NovelToon NovelToon
Maura : Tragedi Tahun Baru

Maura : Tragedi Tahun Baru

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi widya

Hidup Freya Almeera Shanum berubah setelah tragedi tahun baru 6th silam yang membuatnya menjadi single parent dari anak bernama Maura Hanin Azzahra.

Maura, gadis berusia 5th itu selalu menanyakan keberadaan Ayahnya yang tak pernah diketemuinya dari kecil.

Pertanyaan sederhana tentang keberadaan sang Ayah yang selalu di lontarkan Maura membuat sang Bunda Freya (25th) merasa bersalah dan sedih. Bahkan Freya juga kadang teringat akan tragedi malam itu setiap sang putri bertanya keberadaan Ayahnya.

Semua salah wanita tak tahu terima kasih itu. Karena wanita itu, Freya sekarang menjadi single parent tanpa status.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Sakit

Mobil yang di kendarai Rendy telah sampai di rumah sakit setelah tadi mengantar Mutia yang dipaksa ikut masuk oleh Freya karena tak ingin sahabatnya itu telat masuk kantor. Dengan sedikit perdebatan akhirnya Mutia ikut juga dengan mobil yang di kendarai Rendy.

"Kitu sudah ditunggu direktur rumah sakit Tuan." lapor Rendy setelah mereka sudah berada di lobby rumah sakit.

"Ehmm...langsung saja kesana." ujar Bryan dan dia melangkah terlebih dulu dengan Maura yang berada di gendongan punggung belakang.

Freya berjalan agak jauh di belakang Bryan karena malas mengikuti langkah Bryan yang panjang. Benar kata Freya kemarin, Bryan seperti monster jerapah, kaki panjang dengan langkah lebar.

Sedangkan Rendy setia berada di samping Bryan dengan selangkah sedikit mundur dibelakang Bryan.

"Bunda mana?" tanya Maura yang tak melihat Bunda Freya ada di sampingnya yang saat ini menunggu lift terbuka.

Bryan dan Rendy sontak saja melihat ke sekeliling koridor rumah sakit dan mendapati Freya tertinggal jauh di belakang.

Bryan menghembuskan nafas kasar. Dia lupa kalau mengajak Freya yang memiliki kaki dengan langkah kecil.

Bryan menatap Freya yang berjalan mendekat ke arahnya dengan mulut yang sepertinya ngedumel tentang dirinya. Pasti dia marah, batin Bryan.

"Bisa gak sih kalau jalan gak usah cepat-cepat." sungut Freya setelah sampai di depan Bryan memandang Bryan dengan kekesalan. Yakan marah.

"Ayo gak usah marah-marah macam macan betina." kata Bryan dan meraih tangan Freya digandengnya dan satu tangannya lagi memegangi Maura yang ada di punggung belakangnya. Mereka masuk ke dalam lift.

Freya melotot tak terima dikatain macan betina. "Dasar beruang kutub." umpat Freya kesal akan Bryan.

"Kemarin monster, sekarang beruang kutub, besok apa lagi?" batin Bryan mendengar umpatan Freya.

Freya melirik tangannya yang di gandeng Bryan lalu beralih melirik orang yang menggandeng tangannya.

"Emang mau nyeberang jalan apa pakai gandeng-gandeng segala." geram Freya melepas tangannya yang di gandeng Bryan.

Bryan hanya diam saja tak menyahuti Freya. Dia terkekeh pelan saat Maura membisikinya. "Bunda itu malu, Ayah. Tapi sebenarnya mau."

Freya memicingkan matanya saat mendengar Bryan terkekeh walau pelan. "Pasti dia ngetawain aku." batin Freya kesal.

Rendy menggelengkan kepala melihat Tuan Mudanya itu yang sedikit berbeda dari biasanya jika berdekatan dengan Freya maupun Maura.

Kalau memang Freya dan Maura bisa membuat Tuan Mudanya kembali ke kehidupan normal yang dulu, Rendy siap untuk memperjuangkan Freya dan Maura untuk selalu berada di sisi Tuan Muda nya.

"Saya pastikan Nona Freya dan Nona Muda Maura akan menjadi milik anda Tuan Bryan. Dan akan selalu menemani anda." batin Rendy mendoakan Bryan.

Ting....Pintu Lift terbuka dan mereka segera keluar.

"Kenapa berhenti?" tanya Freya saat melihat Bryan menghentikan langkahnya.

Bryan menunjuk tangannya dengan dagu dan matanya supaya dipegang oleh Freya.

Freya memicingkan matanya dan menggeleng. "Aku bisa jalan sendiri." tolaknya yang memang tidak ingin bersentuhan dengan Bryan.

"Nanti Bunda ketinggalan lagi loh."

"Ayo cepat Bun." kata Maura setengah memaksa Bunda Freya untuk memegang tangan Ayah Bryan.

Bryan mengangkat kedua alisnya dan menggoyangkan tangannya untuk segera dipegang Freya. Bryan menarik kedua sudut bibirnya menampilkan senyum tipis saat Freya akhirnya memegang tangannya.

"Menyebalkan." gerutu Freya yang akhirnya memegang tangan Bryan sesuai keinginan putrinya. Ingat dan catat. Ini demi keinginan putrinya Maura bukan keinginan si monster.

Rendy mengetuk pintu sesaat setelah mereka sampai di depan ruang direktur rumah sakit.

Pintu terbuka dari dalam dan mereka di persilahkan masuk.

"Selamat pagi Tuan Muda Abrisam." sapa Direktur rumah sakit pada Bryan yang baru saja masuk bersama Freya dan Maura beserta Rendy yang selalu mengikuti Tuannya itu kemana saja.

"Mmm..Pagi." balas Bryan singkat padat dan jelas.

"Pa..Ma..Kalian juga disini?" tanya Bryan yang melihat Papa Abri dan Mama Lea sudah berada di ruangan Direktur rumah sakit.

"Iya..Kami juga baru datang." jawab Papa Abri dengan senyum memandang Maura yang di gandeng Bryan dan juga Freya yang hanya mengunggingkan senyum dan menunduk. Tadi Maura minta diturunkan sesaat sebelum masuk.

"Hai..Apa ini Maura cucunya Opa?" tanya Papa Abri dengan lembut sambil mengusap kepala Maura pelan.

Maura mendongak menatap Ayah Bryan dan Bunda Freya bergantian. Bryan mengangguk, sedangkan Freya hanya diam menunduk karena dia tahu orang yang menyebut dirinya sebagai Opa itu adalah Presdir pusat dari perusahaan BRATA Grup dimana dia bekerja sebagai karyawan di kantor cabang di kota Y dulunya.

Maura tersenyum dan mencium tangan Papa Abri. "Saya Maura Opa." jawabnya.

Senyum Papa Abri semakin lebar. "Anak yang sholeha." pujinya.

Maura hanya tersenyum malu mendengar pujian yang katanya Opa nya itu.

Mama Lea hanya diam saja memperhatikan interaksi antara suaminya dan anak kecil yang katanya cucunya itu. Fokusnya hanya pada Freya yang sedari tadi diam menunduk.

"Ck..wanita seperti itu yang Papa bela kemarin. Gak ada apa-apanya dibanding Manda yang super model dan pastinya jauh lebih cantik dan sempurna." batin Mama Lea membandingkan Freya dengan Manda.

"Tuan, Nyonya. Apa bisa dibacakan hasilnya sekarang juga?" tanya Direktur rumah sakit karena dia masih ada kerjaan lainnya yang menantinya.

"Iya, bacakan saja." jawab Papa Abri tegas, karena dia juga tidak sabar mengetahui hasil tes DNA Bryan dengan Maura yang menyatakan kecocokan hasilnya 99,9%.

Freya hanya menunduk memejamkan matanya dengan memegang erat tali sling bag nya. Dia harus siap apapun hasilnya dan keputusan apa nanti yang akan keluar dari mulut keluarga Abrisam.

Bryan yang tahu kalau Freya cemas dan takut dengan memberanikan diri mengusap pelan bahu Freya. Freya hanya diam saja saat tahu kalau Bryan yang memegang bahunya. Karena saat ini dia tidak ingin beradu mulut dengan Bryan.

"Dari hasil sempel darah Tuan Abrisam Bryan Alvaro dengan Nona Maura Hanin Azzahra, setelah melakukan beberapa riset menyatakan kalau hasil sempel darah Tuan Bryan dan Nona Maura 100% cocok dengan hasil akurat 99,97%."

"Tuan Bryan ayah biologis dari Nona Maura." jelas sang Direktur rumah sakit.

Bryan tersenyum karena dia sudah yakin kalau Maura itu anak kandungnya setelah informasi yang diberikan Bara juga Freya yang tiba-tiba menghilang bersama Maura.

Papa Abri yang senang mengetahui kalau Maura benar cucunya langsung memeluk Maura, menciumi wajah Maura bahkan menggendong Maura.

"Sekarang Maura harus panggil Opa pada Opa." kata Papa Abri menunjuk dirinya sendiri.

"Karena Maura sekarang sudah sah menjadi cucu Opa. Cucu kandung Opa Abri." sambungnya dengan perasaan bahagia.

Maura yang belum begitu paham namun cukup mengerti hanya mengangguk dan tersenyum. "Iya Opa." katanya.

"Dan ini Oma kamu. Namanya Oma Lea." Papa Abri mengenalkan istrinya pada Maura. "Bersikaplah yang baik." bisik Papa Abri pada istrinya dengan tegas.

"Hai, Maura." sapa Mama Lea dengan senyum kepalsuan dan memeluk Maura sebentar.

"Hai, Oma." belum sempat Maura mencium tangan Omanya. Mama Lea langsung bersedekap

Papa Abri geram melihat sikap istrinya itu. Sudah diberitahu tetap saja seperti itu.

Freya yang diam saja dan melihat interaksi mereka. Freya yakini jika Mamanya Bryan tidak menyukai Maura terlebih dirinya. Freya tak masalah soal itu. Tapi apa pantas seorang Oma yang tak suka sama Cucunya sendiri. Apalagi cucu dari anak laki-lakinya.

"Whatever, aku akan melindungi Maura dari ketidak sukaan anda Nyonya Abrisam. Apapun akan aku lakukan demi kebahagian putriku walau aku harus hidup bersama Bryan dan menjadi menantu anda." kata Freya dalam hati yang melirik tajam pada Nyonya Abrisam.

"Aku ingin bicara sama Mama!" kata Bryan tegas lantas keluar dari ruangan direktur rumah sakit diikuti Mama Lea.

"Terima kasih Sam atas infonya kemarin. Aku nggak nyangka kalau dia berani melakukan itu." ucap Papa Abri pada direktur rumah sakit.

"Tak masalah. Aku hanya membantu saja." jawabnya.

"Kalau begitu saya permisi dulu. Lanjutkan pekerjaanmu." pamit Papa Abri dan mengajak Freya juga Maura segera keluar begitu juga Rendy.

Freya melirik ke samping saat dia melihat Bryan berdiri diujung koridor rumah sakit seperti memarahi Mama Lea.

"Apa ada yang salah dengan hubungan mereka." batin Freya dan melanjutkan jalannya mengikuti Papa Abri yang sudah berjalan duluan menggandeng tangan Maura.

1
fiyol jelek
bagus
Wanita Aries
Suka ceritanya ada komedinya jg
Yuni Astutik
aahhhhhhh.................. akhirnya............
Yuni Astutik
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 freya bik maura cek drieneh
Yuni Astutik
😭😭😭😭😭
Yuni Astutik
👍👍👍
Yuni Astutik
👍👍
Yuni Astutik
👍
Yuni Astutik
❤❤❤❤
Kecombrang
kelakuan emak sama anak sama aja 🤣🤣🤣
Nur Aini
Luar biasa
pipin bagendra
tunggu Thor indomoyet itu apa ya hehehe
Mega Girl
mampir thor
Yant08
Luar biasa
Oi Min
happy ending.....
Oi Min
wkwkwkwwkkwk...... Mora bner 2 Bryan versi cewek..... huft....
Oi Min
otor..... iihhhh..... nyebelin.... tadi papa Abri..... sekarang Mutia dan salah satu bayi nya di matiin... 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😡😡😡😡😡
Oi Min
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭..... g kuat tor...... aq paling sensitif klo soal bapak..... krna aq dri kecil jga hnya sama bapak. apa2 bapak..
Amaliah 🌹
Luar biasa
Oi Min
dah hamil ini Mutia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!