Isteri Antagonis Tuan Duke Utara

" Aku merindukan suamiku..." Gumam Cynthia di pagi hari ketika terbangun dan tidak mendapati keberadaan suaminya yang selalu tidur bersama dengan nya.

" Ayolah Cynthia jangan seperti ini,masih dua hari tapi rasa rindumu sudah sangat besar pada suamimu. Kau harus banyak bersabar ." Ucap Cynthia pada dirinya sendiri.

Rasanya sangat berbeda ketika bangun tidur tanpa ada sosok pria yang ia cintai disisinya,namun Cynthia tidak bisa egois karena ia yang menginginkan untuk tetap di ibukota dan rela berjauhan dari suaminya.

Jadi sebisa mungkin Cynthia akan menahan rindu yang sudah teramat besar kepada sang suami sampai hari kedatangan suaminya nanti.

Saat sedang melamun di atas ranjang nya, Cynthia dikejutkan dengan kedatangan seekor burung yang tidak terlalu besar dan tidak kecil yang mengetuk jendela kamarnya.

Cynthia melihat burung itu dengan penasaran,dan saat Cynthia membuka jendela kamarnya. Burung berwarna putih dengan mata biru terang itu langsung memberikan hormat padanya.

Tentu saja Cynthia terkejut melihat hal tersebut,dan lebih terkejut lagi ketika burung itu seakan menunjukan sesuatu yang berada di kaki burung tersebut.

Cynthia yang melihatnya membantu melepaskan sesuatu yang ada di kaki burung itu,benda tersebut rupanya adalah sebuah gulungan kertas yang di bungkus rapi menggunakan kain kecil berwarna merah sehingga membentuk kertas tersebut seperti sebuah kapsul.

Saat Cynthia membuka gulungan kertas itu,ternyata kertas tersebut adalah sebuah surat dan Cynthia mengenali tulisan dari surat tersebut.

'Apa kau merindukan ku sayang?,disini aku sangat merindukan mu.. sangat sayang.'

Cynthia meneteskan air matanya ketika membaca surat tersebut,ia memeluk erat surat itu. kemudian tersadar akan sesuatu dan langsung bergegas mencari alat tulis dan kertas untuk membalas surat itu.

Setelah selesai, Cynthia menghampiri burung tadi dan mulai melipat suratnya menjadi kecil dan membungkusnya dengan kain berwarna merah tadi lalu mengikat nya kembali ke kaki burung tersebut.

Cynthia mengelus kepala burung itu dan setelahnya burung itu pun terlihat berpamitan untuk terbang.

Melihat kepergian burung itu Cynthia menjadi tersenyum seketika dan melihat kembali surat yang berada di tangan nya.

" Ternyata kau juga sama merasakan rindu ini suamiku." Gumam Cynthia,ia menyimpan surat dari suaminya tersebut dan memulai aktivitas nya hari ini dengan penuh semangat, mendapatkan surat dari sang suami membuat perasaan rindu Cynthia sedikit terobati.

🌼

Sore harinya setelah seharian beraktivitas yang menguras tenaga kini ketiga wanita di keluarga de forest tengah menikmati waktu sore hari dengan meminum teh dan makan camilan.

" Bagaimana dengan pembelajaran mu Hari ini Bell?." Tanya Cynthia setelah menyeruput teh nya.

" Melelahkan sekali, sungguh menjadi calon pendamping putra mahkota ternyata sangat tidak mudah." Ujar Lady Bellinda.

Seharian ini Lady Bellinda tidak bisa keluar dari kediaman karena ada beberapa guru yang ditugaskan langsung dari istana untuk melatih nya,Seperti belajar etiket dan sebagainya.

Sedangkan Duchess Amber dan Cynthia keluar dari Kediaman untuk berbelanja bersama seperti mencari gaun, perhiasan, sepatu dan pernak-pernik lain nya.

Cynthia juga banyak memberikan masukan ketika sedang memilih gaun dan sebagainya pada Duchess Amber, dan tentu nya Duchess Amber percaya akan pilihan pakaian anak sambung nya yang benar-benar sangat bagus dan cocok untuk nya.

Duchess Amber sering mendengar gosip ketika sedang menghadiri sebuah jamuan, beberapa bangsawan perempuan memuji Putri sambung nya yang sangat hebat dalam selera berpakaian. Banyak di antara para wanita bangsawan yang sebenarnya ingin menanyakan bahkan belajar langsung tentang selera berpakaian yang cocok untuk diri mereka pada Cynthia .

Namun mereka semua sangat sungkan untuk berbicara dengan wanita yang di cap antagonis se kerajaan itu.

Dan beruntung nya Duchess Amber bisa mendapatkan rekomendasi dari putri sambung nya secara langsung. bahkan dipilihkan pakaian yang cocok beserta aksesorisnya.

" Cynthia. Akhir-akhir ini ibu dengar jika ada toko roti dan tempat perawatan kecantikan telah menjadi perbincangan orang-orang,katanya kedua tempat itu pernah di datangi oleh mu dan juga Bellinda." Ucap Duchess Amber.

" Benar Bu, aku dan Bellinda memang pergi ke tempat itu namun untuk toko roti aku hanya pergi sendiri ketika dalam perjalanan akan kemari dua hari yang lalu."

" Memang nya apa yang terjadi dengan dua tempat itu ibu?." Tanya lady Bellinda penasaran begitu juga dengan. Cynthia yang sama penasaran nya.

Duchess Amber menjelaskan tentang betapa terkenalnya dia tempat itu sekarang,bahkan penjualan berbagai kue dan roti di toko itu pun katanya selalu habis dan tempat kecantikan yang mereka berdua datangi juga menjadi sangat banyak pelanggan yang datang.

" Kau sangat hebat Cynthia,daya tarik mu benar-benar luar biasa." Ucap Lady Bellinda dengan terkagum-kagum akan saudarinya. Bagaimana tidak hanya karena kedatangan Cynthia ke dua tempat tersebut saja sekarang dua tempat itu seperti ketiban durian runtuh.

" Tidak mungkin karena diriku. Aku saja sudah pernah datang ke toko roti itu sebelumnya dan tidak terjadi apa-apa saat kedatangan ku. mungkin saja akhir-akhir ini toko roti itu memang cepat terkenal karena memang kue-kue dan rotinya memiliki rasa sangat enak."ucap Cynthia.

" Dan untuk tempat kecantikan itu, kau kan calon istri dari putra mahkota jadi wajar saja jika tempat yang kau kunjungi menjadi begitu ramai dan orang-orang pun penasaran untuk datang ke tempat itu." Ucap nya lagi.

Duchess Amber dan lady Bellinda mengangguk bersama membenarkan ucapan Cynthia Namun dalam hati mereka masih tetap berpendapat jika semua itu memang karena kehadiran Cynthia sehingga menjadi berkah untuk dua pemilik tempat itu.

Saat akan menjelang malam, Cynthia sudah tiba di mansion nya sendiri. Kedatangan nya di sambut oleh kepala pelayan dan beberapa pelayan nya.

" Paman, besok aku ingin mengunjungi Grey di tempat nya. " ucap Cynthia pada kepala pelayan.

" baik Duchess,akan saya persiapkan besok." ucap kepala pelayan lalu setelah itu kepala pelayan pamit undur diri.

Ketika Cynthia memasuki kamar Utama,disana ia dapat menghirup aroma tubuh suaminya yang tertinggal jadi Cynthia seakan merasa kan kehadiran suaminya dikamar itu.

Setelah membersihkan diri dan menggunakan pakaian tidurnya Cynthia naik ke atas tempat tidur dan mengambil sebuah buku untuk ia baca.

Namun hal tersebut membuat nya sangat tidak fokus,dan pada akhirnya ia memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur dan mengambil sebuah jubah tidur dari dalam lemari lalu memakaikan nya di tubuh mungil nya.

Jubah tersebut milik suaminya,dan aroma sang suami sudah menempel begitu erat di tubuhnya sehingga Cynthia merasa sangat nyaman dan perlahan mulai mengantuk. Ia memutuskan untuk kembali ke tempat tidur

Dan sebelum tidur Cynthia sempat bergumam sebentar.

" selamat tidur suamiku..." ucapnya lalu memejamkan mata.

Disisi lain,di tempat yang dingin seorang pria tampan pemilik mata merah tengah menatap bulan lewat jendela kamarnya, bulan tersebut bersinar sehingga dapat menerangi kegelapan malam.

" Selamat tidur istriku sayang ..." Gumam nya,dengan memegang sebuah surat dari sang istri tercinta.

Duke Vander menyimpan surat balasan dari istri tercinta nya,beliau pun menjentikkan jarinya sehingga burung yang ia jadikan pengantar surat pun menghilang kembali ke tempatnya sendiri untuk beristirahat juga.

Namun Duke Vander bukan nya beristirahat malah langsung mengerjakan pekerjaan nya agar cepat selesai dan ia bisa segera menemui istrinya di ibu kota.

Mbak penulis; Nyonya....tuan Duke bandel tuh!

Duke Vander ; diem gak, kalau masih berisik akan saya lempar ke sarang binatang buas.

Mbak penulis; Tolong!!!....