Akankah kehidupan pernikahan secara poligami bisa membawa kita ke sakinah mawadah warohmah, atau justru menjerumuskan kita ke dalam ketidakrelaan hati?
Jangan lupa follow aku yah,makasih.
Ig;Aininabila23
Akun wattpad;23ainifaizah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aini nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Pergi
Hari ini adalah hari yang menyedihkan untuk Halwa, hari dimana dia harus pergi dari rumah yang sudah dia tempati hampir enam tahun ini.
Halwa mengemasi barang-barangnya dengan air mata yang membanjiri pipinya. Setelah mengemasi barang-barangnya, dia kembali teringat akan kenangan indahnya dengan Kevin, kala melihat foto pernikahan mereka.
Flashback on.
Saya terimah nikahnya Halwa Inayah Raqiqah binti Nugroho dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai, ucap Kevin kala itu, dan semua orang berkata sah.
Halwa tersenyum, sejarah yang indah dalam hidupnya adalah hari dimana dia resmi menjadi istri sah dari Kevin Ardana Abiputra, orang yang dicintainya.
"Selamat yah Nak, semoga kamu bahagia," ujar Mama Halwa.
"Makasih ma, Halwa pasti akan bahagia." ujar Halwa, lalu ibu dan anak itu pun saling berpelukan.
Setelah acara selesai, Kevin dan Halwa memasuki kamar pengantin mereka, mereka pun duduk di ranjang itu dengan hati yang bahagia.
"Aku mencintaimu Halwa," ujar Kevin tersenyum.
"Aku juga my husband," ujar Halwa ikut tersenyum.
"Apa kamu bahagia?" ujar Kevin.
"Sangat mas." ujar halwa.
"Berjanjilah Halwa, jangan pernah pergi dari hidupku, apapun yang terjadi," ujar Kevin.
"Aku janji, asalkan bukan kamu sendiri yang mengusirku untuk pergi," ujar Halwa.
"Aku akan benci dengan diri ini, kalau melakukan itu." ujar Kevin.
Flashback off.
Halwa mengusap foto itu dengan lembut, sambil mengusap air matanya.
"Makasih atas waktu yang kamu berikan untukku mas, makasih karena kau telah memberiku cinta selama enam tahun ini. Kau ajarkan aku mencintaimu dengan tulus sampai saat ini, dan selamanya cinta ini hanya untuk kamu, tapi ternyata impianku untuk bersamamu sampai menua tidak bisa terwujud. Maafkan aku mas, maaf." ujar Halwa.
Setelah berkata itu, dia mengambil foto pernikahannya, dan memasukannya ke dalam kopernya dan berjalan keluar kamarnya.
Belum sempat sampai di ruang tamu, bi Minah langsung datang memeluk Halwa dengan erat.
"Jangan pergi Non," ujar bi Minah yang sudah meneteskan air matanya.
"Jagain Mas Kevin demi Halwa yah bi. Halwa sayang sama bibi. Bibi seperti ibu bagi Halwa disini," ujar Halwa berusaha tersenyum kepada bi Minah.
"Iya non, saya janji akan menjaga den Kevin, tapi non juga harus janji jangan pernah lupain bibi dan jaga kesehatan non yah," ujar bi Minah.
"Pasti bi." ujar Halwa.
Lalu Halwa kembali berjalan menuju ruang tamu dan ternyata semua orang sudah berada di sana.
Mama Kevin pun langsung menghampiri Halwa dan membisikkan sesuatu di telinganya.
"Alisha akan menjadi nyonya satu-satunya di hati Kevin, Halwa. Saya menangkan," ujar mama Kevin
Iya ma, mama sama Alisha menang dan aku kalah. Aku udah kalah mengambil kepercayaan mas Kevin ma, aku gagal, batin Halwa.
Halwa pun berjalan kearah Kevin yang sejak tadi tidak melihat ke arahnya.
"Aku pergi mas, kadang sesuatu yang kamu dengar dan lihat tidak sesuai dengan yang sebetulnya terjadi," ujar Halwa ingin menyalimi Kevin, tapi Kevin tetap diam dan tidak memberikan tangannya.
Halwa pun menarik kembali tangannya itu dan menyalimi ayah mertuanya.
"Hati-hati di jalan Nak, jika kamu benar jangan pernah takut dengan siapapun dan apapun itu. Kamu tetap anak bagi saya, walau kamu bukan lagi istri Kevin," ujar ayah Kevin tersenyum ke arah Halwa.
"Makasih pa," ujar Halwa.
"Saya tunggu undangan pernikahan mba Halwa dengan Farel itu yah," ujar Alisha tersenyum punya artian.
"Permisi. Assalamualaikum," ujar Halwa, lalu pergi tanpa menoleh kebelakang lagi.
Selamat tinggal mas. Aku akan selalu berdoa untuk kebahagiaan kamu, batin Halwa.
Hentikan langkah itu Halwa. Berbaliklah padaku dan katakan kalau kau memilihku dan ingin menggugurkan kandungan itu, batin Kevin, tapi Halwa malah mempercepat langkahnya dan hilang dari pandangan Kevin.
Setelah kepergian Halwa, satu tetes air mata Kevin jatuh dari matanya, tapi sebelum orang lain melihatnya, dia sudah menghapusnya terlebih dahulu.
**Jangan lupa vote yah,komen nya juga karena komen dari kalian sangat suka Author baca
Author tunggu kritik dan sarannya
Makasih**