" Apa maksud dari keluarga mu bicara seperti itu mas? Apakah aku kalian anggap orang asing selama ini? Apa bakti ku pada suami serta keluarga ini tidak berarti apa apa?" Ria berkata dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.
Selama ini ia hanya dianggap orang asing oleh keluarga suami nya sendiri padahal dia lah yang selalu ada untuk suaminya ketika sedang terpuruk bahkan dia rela menjadi tulang punggung mencari rezeki demi sesuap nasi karena suami yang dicintainya di PHK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maharanii Bahar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
POV WINDA
Nama ku Winda lestari aku anak seorang pembisnis yang lumayan hebat walau masih di tahap tengah, hidup dengan bergelimang harta tak pernah kekurangan sedikit pun, mas Riyan cinta pertama ku semasa sekolah menengah atas, kami putus karna mungkin masih remaja yang mempunyai sifat egois dan hanya cinta monyet.
Sewaktu masih sekolah mas Riyan termasuk pria tertampan disekolah dan banyak diminati siswa perempuan, tapi takdir berpihak pada ku kala itu karna aku yang dipilih nya untuk menjadi kekasih nya.
~flashback on
"Win". Panggilnya saat di kantin sekolah
"Eh kak kenapa?" . Ujar ku memang semasa sekolah aku memanggil nya dengan panggilan kakak karna dia kakak kelas satu tingkat di atas ku.
"Emm nanti pulang sekolah kamu senggang gak?". Ujar nya
"Senggang sih kak, kenapa?". Ujar ku penasaran tumben sekali dia menanyakan waktu ku.
"Aku mau ajak kamu ke suatu tempat gak lama kok". Ujar nya
"Kemana? Ngapain?". Ujar ku dengan wajah bingung.
"Ada deh nanti pulang sekolah aku tunggu di parkiran ya, jangan sampai gak datang". Ujar nya dan langsung berlalu pergi .
"Dia mau nembak kamu kali". Ujar Laras teman sekelas ku.
"Eh gak mungkin lah sekelas kak Riyan suka sama aku, kan fans nya dia banyak yang lebih cantik". Ujar ku merendah diri karna memang kenyataan nya semasa sekolah aku tidak begitu merawat diri masih banyak yang lebih cantik dari pada aku.
"Kan gak mungkin dia ngajakin kamu pergi berdua ,pasti ada yang mau dia omongin aku yakin dia nembak kamu, kalau yang aku bilang ini bener kamu harus traktir aku seminggu dikantin, karna firasat seorang Laras jarang meleset tau". Ujar Laras yang membuat aku bimbang sebenarnya aku juga menyukai kak Riyan hanya saja melihat fans cewek nya disekolah aku sedikit minder karna lebih cantikan mereka.
"Iya deh kalau emang tebakan kamu benar aku traktir seminggu, tapi kalau salah kamu yang traktir aku gimana deal gak?". Ujar ku
"Ah kamu mah kaya tapi gak mau rugi ,kalau aku salah bisa bisa gak jajan aku untuk nraktirin kamu seminggu". Ujar Laras dengan muncung nya.
"Hahaha aku bercanda, lihat saja nanti apa yang akan dia bilang ke aku". Ujar ku
Tak lama pesanan kami sampai dan kami memakan dengan mengobrol ringan tidak lagi membahas soal ajakan kak Riyan pada ku, selesai makan kami kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran terakhir, tak lama bel masuk berbunyi kami belajar dengan serius walau aku bukan murid yang pintar tapi cukup masuk diotak lah apa yang disampaikan guru, setelah sejam lebih pelajaran selesai dan bel pulang pun berbunyi.
"Win semoga yang aku bilang bener ya". Ujar Laras sembari memasukkan buku pelajaran ke dalam tas.
"Aku sih gak ngarep karna berhaypada manusia itu sakit cuk kalau gak sesuai apa yang kita harepin". Ujar ku .
"Aamiinin aja lah". Ujar Laras dan aku hanya geleng geleng, setelah itu kami keluar kelas dan berpisah diparkiran sekolah, aku mencari keberadaan kak Riyan, ternyata dia di bawah pohon sambil melambaikan tangan nya padaku sempurna nya ciptaan mu ya Allah.
Aku pun langsung menghampiri nya.
"Sudah nunggu lama ya kak?". Ujar ku.
"Belum kok aku juga baru keluar langsung ke sini takut kamu keluar duluan terus nyari aku nya gak ketemu". Ujar Riyan.
"Yaudah ayok nanti keburu sore ,emang nya kita mau kemana kak?". Ujar ku takut nanti aku diapa apain.
"Tenang aja aku cuma mau ajak kamu ke taman sebentar janji gak ngapa ngapain kamu ,jangan berfikiran buruk dulu ya". Ujar nya yang seolah tau isi pikiran ku .
Setelah menaiki motor sport nya kami langsung jalan menuju ke taman yang kak Riyan maksud, dan ternyata ditaman itu sudah dihias sedemikian rupa.
"Ayo turun". Ujar nya.
"Kak ini kita gak salah tempat ,takut nya ini udah disewa orang liat tuh udah di hias".ujar ku.
"Gak salah kok aku emang sengaja hias ini untuk kamu". Ujar nya
"Hah". Ujar ku terkejut.
"Udah ayok kita duduk dulu disana". Ujar nya sembari menarik tangan ku ,hingga aku pun mengikuti langkah nya sampai ke tepian danau yang indah.
"Win aku tau kita tidak terlalu akrab disekolah, tapi percaya lah aku selalu melihat mu dari kejauhan, dan sekarang aku memberanikan diri untuk meminta mu untuk menjadi kekasih ku, apa kamu mau?". Ujar nya dengan menggenggam tangan ku.
"Emm kak". Aku ragu ingin menjawab apa.
"Kamu nolak aku ya? Yaudah gak apa apa emang ini terlalu mendadak". Ujar nya padahal aku belum mengatakan apa pun.
"Ih dengerin dulu, aku juga sebenarnya suka sama kakak cuma aku minder karna fans kakak kan lebih cantik dari pada aku". Ujar ku akhir nya mengutarakan isi hati ku yang sebenarnya.
"Apa ? Jadi selama ini cinta ku tidak bertepuk sebelah tangan, harusnya dari dulu aku ungkapin perasaan ini sama kamu". Ujar nya dengan senang.
"Jadi sekarang kita pacaran ya kak?". Ujar ku malu ,wajah ku sudah memerah karna menahan malu .
"Iya selama nya kita akan bersama sampai kakek nenek, itu janji ku terima kasih sudah menerima ku". Ujar nya kala itu.
~flasback off
Hingga akhir nya kami putus karna selalu berselisih pendapat kadang hal sepele pun membuat kami bertengkar, sebetulnya aku sama sekali tidak bisa melupakan nya apa lagi saat tau dia sudah menikah dengan seorang gadis hati ku begitu sakit , tapi aku coba untuk mengikhlaskan apa yang terjadi mungkin memang jodoh kami sampai disini saja, hingga perlahan perasaan ku mulai hilang tapi takdir mempertemukan kami kembali di tempat kerja yang sama, walau aku dari keluarga kaya aku tetap bekerja di perusahaan lain supaya bisa tau bagaimana dunia kerja dari bawah.
Semakin hari kedekatan kami semakin rapat dan saat itu pula aku tahu bahwa hubungannya dengan istrinya sudah tidak baik mungkin karna kehadiran ku mas Riyan menjadi lebih mencintai ku ketimbang istrinya, karna aku juga masih menyimpan perasaan padanya aku tidak masalah dijadikan istri kedua walaupun aku ingin menjadi satu satunya . Dan tidak ku sangka keluarga nya bahkan sangat menyukai ku ,eh lebih tepatnya menyukai uang ku aku sadar mereka gila harta tapi tidak apa apa setelah aku mendapatkan mas Riyan maka akan aku kuasai semuanya.
Orang tua ku tidak setuju dengan keputusan ku untuk kembali pada Riyan hingga perusahaan keluarga ku terancam bangkrut, Riyan pun dipecat tapi karna rasa sayang ku dan apa yang sudah kami lakukan selama ini membuat aku tidak ingin melepaskan nya, apalagi sekarang aku hamil sebenarnya aku tidak tahu ini anak siapa karna aku juga sering bermain dengan pria lain di club.
Tapi karna aku ingin Riyan menjadi milik ku ,aku bilang saja ini anak nya toh kami juga sering melakukan nya dan aku yakin ini adalah anak nya , dan mereka pun datang kerumah untuk melamarku secara resmi tapi respon papa diluar dugaan karna memang dia tidak menyukai Riyan.
"Apa benar kamu yang menghamili anak ku". Ujar papa .