan dan uang tunai yang sudah ia hias dan di bingkai untuk melamar Aqella, tidak sampai disituh ia juga membawa beberapa set pakaian, tas, sepatu dan berbagai makanan yang sudah terbungkus rapi.
"Jadi kau ingin menikahi putri ku?"tanya Andi menatap Cleo.
"Ya tuan, dan sebagai pembuktian nya saya sudah membawa hantaran untuk meminang Aqella." ujar Cleo menunjukan hantaran yang ada di atas meja.
"hmm... aku bagaimana Aqella saja... apa kau menyetujuinya sayang?" Andi melihat Aqella yang duduk terdiam tanpa suara.
Aqella benar benar tidak menyangka jika Cleo begitu serius ingin menikahi nya, bahkan ia membawa hadiah untuk nya, dan harga perhiasan itu tidak lah murah, begitu juga dengan uang yang di bingkai tidaklah sedikit.
"Aku setuju pi." jawab Aqella.
Rosa langsung memeluk Aqella, sekarang harapan nya untuk memiliki cucu akan menjadi kenyataan dan ia akan bangga membawa cucunya ke setiap arisan yang akan ia kunjungi.
"Coba jika dulu kau jadi menjodohkan tukang cendol depan komplek entah bagaimana nasib nya."sindir Andi untuk Rosa.
"Dia bukan tukang cendol, dia pengusaha muda yang sukses." elak Rosa dan langsung cemberut tidak terima jika pilihan nya di hina.
"Kau hanya tidak sabar, lihatlah siapa yang datang untuk melamar Aqella, CEO sekaligus owner dari CL, jauh lebih baik dengan pria yang sering kau bawa kemari."ejek Andi, ia sekarang benar benar senang melihat istri nya yang merasa malu akan tingkah nya dulu.
"Bilang saja jika kau ingin menggangu ku... ayo kita makan saja." ajak Rosa menggiring Cleo, Robby dan Aqella ke ruang makan.