Minamoto Haruki adalah seorang pemuda yang hancur. Kebahagiaan dan kehidupannya porak-poranda ketika kekasihnya, Yoshimoto Sakura, tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Diliputi penyesalan dan keputusasaan, Haruki hanya bisa berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir kelam itu.
Ajaibnya, harapan Haruki terkabul. Ia terbangun dan menemukan dirinya kembali ke masa lalu, tepat satu tahun sebelum tragedi terjadi. Di sinilah, di hari pertamanya di tahun ketiga SMA, ia bertemu kembali dengan Sakura yang masih hidup dan ceria, serta temannya yang protektif, Yoshida Hana.
Dengan kesempatan kedua di tangannya, Haruki bersumpah akan melindungi Sakura dan mengubah masa depan mereka. Namun, ia segera menyadari bahwa mengubah takdir tidak semudah yang ia bayangkan. Ada detail-detail kecil yang berbeda, interaksi yang tak sama, dan rahasia yang belum terungkap.
Ikuti kisahnya di "Two Promise"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(Part 2) Ch.20 - Jembatan menuju babak baru
[10 Juli — 2015]
[•] Taman
*POV Haruki
Beberapa saat setelah aku dan Megumi berhasil kembali bicara dengan normal.
"Haruki ... apakah kau menyukai Yoshimoto-san?"
Sebuah pertanyaan tak terduga keluar dari mulutnya.
Dan dengan yakin aku menjawab, "Iya ... aku menyukainya, Megumi."
"Oh, begitu ya... " ucap Megumi, wajahnya terlihat murung.
"Maaf ya ... Megumi."
—Aku merasa bersalah padanya, karena di hatiku ini hanya terdapat Sakura seorang.
"Kau tak perlu minta maaf, Haruki," balasnya dengan senyum yang seperti dipaksakan.
"Nee ... Haruki."
"Ada apa, Megumi?"
Megumi, tatapannya lurus ke bawah. Seakan dia sudah pasrah akan segalanya.
"Haruki ... bolehkah aku membantumu untuk menjalin hubungan dengan Sakura?"
"Megumi?!"
Aku tak menyangkanya kalau dia ingin membantuku untuk menjalin hubungan dengan Sakura.
"K-kau serius ... Megumi?"
Megumi menoleh, menatapku dengan senyum tipisnya. "Aku yakin, Haruki ... aku akan membantumu."
"Tetapi ... Megumi, kau yakin dengan itu?"
"Aku yakin, Haruki."
Megumi sudah yakin akan perasaannya sendiri, namun aku masih belum saja jujur dengan perasaanku ini.
—Maaf Megumi ... seandainya aku hanya bertemu denganmu dan bukannya Sakura. Hal yang berbeda pasti akan terjadi.
Sore hari itu pun terlewati dengan beberapa pertanyaan yang belum sempat aku tanyakan padanya.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
Sementara itu di suatu tempat yang lain...
[•] Kediaman keluarga Yoshimoto
*POV Sakura
Setelah pulang sekolah, aku langsung berjalan menuju kamarku. Dan setelah membuka pintu kamar...
Pikiran dan hatiku masih terus mengingat semua yang terjadi di sekolah hari ini.
"Kenapa Minamoto mengejar Kamihara-san waktu itu ya?"
Ketika aku dan Hana-chan sedang mengobrol, aku melihat Kamihara-san yang berlari ke luar kelas dan diikuti Minamoto yang mengejarnya.
Beberapa saat setelah itu, aku seolah mendengar Hana-chan sedang bergumam sendiri.
"Berjuanglah Minamoto-kun..." itulah ucapannya yang aku dengar.
Namun kenapa ... di saat melihat Minamoto mengejar Kamihara-san, sesaat aku merasakan rasa sakit di hatiku ini ya?
—Apa ada yang salah dalam diriku ini?
Ketika aku sedang merenung sendirian di dalam kamar, aku mendengar suara Akari dari dapur.
"Kakak, bisakah kau memasak makan malamnya sekarang?!"
"Baiklah Akari ... Kakak akan segera ke sana!" balasku.
Apa pun itu ... sepertinya aku baru merasakan hal semacam ini darinya.
—Saat masuk sekolah nanti ... aku coba tanyakan saja pada Hana-chan.
[13 Juli — 2015]
[•] Sekolah
Namun setelah aku menanyakannya pada Hana-chan.
"Itu pasti yang namanya rasa cemburu, Sakura!" jawaban seperti itulah yang aku dapatkan darinya.
—Cemburu? aku dengannya?
"Apa yang kau katakan itu benar, Hana-chan?!"
Kemudian Hana-chan pun tersenyum. "Tentu saja Sakura ... tidak mungkin aku salah mengartikan maksud pertanyaan darimu tadi."
—Aku ... cemburu melihat Minamoto bersama dengan Kamihara-san? jika itu benar, berarti...
"Tidak, tidak ... itu pasti bukan itu yang aku rasakan, Hana-chan!"
Tidak mungkin ... bagaimana bisa aku memiliki rasa padanya.
"Ano nee, Sakura ... bagaimana kalau kau memastikannya sendiri?" Hana-chan bertanya.
"Memastikannya sendiri ... bagaimana caranya itu, Hana-chan?"
Hana-chan pun tersenyum, kepalanya mengangguk-angguk. Dengan jari telunjuk yang diarahkan kepadaku, Hana-chan menjawab...
"Dengan cara mengajaknya kencan denganmu, Sakura!"
Aku terkejut saat mendengar jawaban darinya. "Ke ... ke ... kencan katamu?!"
"Benar ... Sakura."
—Aku? berkencan dengan Minamoto?! ... aku pasti sedang bermimpi sekarang.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
[13 Juli — 2015]
[•] Sekolah
*POV Haruki
—Kira-kira apa ya ... yang harus aku lakukan saat ini?
Kata-kata Megumi pada hari itu, masih terus terngiang di dalam kepalaku ini. Seolah, hari itu baru saja terjadi kemarin.
Dan ketika aku sedang duduk di mejaku sambil melihat keluar jendela, Hana dan Sakura menghampiriku.
"Minamoto-kun ... maukah kau makan bersama kami di kantin saat istirahat nanti?" ujar Hana saat menghampiriku.
"Boleh saja kok ... memangnya apa ada hal yang ingin kalian bicarakan denganku di kantin nanti?" tanyaku.
"Tidak, Minamoto ... lagi pula kami juga mengajak Megumi bersama," jawab Sakura.
Kemudian aku pun langsung melihat ke arah meja Megumi. Megumi tersenyum sambil mengacungkan jempolnya.
—Sepertinya dia menerima ajakan Hana dan Sakura dengan senang hati...
"Baiklah, aku akan ikut ... Yoshida-san, Yoshimoto-san."
Setelah itu, Hana dan Sakura kembali ke mejanya masing-masing.
Waktu pun telah berlalu beberapa jam. Sesuai janji, aku dan yang lainnya pergi ke kantin untuk makan bersama.
[•] Kantin
Setelah selesai memesan makanan, kami berempat duduk bersama di salah satu meja kantin yang masih kosong.
"Minamoto-kun ... hari sabtu nanti kau ada keperluan?" Hana tiba-tiba bertanya padaku.
"Tidak... " jawabku. "Memangnya kenapa?"
"Enggak kok, aku hanya bertanya saja," jawabnya dengan wajah tersenyum lebar.
Aku harap dia tidak sedang merencanakan yang tidak-tidak.
Ketika aku menoleh, melihat Megumi yang duduk di sampingku, dia memesan porsi yang tidak biasanya.
"Oh ya Megumi ... tumben sekali kau memesan porsi yang kecil, kenapa?"
"Aku hanya sedang diet saja kok, Haruki ... lagi pula, aku sudah memulai diet ini sejak minggu yang lalu," jawab Megumi.
"Oh ... begitu ya."
Ternyata Megumi menjalankan diet semacam itu. Selain itu...
—Aku tak menyadarinya ... kalau dia sudah memulai diet ini minggu lalu.
"Minamoto ... bolehkah aku bertanya," ujar Sakura yang duduk tepat di depanku.
"Kenapa ... Yoshimoto-san?"
"Sepertinya kau sudah berbaikan dengan Kamihara-san ya ... memangnya apa yang membuat kalian sampai bertengkar selama 2 bulan belakangan ini?"
Satu lagi pertanyaan tak terduga kudengar. Kali ini, Sakura yang bertanya padaku.
"Maaf Yoshimoto-san ... aku tidak bisa memberitahumu."
"Oh, ya sudahlah."
—Eh? kenapa wajahnya terlihat murung seperti itu?
"Yoshimoto-san ... kau baik-baik saja kan?"
"Aku baik-baik saja, Minamoto."
Baik-baik saja apanya ... wajahmu terlihat murung tuh!
Tak lama setelah itu, Sakura pun kembali ceria setelah berbicara dengan Hana di kelas.
Aku tak tahu apa yang sedang terjadi terhadap Sakura, aku hanya dapat berharap kalau itu bukanlah masalah yang besar.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
Sementara itu, setelah pulang sekolah, Sakura langsung berjalan menuju kamarnya.
[•] Kediaman keluarga Yoshimoto
*POV Sakura
"Aku tahu kok, Hana-chan ... tetapi .... ."
Tadi, saat di sekolah ... saat aku melihat kebersamaan Minamoto dan Kamihara-san, nafsu makanku tiba-tiba menurun.
Lalu Hana-chan mengatakan ini padaku, "Tenang saja Sakura ... Minamoto-kun pasti akan memilihmu, aku yakin itu!" dengan wajah tersenyum.
—Kira-kira apa ya ... yang membuat Minamoto dan Kamihara-san bertengkar selama 2 bulan ini?
"Besok ... aku akan berusaha untuk mengajaknya jalan bersamamu di hari sabtu nanti."
—Bisa ... aku pasti bisa mengajaknya!
[14 Juli — 2015]
[•] Sekolah
Saat masuk, aku meminta Minamoto untuk pergi menemuiku di atap pada saat jam istirahat. Dan sekaranglah saatnya!
Minamoto membuka pintu menuju atap, sementara aku sudah menunggunya sejak jam istirahat baru dimulai.
"Apa yang ingin kau bicarakan padaku, Yoshimoto-san?" Minamoto bertanya padaku.
"Sebelum itu ... terima kasih karena sudah menepati janjimu untuk datang menemuiku."
—Beranilah diriku ... kau pasti bisa! katakanlah, katakanlah padanya kalau aku ingin mengajaknya jalan di hari sabtu.
"Minamoto... "
Bisa! aku bisa mengatakannya.
"Maukah kau berjalan denganku hari sabtu nanti?"
Bersambung....