Zahwa adalah seorang gadis soleha yang cantik dan juga baik hati, rela menerima perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya kepada anak temannya pak Gunawan Wijaya demi membalas budi kepada temannya itu, karna dulu disaat mereka kesusahan ekonomi pak Gunawan lah yang telah bembatu memberikan modal kepada ayahnya.
Anton Wijaya adalah pria yang memiliki wajah tampan dengan tubuh yang perfek, ditambah lagi dengan kekayaan keluarganya yang sudah pasti jatuh kepadanya sebagai anak laki laki membuat setiap wanita terpesona dan ingin menjadi kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Zamartha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Zahwa kembali berkerja di toko membuat kue yang masih dengan seribu pertanyaan di kepalanya, kenapa suaminya nampak begitu mesra dengan prempuan itu, tapi dengan segera dia membuang jauh jauh fikirannya itu karna ada tugas yang lebih penting baginya yang belum dia selesaikan.
Disebuah restoran mahal, Anton memesan ruangan Vip agar dia bisa ngobrol dengan nyaman bersama Sarah, seorang pelayan menyerahkan buku menu dan setelah mereka memesan makanan palayan itupun pergi.
"Sayang maaf atas semuanya, aku tidak bermaksud meninggalkan mu, aku pergi karna papa berniat menjodohkan ku dengan anak rekan bisnisnya." Sarah berbicara mencoba menjelaskan semuanya dengan Anton.
Anton pun menarik dan menggenggam tangan Sarah yang berada di atas meja.
"Aku sudah tau itu, aku berusaha mencari tahu tentang keberadaanmu, tpi aku hanya mendapatkan sedikit informasi tentang mu dari seorang pembantu yang berkerja dirumahmu."
"Seharusnya aku lah yang meminta maaf kepadamu, karna aku yang sudah menghianatimu, dan menikah dengan prempuan jodohan papa." ucap Anton sambil sedikit tertunduk.
"Hmmm aku juga sudah tau tentang perjodohan mu itu, kalau aku tidak pergi mungkin perjodohan mu tidak akan terjadi, sekali lagi maafkan aku." ucap sarah menyesal.
Obrolan mereka terhenti saat pesanan mereka datang, dan mereke bardua segera melahap makanan yang sudah tersusun rapi.
"Apa rencana mu sekarang sayang." Anton kembali bertanya kepada Sarah disela sela makannya.
"Aku ingin membuka kembali Butik ku, sayang rasanya kalau keahlian mendesain ku tidak aku gunakan." ucapnya sambil tersenyum.
"Baiklah aku akan membantu mu." ucap Anton.
"Trima kasih." ucap sarah sambil tersenyum senang.
Akhirnya Zahwa dan karyawannya sudah menyelesaikan pembuatan kue kue itu dan segera membungkus semuanya, Meraka pun berbagi tugas, Zahwa dan satu orang karyawannya menghantar kue ke beberapa panti asuhan, sedangkan Lina dan tiga temannya turun kejalan jalan untuk membagi bagikan kue tersebut ke pada para pemulung dan juga pengamen, dan sebelumnya Zahwa juga menyiapkan cukup banyak amplop berisi uang yang juga akan dibagi bagikan bersamaan dengan kotak kue itu.
Setelah makan Anton kembali kekantornya, Sarah pun sudah pergi dengan mobilnya yang masih terparkir meninggalkan Anton , Anton dihampiri oleh security yang berjaga dan memberi tahu tentang kiriman kue.
"Selamat siang pak, maaf pak tadi ada kiriman kue untuk para karyawan didalam." Ucap security itu.
"Dari siapa.?" Tanya Anton kembali.
"Yang mengharapkan nona Zahwa, dan dia bilang itu kiriman dari nyonya besar." Ucapnya tegas.
"Zahwa? Apa dia menanyakan ku." Anton terkejut dengan nama yang menghantar kue kue itu.
"Tidak tuan, sepertinya dia sudah tau kalau tuan keluar, karna dia tiba saat tuan akan keluar bersama nona yang tadi." ucap security itu menjelaskan.
Anton lalu pergi meninggalkan security itu, berjalan masuk menuju ruangannya dengan semua pikirannya.
Apa Zahwa melihatku tadi, baguslah kalau dia melihat karna memang tidak ada yang perlu aku sembunyikan darinya, aku akan memberitahunya nanti tentang Sarah. Fikir Anton dengan terus berjalan sampai tiba di ruangannya.
Zahwa dan semua karyawan sudah kembali berkumpul ditoko, mereka senang bisa menyelesaikan semua pekerjaan mereka tepat waktu dan tanpa hambatan apapun. Zahwa pun ikut duduk bersama yang lain, iya nampak mengeluarkan sejumlah amplop dari dalam tasnya dan meletakkannya ke atas meja, semua karyawan nampak penasaran dengan isi amplop tersebut.
"Apa itu mbak." ucap Lina bertanya karna dia juga penasaran dengan isi amplop tersebut.
"Ini ada sedikit uang untuk kalian, mama mertua ku meminta untuk membagikan ini kepada kalian, anggap saja ini sebagai bonus karna kalian sudah membantuku membuat banyak sekali kue untuk ulang tahun suamiku hari ini." Ucap Zahwa sambil tersenyum.
"Waaahhh.. Alhamdulillah trima kasih ya mbak." ucap semua karyawan.
"Sampaikan juga ucapan trima kasih kami kepada mertua mbak ya." ucap Lina mewakili semua temannya yang lain.
"Iya, insya allah akan mbak sampaikan." ucap Zahwa sambil tersenyum dan mengelus pelan bahu Lina.