kehidupan seorang wanita berubah drastis ketika mempunyai ke tiga anak yang genius .
Shila sangat syok ketika tahu diri nya hamil
dan tidak tahu siapa yang telah menghamili nya . Bahkan ayah nya sendiri mengusir nya karena Shila sudah membuat malu keluarga karena kehamilan nya .
Saat itu hidup Shila sangat hancur
Tapi setelah melahirkan ketiga anak nya hidup Shila berubah drastis .
Shila melahirkan ketiga anak yang genius masing memiliki IQ dan EQ yang tinggi .
ketiga nya memiliki bakat masing masing
menguasai bidang seni, musik , bela diri , belajar dan hacker .
Bahkan di usia yang sangat muda di usia nya yang baru berumur 5 tahun ketiga anak nya sudah bisa membantu nya mencari uang dalam bakat nya selain penghargaan juga mendapat hadiah uang jutaan rupiah itu sangat di luar dugaan di usia 5 tahun anak Shila memiliki bakat hebat luar biasa membuat shila bangga.
Akankah ketiga anak nya membantu mencari ayah kandung ketiga anak nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
" Oh no .." Tissa terkejut dengan kondisi kamar nya yang berantakan baju baju yang berserakan di lantai .
" Kesabaran ku sudah habis , anak anak ini tidak bisa di biarkan " gerutu Tissa sambil masuk ke dalam kamar nya
" Hei bocah , buka gak baju ku jangan sentuh baju baju mahal ku " Jolie sengaja memakai pakaian Tissa bahkan menginjak nginjak dan melempar nya ke atas lantai.
" Hai tante , aku ini keponakan mu aku hanya ingin mencoba nya saja , tapi tidak ada yang muat itu sebab nya aku membuang nya " ujar Jolie santai sambil meloncat loncat di atas ranjang tidur Tissa
" Dasar bocah , awas kau ya aku tangkap kau " ujar Tissa yang mencoba menangkap Jolie di atas ranjang tapi Jolie berhasil lolos dan Tissa tersungkur ke atas ranjang .
" Wee.." Jolie malah meledek Tissa dengan menjulurkan lidah nya lalu pergi keluar kamar
Sedangkan di bawah Rani sudah lelah menghadapi Joy yang merusak barang barang nya
" Hei jangan sentuh lukisan ku " ujar Rani ketika lukisan mahal nya akan di sentuh Joy
" Itu pasti lukisan mahal , owh.. bukankah itu lukisan nya Louis David " ujar Joanna yang sedari tadi duduk santai di sofa sambil melihat aksi adik nya itu seperti sedang menonton pertunjukan .
" Rupa nya kau tahu bocah , dan itu lukisan yang sangat langka jadi kau suruh saudara mu ini untuk tidak menyentuh nya" ujar Rani
" Ya aku tahu itu lukisan langka dan mahal karena aku juga menginginkan nya " ujar Joanna dengan gaya centil nya .
" Adik ku sayang bisakah kau membawakan lukisan itu untuk kakak mu " ujar Joanna yang meminta Joy mengambil lukisan itu .
Tapi bagaimana cara nya karena lukisan itu lebih besar dari tubuh Joy " Lukisan ini besar sekali kak " timpal Joy santai
" Pelan pelan saja adik ku " ujar Joanna santai sambil duduk di atas sofa dengan cemilan nya
" Baiklah " ujar Joy yang mengambil ujung lukisan itu yang menempel di dinding .
sedangkan Rani begitu gugup melihat Joy menyentuh lukisan nya dan benar saja lukisan itu pun jatuh .
Brukk..
Rani langsung membulatkan kedua mata nya , lukisan kesayangan nya jatuh dan retak
" Ow..ow.. aku tidak bisa menahan nya tubuh ku sangat kecil sedangkan lukisan nya begitu besar "ucap Joy santai
" Tidak apa apa adik ku , kalau sudah jatuh biarkan saja kakak tidak menginginkan nya lagi " ucap Joanna santai .
Ternyata mereka berdua sengaja melakukan nya dan itu membuat Rani marah
" Arghh... " Rani sudah geram dengan tingkah anak anak Shila
Brugh..
Lagi lagi kesialan berpihak pada Rani yang di tabrak Jolie hingga tubuh nya terjatuh
" Sorry " ucap Jolie santai tanpa rasa bersalah lalu berlari ke arah Joanna mereka bertiga menertawakan Rani .
" Mama jangan biarkan mereka lolos " teriak Tissa yang menuruni tangga
Kemarahan Rani sudah tidak bisa di tahan mereka begitu kesal akhir nya mereka saling mengejar .
Tapi anak anak Shila sangat lincah dan cepat dalam berlari mereka bertiga tetap lolos dari kejaran Rani dan Tissa.
...----------------...
Berbeda dengan suasana di ruang tamu yang rusuh dan berantakan .
Shila sedang berada di kamar yang terletak di ujung ruangan kamar yang tak begitu besar dan dulu kamar itu adalah kamar tamu .
Perlahan Shila membuka pintu itu sungguh terkejut ketika Shila melihat papa nya yang terbaring lemah di atas ranjang .
Shila tidak kuat menahan tangis nya ketika melihat ayah kandung nya tidak berdaya , Shila berjalan langkah demi langkah menghampiri Adithama yang tengah berbaring .
" Siapa itu " ujar Adithama yang mendengar suara langkah Shila
" Rani apa itu kau ? " sambung Adithama yang ternyata tidak bisa melihat .
Hati Shila begitu hancur ketika melihat Adithama yang sekarang yang sudah tidak bisa melihat nya .
Shila berjalan perlahan hingga sampai di depan Adithama , Shila bersimpuh di bawah lantai samping Adithama .
Shila tak kuasa menahan tangis nya Shila terus menangis di samping papa nya
Hiks..hiks..hiks..
Isakan tangis Shila terdengar oleh Adithama
" Siapa kamu " tanya Adithama , sedangkan Shila masih menangis tidak menjawab ucapan papa nya itu .
" Papa " ucap Shila yang masih menangis .
Sontak Adithama terkejut " Shila , ini kamu nak " ujar Adithama yang mencoba menyentuh Shila dan Shila langsung meraih tangan papa nya itu
" Iya pa ini Shila "
" Shila putri ku " Adithama juga tak kuasa menahan tangis nya apalagi setelah sekian lama tidak bertemu anak nya .
" Shila .. maafkan papa , maafkan papa nak papa sudah mengusir mu " ujar Adithama yang menyesali perbuatan nya
Hiks..Hiks..Hiks..Hiks..
Ucapan Adithama membuat tangisan Shila semakin kencang Shila terus menggenggam tangan papa nya sesekali menciumi punggung tangan nya Shila tahu papa ya tidak bersalah ini semua karena ibu tiri nya yang mempengaruhi papa nya .
" Papa .. kenapa dengan mata papa ? kenapa papa jadi seperti ini ? maafkan Shila pa , Shila tidak bisa menjaga papa , hiks..hiks.. " ucap Shila yang terus menangisi keadaan papa nya .
" Shila putri ku " ujar Adithama yang mencoba memeluk Shila .
Mami..
Teriak Joy , Joanna , dan Jolie yang masuk ke dalam kamar .
" Siapa itu ? " tanya Adithama yang mendengar teriakan Joy , Joanna dan Jolie .
" Mereka anak Shila pa , cucu papa " ujar Shila
" Cucu ku? " ucap Adithama yang bahagia mendengar kata cucu
" Kemarilah sayang " ujar Shila kepada ketiga anak nya lalu jejeje pun menghampiri Shila
" Ini kakek kalian " ujar Shila
" Pa ini Joanna putri pertama ku , ini jolie putri ke dua ku dan ini Joy putra bungsu ku mereka cucu cucu papa , papa punya tiga cucu " ujar Shila yang memperkenalkan ketiga anak nya pada Adithama dan Shila membantu Adithama menyentuh ketiga cucu nya itu .
" Sayang ini kakek , sapa kakek kalian " ujar Shila
" Kakek " ujar Joanna ,Jolie , dan ,joy kompak .
membuat Adithama tak kuasa menahan tangis .
Adithama ingat betul ketika diri nya mengusir Shila dalam keadaan hamil dan sekarang Shila kembali dan membawa cucu cucu nya tapi sayang Adithama tidak bisa melihat wajah lucu cucu nya itu .
" Mami , kenapa dengan mata kakek ? " tanya Joy menatap Shila
" Apa kakek tidak bisa melihat ? " ujar Joanna
" Mata kakek sakit jadi tidak bisa melihat " ujar Shila yang masih menangis .
Ketiga anak Shila pun memeluk Adithama Shila begitu terharu , menyesal kenapa tidak dari dulu dirinya kembali sehingga bisa menyelamatkan papa nya dari kejahatan Rani tapi sekarang semua sudah terlambat .
Tiba lama kemudian Rani dan Tissa datang mengejutkan mereka .
" Sudah kangen kangenan nya " cibir Tissa .
Shila , Joanna ,Jolie , dan Joy pun menoleh ke arah pintu yang terdapat Rani dan Tissa yamg berdiri di ambang pintu .
" Sekarang kau pergi dari rumah ini dan bawa anak anak mu ini " ujar Tissa yang menyeret Shila dan ketiga anak nya tapi sebelum menyentuh anak nya Shila sudah menyanggah nya .
" Jangan sentuh anak anak ku " ujar Shila yang tidak ingin anak nya di seret Tissa .
" Tissa ,kenapa kamu mengusir adik mu biarkan Shila tinggal disini " ujar Adithama
" Sudah Tissa cepat bawa mereka pergi , apalagi bocah bocah ini " timpal Rani
" Rani apa yang kau lakukan , Shila itu putri ku kenapa kau mengusir nya " ujar Adithama yang tidak tahu kebusukan Rani .
" Terserah , ini rumah ku mau aku usir , aku tendang terserah aku " timpal Rani
" Apa maksud mu Rani ? " tanya Adithama
" Papa ,mereka semua jahat Mama Rani hanya ingin harta papa dan sekarang rumah dan perusahaan sudah menjadi milik mereka " ujar Shila yang menyadarkan papa nya .
" Apa ? tidak mungkin kapan ? aku belum menyerahkan aset perusahaan juga rumah pada siapa pun " timpal Adithama yang tidak merasa menyerahkan kekayaan nya pada Rani .
" Tapi itu kenyataan nya pa " ujar Shila
" Tidak , Shila papa tidak pernah melakukan itu " timpal Adithama .
" Kamu lupa ya , kamu sudah tanda tangan dan menyetujui nya " ujar Rani yang tersenyum Licik .
Flasback on
" Papa , ini ada berkas perusahaan yang harus di tandatangani " ujar Rani yang membawa selembaran kertas yang bertuliskan penyerahan aset perusahaan , dan semua aset kekayaan Adithama tanpa Adithama ketahui .
" Kenapa harus papa bukankah mama juga bisa " ujar Adithama
" Tidak bisa pa ini harus papa langsung yang mendatangani " ujar Rani berbohong .
Tanpa rasa curiga Adi pun menandatangani berkas itu dengan stempel jari nya karena kondisi Adi yang tidak bisa melihat .
Rani sengaja membuat Adi buta agar mudah untuk melabui nya .
Rani tersenyum tipis ketika Adi sudah mendatangani berkas itu karena itu bisa membuat Rani kuat atas hak semua aset yang di miliki Adithama .
Flasback off
" Kamu benar benar jahat Rani kamu tega melakukan itu pada ku apa salah ku Rani ?" ujar Adi yang kesal dan marah mendengar penjelasan Rani .
" Salah kamu mas , kamu terlalu percaya pada ku " ujar Rani yang tertawa.
" Kamu pikir aku cinta sama kamu ? aku hanya cinta pada harta mu saja Adi " cibir Rani uang sudah merasa menang .
" Hei nenek lampir " ujar Jolie yang kesal
" Apa ? Kau hanya bocah jangan ikut campur " ujar Rani tersenyum sinis
" Lebih baik kau pergi dari sini sudah jelaskan ini rumah ku bukan rumah kalian " cibir Rani sinis .
" Iya ayo cepat pergi dari sini " ujar Tissa yang menyeret tangan Shila tapi tangan nya di gigit Joanna .
" Aww.. mama sakit " ringis Tissa
" Hai kalian, coba melawan lagi aku tidak akan segan segan membunuh kakek kalian " ujar Rani yang menunjukan suntikan pada mereka .
Shila terkejut dan takut papa nya akan di lukai Rani " Jangan lakukan itu " ujar Shila ketakutan .
Sedangkan ketiga anak Shila mengepalkan tangan nya geram , tapi mereka tidak bisa melakukan apapun karena itu menyangkut nyawa Adithama kakek nya.