AKU BUKAN PELAKOR

Kini perut nya sudah terasa kenyang sekarang, menikmati malam malam bersama sang istri membuat nya sampai tak sadar kalau hampir saja ia menghabisi semua hidangan yang sangat menggugah selera.

"enak bangat ya kalau makan bareng istri tercinta, jadi makin lahap makan nya,"ucap Aldo menggoda istri nya.

"bukan lahap, tapi emang kamu nya aja yang udah laper liat tu semua lauk udah abis. untung aja piring nya masih utuh gak di makan juga,"ledek Nabila.

"hehehe dua-dua nya si,"ucap Aldo cengengesan.

"Oya Do, besok aku izin mau nganter ibu pulang ya."

menatap. "hem cepet amat pulang nya, kenapa gak nunggu beberapa hari dulu?"

"ya nama nya juga ibu, dia gak bisa ninggalin rumah kosong terlalu lama pamali kata nya,"jelas Nabila.

mengaguk. "oh ya udah, tapi pulang nya aku jemput ya."

"iya, ya udah sana kamu ke atas luan. Aku mau beresin ini dulu."

"lo kok kamu yang beresin, kan ada ART."

"Cuma beresin doang, mereka juga butuh istirahat Do mereka bukan Robot yang harus di suruh kerja trus."

"ya udah aku nunggu kamu di atas ya, ingat jangan lama-lama."

Mengaguk. "iya."

meresa semua sudah bered, Nabila pun naik ke atas menyusul sang suami. Di kamar saat membuka pintu ia melihat Aldo sedang duduk si Sofa yang ada di kamar mereka sambil memain kan ponsel nya.

"Do kamu belum tidur ini udah malam lo,"ucap Nabila.

Menggeleng. "aku belum ngantuk, fan juga aku sengaja nunggu kamu dulu."

menatap bingung. "hem nungguin aku kenapa?"

"aku punya sesuatu buat kamu, tadaaaaaa,"ucap Aldo dan memberikan sebuah kotak bewarna merah menyala.

"ini apa Do?"

"buka lah ini aku khusus dan spesial untuk istri tercinta."

Nabila pun membuka kotak tersebut. Dan memperlihat kan sebuah kalung Berliontin mutiara Hati. Yang sangat cantik, membuat Nabila menatap sang suami tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Do ini cantik sekali, ini benar buat aku?"

mengaguk. "ia sayang, sini aku pakaikan."

Ia pun memasang kalung tersebut di leher jenjang istri nya, setelah memakai kalung itu membuat Nabila terlihat semakin cantik bahkan lebih cantik dari sebelum nya.

"sangat cantik, cocok sekali untuk istri ku yang cantik,"Goda nya.

Nabila yang di goda merasa sangat malu, dan memperlihat kan pipi nya yang sudah memerah karena ulah suami nya.

"terimakasih Do aku sangat bahagia malam ini, dan terimaksih selama ini kamu mau bersabar menghadapi EGO ku,"ucap Nabila.

"ia sayang, kita lalui ini sama-sama ya apa pun yang akan terjadi kedepan nya kita harus tetap saling mencintai,"ucap Aldo.

Nabila pun hanya mengaguk sebagai jawaban. Dan mereka berpelukan memberikan rasa ternyaman saling memejam kan mata dan berakata dalam hati masing-masing? Ingin selalu bersama selama nya.

"sayang apa kah malam ini bisa?"bisik nya.

Melepas kan pelukan. "maksud kamu?"menatap curiga.

"kamu pasti tau maksud ku jadi boleh kan? Plis aku mohon aku sudah tidak tahan lagi."

Menelan ludah secara kasar. "tapi aku takut Do, aku takut sakit."

"kamu tenang aja aku akan pelan-pelan,"ucap nya meyakin kan.

Mengaguk. "janji ya pelan-pelan."

Mendapat kan jawaban pertanda setuju Aldo tidak mau menyia-nyia kan nya. Ia langsung menyambar bibir seksi sang istri nya awal nya sangat lembut, tapi setelah melihat expresi sang istri sang sudah terbuai ulah nya.

Tak sadar ia menjadi sangat brutal, menghisap, bercumbu, mencium, di sekujur tubuh sang istri sampai-sampai Nabila benar -benar menikmati permainan ini.

karena sudah tidak tahan lagi Aldo dengan perlahan memasukan Junior nya ke dalam kenikmatan milik sang istri. Awal nya Nabila memberontak kesakitan namun lama-kelamaan ia mendesah kenikmatan, dan membuat Aldo senang dan terus melanjut kan permainan nya.

Setelah kedua nya sudah sama-sama mencapai puncak kenikmatan, Aldo langsung memeluk erat tubuh sang istri nya. Dan terus mengucap kan terimaksih karena ia tadi melihat bercak merah di kasur. Menanda kan ini pertama kali nya untuk nabila.

"sayang terimaksih, kamu sudah menjaga nya untuk ku. Aku sangat bangga pada mu."

Karena merasa lemas, Nabila hanya mengaguk sebagai jawaban. Dan memejam kan mata nya, karena ia benar-benar ke lelahan.

Skip pagi hari.

Tepat pukul 7 pagi. Nabila terbangun dari tidur nya ia menatap jam dinding yang sudah menunjukan jam 7, dan itu arti nya ia bangun kesiangan.

namun saat ia turun dari ranjang nya, dan hendak melangkah tiba-tiba ia merintih kesakitan di area sensitif nya.

"aw ais sakit baget lagi gimana cara nya aku jalan kalau gini cara jadi?"

Aldo yang mendengar istri nya yang berbicara sendiri, langsung terbangun dan melihat istri nya yang terus merintih seperti menahan rasa sakit.

"sayang kamu kenapa, lagi pagi udah ngomel-ngomel aja?"

"kenapa-kenapa, ini semua gara-gara kamu tau itu aku sakit jadi susah jalan,"rengek nya.

Aldo yang langsung mengerti maksud sang istri langsung tersenyum, dan duduk di sebelah istri nya lalu mengenggam tangan Sang istri.

"aku minta maaf ya sayang, aku janji deh nanti malam aku main nya dengan lembut biar kamu gak ke sakitan lagi,"ucap nya menggoda.

Menatap tajam. "apa nanti malam, gak ah aku gak mau lagi pokok,"tegas Nabila.

"sayang ayolah, menolak kemauan suami dosa lo. Apa kamu mau aku jajan di luar nanti nya?"

"berani kamu macam-macam di luar langsung aku potong punya kamu,"ancam Nabila.

Singkat cerita.

Saat ini Nabila baru saja Sampai di rumah ibu nya. ya sesuai apa yang di kata nya semalam ia mengantar inu nya untuk kembali ke rumah. Tadi nya ibu Sari menolak di antar tapi Nabila tetap kekeh ingin mengantar dan juga ada barang yang ingin ia ambil di rumah tersebut.

Namun baru saja ingin memasuki rumah, ada beberapa tetangga yang lewat dan melihat kehadiran Nabila, seketika itu juga mereka langsung meledek nya.

"eh bu-ibu liat tu ada pelakor di sini,"ucap ibu Mega.

"ah iya benar gak nyangka ya kalau di kampung kita ada seorang Pelakor,"sahut ibu Gita.

"neng emang udah gak laku lagi ya makanya mau jadi seperti itu tobat neng tobat,"lanjut nya.