Zoey Charlotte Brianna, ia terbangun kembali di kamarnya sebelum kiamat datang.
Awalnya dia terkejut mengapa dia kembali lagi kerumah peninggalan orangtuanya ia beranggapan bahwa ia disurga setelah kematian.
Nyatanya dia sadar bahwa ia mengalami kelahiran kembali 2 bulan sebelum virus zombie melanda dunia.
Zoey menggunakan waktu dua bulan itu untuk belanja sepuas-puasnya, menjual semua aset peninggalan orang tuanya dan kakeknya. Dia juga menyempatkan diri untuk memperkuat tubuhnya.
Pada hari kiamat kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk membantu kita, harus diri kita lah yang berjuang sendiri jika ingin hidup dalam dunia yang kacau ini.
Sebagai wanita Zoey harus kuat untuk melindungi dirinya, karena didunia kacau wanita tidak berguna hanya digunakan untuk memuaskan nafsu bagi orang kuat dan berkuasa.
***
Saksikan perjalanannya Zoey yang penuh tantangan melawan zombie dimana-mana dan juga melawan tumbuhan dan hewan yang telah bermutasi.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. kekesalan Jenna dan rencana Jenna
Setelah menutup pagarnya, Zoey mengabaikan tetangga yang bergosip jika mereka bertanya dengan baik Zoey akan menjawabnya baik juga.
Zoey kembali ke dalam ruang angkasa untuk istirahat setelah makan siang, setelah ini tidak ada waktu lagi untuk istirahat, karena ia akan berlatih dengan giat kemampuan mentalnya masih lemah.
Sedangkan di kampus tempat Zoey berkuliah...
"Rachel, apakah Zoey tidak datang lagi ke kampus." Ucap Jenna kepada Rachel.
Mereka memang satu kampus tetapi beda jurusan, Jenna tidak seruangan dengan Zoey karena itu ia datang menemui Rachel untuk bertanya tentang Zoey.
"Bukan kah kamu sepupunya, mengapa kamu bertanya kepada ku, atau jangan-jangan kamu tidak pernah menghubungi."
Ucap Rachel santai kepada Jenna, ia muak dengan kepura-pura an Jenna selama ini, hanya Zoey tertipu dengan wajah polos yang pura-pura seperti itu.
"Kamu ngomong apain sich, aku pernah kok telpon dia tapi nomernya tidak aktif." Ucap Jenna sambil melihat sekelilingnya banyak yang memperhatikan perdebatan mereka.
" ah, masak sich tapi aku baru saja menelpon dan berbicara dengannya." Rachel pura-pura bingung mengapa dia bisa menghubungi zoey sedangkan Jenna sendiri tidak bisa.
"Atau kamu memang tidak pernah menelponnya, Zoey sakit saja kamu tidak tahu, kamu seperti bukan saudaranya saja." Kata Rachel santai lalu ia mendekati Jenna sambil berbisik kepada Jenna
"Jangan memasang wajah polos mu itu kepadaku itu tidak mempan, karena aku tahu apa yang ada dalam hatimu, dan keluarga mu, kalian semau tidak tulus menyayangi Zoey." Bisik Rachel kepada Jenna.
Jenna mundur dua langkah untuk menjaga jarak dengan Rachel. Dia sudah menggerutu dalam hati, ia sangat ingin memisah Zoey berbahaya jika dia selalu dekat dengan Zoey.
" aku harus berbicara dengan mama, bagaimana cara memisahkan dirinya dengan Zoey, jika Rachel mengatakannya sesuatu kepada Zoey, bisa gagal rencana mama dan papa." Gumam Jenna dalam hati
"Kamu ngomong apa sich Rachel, ya sudah aku kembali dulu.! Kata Jenna lalu ia kembali ke ruangan kelasnya.
"Rachel tunggu saja setelah rencana papa dan mama ku lancar aku akan menghancurkan mu bersama Zoey." Gumam nya dengan kesal, ia sangat susah untuk mendekati Rachel, jika ada Rachel tidak bisa mempengaruhi Zoey.
"Harus mama yang bertindak, Zoey tidak bisa lagi bersama Rachel, dia selalu pintar dia bisa mempengaruhi Zoey."
Jenna dengan kesal masuk kedalam kelas, lalu menghubungi mamanya untuk menanyakan apakah dia ada di rumah karena dia ingin bertemu.
*****
Setelah sampai dirumah Jenna langsung menemui mama nya.
"Mama kamu ada dimana?"
Jenna berteriak memanggil mama nya kerana tidak melihat mama nya, padahal ia sudah memberitahu mama nya bahwa ia ingin berbicara hal penting.
"Sayang! Mama disini, kenapa sich anak mama kesal sekali?"
Kata mama Jenna dengan senyuman di bibir merahnya karena lipstik merah, ia merangkul Jenna dengan sayang, Mama Jenna bernama Bella Ayuninggsih .
"Aku kesal ma, dengan teman si Zoey anak bodoh itu, mama harus cari cara untuk memisah mereka supaya mereka tidak berteman lagi."
Kata Jenna kepada mama nya dengan cemberut, ia sangat manja kepada mama nya, karena ia memang dimanja oleh mama nya, apapun permintaan akan dituruti.
"Kenapa, ayo cerita kepada mama kok bisa membuat anak gadis mama kesal seperti ini." Bella berkata dengan lembut kepada Jenna, sambil memperbaiki rambut Jenna yang berantakan.
"Iis, aku kesal ma kepadanya, pokok setelah rencana kita berhasil dia juga disingkirkan."
Lalu Jenna menceritakan kepada mama nya apa yang terjadi di kampus saat di berbicara dengan Rachel.
"Kalau begitu!, mereka berdua memang harus dipisahkan." Ucap bella lalu ia berpikir, setelah itu ia tersenyum sambil merangkul Jenna dengan sayang.
"Kamu jangan khawatir sayang, setelah proyek papa mu selesai kita pindah kerumah Zoey, mama bisa mempengaruhi nya saat itu dengan kasih sayang seorang ibu dia pasti luluh, dengan begitu semua rencana kita akan mudah di jalani."
Bella menjelaskan semua rencana nya kepada Jenna, bagaimana dia mempengaruhi Zoey supaya menjauhi Rachel juga supaya dia luluh menandatangani surat pemindahan hartanya.
"Ide mama memang bagus, tetapi tetap saja aku kesal hari ini, Zoey sudah dua hari tidak masuk kuliah, jadi aku belum mendapatkan kalung itu!
Kata Jenna dengan nada kesal, dia mencari Zoey hanya untuk meminta kalung itu, ia sangat menyukai tersebut, tetapi Zoey selalu mencari alasan supaya tidak diberikan kepadanya.
Tetapi akhirnya dengan bujuk rayuannya, Zoey menyetujui memberikan kalung itu kepadanya, tetapi Zoey tidak datang datang ke kampus.
"Atau jangan-jangan dia memang sengaja melakukan itu, supaya aku tidak jadi meminta kalung itu, bagaimana menurutmu, ma!." Kata Jenna kepada mamanya
"Sayang, kamu jangan tergesa-gesa dalam masalah ini, pada akhirnya semua hartanya akan jadi milik kita, apa yang kamu inginkan akan kamu dapatkan, jadi biarkan saja dia memakai kalung itu terlebih dahulu, setelah rencana kita berhasil, kamu boleh mengambil kalung itu."
Kata Bella lembut kepada putrinya lalu ia membelai rambut Jenna dengan sayang, ia selalu memanjakan putrinya ini karena dia tidak bisa lagi memiliki anak.
"Baiklah aku akan bersabar untuk sementara waktu, tidak lama lagi papa juga menyelesaikan proyek nya, dengan keberhasilan papa dalam proyek ini orang-orang di perusahaan tidak meremehkan papa lagi."
Jenna sangat berharap berhasil dalam proyek yang diadakan oleh perusahaan nya kakek Zoey, dengan begitu lebih memudahkan bagi papa nya menjadi Ceo disana.
"Iya, kamu doa saja semoga papamu berhasil, jadi kamu tetap prilaku baik terhadap Zoey untuk sementara, supaya dia tidak curiga kepada mu."
Bella menasehati putrinya karena dia tahu sifat putrinya yang tidak sabaran ini. Demi kelancaran rencana dia terpaksa meminta putrinya bersabar saat ini.
"Iya ma!, aku ngerti kok, demi kehidupan lebih baik lagi aku rela kok melakukan apapun, aku tidak mau jadi miskin ma, mengapa Zoey memiliki semuanya sedang aku tidak, jadi aku ingin mengambil semua miliknya, supaya dia juga merasakan bagaimana rasanya tidak memiliki apapun."
Jenna mengepalkan tinjunya, dia selama ini cukup iri kepada Zoey, setiap hari memakai baju baru, naik mobil mewah.
Dia sudah merencana ketika dia pindah kerumah Zoey, kamar zoey akan jadi miliknya juga mobil Zoey juga akan jadi miliknya.
" iya sayang, telah kamu bisa membeli apa saja yang kamu inginkan, baju baru, mobil atau shoping di mall, mama tidak melarang mu."
kata bella kepada Jenna sebenar nya ia juga iri kehidupan ibu Zoey, menjadi satu-satunya putri orang kaya, dia juga ingin menikmati kehidupan mewah seperti itu.
.
.
.
.