NovelToon NovelToon
Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nur silawati

Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Alina VC Ira

"lho, Pak, Kenapa diturunkan spanduk yang bertuliskan nama ibu? Maksudnya apa ini pak?"Hamidah kaget, melihat dua orang tukang sedang menurunkan, banner yang bertuliskan nama toko kelontong Ibu Hamidah diturunkan.

"Alina ingin merenovasi toko almarhumah ibunya. Mau dibikin besar oleh Alina."jawab Subandi santai. Hamidah senang bukan main mendengar tokoh tersebut akan direnovasi dan diperluas.Ia kira toko akan diperluas dan diperbesar dan Alina berikan kepadanya untuk dikelola.. seperti ia mengelola tokoh almarhumah Halimah.

Toko Kelontong Halimah,bukan diberikan kepada Hamidah lebih tepatnya di diambil alih oleh  Hamidah karena Ia menikah dengan Subandi. dan Hamidah mengelola toko kelontong tersebut hingga bangkrut.. isi toko habis tak tersisa dan uangnya entah ke mana.

"Kenapa mengukurnya sampai ke kamar Ira?"tanya Hamidah lagi, Subandi mengangkat kedua bahunya. Ia enggan Menjawab pertanyaan Hamidah.

"Suka-suka Alina ini rumah dia, kita di sini menumpang  dengan Alina!"jawab Subandi kesal.

Alina akan mengisi toko dengan segala kebutuhan rumah tangga kan pak? Dan ibu yang akan mengelola toko tersebut.Seperti ibu mengelola toko Halimah... Hitung-hitung itu nafkahnya bapak ke ibu.Selama ini,Bapak  tidak bekerja dan tidak memberi Ibu nafkah."Subandi menatap nyalang Hamidah. Ingin sekali  ia robek mulutnya lemesnya supaya tidak sembarangan bicara.

"Aku bisa saja bekerja, tapikan otak mu eror setiap Saya ingin bekerja kamu selalu menggangu saya kerja, suka menyusul  ke tempat kerja dan bikin ulah disana sehingga saya dipecat dan Akhirnya anakku yang pengambil alih tugasku membiayai semua kebutuhan rumah tangga ini, termasuk membiayai kuliah anak mu yang tidak tahu diri itu!"sarkas Subandi.

Hamidah diam ia Tidak berani berkata apa-apa lagi. Karena apa yang dikatakan Subandi benar adanya.. Jika ia selalu melarang Subandi untuk bekerja.Ia khawatir Subandi akan berpaling ke wanita lain..Ira yang tiba-tiba datang dengan napas ngosan-ngosan. Dengan muka  panik sekali.. wanita yang sedang hamil muda itu sangat tergesa-gesa sampai di rumah ibunya.

Ira  kaget ketika sampai di depan rumah ibunya.. Ada beberapa tukang yang sedang mengukur rumah tersebut. Ira senyum sumringah..

"Akhirnya dijual juga ini rumah, Untung gue kesini kalau tidak huuuh..Bisa terlewatikan jatah gue." gumam Ira

"Bu... Ibu Alhamdulillah akhirnya dijual juga ini rumah Bu? Jangan lupa jatah aku ya Bu aku mau beli rumah baru."ucap Ira, Hamidah mengernyitkan keningnya. Menatap putrinya penuh tanda tanya..

Ira mengira tukang tukang itu adalah pembeli rumah Alina..

"Itu Tukang , mau merenovasi warung. Bukan pembeli rumah, lagian siapa yang mau jual rumah? Kamu dari mana kok ngos-ngosan seperti itu?"Hamidah menatap putrinya itu penuh dengan selidik. Ia seperti mencium sesuatu yang tidak enak.

"Oh... kirain mau dijual rumah besar ini?sudah senang saja aku dapat jatah, Ira dari rumah mertuaku .Ira mau minta BPKB motor Beat yang biasa Ira pakai setiap hari berangkat kuliah Bu BPKB motor itu Alina yang simpan,Alina kemana Bu?"Ira tidak tidak menggubris  tukang-tukang itu lagi,ia sudah tidak perduli lagi .yang Ira butuhkan BPKB motor.

Andaikan Ira tahu, kalau tukang-tukang itu akan menghancurkan kamarnya dan akan dijadikan minimarket oleh Alina.Mungkin, sekarang Ira sudah bikin huru-hara..

"Belum pulang dari kemarin.. Entahlah kata Bapak sih dia menginap di rumah temannya.. tapi Ibu nggak tahu temannya yang mana? bodo amat sih mau pulang atau tidak bukan anak Ibu ini.. bahkan mau jungkir balik pun Ibu tidak perduli."Ira tersenyum senang ibunya tidak mempedulikan Alina..

"Alina ternyata bisa MC Bu??Ibu tidak nonton televisi? kemarin Alina masuk televisi swasta bangke banget tuh anak.. bisa-bisanya dia Jadi MC di acara pernikahan anak konglomerat."ucap Ira berapi-api..

Pak Subandi tidak kaget mendengar ucapan istrinya dan anak tirinya itu. Ia sudah menonton langsung anaknya dengan piawai memandu acara resepsi  pernikahan putri pengusaha kaya raya tersebut.

"Banyak dong duit Alina Bu? gaji dari ia bekerja  ditambah lagi hasil dia jadi reseller di agen-agen Pakaian dan nge-MC. Sementara aku tidak punya uang,aku kesini mau minta BPKB motor  untuk aku gadaikan Bu."ucap Ira. Hamidah menatap Ira, dengan tatapan bingung dan kasihan, bagaimana tidak bingung baru menikah sudah banyak hutang.

Selang beberapa menit Alina pulang dari Kota.Tapi ia  tidak membawa sepeda motor Lina pulang menggunakan taksi online..

Seketika Ira meradang melihat Alina pulang membawa paper bag  yang bertuliskan nama brand produk tenama.

"Habisnya j***** dari mana lu? 24 jam nggak pulang-pulang.. sepertinya lu sakit hati banget tidak jadi dinikahi sama Mas Ardi? sampai lu nekat nyari pelampiasan diluar sana.."Alina yang memang sedang lelah dan kondisi tubuhnya kurang sehat.. ditambah  ia mendengar perkataan kakak sepupunya Ira yang sangat kurang ajar. Darah Alina mendidih ia emosi menatap Ira.

Plak plak plak...

"Jaga  ucapan lu !! pendidikan sarjana tapi mulutnya tidak disekolahkan gue bukan lu yang murahan. Dinikahi laki-laki karena  sudah hamil? tidak punya modal buat menikah akhirnya menipu gue... Alhamdulillah sekali gue dikelilingi orang-orang baik sehingga uang DP wedding gue bisa balik."ucap Lina, mata Ira melotot mendengar ucapan Lena jika uang wedding sudah kembali.

" dengan baik-baik Kaka tiri,gue bukan wanita murahan, Alhamdulillah dari ujung kaki sampai ujung rambut gue masih suci belum di sentuh oleh laki-laki!! Sekali lagi lu ngomong kurang ajar. gue sobek mulut lu Manusia tidak tahu diri dasar tukang tipu, mulut busuk ..Mau ngapain lu ke rumah gue?"Subandi ikutan meradang mendengar perkataan Ira yang selalu meremehkan Alina.

"Awwwww.. sakit goblok!"teriak Ira sengit. Alina yang sudah kalap menampar kembali mulut busuk dan menjambak rambutnya Ira. dia sudah tidak perduli dengan Ira dengan kondisi Ira yang sedang hamil.

"Aduh sakitttt lepas Lina . Ira tidak berani mengeluarkan kata-kata kasar lagi.Melihat  lina sangat marah..Ira menyesal telah mengeluarkan kata-kata hinaan. Harapan untuk mendapatkan BPKB motor punah lah sudah.

"Mau ngomong apa lagi??  Hayo ngomong biar gue bikin viral.. Supaya masyarakat Indonesia bisa melihat , khususnya kampus tempat lu kuliah biar tahu dosen dan teman - teman kuliah lu kalau lu punya mulut busuk.." Lina  masih menjambak rambut Ira ia belum ada keinginan untuk melepaskannya sedikitpun walaupun di tangannya sudah banyak rontokan rambut Ira.

"Alina jangan seperti itu. Lepaskan rambut Mbak mu kasihan dia kesakitan, kamu tidak melihat Ira sedang hamil??tega-teganya kamu menarik rambutnya seperti itu?" teriak Hamidah.

"Terus mulut anak mu kurang ajar menghina anak ku, menuduh yang tidak-tidak dimaklumi dan dibiarkan saja tidak ada tindakan? Anak mu tidak tau diri Hamidah. lakukan saja Alina yang menurut kamu benar.. balas rasa sakit mu, bapak yang akan bertanggung jawab kalau perempuan itu mati."sahut Subandi, Hamidah semakin panik melihat Subandi sudah ikut campur membela Alina. Biasanya jika Ira dan Alina ribut. Subandi hanya diam saja tidak melakukan apa-apa sehingga Hamidah dan Ira merasa di atas angin bisa melakukan sesuatu sesuka hati mereka terhadap Lina.

Tapi tidak dengan hari ini,  Subandi bersuara dan akan pasang badan untuk membela harga diri putrinya..Semua itu membuat Hamidah ketakutan.

"Ira Minta maaf dengan Alina. Kamu sudah keterlaluan bicaranya, kurang ajar sekali mulut mu bikin malu ibu saja!"ucap Hamidah, penuh dengan kekesalan.. Ia tidak mau Subandi marah besar dan akhirnya menceraikan dirinya, Hamidah tidak mau itu terjadi.

Alina yang mendengar ucapan ibu tirinya itu memarahi  Ira..Ia tersenyum sinis menatap Hamidah.. Alina tahu HAmidah sedang bersandiwara.

Ditatap oleh Alina penuh dengan kebencian  membuat perasaan Hamidah tidak nyaman.

"Aku tidak mau minta maaf dengan perempuan ini. Akan ku laporkan dia ke kantor polisi. Dengan kasus penganiayaan."Ucap Ira sengit.

"Lu  pandai menilai orang.. Tapi tidak pandai menilai diri lu sendiri.. jual diri itu pekerjaan lu.gue wanita terhormat tidak akan disentuh sedikitpun oleh laki-laki yang bukan muhrim gue. Kehilangan uang tidak masalah asal jangan harga diri gue. Tidak seperti lu dinikahi setelah bunting.Ngaca sebelum bicara  paham."ucap Alina. lalu, ia pergi begitu saja meninggalkan manusia-manusia yang tidak tahu diri itu.  Lina segera masuk ke dalam rumah untuk istirahat.ia ingin merebahkan tubuhnya yang sangat lelah sekali.. dan kurang fit karena pulang dan berangkat kerja diterpa hujan terus.

Di seberang jalan rumah Alina, didalam mobil mewah sepasang mata elang menatap Alina penuh dengan kekaguman dan bangga..

"Nah seperti itu dilawan kalau orang menghina kamu sayang.. jangan diam saja, itu baru calon istrinya Muhammad Evan.."gumam Evan ia sengaja mengikuti Alina sampai di rumahnya. Evan ingin mengantarkan Alina pulang tapi Lina menolak ia  tidak mau jadi bahan pertanyaan dan pembicaraan orang-orang disekitarnya.. Tidak pulang 24 jam eh.. pulang- pulang bawa laki Apa kata dunia?

1
Nur Hafidah
semangat alina buktikan kamu memang bisa dibanggakan
Nur Hafidah
semoga berjodah ya alina sama evan
Nur Hafidah
mundur saja zahra,cari yang lain yang direstui oleh semua keluarganya
Nur Hafidah
Berarati alina orang kaya ding ya,ai arsi matanya sliwer keknya,malah nikahin si ira
Nur Hafidah
semoga berjodoh ya evan
Nur Hafidah
hamidah tidak rahu malu
Sella Rahmantoni
semoga suka dengan ceritanya, dan semoga menjadi inspirasi untuk para pembaca.
Sella Rahmantoni
selamat membaca semoga suka dengan ceritanya🙏
Nur Hafidah
jangan-jangan itu jodoh lina
Sella Rahmantoni: Terima kasih sudah membaca ceritaku kakak
total 1 replies
pEyt
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Sella Rahmantoni: terima kasih sudah membaca kaka
total 1 replies
Anrai Dela Cruz
Buat gak bisa berhenti baca!
Sella Rahmantoni: terima kasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!