Seraphina dan Selina adalah gadis kembar dengan penampilan fisik yang sangat berbeda. Selina sangat cantik sehingga siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta dengan kecantikan gadis itu. Namun berbanding terbalik dengan Seraphina Callenora—putri bungsu keluarga Callenora yang disembunyikan dari dunia karena terlahir buruk rupa. Sejak kecil ia hidup di balik bayang-bayang saudari kembarnya, si cantik yang di gadang-gadang akan menjadi pewaris Callenora Group.
Keluarga Callenora dan Altair menjalin kerja sama besar, sebuah perjanjian yang mengharuskan Orion—putra tunggal keluarga Altair menikahi salah satu putri Callenora. Semua orang mengira Selina yang akan menjadi istri Orion. Tapi di hari pertunangan, Orion mengejutkan semua orang—ia memilih Seraphina.
Keputusan itu membuat seluruh elite bisnis gempar. Mereka menganggap Orion gila karena memilih wanita buruk rupa. Apa yang menjadi penyebab Orion memilih Seraphina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secretwriter25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08. Pilihan
Suasana ruangan itu mendadak terasa tegang. Bisik-bisik mulai terdengar di antara para tamu undangan, mempertanyakan siapa gadis yang tampak anggun namun berwajah buruk rupa itu.
"Dia siapa?"
"Kenapa berani sekali menyela Orion?"
"Lihat! Wajahnya sangat jelek!"
"Tapi meskipun wajahnya jelek, dia tampak sangat anggun. Semuanya cantik kecuali wajahnya."
"Bukankah dia si Buruk Rupa?"
"Siapa? Kau mengenalnya?"
"Dia teman sekolah kita. Si Buruk Rupa, gadis jelek yang selalu ada di dekat Selina!"
"Ah, gadis jelek yang selalu Selina tindas itu?"
"Babu Selina?"
"Nah iya!"
"Cih, berani sekali dia berpakaian seperti itu di depan tuannya!"
"Bukankah ini aneh? Kenapa dia membuat wajah Selina menjadi semarah itu?"
"Oh ayolah! Dia hanya seorang babu yang bermimpi hidup seperti tuannya."
"Menjijikkan!"
Seraphina bisa mendengar suara bisik-bisik yang berbicara buruk tentangnya itu. Ah, memuakkan! Seraphina sangat benci diremehkan. Selama ini dia diam karena tidak ada yang mendukungnya. Sera selalu berdoa agar seseorang datang ke dalam hidupnya dan mendukungnya untuk membalas dendam.
"Ikut aku!" Selina menarik tangan Seraphina, mencoba membawa gadis itu menjauh dari kerumunan.
"Lepas!" Seraphina menghentakkan tangannya.
"Sakit bodoh!" Selina melotot saat melihat Sera sudah mulai berani menepis tangannya dengan kasar. "Cepat ikut aku atau—akan ku bunuh Alina!" ancam Selina.
"Kamu mau mengajak dia ke mana, Selina?" Orion melangkah mendekati kedua gadis itu.
"Dia sedikit sakit, Orion. Aku akan mengantarnya masuk…" ucap Selina.
"Siapa dia?"
Pertanyaan Orion membuat Selina meneguk salivanya. Orion melirik Seraphina—mata hijaunya itu… dia benar-benar gadis yang Orion cari selama ini.
"Dia hanya pel—"
"Tidak mungkin dia seorang pelayan, kan? Bagaimana mungkin seorang putri manja sepertimu mau direpotkan dengan seorang pelayan yang sakit!" Orion memotong ucapan Selina sebelum gadis itu berbohong.
"Dia hanya saudari sepupu Selina, Orion." Damian menjawab ucapan Orion. "Kalian lanjutkan saja acara malam ini, biar saya bawa dia masuk ke kamarnya," ucap Damian.
Pria itu menarik tangan Seraphina lalu menggenggamnya. "Mari ikut saya!" ucapnya penuh penekanan.
Seraphina menciut saat merasakan genggaman tangan ayahnya itu. Ternyata trauma akan kekerasan fisik yang diterimanya selama ini membuatnya seolah terkunci, tidak bisa melawan.
"Ah benarkah, Tuan?" Orion tersenyum miring. "Lalu di mana putri bungsu anda?" tanya Orion.
Semua orang tersentak kaget mendengar pertanyaan Orion. Bisik-bisik penuh rasa penasaran kembali terdengar.
"Putri bungsu katanya?"
"Benarkah Callenora memiliki dua orang putri?"
"J-jangan bilang Si Buruk Rupa itu… putri bungsu Callenora!"
"Hei! Jangan bicara sembarangan!"
"Tidak mungkin pasangan sempurna seperti Tuan Damian dan Nyonya Eveline memiliki putri buruk rupa seperti dia."
"Mungkin saja dia memang putri bungsu Callenora."
"Aku pernah mendengar kalau Selina memiliki saudari kembar."
"Jangan-jangan dia hadir hari ini karena berharap akan dipilih Orion menjadi istrinya?"
"Sekalipun dia saudari kembar Selina, dia tetap tidak akan dipilih oleh Orion."
"Dia mengira wajahnya secantik Selina? Cih menjijikkan!"
Seraphina tertawa tanpa suara saat mendengar hinaan itu. Apa memiliki wajah jelek memang semenjijikkan itu?
"P-putri bungsu? Apa maksudmu Orion? Putri saya hanya Selina?" tegas Damian.
"Seraphina Callenora…" ucap Orion.
Semua keluarga Callenora membulatkan matanya mendengar ucapan Orion. Bagaimana bisa pria itu tau tentang Seraphina? Gadis yang identitasnya sudah dirahasiakan sejak kecil itu.
"Oh ayolah Tuan Damian. Kau tidak bodoh, kan? Aku sudah tau kalau kau memiliki dua orang putri!" Orion berdecak kesal.
"Orion! Jaga bicaramu, Nak!" hardik Alexander—ayahnya. "Maafkan ucapan putra saya, Damian," ucapnya lagi.
"Kamu tau darimana kalau Callenora punya dua putri, Sayang? Kamu jangan bicara seperti itu di depan semua orang. Mereka bisa salah paham…" ucap Isodora—ibunya.
"Orion tidak salah!" Eveline bangun dari duduknya lalu menghampiri Seraphina. "Dia Seraphina Callenora, putri bungsu saya. Saudari kembar Selina." jelas Eveline.
Suasana mendadak heboh mendengar penjelasan Eveline. Sementara Selina mengepalkan tangannya, menatap ibunya penuh emosi.
"Bagaimana bisa?" tanya Isadora bingung.
"Seraphina yang meminta merahasiakan identitasnya. Dia terlahir dengan wajah mengerikan. Saya menyembunyikannya demi kebaikan dia. Karena saya tidak ingin dia dihina oleh banyak orang," jelas Damian berbohong.
"Menyembunyikannya demi kebaikan?" Orion terkekeh kecil. "Sungguh ayah yang baik…" ujarnya. Namun ucapan itu lebih terdengar seperti ejekan daripada sebuah pujian.
Seraphina mengepalkan tangannya mendengar ucapan sang ayah. Demi kebaikan? Pria itu bahkan menghinanya setiap hari, menatapnya dengan tatapan jijik, seperti memandang kotoran.
"Baiklah… kalau begitu malam ini saya akan memilih di antara kedua putrimu untuk menjadi istriku," ucap Orion.
Selina mengernyitkan dahinya. "Jangan bercanda Orion. Kamu akan menjadikannya pilihan juga?" tanya Selina.
"Tidak Orion. Saya merasa Seraphina tidak layak untuk mendampingimu. Tidak mungkin saya memberikan putri saya yang cacat kepadamu," ucap Damian.
"Apa salahnya? Bukannya dalam perjanjian sudah dijelaskan kalau saya boleh memilih salah satu dari putrimu?" tanya Orion.
"Tapi ini tidak adil, Orion!" sentak Selina.
"Kenapa? Kamu takut bersaing dengan Seraphina?" Orion tersenyum miring.
Selina menatap Sera dengan tatapan penuh amarah. "Sialan!" batinnya.
"Tidak! Untuk apa aku takut?" Selina terkekeh.
"Bagus! Kalau begitu saya akan langsung mengumumkan pilihan saya," ucap Orion.
"Apa orangtuamu mau menerima Seraphina sebagai menantunya? Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik, Orion." Damian menatap Alexander dan Isadora yang sejak tadi hanya diam saja.
"Bagaimana menurutmu, Papa?" Orion menatap Alexander.
"Papa menyerahkan semua keputusan ini padamu, Nak." Alexander menatap Orion lalu tersenyum tipis. Dia tau—putranya selalu pandai dalam mengambil keputusan.
"Bagaimana denganmu, Mama?" Orion beralih menatap ibunya.
"Bagi Mama, kecantikan yang sebenarnya ada di dalam hati, Orion. Mama tidak akan mempermasalahkan bagaimana penampilan istri pilihanmu nantinya…" jelas Isadora.
"SIALAN!" teriak Selina dalam hati. Rasanya ia ingin sekali mengacak-acak seisi ruangan ini.
Para tamu undangan kembali berbisik-bisik. Mempertanyakan kenapa Selina menindas saudari kembarnya sendiri. Meragukan ucapan Damian yang menjelaskan tentang Seraphina tadi.
"Menurutmu Orion akan memilih Si Buruk Rupa itu daripada Selina?"
"Sepertinya tidak! Mana mungkin sebodoh itu, meninggalkan yang secantik Selina untuk si jelek itu!"
"Tapi keluarga Altair tidak memandang penampilan calon menantunya. Itu artinya ada kemungkinan Orion memilih Seraphina."
"Bodoh! Itu hanya kalimat agar nama keluarga Altair tidak jelek."
"Ah ya! Kalau mereka menolak Seraphina karena jelek tentu saja nama keluarga Altair akan menjadi jelek."
Selina menghela napa kasar. "Tenanglah Selina! Orion tidak mungkin sebodoh itu karena memilih Seraphina!" Selina mencoba menenangkan dirinya sendiri.
"Baiklah kalau begitu malam ini—Saya Orion Altair akan mengumumkan calon istri pilihan saya," ucap Orion. "Saya memilih Seraphina Callenora sebagai calon istri saya dan akan meresmikan pertunangan kami malam ini!"
Semua orang membulatkan matanya mendengar ucapan Orion. Bagaimana mungkin pria tampan itu memilih seorang gadis buruk rupa?
"Gila! Orion benar-benar gila!"
"Apa siburuk rupa itu mengancam Orion?"
"Ini benar-benar sesuatu yang mustahil."
🍁🍁🍁
Bersambung…