NovelToon NovelToon
Farland Isekai

Farland Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Dunia Lain / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:437
Nilai: 5
Nama Author: A Giraldin

Seorang pria bernama Boby Goloberg berusia 25 tahun, mati mengenaskan ditabrak oleh Truck-kun.

Bagaimana nasibnya selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A Giraldin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13.4 V2: Newspaper

Kata-kata itu dan lain sebagainya selama 30 menit lamanya, membuat matanya memerah hebat. Merah marah maksudnya.

Dia tak berkata apa-apa, karena tak tahu harus berkata apa. Jadi, embusan napas adalah pilihannya. “Yahh... terserahlah.”

Ia bangkit dari berbaring tengkurapnya. Saat berdiri, Boby melihat samping kiri-kanan. Penuh bangunan berupa kedai-kedai makanan, tempat penginapan, dan lain sebagainya.

Jarak kurang lebih sekitar 1 km jauhnya terlihat bayang-bayang kastil megah. Tempatnya berdiri juga adalah papan tanda masuk bertuliskan “Selamat datang di Stervet Kingdom.

Lalu, beralih dari situ, Boby yang sudah berdiri tegak langsung lanjut berjalan. Baru saja melangkahkan kakinya tiga langkah, tiba-tiba...

Kukuruyukk...

“Eemm...”

Dengan cepat, ia langsung berdiri di tengah-tengah salah satu kedai makanan. “Martabaknya satu.”

“Siap.”

Seorang pak tua mengasihkan pesanannya. “Terimakasih. Harganya berapa pak?”

“300 yen.”

“Oke.” Boby mengeluarkan uang dari sistem atau Trash-kun, dan ia melanjutkan, “Ini silakan.”

Pak tua pun menerimanya begitu saja. “Baik. Terimakasih...”

“Sama-sama...”

Dalam waktu bersamaan, saat Boby berada di depan membelakanginya, pak tua menundukkan kepalanya. “Datang lagi ya!”

“Oke.” Boby melambaikan tangan kanannya.

Setelah itu, menuju kastil, ia makan terus dengan lahap. Sekarang, setelah beberapa menit berjalan, akhirnya ia berada di pintu depan masuk menuju kastil tempat dewi Misaki dikurung.

Saat berdiri di tengah-tengah, ada tiga pilihan. Menginap di hotel murah yang semalamnya 8.000 yen, meminta izin masuk kastil, dan masuk ke gang agar sampai ke sungai.

Yang mana yang ia pilih?

“Kekeke...” tawa kecilnya. Setelah itu, ia berjalan ke depan atau tempat meminta izin masuk kastil.

“Oke, sekarang waktunya untuk...” matanya melirik ke arah kiri. Tumpukan sampah yang keluar sedikit dari tong sampah. Bawahnya terdapat selimut super kotor.

“Tidur.”

Bukannya meminta izin masuk, tapi malah mau tidur. Yahh... kurang lebih, setelah itu ia tidur dengan nyenyak sekali.

Beberapa orang yang lewat langsung tertawa terbahak-bahak serta berbisik menghinanya.

“Ada pengemis di sini ternyata, hahaha.”

“Fufufu. Orang miskin memang seperti itu nasibnya.”

“Nak, jangan sampai seperti orang itu ya! Nanti hidupmu tak bagus.”

“Oke, siap mama.”

Apakah Boby mendengar itu semua? Mendengarnya, namun... ia memilih mengabaikan mereka. Kenapa? Karena ini malam hari, tentunya hanya tidur saja yang dipikirkannya.

Kurang lebih, setelah berjam-jam, akhirnya pagi pun tiba.

“Eemm...” mengedipkan matanya dua kali. “Sudah pagi ya!” serunya sambil agak mengantuk.

Ia pun mulai berdiri sedikit demi sedikit. Setelah tegak lurus, ia pun berjalan ke tengah. “Huhh...” dirinya mengembuskan napas panjang. “Yosh.”

Tok. Tok. Tok.

Pintu kayu coklat dengan lapisan besi hitam diketuk. Bagian tengah yang ia ketuk adalah kaca keras berwarna hitam.

Setelah diketuk, ada seseorang yang muncul dibalik kaca keras hitam yang terbuka. “Apa tujuanmu masuk ke dalam sini, wahai petualang?” tanyanya.

Matanya berwarna hitam mengerikan. Kulit putihnya terlihat gelap. Nuansanya semakin mendebarkan saja.

Boby tersenyum kecil. Dan ia langsung menjawab, “Aku ingin menyelamatkan dewi Misaki.”

“Begitu ya.” Kaca keras hitam ditutup kembali. Lalu, pria ini pun berkata: “Jangan berani kembali lagi!” perintahnya. Ia melanjutkan sambil membuka kaca hitam keras. “Kalau melakukannya, kau akan ku masukkan ke dalam penjara bawah tanah tempat dewi Misaki dikurung. Ingat baik-baik hal itu.”

Kaca keras hitam pun ditutup sempurna. Tak ada lagi suara. Boby pun mengetuk-ngetuk lagi, namun tak ada jawaban sama sekali.

“...” dirinya terdiam. Lama sekali, sampai angin sepoi-sepoi melewatinya dengan mudah. Tubuhnya pun memutih hebat.

“Mama, ada patung!”

“Sstt... jangan lihat!”

Setelah itu...

“Aaaa...” tatapan datar penuh kemalasan pun terlihat. “Sekarang aku harus apa? Sepertinya lebih baik aku melanjutkan perjala__”

Tiba-tiba, kata-kata Found-jichan terlintas begitu saja. “Selamatkanlah orang yang disakiti, Boby!”

Setelah itu, Boby tersenyum lebar. “Hahaha. Found-jichan! Kau masih saja membuatku terus berada di jalan benar. Baiklah.”

Semangat terbentuk di wajahnya. “Waktunya berusaha agar aku bisa masuk ke dalam sini dan setelahnya adalah...”

Boby melangkahkan kakinya ke depan meninggalkan pintu masuk depan kastil. “Menyelamatkan dewi Misaki.”

Langkahnya terlihat sangat keren. Begitu berada di depan papan masuk, ia langsung belok kiri. Di situ adalah gang kecil. Apa yang dilakukannya di sana?

“... Apa yang harus ku lakukan sekarang? Trash-kun, ada ide?”

Trash-kun langsung menjawab: “Kalau percobaan paling aman gagal, maka Boby-sama harus melakukan percobaan mematikan.”

Latar belakangnya menjadi hitam disertai guntur. “Me-mematikan!”

“Anda benar sekali. Kurang lebih, Boby-sama harus memanjat. Jangan dari depan, tapi dari belakang. Di sana ada banyak penembak yang menunggumu.”

Mendengar itu semua, keringat dingin keluar. Sebelum mengucur ke bawah, hilang begitu saja. air bisa saja muncul, namun hanya sebentar dan hilang lagi. Dunia tanpa air, ternyata seperti itu ya!

“Hahaha. Bagaimana caranya memanjat, Trash-kun?” tanyanya. Ia melanjutkan, “Haruskah buat tali lagi!” tebaknya.

“Tak perlu. Sudah ada bagian agar Boby-sama bisa naik ke atas. tantangan terbesarmu hanya para penembak saja. jari jemari mereka bisa membuatmu membeku dan jatuh ke sungai. Kalau tak bisa berenang, anda bisa mati dan langsung ke alam sana.”

Ekspresinya menjadi datar. Selain itu, angin sepoi-sepoi membuatnya menjadi patung. Keretakan pun terjadi, dan hancur serta terbawa mengapung oleh angin.

Trash-kun melihat itu langsung teriak: “Boby-sama!! cepat kembali! Ma-masih ada cara aman kok!”

Mendengar itu, Boby kembali seperti semula. Senyum tipis pun ia keluarkan. “Apa itu?”

“Kau harus memasuki pipa super sempit dan__ aaa... benar juga. Pipa itu bisa membuatmu masuk, tapi tak bisa membuatmu keluar.”

Kata-kata akhirnya membuatnya menghela napas kecil. Dirinya pun tersenyum lebar dan langsung berkata: “Di mana lokasi pipa itu berada?” tanyanya.

Suara penuh senyuman terdengar. “Ehehe. Itu ada di bagian atas tempat ini. satu-satunya jalan menuju ke sana haruslah melewati para penembak. Jadi... kurang lebih seperti itu. tak ada jalan lain, hehehe.”

Boby kembali menjadi patung, retak, dan terapung-apung di luasnya langit.

“Kyaa! Boby-sama! Aaaa... eettoo... a-ada cara amannya.”

Boby kembali lagi. Raut wajahnya agak kesal sekarang. “Apa?! Jangan yang tetap sama saja, oke!”

“O-oke.” Suaranya agak ketakutan. Kembali seperti semula dan Trash-kun berkata: “Lewati satu penembak dan lompat. Itu saja cara mudahnya. Lalu... tadi untuk masuk. untuk keluar... pikirkan saja. Aku pergi dulu, bye.”

Trash-kun menghilang begitu saja.

Mulut Boby pun terbuka lebar. “Ta-tamat sudah riwayatku.”

Ia terjatuh sambil terbaring. Beberapa menit kemudian, tahu-tahu dirinya tertidur dengan sangat pulas.

1
woe.park
udah kak👍
Kaginobi: Makasih udah mampir kak 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!