Dinda Khoirunisa adalah gadis sederhana dan hidup di Panti Asuhan. Keberuntungan berpihak padanya. Atasan ditempatnya bekerja mengangkatnya menjadi adik angkatnya. Hingga nasib mempertemukan Dinda dengan Kades setempat.
" Kalau gitu kamu juga bisa panggil saya Dimas saja ya... Biar lebih akrab... " ucap Dimas.
" Kalau saya manggil Anda dengan nama saja kayaknya kesannya kurang sopan... Saya panggil Mas Dimas saja gimana...? Oya kenapa Bapak... Maksud saya kenapa Mas malam-malam berhenti dipinggir jalan seperti ini...." ucap Dinda.
Akankah Dinda bisa membuat hati sang Kepala Desa menjadi hangat..?
Akankah cinta Sang Kades berlabuh kepada Dinda..?
Yuk simak kisahnya... Dan jangan lupa minta dukungannya ya... Terimakasih..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kisworowati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
" Tuch kan Mas... udah nonggol...Baru saja Dinda bilangin..." bisik Dinda lagi.
" Sudah biarin saja... Anggap saja omongannya Om Rio bener..." bisik Galuh santai.
" Ada dech Om... Mau tahu banget ya... Gimana serasi nggak kita Om...?" ucap Galuh sengaja mengerjai Om Rio.
" Kalian sangat serasi... Selamat ya... Jangan lupa traktirannya... " ucap Om Rio cengengesan.
" Oke... Kalau gitu kami permisi dulu Om...bye...?" ucap Galuh seraya pergi meninggalkan Om Rio.
" Mas ini bisa saja... " ucap Dinda seraya mencubit tangan kakaknya.
" Aauuuww... Sakit Dek... Kamu jahat banget sama Mas... Pakai nyubit segala..." rajuk Galuh pada adeknya.
" Biarin... Wheeekkk... Kalau gitu Dinda ke ruangan kerja dulu ya Mas... " pamit Dinda pada kakaknya.
" Oke... Selamat bekerja Dek... Bye..." ucap Galuh seraya melambaikan tangannya.
Kini Dinda kembali mengerjakan pekerjaannya yang tertunda. Sedangkan Galuh segera menghubungi Pak Kades yang meminta untuk dibelikan barang yang dimintanya tadi. Galuh pun mulai menelponnya. Selesai menelpon Galuh kembali bekerja. Galuh pun menelpon Dinda untuk masuk keruangannya.
" Halo... Selamat sore... Dengan Dinda ada yang bisa saya bantu..." ucap Dinda ramah.
" Sore... Dek... Keruangan Mas ya... Tapi sebelumnya bereskan dulu pekerjaanmu... Kamu langsung bawa barangmu ke ruang Mas... Kamu bantu Mas membuat proposal ya...?" ucap Galuh serius.
" Iya Mas... Segera Dinda kesana... Dinda tutup ya telponnya..." ucap Dinda seraya menutup telponnya.
" Oke Dek.. Mas tunggu..." ucap Galuh seraya meletakkan gagang telponnya.
Kini Dinda beberes ruang kerjanya. Memastikan kalo sudah tidak ada barang yang tertinggal. Dirasa cukup Dinda langsung menuju ruang kakaknya. Sesampainya disana Dinda langsung mengetuk pintu dan segera masuk.
" Sore Mas.. Dinda masuk ya..." ucap Dinda seraya menutup pintunya.
" Iya Dek... Sini duduk disamping Mas... Barang kamu diletakkan di kursi situ..." ucap Galuh seraya menunjuk kearah kursi yang dimaksud.
" Ok mas... Mas lagi ngerjain apa sich... Tumben perlu bantuan Dinda...?" tanya Dinda penasaran.
" Ini lho Dek... Mas mau buat proposal untuk mengadakan kegiatan festival amal untuk diberikan ke Panti Asuhan Ibu Ning dengan memamerkan berbagai mobil yang telah dimodifikasi... Kamu bisa bantu Mas kan Dek...?" ucap Galuh seraya menoleh kearah adeknya.
" Iya Mas... Dinda bantu... Mas melakukan ini semua untuk Panti Asuhan Ibu... Terimakasih ya Mas..." ucap Dinda seraya merangkul bahu kakaknya lembut.
" Sama-sama Dek.. Kita bantu bersama ya... Mudah-mudahan usaha kita membuahkan hasil yang sempurna... Dan setelah selesai membuat proposal nanti kamu serahkan ke Mas ya... Biar Mas cek dulu sebelum diserahkan di kelurahan..." ucap Galuh seraya mengacak rambut Dinda.
" Mangnya mau diserahkan di kelurahan mana Mas..?" tanya Dinda lagi.
" Kelurahan daerah kamu Dek... Sekarang kamu kerjakan dulu ya di kursi kerjanya Mas... Mas istirahat sebentar di sofa.. Ini bahannya ya Dek..." ucap Galuh tersenyum.
" Oke Mas... Dinda pindah duduk di kursi kebesaran Mas ya... Hehehe..." ucap Dinda cengengesan.
" Iya adekku sayang... Ntar kalo teman Mas datang.. Tolong kamu bangunin Mas ya... ? Mas mau tidur sebentar..." ucap Galuh seraya merebahkan dirinya ke sofa.
" Siap Mas..." ucap Dinda seraya fokus mengetik proposal.
Kini Galuh telah terlelap dalam tidurnya. Sedangkan Dinda telah fokus dengan pekerjaannya. Satu jam berlalu. Pintu ruangan Pak Galuh ada yang mengetuknya. Dinda pun segera menjawabnya. Kini pintunya sudah terbuka masuklah seorang pria dan tak lupa dirinya langsung menutup kembali pintunya.
Pak kades kalah ro dinda...
🤦🤦
🤔🤔🤔