Istri Pilihan Aki

"Hamil anak elu lah, anj*ng!!!" Jawab Fabian yang lalu menarik kerah baju adik iparnya dan mendorongnya ke sofa yang ada di ruangan itu, tak ada perlawanan dari Guntur. "Elu pikir ade gue cewek apaan?" Fabian begitu emosi mendengar jawaban dari Guntur.

Begitu pun semua orang yang ada di situ, mereka juga ingin tau alasan kenapa Guntur bertanya seperti itu?

"Bu,,bu,,bukan itu maksud gue Bi. Soalnya…" Guntur menggantung jawabannya, dia bingung harus menjawab apa.

"Soalnya apa?" Tanya Bian lagi, dan masih mencengkram kerah baju Guntur. "Jangan bilang kalo selama ini elu belum pernah nyentuh adek gue?" Tanya Bian lagi, kini suaranya sedikit melemah. Tak ada jawaban ataupun perlawanan dari Guntur, ia hanya menundukkan wajahnya. "Jadi bener, elu belum pernah nyentuh dia?" Lanjut Bian menarik kesimpulan dari ekspresi yang Guntur tunjukan. Lalu menghempaskan tubuh Guntur ke sofa. "Segitu ga sukanya lu sama adek gue? Hah? Jawab!!!" Kini suaranya kembali meninggi karena kesal, sebab Guntur hanya diam saja.

"Ga juga kok Kak, buktinya tiap malem dia nyiumin aku bibir aku. Mana ada orang yang nggak suka nyiumin dan melukin aku tiap malam waktu aku tidur." Jawab Zee yang baru bangun dari tidurnya.

Jederrrrr…

Mendengar jawaban Zee, Guntur seperti tersambar petir (hihihi,,, Guntur kesamber Guntur). Tubuhnya tiba-tiba saja menjadi seperti lunak, kemudian tanpa sadar tubuhnya melorot dari sofa ke lantai. Dia begitu malu karena selama ini Guntur tidak tahu jika istrinya tau kelakuan mesumnya tiap malam.

Terus kenapa Neng diem aja abang ciumin????

Sumpah demi Nobita yang nggak pernah tua, ingin rasanya dia menghilang detik itu juga, berharap Alien menculiknya, atau dibuang ke Segitiga Bermuda pun dia ikhlas.

"Kamu udah bangun sayang?" Tanya Mama Vivi yang duduk di samping ranjangnya.

Zee hanya mengangguk. Kemudian meminta segelas air putih kepada mertuanya. Mereka yang ada di situ langsung menghampiri Zee, kecuali Guntur yang masih duduk di lantai, karena lemas mendengar jawaban polos istrinya itu.

"Lu ikut gue!" Kata Fabian pada Guntur. Ketika dia sudah memastikan jika kondisi adiknya baik-baik saja.

"Kak Bian jangan macem-macem ya sama suami aku!" Zee takut jika kakaknya akan melakukan hal aneh pada suaminya.

"Gue cuma mau ngajarin dia private ngebobol gawang." Kemudian terus berjalan keluar kamar.

Guntur hanya bisa menuruti perintah kakak iparnya, dan mengekorinya dari belakang, dan kini mereka sudah berada di kantin rumah sakit. 

"Makan dulu nih." Kata Bian sambil memberikan semangkuk soto daging dan teh manis hangat. "Gue perhatiin lu belum makan atau minum apa-apa dari tadi sore."

Guntur yang memang merasa lapar langsung menyantap makanan yang ada di hadapannya, tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.

"Dasar b*go, jadi selama 3 bulan ini elu nyiksa diri lu sendiri?" Kata Bian ketika Guntur selesai menghabiskan makanannya.

"Lebih tepatnya adek lu yang nyiksa gue." Jawab Guntur sinis.

"Loh kok bisa?"

"Gimana ga nyiksa kalo tiap malam dia tidur cuma pake kaos gombrang sama celana pendek doang, mana ga pake BH. Ganti baju dimana aja, pernah suatu malam dia tiba-tiba minta dikerokin. Dengan santainya dia pamer punggung indahnya di depan mata kepala gue, rasanya gue pengen banget nyakar punggungnya saat itu juga! Gue tegang tiap malam bro, tapi ga bisa ngapa-ngapain, cuma bisa nelen ludah. Palingan kalo lagi on, gue cuma lari di track mil ato push up ratusan kali" Jawab  Guntur sehingga membuat Fabian tertawa terbahak-bahak. Dia tertawa sambil membayangkan apa yang Guntur rasakan selama ini.

"Terus mau sampai kapan kalian begini terus?"

"Gue sih pengennya secepatnya lah gue lepas perjaka gue, kasian si Otong blingsatan mulu tiap malam liat paha mulus."

"Terus kenapa lu ga nyerang-nyerang?"

"Gimana mau nyerang orang tiap gue ngegodain dia buat bikin temen Quinny langsung aja dia masang mode siaga satu, sambil bilang 'mesum'. Ciuman aja baru  satu bulan terakhir, itu juga gue alasannya ngajarin dia private ciuman, pas udah panas-panasnya dia dengan santainya ngelepasin ciuman kita sambil bilang 'udah dulu ah belajar ciumannya, aku ga bisa napas' terus nyelonong gitu aja ninggalin gue. Otomatis gue cuma bisa guling-guling di karpet. Siapa yang lebih tersiksa menurut lu?" Tanya Guntur pada kakak iparnya yang semakin terbahak-bahak ketika mendengar cerita adik iparnya yang bod*h itu.

Ting…

Terdengar suara notifikasi dari HP Guntur. "Kak kamu dimana? Kesini temenin aku, Mama sama yang lainnya mau pada pulang." Sebuah chat dari Zee.

"Mama sama yang lain mau pulang, gue balik dulu ke kamar Zee." Kata Guntur sambil beranjak dari kursi.

"Tunggu gue ikut." Kata Bian.