NovelToon NovelToon
Rain

Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Idola sekolah
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap Sayap Patah

Dia gadis yang periang dan penuh warna, hidup nya selalu penuh dengan kebahagiaan meskipun kenyataan nya dia tidak pernah bahagia.

Nama nya Rain, hanya Rain tanpa nama belakang keluarga besarnya. Karena gadis itu bukan lah terlahir dari keluarga itu.

Rain memiliki Mahendra sebagai ayahnya yang selalu mendukung dan menyanyangi nya dengan penuh kasih sayang tanpa membedakan anak anaknya.

Meski istri nya begitu membenci Rain sejak kedatangan gadis itu dalam kehidupan mereka, Mahendra selalu berusaha menyemangati Rain untuk tetap menjadi anak baik dan menghormati Rekka seperti ibunya sendiri.

Tahun terus berganti gadis itu kini sudah beranjak remaja dan bersekolah di sekolah ternama sama seperti anak anak Rekka.

Dan ini adalah tahun ajaran baru Rain di sekolah menengah atas pertama nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap Sayap Patah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepulangan Mahendra Dan Rekka

Setelah pulang sekolah Rain langsung masuk kamarnya lutut dan sikut nya sakit jadi dia memilih untuk istirahat dan meminta maaf Pak bik Jum tidak bisa membantu nya.

Seharian itu Rain sibuk dengan chat nya dengan Angel yang membahas berbagai banyak masalah dan obrolan, ini adalah hari pertama nya bersantai tanpa ada gangguan.

Renatha dan Kanaya pergi ke rumah teman mereka dan belum kembali ke rumah sejak pulang sekolah tadi.

Jam sudah menujukan pukul 19.00 malam. Deru suara mobil membuat Rain berdiri dari tidur nya dan melihat ke arah luar siapa yang pulang.

Terlihat Rekka dengan senyuman lebar memeluk Renatha dan Kanaya bergantian. Rasa rindu itu terlihat jelas meski hanya 1 hari mereka tidak bertemu, Rain hanya bisa menatap dari kejauhan adegan keluarga cemara itu.

" Seandainya mama juga bisa seperti itu padaku, aku akan menjadi orang yang bahagia di dunia ini. " Ucap Rain menutup gorden tebal di dalam kamarnya.

Di luar sana Rekka memberikan bingkisan yang cukup banyak untuk kedua anak kesayangan nya itu, sedangkan Mahendra membawa 1 bingkisan kecil yang dia siapkan untuk Rain.

" Wah mama, ini kan yang aku pengen banget itu.. "

" Iyaaa ini juga deh, yang kemarin kata papa harus nunggu aku ulang tahun baru di beliin.. "

" Semua itu untuk kalian dari papa sama mama, makanya jangan nakal dan sekolah yang pintar yah.. " Gumam Mahendra mengelus puncak kepala anak anaknya itu.

" Itu apa, buat siapa kok cuman 1?." Celetuk Kanaya melihat bingkisan kecil di tangan Mahendra.

" Ini untuk Rain, hanya hadia kecil dan tidak seberapa kalian. Kasihan jika dia tidak kasih sesuatu kan?. "

Renatha dan Kanaya hanya diam tidak ingin membalas ucapan Mahendra.

" Jadi di mana Rain?. "

" Kita gak tau pa, mungkin di kamarnya. "

Mahendra tersenyum sekilas kemudian berjalan meninggal keluarga kecil nya menuju ke dalam rumah untuk mencari keberadaan Rain.

" Hadiah ini sungguh pas untuk Rain , sederhana sama seperti garis itu. " Gumam Mahendra tak sabar menuju kamar Rain yang tak jauh dari lantai 2.

" Papa selalu saja ingat anak punggut itu, nyebelin tau maaa... " Rengek Kanaya memeluk Rekka dengan manja.

" Ya udah sayang, yang penting keinginan kalian terpenuhi kan?, lagian itu gak seberapa kok harganya percaya deh sama mama . "

TOK TOK TOK

" Sayang, Rain. Papa sudah pulang kamu gak mau nyambung papa atau Rain sudah tidur?. "

Clek

Wajahnya cantik berseri seri keluar dari kamar dengan rambut panjang terurai indah menambah kecantikan gadis remaja itu.

" Cantik nya papa... " Rain langsung berhamburan ke dalam pelukan hangat Mahendra.

" Rain kangen banget sama papa, papa sehat kan di sana?. "

Mahendra berputar memperlihatkan pada Rain jika dia kembali dengan sehat dan tidak kekurangan apa pun.

Rekka dan anak anaknya menatap tajam dan muak melihat tingkah Mahendra dan Rain di depan mata mereka.

Rain tertawa pelan melihat tingkah Mahendra.

" Papa bisa aja. "

Mahendra mengangkat sebuah bingkisan kecil di depan wajah Rain membuat gadis itu berbinar dan tidak percaya jika Mahendra tidak melupakan dirinya.

" Untuk Rain?. "

" tentu saja buka lah, mungkin tidak seberapa tapi itu indah dan cukup sederhana seperti dirimu. " Gumam Mahendra sendu sembari menatap Rain yang kini hanya mengenakkan baju tidur panjang bekasan dari Renatha yang sudah tidak muat.

Semua pakaian yang di kenakan Rain sejak bayi hingga dewasa adalah pakaian Renatha atau Kanaya yang sudah tidak muat dan tidak mereka sukai lagi, bukan karna Mahendra tidak membelikan namun Rekka selalu marah dan membuat Rain menggalah dan menerima baju baju bekas itu.

" Paaa, ini cantik sekali.. Rain suka makasih yah pa.. " Rain menatap berbinar kalung berlion nama dirinya yang terukir di antara kulit kerang yang keras.

Rain memeluk Mahendra dengan bahagia , meski bukan kado semahal yang di berikan pada anak-anak nya namun Rain sudah lebih bahagia dengan Mahendra masih ingat akan dirinya..

" Itu di buat khusus untuk Rain, pakai dan simpan baik baik Jagan sampai hilang. " Ucap Mahendra dan d jawab dengan anggukan oleh Rain.

Kanaya yang kesal menghentakkan kakinya kemudian mendatangi Mahendra dan Rain, gadis itu dengan kasar mendorong tubuh Rain hingga menabrak pintu kamarnya.

Bruk

" Awhh... " Pekik Rain membuat Mahendra terkejut .

" Kanaya, tidak bisa kah lebih halus sayang. Bagaimana jika Rain sakit dan terluka?. " Mahendra hendak mendekati Rain namun Kanaya dengan cepat menarik tangan nya dan membawa nya menjauh dari kamar Rain.

" Papa itu papa aku, kenapa lebih perhatian sama dia sih. " Kanaya nampak mendumel dengan kesal semabri menarik tangan Mahendra yang masih menatap Rain yang diam.

" Maaf kan papa Rain, papa tidak berdaya jika harus berusaha dengan keluarga papa sendiri. " Batin Mahendra mengikuti langkah kaki Kanaya menaiki tangga.

Rekka dan Renatha menatap tajam Rain yang kini sudah tidak bisa membendung air mata nya lagi.

" Anak punggut itu harus tau diri, jangan sok ingin menyingkirkan anak kandung. " Gumam Renatha mengejek Rain.

Air mata nya mengalir deras namun berulang kali Rain menghapus nya dengan kasar.

" Sabar Rain, mereka adalah keluarga mu. Nanti mereka akan menyayangi mu kok sama seperti papa Mahendra yang selalu ada di pihak mu dan selalu sayang sama kamu kapan pun. " Gumam Rain menggengam erat kalung pemberian Mahendra kemudian masuk kedalam kamarnya.

1
Musri
sejauh ini bagus cerita nya,smngat thor💪cuman kata2 nya ada beberapa yg salah tapi ok lah🫰
Sayap Sayap Patah: iiiiihhhhh makasih keritik nya kak😊
total 1 replies
Musri
coba mampir mudah2n ceritanya bagus...
Sayap Sayap Patah: ya ampun komen pertama ku, makasih kakkkkkk love 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!