NovelToon NovelToon
Kultivasi Terlalu Sulit, Jadi Aku Memutuskan Mereformasi Dunia Saja

Kultivasi Terlalu Sulit, Jadi Aku Memutuskan Mereformasi Dunia Saja

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Action / Sistem / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Zruk

Setelah mati tertabrak truk, Li Fan bereinkarnasi menjadi seorang kultivator... yang paling tak berbakat. Tapi, ternyata ada sesuatu, sebuah System yang aneh.

"Ingin naik level? Jangan cuma duduk bersila! Pengaruhilah dunia!"
Dari menyebarkan resep tahu gejrot yang viral,menciptakan jasa kurir spiritual, hingga memulai perang informasi melawan sekte-sete tua, Li Fan melakukannya semua. Li Fan bukan pahlawan, dia hanya seorang survivor yang menggunakan pengetahuannya dari dunia modern untuk "menipu" System ini agar memberinya kekuatan.

Sementara para kultivator jagoan sibuk berebut pusaka warisan, Li Fan sibuk memonopoli pasar pil energi dan mendirikan sekte bawah tanah beranggotakan para "sampah" sepertinya. Mereka pikir kultivasi adalah tentang bakat dan warisan? Baginya, ini hanyalah masalah skala pengaruh dan manipulasi pasar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zruk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prolog: Kontrak Pengubah Takdir

Dunia ini punya cara yang sangat teliti untuk memberitahumu bahwa kau adalah sampah.

Bagi Li Fan, penjelasan itu datang dalam bentuk tiga hal: pakaian linen kasar yang gatal dan penuh tambalan, semangkuk bubur yang isinya lebih mirip air keruh daripada makanan, dan tatapan hina dari sesama murid ketika ia berjalan melewati halaman Sekte Awan Yang Bergejolak.

"Li Fan, akar Kayu Rendah. Tingkat kultivasi: tidak ada. Nilai: nol. Kerja kerasmu hari ini di ladang herbal dikonfirmasi. Lanjutkan."

Suara mandor yang membacakan laporannya datar, tanpa nada menyindir sekalipun. Itu justru yang membuatnya lebih menyakitkan. Menghina berarti masih ada sedikit perhatian. Yang ini adalah pengabaian total. Seonggok sampah tidak pantas mendapat energi untuk diejek.

Dia membungkuk, mengambil jatah makanannya, dan menemukan sudut terpencil untuk menyantap "makan malam"-nya. Butiran beras yang bisa dihitung dengan jari itu tenggelam dalam cairan putih. Pikirannya, seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini, melayang ke kehidupan sebelumnya.

Dia ingat truk itu. Lampunya yang menyilaukan. Rasa terbang yang singkat dan kacau. Dan kemudian… kegelapan. Lalu, dia terbangun di tubuh remaja kurus ini, dengan memori yang kacau balau tentang perlakuan kejam, penghinaan, dan keputusasaan. Seorang yatim piatu yang disekolahkan ke sekte kecil ini hanya untuk dijadikan tenaga kerja kasar, sebuah praktik amal yang menyedihkan untuk memenuhi kewajiban sosial sekte.

Akar Kayu Rendah. Kata-kata itu seperti vonis mati. Dalam dunia kultivasi di mana garis keturunan dan bakat spiritual menentukan segalanya, dia adalah lapisan terbawah. Seumur hidupnya dihabiskan untuk mengolah tanaman spiritual untuk orang lain, tanpa harapan pernah merasakan energi spiritual itu mengalir dalam dirinya sendiri. Mati muda, terlupakan.

"Bodoh. Semua ini bodoh," gumannya dalam hati, sendok kayunya mengetuk dasar mangkuk dengan kesal. Pengetahuannya dari dunia sebelumnya memberitahunya bahwa sistem kasta yang kaku seperti ini pada akhirnya akan runtuh. Tapi teori ekonomi dan sosiologi tidak ada gunanya ketika perutmu keroncongan dan besok kamu harus menyiangi gulma selama dua belas jam.

Dia memejamkan mata, mencoba merasakan sesuatu apa pun dari tubuhnya yang lemah ini. Petunjuk dari memorinya mengatakan untuk duduk bersila dan "menarik napas ke dantian". Hasilnya? Tidak ada. Hanya angin malam yang dingin dan suara katak di kejauhan. Dia benar-benar sebuah batu yang tidak bisa diukir, sebuah kentang yang tidak bisa berkultivasi.

[System Terdeteksi...]

[Menganalisis Jiwa Pengguna... Terkonfirmasi: Kesadaran Dimensi Lain.]

[Mencocokkan dengan Hukum Dunia... Sistem 'Pembangun Pengaruh' Diaktifkan.]

Suara itu bukan suara. Itu adalah getaran yang muncul langsung di dalam tengkoraknya, jernih dan mekanis.

"Whoa!" Li Fan nyaris menjatuhkan mangkuknya. Matanya terbuka lebar, menatap kegelapan di depannya. Sebuah layar semi-transparan, berwarna biru, terbentuk di bidang pandangnya.

Selamat datang, Pengguna. Sistem Pembangun Pengaruh siap melayani.

Prinsip Dasar: Kekuatan Diperoleh Melalui Perubahan.

Setiap tindakan yang secara signifikan mengubah takdir dunia ini akan memberi Anda Poin Pengaruh.

Poin Pengaruh dapat ditukar dengan: Peningkatan Akar Spiritual, Pemahaman Teknik Instan, Kekuatan Kultivasi, dan Sumber Daya.

Di bagian bawah layar, ada dua baris yang sangat mencolok:

Akar Spiritual Saat Ini: Kayu Rendah (0/1000 Poin untuk Peningkatan)

Poin Pengaruh: 0

Jantung Li Fan berdebar kencak. Ini… ini persis seperti cheat code dalam game! Tapi kemudian, logikanya yang terlatih dari kehidupan sebelumnya langsung menganalisis. Ini bukan sistem yang memberinya kekuatan secara cuma-cuma. Ini adalah sistem transaksional. Dia harus membayar untuk menjadi kuat dengan menciptakan… pengaruh.

"Pengaruh?" bisiknya pada dirinya sendiri, suaranya bergetar antara rasa takut dan gembira. "Apa yang bisa dilakukan seorang Kayu Rendah seperti aku?"

Seolah menjawab pertanyaannya, sebuah notifikasi baru muncul.

[Tugas Perkenalan: Ubah Takdir Seseorang.]

[Deskripsi: Dunia adalah jaringan takdir. Ubah satu benang, dan kamu akan menggetarkan seluruh jaringannya. Bantu seseorang mengubah nasib buruknya dalam 24 jam ke depan.]

[Hadiah: 100 Poin Pengaruh.]

Seratus poin. Hanya sepersepuluh dari yang dia butuhkan untuk naik dari status sampahnya. Tapi itu adalah sebuah awal. Itu adalah sesuatu yang bisa dia kendalikan.

Dia tidak lagi memeditasikan energi spiritual yang tidak bisa dia rasakan. Dia sekarang harus memeditasikan peluang.

Pikirannya berputar cepat. Siapa di sekitar sini yang nasibnya bisa dia ubah? Para murid lain? Mereka akan menertawakannya. Para elder? Mustahil. Mandor? Tidak ada gunanya.

Lalu, ingatannya tertuju pada seorang pria tua. Old Man Zhang. Seorang tukang kebun tua yang bahkan lebih hina darinya, karena setidaknya Li Fan masih dianggap "murid", meski hanya namanya saja. Zhang adalah orang biasa, tanpa akar spiritual sama sekali, tubuhnya sudah bungkuk dan penuh sakit karena puluhan tahun bekerja keras. Kemarin, Li Fan mendengar seorang murid Outer Court mengatakan bahwa Zhang akan diusir dalam beberapa hari ke depan karena "tidak produktif lagi". Di dunia yang kejam ini, itu sama dengan hukuman mati.

Itulah dia, pikir Li Fan, sebuah rencana gila mulai terbentuk di kepalanya. Seorang pria yang takdirnya sudah di ujung tanduk. Sempurna.

Dia berdiri, energi baru mengalir dalam dirinya. Bukan energi spiritual, tapi energi tujuan. Mangkuk kosongnya dia letakkan dengan tenang. Tatapannya, yang sebelumnya kosong dan putus asa, sekarang memiliki cahaya tajam dan fokus.

Dia berjalan melewati halaman yang sama, tetapi kali ini, bahunya tidak lagi membungkuk. Beberapa murid meliriknya, sedikit bingung dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba, tetapi kemudian mengabaikannya lagi. Seonggok sampah tidak layak mendapat perhatian lama.

Tapi Li Fan tersenyum tipis. Mereka bisa memandangnya rendah hari ini. Besok, mungkin lain cerita.

Dia menuju gubuk reyek di pinggir area perkebunan, tempat Old Man Zhang tinggal. Dalam pikirannya, dia sudah mulai menghitung. Seratus poin untuk tugas pertama. Lalu apa berikutnya? Menyebarkan pengetahuan dunia sebelumnya? Teknik pertanian yang lebih baik? Teori sanitasi dasar? Puisi yang memicu pemberontakan? Kemungkinannya tak terbatas.

Sistem itu memberinya jalan keluar, tetapi dia sendiri yang harus membangun jalan itu, batu demi batu, dengan setiap tindakan yang mengguncang tatanan dunia yang mapan ini.

"Old Man Zhang," panggilnya saat mendekati gubuk, suaranya lebih berwibawa daripada yang dia kira. "Aku ada ide. Aku pikir kita bisa bernegosiasi ulang dengan takdir kita."

Dia berdiri di depan pintu gubuk yang reyek, bayangannya tertimpa cahaya bulan, memanjang dan seolah-olah menjanjikan sesuatu yang lebih besar. Di depannya, ada kehidupan seorang tua yang hancur. Di belakangnya, ada dunia kultivasi yang kaku dan kejam.

Dan di dalam dirinya, sebuah sistem yang haus akan perubahan telah terbangunkan.

Perjalanan panjang dari Kayu Rendah untuk mengguncang fondasi langit telah dimulai.

1
Jji Lju
kentang mana yang bisa kultivasi wak
Pecinta Gratisan
sampai tamat thor updatenya💞
Aryanti endah
Luar biasa
Zruk
Halo ini Author, untuk saat ini (beberapa arc kedepan) Tingkat Kultivasi di novel ini ada beberapa :

Kayu (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
‎Silver (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
‎Emas (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
‎Berlian (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)

setelah itu ada..

Estability (1,2,3,4,5)

untuk saat ini hanya ini saja yang kira kira penting, dimasa depan akan ku tambahkan lagi seiring berjalannya cerita. terimakasih.
Zruk: untuk mencapai Estability, setiap kultivator harus menaikkan akar spritual mereka ke Berlian Puncak dulu, tapi akar spritual setiap orang berbeda beda dari lahir, karena itu, akar spritual juga sama seperti tingkatan kultivasi
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!