"Tahta tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.."
Kalimat itu sangat cocok menggambarkan keadaan yang dirasakan oleh Zio Nabastala Winata, pria berusia 28 tahun itu harus merelakan sang kekasih menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya dan mengakhiri hubungan yang sudah terjalin 3 tahun lamanya itu.
Namun, bagaimana jadi nya disaat Zio baru saja putus, Kaivan selaku sang papa justru menjodohkannya dengan putri dari rekan bisnis nya.
Akankah Zio menerima perjodohan itu dan menikah dengan wanita pilihan sang papa? atau dia akan memilih untuk tetap mengejar cinta nya lagi ?
Simak Kelanjutan ceritanya..
Keluarga Winata S3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 29. Perasaan Macam Apa Ini ?
Deg!
Mendengar itu, hati Kimmy tiba-tiba mencelos. Matanya seketika mengembun dan memanas, meskipun Zio masih berstatus calon suami tapi entah kenapa ia merasakan sakit saat pria itu mengatakan ada wanita lain selain Laura yang tengah mengandung benihnya.
Melihat keterdiaman Kimmy, membuat Zio merasa bersalah. Ia tidak bermaksud untuk menyakiti hati perempuan itu, hanya saja lebih baik berbicara diawal daripada nanti akhirnya ia mengetahui sendiri kenyataan itu dari mulut orang lain. Pasti itu akan lebih menyakitkan, pikir Zio.
"Kimmy, maaf aku tidak bermaksud-"
"Tak apa, aku paham. Aku juga tidak akan mencampuri apapun urusan mu, itu bukan yang menjadi kesepakatan kita kemarin?" Kimmy langsung memotong ucapan Zio dan mengatakan kalimat itu dengan bibir yang bergetar menahan tangis.
Kimmy mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali mencoba menahan genangan air mata itu agar tidak menetes keluar dari pelupuk matanya.
"Tolong antarkan aku pulang", pinta Kimmy seraya memaksakan senyum nya. Kemudian, ia menolehkan kepala menatap kearah luar jendela.
Sungguh, hati nya berkecamuk merasakan sakit dengan pengakuan Zio. Entah pria itu berkata jujur atau tidak, atau hanya sekedar alibi agar membuatnya sadar diri dan untuk tidak menaruh harapan besar pada pria itu. Yang jelas, ucapan Zio benar-benar menyakitinya.
Belum sah Kimmy menjadi istri nya saja sudah merasakan sesakit ini, bagaimana kehidupannya nanti setelah menikah. Apakah akan lebih sakit?
"Kimora..." panggil Zio pelan, ia coba raih tangan Kimmy. Namun, perempuan itu dengan cepat langsung menepisnya.
"Bisa antarkan aku pulang? Jika tidak aku akan pulang sendiri". Pinta Kimmy dengan suara yang lirih namun tegas dan tanpa menoleh menatap kearah Zio.
"Oke baiklah".
Zio akhirnya menyerah, ingin mencoba membujuk Kimmy pun rasanya percuma. Ia yang sudah membuat perempuan yang duduk disamping nya ini merasakan sakit dan kecewa karena ucapannya. Zio menghela nafas kasar lalu segera menyalakan kembali mesin mobilnya.
Perlahan mobil itu melaju pelan membelah jalanan kota yang sudah sepi pengendara sebab hari sudah sangat larut malam. Zio fokus menyetir dan sesekali melirik Kimmy yang masih memalingkan wajahnya menatap kearah luar jendela.
"Maafkan aku Kimmy, aku tidak bermaksud menyakiti mu. Ku harap kamu mengerti.." batin Zio
.
.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, akhirnya mobil yang Zio kemudikan sampai didepan pintu gerbang rumah milik mendiang ibu Kimmy. Zio segera mematikan mesin mobilnya dan memanggil Kimmy.
"Kimmy, kita sudah sampai". Ucap Zio, namun tak ada sahutan dari perempuan itu.
Ia coba panggil sekali lagi tapi tetap nihil tak ada sahutan. Zio segera melepas seatbelt dan mengecek kondisi Kimmy sebab tak lagi terdengar suaranya.
Zio meraih dagu Kimmy lalu memiringkan kepala perempuan itu menghadap kearahnya. Zio menghela nafas pelan saat melihat Kimmy ternyata sudah lelap tertidur, namun bekas sisa air mata masih terlihat jelas membasahi pipi mulus nya.
Tangan Zio terangkat mengusap lembut pipi itu dengan ibu jarinya. Ada perasaan gelenyar aneh yang Zio rasakan. Ia seperti merasakan sakit saat melihat Kimmy menangis seperti ini.
"Perasaan macam apa ini? kenapa hati ku sakit saat melihatnya menangis seperti ini?", gumam Zio dalam hatinya
"Mungkin hanya perasaan ku saja karena aku sudah menyakiti hatinya dengan ucapan ku tadi. Tapi aarrghh..." Zio menggeram pelan, ia mencoba menyangkal pikiran-pikiran yang tiba-tiba menghantuinya benaknya.
Tak ingin memikirkannya lebih dalam lagi segera Zio ingin membangunkan Kimmy dan mengatakan pada perempuan itu jika mereka sudah sampai dirumahnya, namun melihat tidur Kimmy yang sangat lelap membuat Zio tak tega untuk membangunkannya. Dipandanginya dengan dalam paras cantik Kimmy.
"Cantik". Puji nya
Wajah Kimmy yang sudah cantik, ditambah sedikit polesan make up membuat wajah nya semakin bertambah cantik. Kemudian, pandangan mata Zio beralih menatap bibir Kimmy yang terlihat sangat ranum.
Zio menelan salivanya susah payah. Kimmy tidur dengan mulut yang sedikit terbuka membuat nya terlihat sangat seksi dimata Zio.
Entah bisikan dari mana, Zio mendekat dan ingin mencium bibir itu. Tapi, seketika ia langsung tersadar. "Astaga! Hampir saja aku melecehkannya". Rutuk Zio pada dirinya sendiri.
Zio menghela nafas kasar dan pasrah membiarkan Kimmy untuk tidur dimobilnya. Ia kemudian meraih jas miliknya yang ia letakkan dikursi belakang untuk menyelimuti tubuh Kimmy. Tapi, saat Zio hendak menekan tombol recline untuk mengatur posisi kursi Kimmy menjadi posisi sandaran tiba-tiba Zio mencium lagi aroma yang sama seperti malam itu.
"Aroma ini?" gumam Zio lirih matanya seketika menatap ke arah Kimmy yang sedang terlelap. Ia mencoba mengingat kembali malam itu, saat ia pertama kali mencium aroma yang sama.
Zio mencoba mengingat-ingat kembali detail aroma itu, dan tiba-tiba ia teringat bahwa aroma itu sangat mirip dengan bunga Lavender. Ya, aroma lavender yang manis dan lembut membuat Zio merasa tenang dan nyaman.
Rasa penasaran dan kebingungan kembali memenuhi pikirannya. Ia menatap Kimmy lebih dalam lagi, mencoba mencari jawaban dari pertanyaan yang seketika menganggu pikirannya.
"Kenapa aroma tubuh Kimmy mirip dengan wanita yang malam itu? Apa mungkin?" batin Zio.
Tak ingin menduga-duga nya saja, Zio berniat ingin memastikannya lebih dalam. Ia mencoba untuk melihat tato bunga yang berada ditengkuk Kimmy. Namun, saat Zio hendak melihatnya tiba-tiba Kimmy melenguh dan matanya terbuka.
Sontak saja, Kimmy langsung menjerit dan mendorong kuat dada bidang Zio membuat punggung pria itu membentur dashboard mobil.
"Aarrggh..." Zio meringis pelan
"A-apa yang kamu lakukan?!" sentak Kimmy seraya menutupi tubuhnya dengan jas besar milik Zio. Rasa takut seketika langsung menghantuinya.
"Aku hanya ingin membantu mu bersandar nyaman di kursi", elak Zio
"Bohong! Kamu pasti ingin melecehkan ku kan ?" tuduh Kimmy seraya semakin mengeratkan jas itu, ia langsung menyambar tas dan juga paper bag.
Tanpa berpamitan, Kimmy langsung membuka pintu mobil dan keluar.
Brak!
Kimmy menutup kasar pintu mobil Zio dan langsung berlari masuk kedalam rumah. Ia sampai tak sadar jas milik Zio juga ikut terbawa oleh nya.
Melihat kepergian Kimmy, Zio hanya bisa diam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
"Ah sial! Punggungku". Zio meringis pelan menahan ngilu seraya memegangi punggung dan kembali duduk dibalik kursi kemudi.
"Badan sekecil itu tapi mendorongku kuat sekali. Apa dia pakai tenaga dalam ?"
.
.
.
Haii jangan lupa dukungannya! Like, vote dan komen... Terimakasih ❤️🌹
ooh Sarah ya ,🤭🤭
jangan sampe kamu salah minum obat yg bisa bikin bahaya sama kandungan kamu
/Heart//Heart//Heart/....Ter the best