NovelToon NovelToon
Dendam Keturunan Pendekar

Dendam Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Action / Balas Dendam
Popularitas:695
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Wira adalah anak kecil berusia sebelas tahun yang kehilangan segalanya, keluarga kecilnya di bantai oleh seseorang hanya karena penghianatan yang di lakukan oleh ayahnya.

dalam pembantaian itu hanya Wira yang berhasil selamat karena tubuhnya di lempar ibunya ke jurang yang berada di hutan alas Roban, siapa sangka di saat yang bersamaan di hutan tersebut sedang terjadi perebutan artefak peninggalan Pendekar Kuat zaman dahulu bernama Wira Gendeng.

bagaimana kisah wira selanjutnya? akankah dia mampu membalaskan kematian keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wira Beranjak Dewasa

Sementara itu di dalam alas Roban terlihat seorang anak laki laki kecil berusia sekitar sebelas tahun berdiri berharap hadapan dengan seorang nenek tua.

Mereka berdua tidak lain tidak bukan adalah Wira dan Nenek Saroh, nenek Saroh terlihat menghela nafas panjang kemudian berucap, "akhirnya Ratih kembali ke keluarganya... dengan begini kita bisa memulai latihan kita, Wira." Ucap Nenek Saroh.

Wira menganggukan kepalanya dengan mantap, dia menarik nafas dalam dan berucap, "aku sudah siapa menerima semua latihan itu mak."

Nenek Saroh menganggukan kepalanya, "aku akan menurunkan semua Ajian yang aku miliki kepadamu Wira, namun kamu harus ingat di atas langit masih ada langit masih ada orang lain yang lebih kuat di bandingkan dirimu, selain itu kamu jangan sampai di kendalikan oleh kekuatanmu itu sendiri jangan sampai kamu meniru jejak pendahulumu yang mati karena tidak bisa mengontrol kekuatannya sebab terlalu banyak dendam di dalam hatinya.

Mamak sarankan kepadamu untuk memegang prinsip pendekar zaman dahulu yaitu jadilah pendekar yang baik dan gunakan kekuatanmu untuk melindungi orang yang lemah." Ucap Nenek Saroh.

Wira kembali menganggukan kepalanya, "tentu saja Mak, aku akan mencoba untuk tidak terlalu banyak menyimpan dendam, aku hanya menyimpan dendam kepada orang yang telah membantu keluargaku, selebihnya aku akan mencoba ikhlas sama seperti Lastri." Ucap Wira dengan ekspresi serius, ya Wira sudah melupakan dendamya dengan Lastri.

Wira kini sudah tahu kekurangan lain dari mustika hitam, apabila Wira terlalu dalam menyimpan dendam kekuatan dari Mustika hitam secara perlahan akan menguasai diri Wira dan menggerogoti tubuh Wira hingga akhirnya Wira mati, hal seperti itulah yang terjadi pada pendahulu Wira yaitu Wira Gendeng.

Walaupun Pendekar Wira Gendeng adalah pendekar yang hebat namun ia terlalu banyak menyimpan dendam uang membuat ia mati karena musiknya sendiri.

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat, benar benar sangat cepat, hari demi hari berlalu bulan demi bulan berlalu, tahun demi tahun pun berlalu.

Tidak di sangka sembilan tahun berlalu sejak hari di mana latihan Wira di Alas Roban bersama dengan nenek Saroh.

Bisa di bilang latihan Wira sangat berat, ia harus memindahkan batu dari satu tempat ke tempat lainnya yang sangat jauh tujuannya adalah untuk memperkuat ketahanan fisiknya.

Hingga akhirnya Wira mewarisi beberapa Ajian yang di miliki oleh Nenek Saroh, nenek Saroh juga mengajari Wira beberapa Ajian milik Wira Gendeng, yang nenek Saroh pelajari dari kitab milik Nyai Anggar.

Di kitab itu terdapat beberapa Ajian yang di tulis oleh Wira Gendeng secara langsung, namun hanya beberapa saja.

Wus...

Wus...

Wus...

Terlihat seorang pemuda berusia 20 tahun dengan rambut gondrong terlihat berlarian di udara, dia saat ini tengah menggunakan Ajian Ngambah Dirgantoro sebuah Ajian yang membuat penggunanya bisa melayang di udara dan terbang berlarian di udara.

Pemuda itu terus berlarian di udara memasuki hutan alas Roban lebih dalam lagi.

Hap!

Hingga akhirnya Wira mendarat tepat di atas bukit kecil yang berada di kedalaman alas Roban.

Wira duduk di atas batu besar atas bukit itu sembari menatap dalam pemandangan hutan di depannya, indahnya pemandangan hutan, kicauan burung yang saling bersahutan hingga suara angin yang menerpa daun tidak bisa membuat hati Wira tenang pada saat ini.

Setelah menatap pemandangan hutan di depannya Wira mengeluarkan cincin perak dari balik sakunya, ia memandangi cincin perak itu sambil merenung.

Saat ini Wira tengah memikirkan Ratih, sedang apa dia? Dan mengapa sejak hari itu Ratih tidak pernah lagi berkunjung ke desanya.

Wira menarik nafas dalam dalam kemudian berucap, "Apakah janjimu saat itu hanyalah main main saja, Ratih?" Tanya Wira dalam hatinya ketika mengingat janji Ratih 9 tahun yang lalu.

Wira tidak menyalahkan keadaan, ia juga tidak menyalahkan Ratih karena Ratih tidak pernah kembali hadir di hidupnya, satu satunya hal yang saat ini Wira salahkan adalah dirinya sendiri.

Mengapa Wira menyalahkan dirinya sendiri? Karena ia terlambat menyadari bahwa dia juga mencintai Ratih, selama ia bermain dengan Ratih memang Wira tidak timbul perasaan suka apapun karena dirinya saat itu masih kecil, namun entah mengapa ketika dia beranjak dewasa tiba tiba perasaan aneh muncul di dalam hati Wira.

Awalnya ketika kehadiran ratih wira sedikit risih karena Ratih selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, sehingga ia tidak bisa berlatih bersama nenek Saroh.

Siapa sangka kini keadaan benar benar terbalik. Pada saat ini Wira benar benar merindukan Ratih, merindukan senyuman manis Ratih, merindukan omelan Ratih yang seperti burung murai, bahkan merindukan setiap waktu yang ia habiskan bersama Ratih yaitu berpetualang kesana kemari.

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat, setelah malam hari telah tiba, pada saat ini terlihat Wira berjalan menyusuri jalanan Desa Durenombo ia hendak kembali pulang ke rumahnya.

Di sepanjang perjalanan Wira berjalan dengan tatapan kosong seolah tidak ada tujuan di dalam hidupnya.

Siapa sangka ketika Wira batu saja sampai dan memasuki rumahnya suara serak terdengar dari dalam kamar nenek Saroh, "Wira, Le cepat kesini." Panggil nenek saroh.

Sontak Wira masuk ke dalam kamar nenek Saroh, Wira melihat kondisi nenek saroh masih sama yaitu hanya bisa terbaring di ranjang karena nenek saroh mengalami kelumpuhan, terlihat Nenek saroh sudah sangat sempuh.

Nenek Saroh menggerakan tangannya dengan susah payah mencoba memberikan kode kepada Wira untuk duduk di ranjang.

Wira tahu kode tersebut ia langsung duduk di tepi ranjang, Wira memandangi wajah nenek Saroh entah mengapa Wira merasakan perasaan tidak enak ketika memandangi wajah nenek Saroh.

"Emm... ada apa mak?" Tanya Wira.

Nenek Saroh memegang tangan Wira, ia kemudian berucap, "setelah mamak udah ngga ada--"

Siapa sangka belum sempat nenek Saroh menyelesaikan kalimatnya Wira langsung menyela, "Tidak, mak tidak! Mamak ngga boleh ngomong gitu, Wira belum siap kehilangan mamak, lebih baik wira yang mati terlebih dahulu sebelum mamak..." Ucap Wira.

Nenek Saroh tersenyum penuh arti, "masih ada banyak sekali tanggung jawab yang harus kamu selesaikan Wira, salah satunya adalah melengkapi ketiga mustika di kalung kencono Sukmo, selain itu masih ada banyak sekali tugas yang belum di selesaikan Wira Gendeng... dan kamu sebagai penerusnya harus bisa menyelesaikannya." Ucap Nenek Saroh.

"Hah? Tugas nek? Memangnya tugas apa yang di tanggung leluhurku?" Tanya Wira dengan ekspresi bingung memang baru kali ini nenek Saroh mengatakan hal ini.

"Kamu akan mengetahuinya sendiri suara saat nanti, Le. Mamak juga ada satu permintaan sama kamu Le, anggap ini permintaan terakhir mamak.." Ucap Nenek Saroh.

Tangan wira terlihat bergetar tremor, ketika melihat rona wajah nenek Saroh semakin menghilang, "a.. apa permintaan mamak? Wira pasti akan menurutinya..."

"Mamak mau kamu mencari dan melindungi cucu mamak yang bernama Kinanti, dia saat mungkin seusia denganmu setahu mamak pada saat itu dia di bawa oleh menantu mamak yang bernama Herman ke Jawa Timur... Mamak harap kamu mau menjaga Kinanti dan.... kalau kamu mencintai Kinanti mamak ijinkan kamu menikahinya.." Ucap Nenek Saroh.

1
Tini Nurhenti
ada yg ngompol gk thor 😄😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!