Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 keberhasilan Safira
Gemerlap lampu jalan dan kendaraan malam hari di sebuah kota kecil jauh dari ibu kota begitu tenang, tidak padat tapi tidak juga kosong kendaraan.
Seorang wanita sedang duduk di bangku taman dengan pandangan lurus melihat ke arah jalanan yang menurutnya begitu tenang.
Dia adalah Safira yang berhasil kabur dari Al, sudah dua tahun lamanya Safira berhasil keluar dari jerat Al dan dia juga berkorban masa depannya.
"Aku cari kemana mana kamu malah disini Fira, ayo semua sudah berkumpul di kantor. "
ucap Seorang pria yang menghampiri Safira.
"Kamu itu cerewet sekali Doni, sana duluan aku masih ingin melihat lampu lampu. "
ucap Safira dan membuat Doni menghela nafasnya.
Dia adalah Doni teman Safira saat bekerja paruh waktu di Cafe saat sebelum Safira terjerat oleh Al, saat Safira kalut untuk kabur kemana dia bertemu Doni dan langsung membawa Safira jauh dari ibu kota.
Bahkan Doni yang membantu semua urusan Safira di sebuah kota kecil saat ini dan Doni juga ikut andil dengan semua usaha yang Safira lakukan, Doni sampai keluar dari Cafe demi menemani Safira.
"Anak anak bilang penjualan melesat Fira, ayolah jangan ambekan begitu dong, usaha kita sedang meningkat loh. "
rayu Doni saat Safira masih diam tidak beranjak dari duduk nyaman nya.
"Ishhh...... kamu yaa, ayo kita ke kantor lagi sekarang dan awas saja kalau kamu bohong, aku bakal cekik si Amel. "
ucap Safira kesal sambil beranjak dan membuat Doni tergelak mendengarnya.
"Ohh...... tidak bisa Fira, Amel akan aku lindungi. "
ucap Doni yang langsung berlari meninggalkan Safira dan membuat Safira malah ikut berlari mengejar Doni.
Beginilah kehidupan baru Safira yang lebih hidup, tawa ceria dulu sebelum mengenal Al kembali lagi dan semua berkat Doni yang memang tulus menganggap Safira teman nya bahkan lebih.
.
.
.
"Ini dia Big bos nya datang, begitu saja kamu ambekan sekali Bos. "
ucap Amel saat Safira masuk kedalam sebuah bangunan yang di sebut kantor.
"Diam kamu Amel, aku sedang kesal sama kekasih kamu jangan buat aku makan kamu. "
kesal Safira dan Amel malah terbahak bahak mendengarnya.
Safira kembali duduk di kursinya lalu membuka Leptop untuk melihat pergerakan penjualan nya dan benar saja penjualan nya meningkat.
Safira akhirnya bisa mengembangkan bakat yang dia punya, yaitu mendisain dan Safira memilih menjadi disainer aksesoris saat ini, di tangan Safira sebuah karya di ciptakan begitu indah bahkan semua penjualan sudah sangat menjalar ke seluruh kota.
"Amel kamu besok dan Doni ke kota, pantau toko nya karena seperti biasa aku harus ke Bandung untuk mencari bahan baku nya. "
titah Safira setelah puas dengan penjualan toko nya.
"Baik Bos dengan hati bahagia..... "
jawab riang Amel dan membuat Safira mengerutkan keningnya.
"Awas saja kalau kalian pacaran, aku pastikan pulang kamu di lamar sama tua bangka itu Amel. "
ancam Safira dan Amel hanya mencebik mendengarnya.
"Sudah sayang kamu jangan membantah Bos lagi nanti kita celaka. "
ucap Doni saat masuk ke ruangan dan mendapat toyoran dari teman di sampingnya.
"Itu enak di Kamu Doni. "
ucap Rani dan di benarkan oleh Salsa.
Di kantor Safira saat ini banyak di dominasi pekerja perempuan dan hanya Doni laki laki satu satunya yang di percaya oleh Safira.
Keesokan hari nya.......
Safira langsung menuju kota Bandung, sedangkan Doni dan Amel langsung menuju pusat kota untuk memantau toko pusat nya.
"Don..... Bos kenapa selalu menolak kalau harus ke kota yaa?? "
tanya Amel saat Doni duduk di kursi kemudi mobil.
"Itu di luar konteks kita Amel, lebih baik fokus dengan usaha kita sekarang karena berkat Bos juga kita punya penghasilan besar. "
jawab Doni dan Amel mengiyakannya.
"Kemarin bonus langsung masuk loh, Bos kita memang dermawan sekali. "
ucap Amel sambil memperlihatkan notifikasi di handphone nya dan Doni tergelak mendengarnya.
"Simpan dan tabung uangnya, karena zaman sekarang sangat susah sekali mencari uang. "
ucap Doni dan Amel mengiyakannya.
Tidak ada obrolan kembali di antara keduanya, Doni fokus mengemudikan mobilnya sedangkan Amel sibuk membuka leptop mempelajari penjualannya.
Doni ahli dalam penjualan sedangkan Amel menguasai strategi nya, semua yang bekerja untuk Safira memiliki keahlian masing masing yang dapat di andalkan dan Safira sangat beruntung.
Hanya tiga jam perjalanan akhirnya Doni tiba di toko pusat terbesar di antara toko lainnya, Doni menghela nafasnya karena dia sedikit takut dengan pergerakannya yang dapat memicu keberadaan Safira di ketahui oleh orang yang di hindari Safira.
Amel langsung menuju kantornya sedangkan Doni memilih memantau seisi toko bahkan Doni merekam semuanya.
"Perjuangan kita berhasil Fira, kamu wanita hebat dan sangat berhasil dengan tekad kamu itu, aku berjanji akan selalu ada untuk melindungi kamu, kamu sudah seperti saudariku sendiri. "
gumam Doni saat melihat semua nyata yang ada di hadapannya.
Saat asik dengan tatapannya tiba tiba ada yang menyapa nya, Doni langsung tersenyum ternyata Maya yang menyapanya.
"Doni ini beneran kamu?? "
tanya Maya dan Doni tersenyum mendengarnya.
"Benar lah, emang mau siapa?? "
jawab Doni dan Maya tertawa mendengarnya.
"Kamu ada kabar tentang Safira?? aku mencarinya kemana mana tapi ga ada hasil, rumahnya sudah aku tinggalkan soalnya aku punya rumah sendiri sekarang. "
ucap Maya tiba tiba dan membuat Doni terdiam karena dia sangat ingat pesan dari Safira jangan pernah membuka mulut tentang keberadaan Safira walaupun itu Maya.
"Aku juga kurang tahu Maya, sekarang aku fokus dengan pekerjaanku. "
ucap Doni dan Maya hanya mengiyakannya..
"Semua sudah selesai Don..... "
ucap Amel yang tiba tiba datang menghampiri.
"Syukur lah dan sekarang kita langsung pulang saja, sebelumnya kita cari pesan anak anak di kantor, oh iyaa kenalkan dia Maya teman lama aku. "
ucap Doni dan Amel tersenyum menganggukkan kepala ke arah Maya.
"Aku Amel calon nya Doni. "
ucap Amel dan Maya tersenyum mendengarnya.
"Aku Maya teman lama Doni. "
ucap Maya dan Amel pun tersenyum.
"Maya kami duluan yaa, soalnya anak anak kantor kasian kalau di tinggal lama. "
ucap Doni yang berpamitan sambil merangkul Amel.
"Iya Don, hati hati dan kabarin aku yaa kalau bertemu Safira. "
ucap Maya dan Doni hanya mengacungkan jempolnya.
Doni langsung membawa Amel keluar dari toko, sedangkan Maya menghela nafasnya melihat kepergian Doni.
"Fira lihat Doni sudah sukses sekarang, aku kangen kamu Fira. "
gumam Maya yang langsung berbalik menuju kasir untuk membayar belanjaannya.
Doni membawa Amel menuju tempat makan dimana dia bekerja dahulu dan Amel sangat senang karena makanan disana enak enak sekali.
.
.
.
Bersambung.......