NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Status: tamat
Genre:Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:168.1k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Sila, seorang gadis karier dari dunia modern yang tajam lidah tapi berhati lembut, terbangun suatu pagi bukan di apartemennya, melainkan di sebuah istana mewah penuh hiasan emas dan para pelayan bersujud di depannya—eh, bukan karena hormat, tapi karena mereka kira dia sudah gila!

Ternyata, Sila telah transmigrasi ke tubuh seorang selir rendahan bernama Mei Lian, yang posisinya di istana begitu... tak dianggap, sampai-sampai namanya pun tidak pernah disebut dalam daftar selir resmi. Parahnya lagi, istana tempat ia tinggal terletak di sudut belakang yang lebih mirip gudang istana daripada paviliun selir.

Namun, Sila bukan wanita yang mudah menyerah. Dengan modal logika zaman modern, kepintarannya, serta lidah tajamnya yang bisa menusuk tanpa harus bicara kasar, ia mulai menata ulang hidup Mei Lian dengan gaya “CEO ala selir buangan”.

Dari membuat masker lumpur untuk para selir berjerawat, membuka jasa konsultasi percintaan rahasia untuk para kasim.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Pagi-pagi buta, istana Langit Timur sudah bergemuruh dengan persiapan. Sejak pengumuman resmi bahwa Selir Mei Lin akan diangkat menjadi Permaisuri Kekaisaran, seluruh bagian istana dalam dan luar seperti bangkit dari tidur panjang. Para pelayan berlalu lalang, kain-kain terbaik dibentangkan, bahkan taman utama dibersihkan hingga daun gugur pun disisir satu-satu.

Namun di antara semua hiruk-pikuk itu, hanya satu orang yang masih duduk termenung di ruangannya.

Mei Lin.

 

Kebimbangan Seorang Permaisuri

Mei Lin menatap ke luar jendela. Pagi itu dingin, namun cahayanya begitu hangat. Ia memegang surat dari ibunya yang baru saja datang dari desa tempat ia tumbuh dulu ibu angkatnya dari dunia kuno, bukan dari dunia modern yang sudah jauh ia tinggalkan.

“Putriku, aku dengar kabar dari pedagang yang mampir. Apakah benar kau akan jadi Permaisuri? Aku tahu kau mampu, tapi jangan lupa dirimu. Tetaplah Mei Lin yang sederhana, walau mahkota sudah di kepala.”

Mei Lin tersenyum kecut. “Sederhana? Mahkota itu bisa lebih berat dari seluruh isi dapur kalau salah pakai…”

Tiba-tiba suara pintu diketuk dari luar.

"Selir Mei Lin, maksud kami... Yang Mulia Calon Permaisuri," ucap kasim utama dengan suara agak bergetar. "Yang Mulia Kaisar mengundang ke taman utara."

 

Pertemuan Rahasia di Taman

Taman utara sepi. Kaisar Liang Xu berdiri sendiri di bawah pohon plum yang bunganya mulai mekar. Ia memegang gulungan kecil yang digulung dengan benang emas.

Saat Mei Lin menghampiri, ia langsung berkata tanpa basa-basi:

"Aku tahu ini mendadak. Tapi Bai Tian tak akan tinggal diam. Setelah aku menolak permintaan mereka, pasukan pengintai kita menangkap pergerakan ganjil di perbatasan barat."

"Apakah mereka akan menyerang?" tanya Mei Lin waspada.

“Tidak secepat itu. Tapi... mereka ingin menjatuhkan harga diriku. Dan itu berarti, mereka akan mencoba mengacaukan penobatanmu.”

Mei Lin terdiam. Seketika semua kebimbangan pribadi—tentang cinta, mahkota, kehidupan sebagai istri seorang kaisar—tergeser oleh rasa tanggung jawab.

 "Lalu, apa rencanamu?" tanyanya tenang.

Liang Xu menatapnya.

 “Aku ingin engkau tetap menjadi dirimu. Namun mulai sekarang, semua langkahmu akan diawasi. Kita akan mengadakan penobatan sederhana, tapi... dengan tamu-tamu asing dari utusan berbagai negeri. Aku ingin mereka tahu siapa yang akan berdiri di sampingku—bukan hanya cantik, tapi juga bijak.”

Mei Lin mengangkat alis.

“Jadi… penobatan yang menegangkan, tapi tetap harus elegan?”

“Dan… tidak boleh tumpah kuah di panggung seperti waktu pesta ulang tahun kekaisaran,” tambah Liang Xu pelan, lalu tertawa.

Mei Lin mendengus. "Itu kecelakaan! Dan tidak ada yang mengeluh soal sup rebungku!”

 

Latihan Etiket dan Intrik Istana

Hari-hari berikutnya, Mei Lin disibukkan dengan latihan yang membuat kepalanya berasap. Ia harus belajar cara berjalan dengan langkah kecil beraturan, cara menunduk tepat 30 derajat, dan cara mengangkat cangkir teh tanpa menyentuh bagian atas. Ia melakukannya semua… meskipun di dalam hati, ia lebih ingin belajar jurus pedang tambahan dari Pengawal Mo.

Namun, bukan Mei Lin namanya kalau tidak membuat kejadian lucu.

Suatu hari, saat sedang dilatih oleh Nyonya Kepala Istana yang kaku seperti papan, suara teriakan tiba-tiba terdengar dari aula latihan.

"Aduh! Siapa naruh kucing di bawah kursi??" keluh Mei Lin

Ternyata kucing peliharaan istana yang dipelihara oleh pelayan dapur tersesat masuk aula. Dalam kekacauan itu, Mei Lin malah mengangkat kucing tersebut dan berkata:

“Kucing ini pasti ingin tahu bagaimana cara menunduk 30 derajat dengan anggun!”

Semua pelayan terdiam. Lalu tertawa tertahan.

 

Bayangan Ancaman

Namun, di balik tawa, ancaman tetap ada.

Panglima Mo mendatangi Kaisar secara diam-diam malam itu. Ia menyerahkan potongan surat yang ditemukan di halaman istana bagian barat. Isinya dalam bahasa sandi, namun setelah dipecahkan…

"Jika dia diangkat menjadi permaisuri, api akan membakar taman istana. Bukan dengan kobaran, tapi dengan racun dalam anggur dan pisau dalam selendang."

Kaisar menggertakkan rahangnya.

 “Jaga dia. Jangan sampai dia tahu dulu… Aku tak akan membiarkan satu jari pun terluka pada hari itu.

Di hari kelima persiapan, Mei Lin mencoba gaun penobatannya kain sutra hijau zamrud dengan bordir burung phoenix emas yang hampir seolah hidup. Ia menatap cermin panjang.

 "Benarkah aku siap...? Untuk mahkota, untuk cinta… dan untuk musuh yang diam-diam mengintai?”

Di luar istana, seseorang mengamati dari balik kereta tua. Di tangannya, sebuah botol kecil cairan ungu, bergetar pelan…

Hari penobatan Permaisuri Mei Lin akhirnya tiba.

Seluruh istana Langit Timur dihiasi megah. Bunga plum dan anggrek salju digantungkan di pilar-pilar marmer, sementara permadani ungu kekaisaran digelar dari pintu utama hingga altar upacara. Undangan dari empat kekaisaran dan dua kerajaan tetangga telah tiba, termasuk utusan dari Negeri Salju Utara dan dari kekaisaran Bai Tian sendiri.

Namun tak ada yang tahu, bahwa di balik keindahan itu... rencana kelicikan telah dirancang dengan hati-hati.

Pagi itu, saat semua sibuk dengan persiapan, Mei Lin sedang berdiri di ruang bersolek bersama para pelayan.

“Yang Mulia, ini hiasan selendang untuk Anda,” kata pelayan Qing’er sambil menyodorkan sehelai selendang putih berhias sulaman emas. Tapi Mei Lin menyipitkan mata.

"Hemmm.... Siapa yang menyiapkan ini semua?" tanya Mei Lin curiga.

Karena ia melihat hal yang tidak beres

Bersambung

1
Murni Unni
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 nagkak
Aar Mulyati
Bukanya Riu Feng kaka nya ya Liang yue adik nya kok jadi Riu Feng yang adik nya sih🤣🤣🤣🤣🤣
Silvi Chen
bab yg ini buat sakit perut lucu sangat🤣🤣
Jjlynn Tudin
🤣🤣🤣 lucu ada guna juga bodaoh2 berj2 lihat bangau bikin idea tarung cari ikan lo
Sutami Andriani
👍👍👍
Mearly Early Mey
👍💯
Atoen Bumz Bums
aneh
Atoen Bumz Bums
aneh waktu melahirkan kan kata bidan kembar yang pertama pangeran yang kedua Putri sekarang tiba-tiba kembar perempuan 2
udah gitu cerita tentang Rui Feng nggak ada ke mana dianya sama anak mei lin paling kecil ke mana ini tahu-tahu hamil lagi
Atoen Bumz Bums
nikah sama pengawal rue Feng z
Atoen Bumz Bums
tetep ya temanya tetap bubur 🤣
Atoen Bumz Bums
sukor namanya bukan liang lahat 😂
Atoen Bumz Bums
makanya buat mei lin jadi permaisuri biar gak jadi aliansi politik
Atoen Bumz Bums
#gara-gara bubur dan bersin🤣🤣🤣
Atoen Bumz Bums
nonton bangau 1 jam gr2 salah arti filosofi😂😂😂
Atoen Bumz Bums
KLO JD film bener2 buat ngakak
selir rambut awut2an jalan sambil makan🤣🤣🤣
Dewi Habibah
seru banget
Dewi Habibah
kocak
Anonymous
Ceritanya kocak, tp jg sarat makna dan bijak
Oi Min
ternyata twins
Oi Min
kocak permaisuri satu ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!