NovelToon NovelToon
The Cleaner

The Cleaner

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:29
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

Di Chicago modern, kekuasaan bukan lagi soal siapa yang paling banyak menembak. Tapi siapa yang paling bersih menutupinya.
​Kenalan dengan Luca Rossi, si Cleaner. Dia bukan tukang bersih-bersih biasa, tapi Consigliere dingin yang jadi otak di balik organisasi mafia Moretti. Dinding kantornya rapi, suit-nya mahal, tapi tangannya berlumur semua dirty work Keluarga—dari pembukuan yang dimanipulasi sampai menghilangkan jejak kejahatan.
​Masalahnya, kini Keluarga Moretti di ambang collapse. Bos lama sekarat. Kekuasaan jatuh ke tangan Marco, si pewaris baru yang psikopat, ceroboh, dan hobi bikin drama. Marco melanggar semua aturan, dan Luca tahu: kalau dia diam, seluruh empire mereka hancur. Dengan bantuan Sofia, istri Bos yang terlihat polos tapi menyimpan banyak kartu, Luca memutuskan satu hal brutal: Ia harus mengkhianati bos barunya sendiri.
​Di tengah rencana kotornya, Luca bertemu Isabella. Dia cantik, pintar, dan vibe-nya langsung nyambung sama Luca yang kaku. Luca akhirnya merasakan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8: THE TRUTH IN THE SILENCE

​Luca tidak tidur. Sejak digital fingerprint Isabella Mancini cocok dengan jaringan terenkripsi Bianchi Financial Group, dunia Luca—yang dibangun di atas logika dan kontrol—telah retak. Pengkhianatan itu bukan hanya merusak misinya; itu merusak keyakinannya pada dirinya sendiri. Dia, The Cleaner, telah menjadi target.

​Pagi itu, Luca duduk di kantornya, jasnya serapi biasa, tapi matanya terlihat seperti tidak pernah berkedip. Dia tidak menyentuh komputer. Dia hanya menatap flash drive kembar dari yang ia berikan pada Isabella. Di dalamnya, Luca menyembunyikan satu baris kode yang hanya dia ketahui, sebuah Trojan horse data yang akan memberikan sinyal ke servernya saat data itu diakses oleh jaringan luar.

​Luca mengangkat telepon. "Hubungi Nona Mancini. Katakan padanya kita butuh satu sesi final, sekarang. Di ruang konferensi."

​Ia akan menemuinya di arena duel mereka. Tapi kali ini, ia tidak akan bertahan. Dia akan menyerang.

​Isabella tiba, wajahnya tegang, tanpa kopi. Dia tahu serangan Marco yang kacau—pembunuhan Kapo Gino dan istrinya—telah mengaktifkan ancaman Federal. Dia juga tahu, dari data yang diberikan Luca, bahwa inilah saatnya untuk menyerang Moretti.

​Ruang konferensi itu terasa seperti kapsul isolasi.

​"Terima kasih sudah datang, Isabella," kata Luca, suaranya tenang, formal. Penggunaan nama depannya terasa seperti tusukan halus.

​"Marco telah melewati garis, Luca. Semua orang tahu. Saya sudah menyelesaikan audit saya," jawab Isabella, menjaga profesionalisme di antara mereka. "Saya akan menyerahkan laporan saya hari ini juga. Saya rasa ini akan menjadi pertemuan terakhir kita."

​"Benarkah?" Luca menyeringai tipis, ekspresi langka yang membuat Isabella gugup. "Saya rasa tidak. Saya ingin bicara tentang kebenaran yang Anda cari."

​Isabella mengangkat dagunya. "Kebenarannya ada di flash drive yang Anda berikan. Uang MorettiCorp hilang."

​"Uang hilang adalah konsekuensi. Bukan kebenaran. Kebenaran adalah intensi," kata Luca, perlahan bangkit dari kursi. Dia berjalan mengelilingi meja, memaksa Isabella untuk mengikuti gerakannya dengan pandangan. "Anda mengatakan Anda mencari kebenaran, Isabella. Tapi Anda hanya mencari kelemahan. Anda mengatakan Anda membenci kekacauan, tapi Anda adalah orang yang dikirim untuk menciptakan kekacauan."

​Isabella tetap tenang. "Saya seorang auditor forensik, Luca. Tugas saya adalah mengungkap kerugian."

​"Dan tugas saya adalah mengungkap pengkhianatan," balas Luca, kini berdiri tepat di belakang Isabella. Suaranya berbisik di telinganya, tajam dan dingin, membuat Isabella menahan napas. "Saya tahu siapa Anda. Anda bukan Mancini. Anda adalah Bianchi. Putri dari Rocco Bianchi, dan Anda ada di sini bukan untuk mengaudit Marco, tapi untuk membunuh organisasiku."

​Dunia Isabella seolah runtuh. Dia tidak bergerak, tetapi bahunya menegang. Dia telah kehilangan kontrol atas duel ini.

​"Kenapa?" bisik Isabella, suaranya gemetar. "Kenapa Anda memberikan data itu? Kenapa Anda tidak mengatakan apa-apa?"

​"Karena saya ingin tahu seberapa jauh Anda akan pergi," jawab Luca. Dia melangkah kembali, memberikan jarak yang dingin di antara mereka. "Dan karena data yang saya berikan pada Anda... akan menjadi bukti yang sempurna untuk membuktikan bahwa Bianca berusaha menjatuhkan Moretti."

​Isabella menoleh, matanya lebar karena terkejut. "Apa maksudmu?"

​"Data keuangan yang saya berikan adalah data yang sudah saya bersihkan dua minggu lalu. Saya sengaja meninggalkan kerentanan. Saya sengaja menanamkan backdoor agar data itu bisa dilacak. Saat Anda menyerahkan laporan Anda, yang dilihat Rocco Bianchi adalah senjata untuk perang finansial. Tapi yang saya lihat adalah pengakuan."

​Isabella merasakan pusing. Dia telah dipermainkan, bukan sebagai musuh, tapi sebagai kekasih yang digunakan. Emosinya adalah kelemahannya.

​"Apakah Anda... tidak merasakan apa-apa?" tanya Isabella, kini menggunakan satu-satunya senjata yang ia miliki: chemistry mereka. "Semua yang kita rasakan—"

​"Adalah data," potong Luca, tanpa ampun. "Anda adalah variable yang paling indah, paling cerdas, dan paling berbahaya yang pernah saya temui. Dan saya membuat kesalahan terbesar saya dengan membiarkan Anda menyentuh saya. Tapi sekarang, kekacauan sudah dibersihkan."

​Isabella bangkit. Matanya kini keras, dipenuhi amarah dan luka. "Anda tidak akan memenangkan perang ini hanya dengan data, Luca. Ayah saya sudah siap. Dan saya akan memastikan, data yang Anda berikan itu akan menjadi yang terakhir Anda berikan."

​"Terlambat," kata Luca. Ia mengangkat ponselnya.

​Pada saat yang sama, di lantai bursa Chicago, laporan audit Isabella yang sekarang disalahgunakan telah diunggah oleh Bianchi Financial Group. Harga saham Moretti Corp anjlok. Perang Finansial telah dimulai.

​Namun, Luca sudah mengantisipasinya. Beberapa detik kemudian, di Springfield, Kapo Vincenzo Rota telah menyampaikan data politik yang Luca berikan kepada sekutu-sekutu Don lama. Mereka bereaksi. Senator Breitenfeldt, yang diselamatkan dari ancaman pemerasan Marco, kini mengalihkan ancamannya: ia mengumumkan audit Federal menyeluruh terhadap Bianchi Financial Group, mengklaim adanya anomali pajak yang tiba-tiba terungkap.

​Ini adalah serangan balik yang presisi. Luca menggunakan serangan Isabella sebagai trigger untuk memicu serangan politik yang jauh lebih fatal pada Keluarga Bianchi.

​Isabella menatap Luca, menyadari game telah berakhir. "Anda menggunakan saya," bisik Isabella.

​"Saya membersihkan diri saya, Isabella," balas Luca. Dia berjalan ke pintu. "Saya tahu cara berenang. Tapi Anda tidak menyadari: Anda baru saja terjun ke dalam air yang membeku. Jaga dirimu, Nona Bianchi."

​Luca meninggalkan ruangan itu. Dia baru saja menembakkan tembakan pembuka perang, menghancurkan musuhnya, dan menghancurkan satu-satunya hatinya yang rapuh.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!